Wanita Seharga 2 Miliar
“Ma, apakah dia nampak cantik dan sudah pantas mendapatkan harga mahal sekarang?” tanya Emma setelah menuruni anak tangga rumah ini dengan tangan yang mengandeng Ava-adik tirinya.
Seorang perempuan paruh baya yang sudah menunggu kedatangan mereka berdua pun mulai menatap setiap jengkal tubuh Ava-anak tirinya yang malang. Kemalangan itu membuatnya harus di jual malam ini. Tragis sekali.
“Sayang, kamu sungguh pintar sekali memoles si dekil ini hingga menjadi princess begini,” puji Maria pada putri kandungnya. Maria merasa puas ketika melihat anak tirinya begitu cantik jelita, ia akan mendapatkan uang banyak malam ini.
Ava membuka mulutnya lebar ketika ia mengerti apa alasan Mama dan juga Kakak tirinya bersikap baik padanya seharian ini, mereka berdua ingin menjualnya pada seorang lelaki hidung belang. Ava pikir jika ia menyayangi Mama dan juga kakak tirinya dengan sepenuh hati maka keduanya akan luluh serta menyayanginya, tapi itu hanya anggan-anggan bodoh yang pernah terpikir di benak Ava selama ini.
“Aku tidak mau dijual, kenapa harus aku dan bukan Emma saja,” kata Ava dengan berani, ia harus berontak sekarang.
Mendengarkan bantahan dan kata-kata lancang dari anak tirinya itu membuat darah Maria mendidih seketika, ia mengangkat tangannya dan bersiap menampar anak tiri kurang ajar itu, tapi Emma segera menggenggam tangan Maria, menghentikan apa yang akan Mamanya itu lakukan.
“Ma, lelaki tua itu tak akan suka jika wanitanya memiliki bekas tamparan di pipi dan Emma juga takut jika lelaki tua bangka itu akan membatalkan perjanjiannya, nanti kita juga yang rugi besar, apa salahnya jika bersabar sebentar saja demi untuk mendapatkan tumpukan uang,” ujar Emma mencoba untuk menenangkan hati sang Mama yang kini sedang dikuasai dengan berjuta emosi.
“Kamu benar juga, Mama bisa bersabar demi uang,” kata Maria. Perempuan paruh baya itu menarik dalam nafas dari hidung lalu menghembuskan dari mulut.
“Ava, aku sudah pernah melakukan hubungan dengan kekasihku, jadi aku sudah tak virgin lagi! Kamu yang masih bersegel lebih pantas dijual dengan harga yang mahal, kami juga nanti akan memberikan bagianmu, apa salahnya menjual kesucian itu pada seorang lelaki tua, dia juga tak akan mampu bermain lama dan mungkin akan kelelahan setelah memasukkan miliknya beberapa inci saja.” Ava merinding seketika setelah mendengarkan apa yang Emma katakan barusan, saudara tiri yang kejam dan juga tak memiliki hati, jika ia tahu lebih awal, maka sudah bisa dipastikan jika Ava akan kabur dari rumah ini. Tapi semua sudah terlambat dan Ava harus menghadapi semua ini.
***
“Ava, kau harus melayani lelaki paruh baya itu dengan baik, jika sampai kau membuatnya kecewa maka akan aku pastikan jika kau akan menderita selama sisa hidup kamu,” ancam Maria pada Ava ketika mereka baru saja menjejakkan kakinya di salah satu hotel bintang lima di negara ini.
“Ma, Ava minta tolong, jangan lakukan ini pada Ava,” kata Ava dengan air mata yang sudah menganak sungai di kedua pelupuk matanya. “Ava juga Putri Mama sama seperti Emma,” ujar Ava mencoba membujuk perempuan angkuh yang ada di hadapannya sekarang.
“Kau hanya anak tiri, jadi jangan samakan dengan Emma karena dia kesayanganku,” ujar Maria dengan jujur tanpa perduli dengan sakit hati yang sekarang sedang anak tirinya itu rasakan.
Ava Charolline. Wanita berusia 22 tahun, memiliki wajah cantik natural dengan kulit putih polos dan bibir ranum, tinggi sekitar 160 cm. Mamanya meninggal ketika melahirkannya kemudian ketika usianya menginjak 5 tahun, sang Papa menikah dengan Maria-mama tirinya sekarang.
Sejak dari kecil Maria selalu bersikap baik pada Ava ketika ada Papanya, tapi ketika sang Papa pergi bekerja, maka Maria dan juga Emma akan menjadikan Ava sebagai pelayan dan kerap menyiksanya. Ketika usia Ava genap menginjak 20 tahun sang Papa yang sudah sakit-sakitan akhirnya meninggal dunia, lelaki kesayangan Ava itu meninggalkan hutang yang begitu banyak hingga membuat Mama dan juga saudara tirinya semakin menyiksa Ava tanpa henti dan puncaknya sekarang ini. Maria yang memang bekerja di club malam mendapatkan tawaran dari seorang lelaki paruh baya untuk mencari gadis lugu yang masih bersegel, terpikirkan Ava yang memang tak pernah menjalin hubungan dengan lelaki lain.
