Akibat Melet Istri

Akibat Melet Istri

Bab. 1.MARAH

"Pyaaarr....!

Sebuah gelas sengaja dijatuhkan ke lantai dengan sangat keras.

Wajah merah padam dan juga kepalan tangan yang sangat kuat jelas terlihat oleh Devia.

Tidak berani menatap Devia memilih menundukkan kepalanya, tubuhnya bergetar dan Wajahnya berubah pias, dia sangat ketakutan dengan Amarah Papanya yang belum pernah Devia alami.

Papanya yang begitu lembut dan memanjakan dirinya kini sedang murka dan marah padanya.

"Kau benar-benar memalukan Via, apa kau sadar siapa dirimu dan siapa pemuda itu?

" Maaf, Pa. Via Khilaf, "

"Maaf kau bilang, mau ditaruh dimana muka Papa ini hah, kau benar-benar memalukan, kamu mang pantas untuk dihukum, "

Dengan cepat Papa Devia langsung melepaskan ikat pinggang nya dan berniat untuk memukul kan pada Devia yang sudah ketakutan.

Ketika sabuk itu sudah terangkat keatas sebuah tangan menahannya.

"Pa, kau mau memukul Putri mu, apa kau tega, "

"Kenapa tidak anak seperti itu harus diberi pelajaran agar dia tidak kurang ajar lagi, "

"Tapi, Pa. dia itu Putri mu putri kita Aku tidak akan biarkan Papa memukul nya karena bagaimana pun juga Via anak kita. "

"Jauhkan tanganmu Ma, kau jangan coba coba menghalangi Aku, biar Aku tunjukkan kepadanya agar dia tidak berani melakukan kesalahan lagi, "

"Tidak, kalau Papa mau memukul Via pukul juga Mama, karena Mama yang tidak becus dalam mendidik dan menjaga Via, sehingga Via berlaku yang memalukan keluarga. "

"Ma, minggir Aku bilang, "

"Tidak, kalau Papa mau memukul Via pukul Mama lebih dulu karena Mamalah yang bersalah karena Mama orang tua yang bodoh yang tidak bisa mendidik anak! " geram Mama Devia yang tidak Terima jika Putrinya akan di cambuk dengan menggunakan sabuk.

Sementara Devia menangis tergugu sambil menundukkan kepala tubuhnya limbung hingga jatuh bersimpuh di lantai.

"Papa bilang Minggir Ma..!

" Tidak..!

"Pa, Ma maafkan Via Sungguh Via tidak tau jika semua akan jadi begini, Via juga tidak tau mengapa semua terjadi pada Via tolong Mama dan Papa maafkan Via.

" Araaaagh...!

Karena kesal sang Istri tidak juga kunjung pergi dan membiarkan dirinya menghukum putrinya akhirnya Papa Devia melemparkan sabuknya ke lantai.

"Sekarang kita mau bagaimana hah Via sudah mencoreng nama baik keluarga dan Via tidak pantas menjadi bagian keluarga ini, "

"Tenang Pa kita bicarakan baik-baik dan kita tanya baik-baik ViaVia, Mama tau Via sangat mencoreng Nama keluarga kita tapi setidaknya kita akan menemukan solusi untuk hal ini Pa. "

"Baik, sekarang katakan solusi apa yang baik untuk kita setelah apa yang Via lakukan pada keluarga kita, " geram Papa Devia dengan nada penuh penekanan sungguh dirinya sangat kesal dan Marah dengan sikap Devia yang sudah melampoi batas.

Dengan perlahan lahan Sang Mama berjalan mendekati Devia yang masih menangis dengan sesenggukan di atas lantai yang dingin.

"Via, Mama sangat kecewa dengan mu Nak, Mama tidak menyangka jika kau sangat tega mencoreng muka keluarga, sekarang kamu harus menerima semua akibat dari perbuatan dirimu, "

"Hizk... hizk.. Ma, Via minta maaf Via tidak tau mengapa bisa terjadi begini, sungguh Ma Via tidak tau, "

"Bukan itu yang kini menjadi masalah untuk semuanya menyesal itu sudah tidak berguna Mama sangat kecewa dengan mu dan dengan berat hati kamu harus menerima segala keputusan kami. "

"Ma, Via minta Maaf, "

Mama Devia mengangkat tangannya dengan tinggi tinggi memberikan tanda agar Devia tidak lagi banyak bicara dan meminta Devia untuk diam.

