Devia yang melihat Usman sedang dalam bahaya berteriak dengan sangat histeris hingga tanpa sadar dia berlari berbalik ketempat dimana Usman sedang berada yang mana kini sedang dihadapan sang Hatimau.
Teriakan Devia tidak bisa dia tahan ketika Sang Harimau melompat hendak menerkam Usman.
"Tidaaaaaak...! dengan sangat lantang Devia berteriak sambil menutup kedua matanya dengan Kedua telapak tangan karena Devia tidak sanggup melihat apa yang akan terjadi pada Usman suaminya yang sedang diterkam harimau.
" Aaaaawwwhh...!
Devia dapat mendengar suara teriakan Usman, ingin rasanya saat itu juga dirinya pingsan dan tidak mendengar apapaun akan tetapi, Devia harus merasa kecewa karena dirinya tidak juga pingsan meskipun kaki dan tubuhnya sulit untuk digerakkan.
Karena harapan Devia agar dirinya bisa pingsan dan tidak mendengar serta tidak melihat Apa yang akan terjadi pada diri Usman suaminya dimana dia juga memiliki perasaan takut was-was serta penasaran perlahan-lahan mulai membuka sedikit penutup mata dari kedua telapak tangannya sedikit seperti seorang yang sedang mengintip.
Alangkah terkejutnya Devia ketika ditempat dimana Usman dan berdiri dan dengan Harimau yang tadinya melompat hendak menerkam tidak ada disana, sontak saja hal itu membuat Devia membuka semua kedua telapak tangannya yang menutupi wajah, Devia mulai melihat ke sekeliling mencari sosok Usman suaminya.
"Kemana Usman mengapa dia tidak lagi terlihat apa jangan-jangan Harimau itu sudah pergi membawanya, Oh tidak bagaimana ini apa yang harus Aku lakukan, Aku takut sekali pasti Usman sudah dibawa pergi lalu Aku harus bagaimana Aku takut, Hizk... Papa... Via takut disini, Pa..takut... Hizk... hizk..
!
Devia terus menangis sambil memanggil mangil nama Papanya.
Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang begitu keras.
Devia yang mendengar itu semakin takut dan menggigil ketakutan.
"Apa itu suara kaki Harimau, Aku harus bersembunyi dengan cepat. "
Devia segera bangkit dari terduduknya dan berniat hendak lari akan tetapi karena tidak melihat keadaan di depannya Devia tejatuh.
"Bruuugh... Auuwh..! Devia meringis menahan sakit di lututnya dan dia tetap berusaha bangkit dan ketika sudah mampu berdiri dan hendak berlari sebuah tangan menahannya, membuat Devia yang terkejut langsung menjerit histeris.
" Aaaaaaahhhh...!
"Ssssstttt... Sayang diamlah jangan berteriak dengan keras seperti ini, Aku khawatir teriakan kamu akan membuat Bambang hilang konsentrasi. "
Mendengar Panggilan sayang yang mana biasanya diucapkan Suaminya Usman membuat Devia langsung menoleh kebelakang, Devia tidak ingin apa yang menjadi pendengarannya hanyalah sebuah suara angin yang hanya ada dalam halusinasinya.
bibir Devia mengembangkan sebuah senyuman ketika mengetahui dan menyadari jika apa yang dia dengar ternyata bukanlah sebuah halusinasi belaka yang mana ternyata di belakangnya benar-benar berdiri sosok laki-laki yang sangat dia kenal dia adalah Usman suaminya.
"Usman Apakah benar ini kamu tapi bagaimana mungkin kamu berada di sini bukankah tadi harimau itu melompat dan ingin Menerkamu, lalu bagaimana kamu bisa lolos dan lari darinya, "
Devia yang penasaran memberikan Usman berbagai macam pertanyaan yang membuatnya sangat penasaran.
Karena sangat mustahil dan sulit dipercaya seorang manusia mampu menghindari terkaman Harimau yang sudah berada di depan mata.
"Tentu saja karena ada yang menolongku jika Aku sendiri sudah pasti tamatkah riwayat ku, Aku tidak akan mampu menghadapinya."
"Ada yang menolongmu, siapa?
" Tuh..!
Usman menunjuk kearah semak belukar yang ada didepannya dimana disana ada sosok laki-laki yang sedang menggikat Harimau.
Rupanya laki-laki itu melemparkan jala besi untuk menggurung dan menangkap Harimau, sungguh cerdik kini Harimau itu tidak bisa lagi berkutik karena jala yang sudah mengurungnya.
tampak oleh Devia dan juga Usman Bambang sedang mengikat Harimau yang sudah dijerat dengan jala besi, suara Harimau terus mengaum terdengar sangat mengerikan.
Merasa semua sudah beres Bambang berlari menghampiri Devia dan Usman.
"Ayo kita pergi, " ajak Bambang pada Usman dsn Devia.
"Tapi apakah Harimau itu akan kita biarkan disini sendiri, '
" Untuk sementara iya, Aku sudah memanggil para pihak keamanan, mereka akan datang dan akan membawa Harimau ketempat dimana banyak binatang yang akan dijadikan sebagai sarana untuk melihat lihat binatang margasatwa.
"Oh akan ditaruh disana wah keren itu, bukankah semua itu tempatnya dikota?
" Iya, mereka yang datang juga berasal dari kota kita pergi sekarang, "
"Apa aman itu Harimau kita biarkan begitu, "
"Aman Mba mari kita pergi, "
Bergegas Usman Devia dan Bambang pergi meninggalkan tempat itu, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju nke ladang tempat Usman.
Meskipun lelah dan malas Devia tetap mengikuti dia takut dan khwatir jika akan salah jalan lagi, sungguh hari ini satu penggalaman yang sangat mendebarkan dimana dirinya benar-benar tidak menyangka tinggal di desa ternyata sangat menyeramkan juga,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments