Bab. 17.Takut

Devia yang melihat Usman sedang dalam bahaya berteriak dengan sangat histeris hingga tanpa sadar dia berlari berbalik ketempat dimana Usman sedang berada yang mana kini sedang dihadapan sang Hatimau.

Teriakan Devia tidak bisa dia tahan ketika Sang Harimau melompat hendak menerkam Usman.

"Tidaaaaaak...! dengan sangat lantang Devia berteriak sambil menutup kedua matanya dengan Kedua telapak tangan karena Devia tidak sanggup melihat apa yang akan terjadi pada Usman suaminya yang sedang diterkam harimau.

" Aaaaawwwhh...!

Devia dapat mendengar suara teriakan Usman, ingin rasanya saat itu juga dirinya pingsan dan tidak mendengar apapaun akan tetapi, Devia harus merasa kecewa karena dirinya tidak juga pingsan meskipun kaki dan tubuhnya sulit untuk digerakkan.

Karena harapan Devia agar dirinya bisa pingsan dan tidak mendengar serta tidak melihat Apa yang akan terjadi pada diri Usman suaminya dimana dia juga memiliki perasaan takut was-was serta penasaran perlahan-lahan mulai membuka sedikit penutup mata dari kedua telapak tangannya sedikit seperti seorang yang sedang mengintip.

Alangkah terkejutnya Devia ketika ditempat dimana Usman dan berdiri dan dengan Harimau yang tadinya melompat hendak menerkam tidak ada disana, sontak saja hal itu membuat Devia membuka semua kedua telapak tangannya yang menutupi wajah, Devia mulai melihat ke sekeliling mencari sosok Usman suaminya.

"Kemana Usman mengapa dia tidak lagi terlihat apa jangan-jangan Harimau itu sudah pergi membawanya, Oh tidak bagaimana ini apa yang harus Aku lakukan, Aku takut sekali pasti Usman sudah dibawa pergi lalu Aku harus bagaimana Aku takut, Hizk... Papa... Via takut disini, Pa..takut... Hizk... hizk..

!

Devia terus menangis sambil memanggil mangil nama Papanya.

Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang begitu keras.

Devia yang mendengar itu semakin takut dan menggigil ketakutan.

"Apa itu suara kaki Harimau, Aku harus bersembunyi dengan cepat. "

Devia segera bangkit dari terduduknya dan berniat hendak lari akan tetapi karena tidak melihat keadaan di depannya Devia tejatuh.

"Bruuugh... Auuwh..! Devia meringis menahan sakit di lututnya dan dia tetap berusaha bangkit dan ketika sudah mampu berdiri dan hendak berlari sebuah tangan menahannya, membuat Devia yang terkejut langsung menjerit histeris.

" Aaaaaaahhhh...!

"Ssssstttt... Sayang diamlah jangan berteriak dengan keras seperti ini, Aku khawatir teriakan kamu akan membuat Bambang hilang konsentrasi. "

Mendengar Panggilan sayang yang mana biasanya diucapkan Suaminya Usman membuat Devia langsung menoleh kebelakang, Devia tidak ingin apa yang menjadi pendengarannya hanyalah sebuah suara angin yang hanya ada dalam halusinasinya.

bibir Devia mengembangkan sebuah senyuman ketika mengetahui dan menyadari jika apa yang dia dengar ternyata bukanlah sebuah halusinasi belaka yang mana ternyata di belakangnya benar-benar berdiri sosok laki-laki yang sangat dia kenal dia adalah Usman suaminya.

"Usman Apakah benar ini kamu tapi bagaimana mungkin kamu berada di sini bukankah tadi harimau itu melompat dan ingin Menerkamu, lalu bagaimana kamu bisa lolos dan lari darinya, "

Devia yang penasaran memberikan Usman berbagai macam pertanyaan yang membuatnya sangat penasaran.

Karena sangat mustahil dan sulit dipercaya seorang manusia mampu menghindari terkaman Harimau yang sudah berada di depan mata.

"Tentu saja karena ada yang menolongku jika Aku sendiri sudah pasti tamatkah riwayat ku, Aku tidak akan mampu menghadapinya."

"Ada yang menolongmu, siapa?

" Tuh..!

Usman menunjuk kearah semak belukar yang ada didepannya dimana disana ada sosok laki-laki yang sedang menggikat Harimau.