"Kau duduk disana, "

Devia yang mendengar seruan sang Mama dan tidak mengerti apa maksud dari Mamanya hanya diam terpaku di tempat.

Melihat Devia sang Putri masih saja diam dan tidak beranjak dari tempat duduknya, Mama Devia menatap tajam pada Putri nya.

"Apa kau tidak mendengar perintahku Via? " seru sang Mama dengan keras, sementara Papa Devia hanya bisa menarik napas panjang kemudian menghembuskan nya dengan perlahan, mencoba untuk bersikap tenang dan bersabar menahan amarah hatinya yang membuncah karena ulah dari Putri semata Wayang nya.

Mendengar brantakan dan seruan Mamanya untuk yang kedua kali Devia segera bangkit dari duduknya dan mulai berjalan mendekati kursi yang ada di pojok ruangan.

"Bagus kamu itu memang sudah memiliki dasar menjadi anak yang bandel ya, masa Mama sampai harus berteriak ketika bicara dengan mu, "

"Maaf, Ma, "

"Maaf, Maaf bisamu hanya Maaf saja, sekarang katakan dengan jelas Siapa laki-laki yang berasamu itu, "bentak sang Mama dengan nada penuh penekanan.

"Di-dia Usman Ma, "

"Siapa itu Usman? "

"Araaaagh, pertanyaan kamu kelamaan Ma, biar Aku yang bicara. "

Papa Devia segera berjalan mendekati Putri nya kemudian menatap tajam padanya.

"Tidur dengan laki-laki kampungan itu kan?

Devia yang ditanya langsung pada pokok akarnya menundukkan kepala diam seribu bahasa,

" Kenapa Diam jawab...! bentak sang Papa dengan suara yang menggelegar, sungguh hati dan jantung Devia seolah hendak lepas mendengar bentakan Papanya yang baru pertama kali ini Devia alami.

Seumur umur Papanya sangat lembut dan santun tidak pernah sekalipun berkata kasar tapi kali ini sungguh Devia seolah tidak mengenali Papanya lagi, sang Papa sungguh berbeda dan sangat kasar kepadanya, mungkin semua karena kesalahan yang telah Devia lakukan tanpa sengaja.

Devia benar-benar tidak sengaja bahkan dia tidak tau jika tiba-tiba dirinya sudah berada di dalam satu ruangan dan satu Ranjang dengan seorang pemuda yang selama ini bekerja menjadi sopir pengantar sebuah barang.

"Iya, Pa, "

Devia menjawab dengan wajah menunduk dirinya benar-benar bingung dan tidak tahu harus bicara apa karena setujunya dia sendiri tidak mengerti mengapa tiba-tiba dia bisa berada di dalam satu ruangan dengan seorang laki-laki yang tidak begitu dikenalnya.

"Ma.. pangil Parjo kesini cepat. "

"Baik, Pa, "

Mama Devia segera bangkit dari duduknya kemudian berjalan ke belakang untuk memanggil Nang Parjo yang yang bertugas menjadi tukang kebun dirumah itu.

Tidak lama kemudian Mama Devia muncul bersama dengan seorang lelaki sedikit tua di sampingnya,

"Tuan apa Tuan memanggil saya, "

"Benar kamu bawa laki-laki yang bernama Usman kesini, Aku mau bicara padanya. "

"Baik Tuan, "

Bergegas laki-laki yang bernama Parjo saudara pergi meninggalkan ruangan untuk mencari laki-laki yang bernama Usman tidak menunggu lama Pak Parjo sudah kembali bersama dengan seorang laki-laki.

"Apa kau yang bernama Usman, "

"Iya Tuan, "

"Apa yang sudah kamu lakukan pada Putri ku, "

"Maaf Tuan saya lupa dan tidak ingat apapun bahkan saya juga heran kenapa saya tiba-tiba berada satu Ranjang dengan Putri Tuan. "

"Aku tidak mau membahas itu yang Aku mau cepat Nikahi putriku setelah itu bawalah dia pergi dari Rumah ini Aku tidak ingin melihat kalian disini, "

"Apa maksud Papa? "

"Apakah telingamu tuuli Via bukankah Papamu sudah menjelaskan cepat kalian menikah setelah itu pergi dari Rumah ini, "

"Tapi Pa Via mau pergi kemana?