Setelah turun dari dalam mobil terlihat ada sekitar lima pengawal yang melangkah menghampiri Maria, Ava dan juga Emma dengan wajah datar dan baju serba hitam. Tubuh Ava gemetar karena ketakutan sebab ini untuk kali pertama ia menghadapi situasi mencekam seperti ini
“Ma, jangan jual aku,” pinta Ava untuk yang kesekian kalinya. Maria menulikan pendengaran dan membutakan mata hatinya, yang ada di dalam pikirannya hanyalah uang saja.
“Apakah Anda yang bernama Nyonya Maria?” tanya salah satu pengawal dengan suara beratnya. Suara itu terdengar mengancam di telinga Ava hingga membuat bulu kuduknya meremang dengan begitu sempurna.
“Ya, saya kemari ingin menemui Tuan Sam,” jawab Maria santai. Ia sudah terbiasa melihat banyak jenis lelaki hingga tak merasa panik sedikitpun.
“Mari kami antar untuk menemui Tuan Sam.” Pengawal itu langsung melangkah di hadapan Maria, Ava dan juga Emma. Sedangkan keempat pengawal yang lain berjalan di belakang ketiga wanita itu.
“Masuklah ke dalam, karena Tuan Sam sudah menunggu kalian,” kata salah satu pengawal setelah mengetuk pintu bercat putih tulang di hadapannya, kemudian membuka pintu tersebut dan mempersilahkan ketiga wanita untuk masuk ke dalamnya.
“Ma, Ava tidak mau,” kata Ava yang masih tidak bergerak di posisinya sekarang.
“Kau mau mati? Tidak lihat jika banyak pengawal yang menjaga tempat ini,” kata Maria dengan nada suara yang setengah tertahan di tenggorokannya.
“Ayo masuk.” Emma langsung menyeret Ava masuk ke dalam ruangan presidential sweet hotel ini.
Lelaki paruh baya yang berusia sekitar 68 tahun itu melihat ke arah Ava, tatapan itu menyelidiki dan terlihat dengan sangat jelas jika wanita bergaun putih tulang itu nampak gemetar sekarang. Gaun putih tulang yang sekarang sedang Ava kenakan seakan menunjukkan kesuciannya.
“Apakah dia wanita yang akan kau jual padaku?” tanya Tuan Sam dengan melangkah mendekati Ava. Lelaki itu tak berkedip sama sekali ketika melihat bunga yang baru mekar di hadapannya ini-Ava maksudnya.
“Ya, Tuan Sam, di adalah anak tiri saya dan bisa saya jamin jika dia masih segel, bahkan tak pernah memiliki teman lelaki ataupun teman kencan,” kata Maria dengan tersenyum manis.
“Ava begitu baik hati dan masih suci, Tuan Sam akan menyukainya,” sambung Emma mencoba untuk mempromosikan saudara tirinya agat terjual dengan harga yang mahal.
“Akan aku beli dia dengan harga 2 milliar, tapi setelah itu ia akan menjadi milikku,” kata Tuan Sam yang memang sudah tertarik pada Ava.
“Ma, jangan,” kata Ava pada Maria dengan tatapan mengiba. Lagi dan lagi Maria menulikan pendengarannya membuat Ava seakan menelan pil pahit sekarang.
“Tentu saja saya sangat setuju karena Anda menaikkan harganya dua kali lipat dari perjanjian awal,” kata Maria dengan wajah berbinar bahagia.
“Hubungan kalian akan putus setelah menandatangani perjanjian, kalian bukan lagi keluarga dan si cantik akan ikut bersamaku lalu menikah,” kata Tuan Sam pada Maria.
“Tentu tidak jadi masalah bagi kami, ambil saja Ava dan berikan uangnya,” kata Maria serakah.
Maria dan juga Emma mendorong Ava ke dalam pelukan Tuan Sam. Seorang lelaki memberikan secarik kertas pada Maria dan dengan tak sabaran perempuan itu langsung menandatangani surat perjanjian tersebut secepat mungkin, setelah mendapatkan uang 2 milliar yang telah Tuan Sam janjikan, Maria dan juga Emma langsung melangkah keluar dari ruangan hotel ini dengan hati gembira tanpa perduli dengan rintihan tangis Ava. Mama dan saudara tiri yang kejam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
andiva putri
gila ya masih aja ada keluarga yg modelan gitu
2023-08-09
0
Shuhairi Nafsir
Ava. cewek yg goblok.
2023-07-25
0