Rupanya laki-laki itu melemparkan jala besi untuk menggurung dan menangkap Harimau, sungguh cerdik kini Harimau itu tidak bisa lagi berkutik karena jala yang sudah mengurungnya.

tampak oleh Devia dan juga Usman Bambang sedang mengikat Harimau yang sudah dijerat dengan jala besi, suara Harimau terus mengaum terdengar sangat mengerikan.

Merasa semua sudah beres Bambang berlari menghampiri Devia dan Usman.

"Ayo kita pergi, " ajak Bambang pada Usman dsn Devia.

"Tapi apakah Harimau itu akan kita biarkan disini sendiri, '

" Untuk sementara iya, Aku sudah memanggil para pihak keamanan, mereka akan datang dan akan membawa Harimau ketempat dimana banyak binatang yang akan dijadikan sebagai sarana untuk melihat lihat binatang margasatwa.

"Oh akan ditaruh disana wah keren itu, bukankah semua itu tempatnya dikota?

" Iya, mereka yang datang juga berasal dari kota kita pergi sekarang, "

"Apa aman itu Harimau kita biarkan begitu, "

"Aman Mba mari kita pergi, "

Bergegas Usman Devia dan Bambang pergi meninggalkan tempat itu, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju nke ladang tempat Usman.

Meskipun lelah dan malas Devia tetap mengikuti dia takut dan khwatir jika akan salah jalan lagi, sungguh hari ini satu penggalaman yang sangat mendebarkan dimana dirinya benar-benar tidak menyangka tinggal di desa ternyata sangat menyeramkan juga,