" Tentu saja kau ikut Suamimu Via begitu juga masih bertanya pada Papa dasar gadis manja? sunggut Mama Devia dengan nada kesal.

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Bapak Via hanya mempunyai kesabaran setipis tisu spertinya ya thor 🤭

2023-08-02

0

Uthie

Uthie

coba mampir 👍♥️

2023-06-05

0

Mamaperri

Mamaperri

Like and favorit kak, Semangat ya 🥰

"Bukan wanita pengganti" 🙏

2023-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1.MARAH
2 Bab. 2.KESAL
3 Bab. 3. Syok
4 Bab. 4.MENANGIS
5 Bab. 5. Pedesaan
6 Bab. 6. Kesedihan Devia
7 Bab. 7. Tersiram Air
8 Bab. 8. Terkejut dan heran
9 Bab. 9.Suami yang Aneh
10 Bab. 10.GADIS ANEH
11 Bab. 11.PENASARAN
12 Bab. 12.Pesan Mang Parjo
13 Bab. 13.Kemarahan Mama Devia
14 Bab. 14.Kekesalan Mama Devia
15 Bab. 15.MENCARI
16 Bab. 16.Lari
17 Bab. 17.Takut
18 Bab. 18.Tidak Percaya
19 Bab. 19.Ternyata Tidak Sombong
20 Bab. 20.Kesedihan Devia
21 Bb. 21.Mengapa Dia Benci
22 Bab 22. Tidak Mau Ikut
23 Bab. 23. Terkejut
24 Bab. 24.Saran Bambang
25 Bab. 25. Sangat Bening
26 Bab. 26.Kecewa
27 Bab. 27.Panik
28 Bab. 28.Satu Syarat
29 Bab. 29. Akhirnya Pergi
30 Bab. 30.Bukan Urusanku.
31 Bab. 31.Mengetuk Pintu
32 Bab. 32.Membosankan
33 Bab. 33. Merasa Malu
34 Bab. 34. Harus Ke Kota
35 Bab. 35.Merasa Curiga
36 Bab. 36.Sangat Memusingkan
37 Bab. 37.Sangat Cemas
38 Bab. 38.Dukun Dengan Tarif Dua Juta
39 Bab. 39.Ayam Geprek Sambel Tuk. Tuk.
40 Bab. 40. Jampi-jampi bergaransi
41 Bab. 41.Merasa Lega
42 Bab. 43.Merasa Senang
43 Bab. 44.Keinginan Devia
44 Bab. 45.Sangat kecewa
45 Bab. 46.Merasa bahagia
46 Bab. 47.Rencana
47 Bab. 48.Bos Yang Baik
48 Bab. 48.Kekesalan Mala
49 Bab. 49.Makan Yang Banyak
50 Bab. 50.Kekesalan Mala
51 Bab. 51.Sangat Aneh.
52 Bab. 52.Rencana
53 Bab. 53.Rencana
54 Bab. 54. Ban Mobil yang Kempees
55 Bab. 55.Kehilangan Jejak
56 Bab. 56 Rencana Mang Parjo
57 Bab. 57.Prasangka yang Benar
58 Bab. 58.Rencana
59 Bab. 59 kesal
60 Bab. 60.Sampai Di kota
61 Bab. 61, Sesuatu Yang Aneh
62 Bab. 62.Aneh
63 Bab. 63.Mencari Mama
64 Bab. 64.Sangat Sulit
65 Bab. 65 . Rencana Baru
66 Bab. 66.Kemarahan Mama Devia
67 Bab. 67 Kamar Pembantu
68 Bab. 68.Mulai Mendengar perintah Suami
69 Bab. 69.Bersabar menunggu
70 Bab. 70.Tujuan Mang Parjo
71 Bab. 71.Makan Nasi Goreng
72 Bab. 72.Sangat Kesal
73 Bab. 73.Kecewa
74 Bab. 74.Kesal
75 Bab. 75.Terkejut
76 Bab. 76.Bingung
77 Bab77. kecewa
78 Bab. 78.Terkejut
79 Bab. 79. Sangat Ceroboh
80 Bab. 80.Bingung
81 Bab. 81.Heran
82 Bab. 82. Bersyukur.
83 Bab. 83.Bingung
84 Bab. 84.Mencari
85 Bab. 85.Bertemu
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab. 1.MARAH
2
Bab. 2.KESAL
3
Bab. 3. Syok
4
Bab. 4.MENANGIS
5
Bab. 5. Pedesaan
6
Bab. 6. Kesedihan Devia
7
Bab. 7. Tersiram Air
8
Bab. 8. Terkejut dan heran
9
Bab. 9.Suami yang Aneh
10
Bab. 10.GADIS ANEH
11
Bab. 11.PENASARAN
12
Bab. 12.Pesan Mang Parjo
13
Bab. 13.Kemarahan Mama Devia
14
Bab. 14.Kekesalan Mama Devia
15
Bab. 15.MENCARI
16
Bab. 16.Lari
17
Bab. 17.Takut
18
Bab. 18.Tidak Percaya
19
Bab. 19.Ternyata Tidak Sombong
20
Bab. 20.Kesedihan Devia
21
Bb. 21.Mengapa Dia Benci
22
Bab 22. Tidak Mau Ikut
23
Bab. 23. Terkejut
24
Bab. 24.Saran Bambang
25
Bab. 25. Sangat Bening
26
Bab. 26.Kecewa
27
Bab. 27.Panik
28
Bab. 28.Satu Syarat
29
Bab. 29. Akhirnya Pergi
30
Bab. 30.Bukan Urusanku.
31
Bab. 31.Mengetuk Pintu
32
Bab. 32.Membosankan
33
Bab. 33. Merasa Malu
34
Bab. 34. Harus Ke Kota
35
Bab. 35.Merasa Curiga
36
Bab. 36.Sangat Memusingkan
37
Bab. 37.Sangat Cemas
38
Bab. 38.Dukun Dengan Tarif Dua Juta
39
Bab. 39.Ayam Geprek Sambel Tuk. Tuk.
40
Bab. 40. Jampi-jampi bergaransi
41
Bab. 41.Merasa Lega
42
Bab. 43.Merasa Senang
43
Bab. 44.Keinginan Devia
44
Bab. 45.Sangat kecewa
45
Bab. 46.Merasa bahagia
46
Bab. 47.Rencana
47
Bab. 48.Bos Yang Baik
48
Bab. 48.Kekesalan Mala
49
Bab. 49.Makan Yang Banyak
50
Bab. 50.Kekesalan Mala
51
Bab. 51.Sangat Aneh.
52
Bab. 52.Rencana
53
Bab. 53.Rencana
54
Bab. 54. Ban Mobil yang Kempees
55
Bab. 55.Kehilangan Jejak
56
Bab. 56 Rencana Mang Parjo
57
Bab. 57.Prasangka yang Benar
58
Bab. 58.Rencana
59
Bab. 59 kesal
60
Bab. 60.Sampai Di kota
61
Bab. 61, Sesuatu Yang Aneh
62
Bab. 62.Aneh
63
Bab. 63.Mencari Mama
64
Bab. 64.Sangat Sulit
65
Bab. 65 . Rencana Baru
66
Bab. 66.Kemarahan Mama Devia
67
Bab. 67 Kamar Pembantu
68
Bab. 68.Mulai Mendengar perintah Suami
69
Bab. 69.Bersabar menunggu
70
Bab. 70.Tujuan Mang Parjo
71
Bab. 71.Makan Nasi Goreng
72
Bab. 72.Sangat Kesal
73
Bab. 73.Kecewa
74
Bab. 74.Kesal
75
Bab. 75.Terkejut
76
Bab. 76.Bingung
77
Bab77. kecewa
78
Bab. 78.Terkejut
79
Bab. 79. Sangat Ceroboh
80
Bab. 80.Bingung
81
Bab. 81.Heran
82
Bab. 82. Bersyukur.
83
Bab. 83.Bingung
84
Bab. 84.Mencari
85
Bab. 85.Bertemu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!