Episodes
1 Bab. 1.MARAH
2 Bab. 2.KESAL
3 Bab. 3. Syok
4 Bab. 4.MENANGIS
5 Bab. 5. Pedesaan
6 Bab. 6. Kesedihan Devia
7 Bab. 7. Tersiram Air
8 Bab. 8. Terkejut dan heran
9 Bab. 9.Suami yang Aneh
10 Bab. 10.GADIS ANEH
11 Bab. 11.PENASARAN
12 Bab. 12.Pesan Mang Parjo
13 Bab. 13.Kemarahan Mama Devia
14 Bab. 14.Kekesalan Mama Devia
15 Bab. 15.MENCARI
16 Bab. 16.Lari
17 Bab. 17.Takut
18 Bab. 18.Tidak Percaya
19 Bab. 19.Ternyata Tidak Sombong
20 Bab. 20.Kesedihan Devia
21 Bb. 21.Mengapa Dia Benci
22 Bab 22. Tidak Mau Ikut
23 Bab. 23. Terkejut
24 Bab. 24.Saran Bambang
25 Bab. 25. Sangat Bening
26 Bab. 26.Kecewa
27 Bab. 27.Panik
28 Bab. 28.Satu Syarat
29 Bab. 29. Akhirnya Pergi
30 Bab. 30.Bukan Urusanku.
31 Bab. 31.Mengetuk Pintu
32 Bab. 32.Membosankan
33 Bab. 33. Merasa Malu
34 Bab. 34. Harus Ke Kota
35 Bab. 35.Merasa Curiga
36 Bab. 36.Sangat Memusingkan
37 Bab. 37.Sangat Cemas
38 Bab. 38.Dukun Dengan Tarif Dua Juta
39 Bab. 39.Ayam Geprek Sambel Tuk. Tuk.
40 Bab. 40. Jampi-jampi bergaransi
41 Bab. 41.Merasa Lega
42 Bab. 43.Merasa Senang
43 Bab. 44.Keinginan Devia
44 Bab. 45.Sangat kecewa
45 Bab. 46.Merasa bahagia
46 Bab. 47.Rencana
47 Bab. 48.Bos Yang Baik
48 Bab. 48.Kekesalan Mala
49 Bab. 49.Makan Yang Banyak
50 Bab. 50.Kekesalan Mala
51 Bab. 51.Sangat Aneh.
52 Bab. 52.Rencana
53 Bab. 53.Rencana
54 Bab. 54. Ban Mobil yang Kempees
55 Bab. 55.Kehilangan Jejak
56 Bab. 56 Rencana Mang Parjo
57 Bab. 57.Prasangka yang Benar
58 Bab. 58.Rencana
59 Bab. 59 kesal
60 Bab. 60.Sampai Di kota
61 Bab. 61, Sesuatu Yang Aneh
62 Bab. 62.Aneh
63 Bab. 63.Mencari Mama
64 Bab. 64.Sangat Sulit
65 Bab. 65 . Rencana Baru
66 Bab. 66.Kemarahan Mama Devia
67 Bab. 67 Kamar Pembantu
68 Bab. 68.Mulai Mendengar perintah Suami
69 Bab. 69.Bersabar menunggu
70 Bab. 70.Tujuan Mang Parjo
71 Bab. 71.Makan Nasi Goreng
72 Bab. 72.Sangat Kesal
73 Bab. 73.Kecewa
74 Bab. 74.Kesal
75 Bab. 75.Terkejut
76 Bab. 76.Bingung
77 Bab77. kecewa
78 Bab. 78.Terkejut
79 Bab. 79. Sangat Ceroboh
80 Bab. 80.Bingung
81 Bab. 81.Heran
82 Bab. 82. Bersyukur.
83 Bab. 83.Bingung
84 Bab. 84.Mencari
85 Bab. 85.Bertemu
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab. 1.MARAH
2
Bab. 2.KESAL
3
Bab. 3. Syok
4
Bab. 4.MENANGIS
5
Bab. 5. Pedesaan
6
Bab. 6. Kesedihan Devia
7
Bab. 7. Tersiram Air
8
Bab. 8. Terkejut dan heran
9
Bab. 9.Suami yang Aneh
10
Bab. 10.GADIS ANEH
11
Bab. 11.PENASARAN
12
Bab. 12.Pesan Mang Parjo
13
Bab. 13.Kemarahan Mama Devia
14
Bab. 14.Kekesalan Mama Devia
15
Bab. 15.MENCARI
16
Bab. 16.Lari
17
Bab. 17.Takut
18
Bab. 18.Tidak Percaya
19
Bab. 19.Ternyata Tidak Sombong
20
Bab. 20.Kesedihan Devia
21
Bb. 21.Mengapa Dia Benci
22
Bab 22. Tidak Mau Ikut
23
Bab. 23. Terkejut
24
Bab. 24.Saran Bambang
25
Bab. 25. Sangat Bening
26
Bab. 26.Kecewa
27
Bab. 27.Panik
28
Bab. 28.Satu Syarat
29
Bab. 29. Akhirnya Pergi
30
Bab. 30.Bukan Urusanku.
31
Bab. 31.Mengetuk Pintu
32
Bab. 32.Membosankan
33
Bab. 33. Merasa Malu
34
Bab. 34. Harus Ke Kota
35
Bab. 35.Merasa Curiga
36
Bab. 36.Sangat Memusingkan
37
Bab. 37.Sangat Cemas
38
Bab. 38.Dukun Dengan Tarif Dua Juta
39
Bab. 39.Ayam Geprek Sambel Tuk. Tuk.
40
Bab. 40. Jampi-jampi bergaransi
41
Bab. 41.Merasa Lega
42
Bab. 43.Merasa Senang
43
Bab. 44.Keinginan Devia
44
Bab. 45.Sangat kecewa
45
Bab. 46.Merasa bahagia
46
Bab. 47.Rencana
47
Bab. 48.Bos Yang Baik
48
Bab. 48.Kekesalan Mala
49
Bab. 49.Makan Yang Banyak
50
Bab. 50.Kekesalan Mala
51
Bab. 51.Sangat Aneh.
52
Bab. 52.Rencana
53
Bab. 53.Rencana
54
Bab. 54. Ban Mobil yang Kempees
55
Bab. 55.Kehilangan Jejak
56
Bab. 56 Rencana Mang Parjo
57
Bab. 57.Prasangka yang Benar
58
Bab. 58.Rencana
59
Bab. 59 kesal
60
Bab. 60.Sampai Di kota
61
Bab. 61, Sesuatu Yang Aneh
62
Bab. 62.Aneh
63
Bab. 63.Mencari Mama
64
Bab. 64.Sangat Sulit
65
Bab. 65 . Rencana Baru
66
Bab. 66.Kemarahan Mama Devia
67
Bab. 67 Kamar Pembantu
68
Bab. 68.Mulai Mendengar perintah Suami
69
Bab. 69.Bersabar menunggu
70
Bab. 70.Tujuan Mang Parjo
71
Bab. 71.Makan Nasi Goreng
72
Bab. 72.Sangat Kesal
73
Bab. 73.Kecewa
74
Bab. 74.Kesal
75
Bab. 75.Terkejut
76
Bab. 76.Bingung
77
Bab77. kecewa
78
Bab. 78.Terkejut
79
Bab. 79. Sangat Ceroboh
80
Bab. 80.Bingung
81
Bab. 81.Heran
82
Bab. 82. Bersyukur.
83
Bab. 83.Bingung
84
Bab. 84.Mencari
85
Bab. 85.Bertemu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!