Usman berlari sambil berteriak memanggil manggil Istrinya, meskipun kakinya terasa sakit dan wajahnya bawah karena terkena tamparan sang istri akan tetapi diam-diam Usman tersenyum senang dan bahagia karena dirinya telah menikmati manisnya dari bibir sang Istri yang mengodaa.
Sampai di dalam kamar Usman melihat Istrinya Naik keatas Ranjang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Usman menggelengkan kepala melihat tingkah sang Istri yang menggemaskan.
"Sayang apa kamu mau lanjut di sini? "
"Mendengar perkataan Usman yang justru seolah olah mengajaknya membuat Devia yang berada di bawah selimut membuka selimut nya.
" Awas kalau berani mendekat dan macam-macam, "
"Apaan sih, Yank Aku ini kan Suami kamu dan kita sudah sah lho, apa perlu Aku ambilkan buku pernikahan kita biar kamu ingat jika kita ini sudah resmi, halal. "
"Cuih, lagaknya emangnya kamu pikir Aku pikun apa pakai di ingatkan segala, " sinis Devia dengan geram sambil keluar dari dalam selimutnya.
Usman tersenyum smrik.
"Ayo, turun kita makan kamu kan belum makan, kamu harus punya tenanga biar kalau marah tidak hanya bisa menampar dan menginjak saja itu tidak akan terasa sakit karena laki-laki itu kuat, "
"Kau, ____
" Sudah mau makan apa mau langsung malam ke satu, "
"Apaan sih, awas saja kalau kamu berani macem macem Aku bisa lebih kejam dari pada yang tadi. " sinis Devia yang langsung turun dari atas Ranjang keluar dan duduk di meja makan, setelah semua kursi yang tadi dikeluarkan sudah di masukkan kembali oleh Usman.
Usman mengulum senyum ketika melihat sang Istri sudah mulai menyeduh Nasi dan sayur serta lauk yang ada di atas meja. Kini Usman dengan santai juga mengambil Nasi, sayur dan lauk kemudian Usman mengambil satu pete panjang dan langsung mengupas dan menaruhnya di atas piringnya setelah menumpahkan setengah wadah sambal merah yang ada di atas meja, Devia memperhatikan dengan tidak berkedip dan ketika Usman hendak menyuapkan Nasi ke dalam mulutnya Devia menahan tangan Usman.
"Apaan itu yang mau kamu makan? "
"Peter, enak ini kita juga punya kebunnya, apa kau mau cobalah ini enak kita makan dengan sambal, '
" Itu apa tidak pedas? "
"Tidak sambal ini tidak pedas hanya warnanya saja yang mengerikan merah. "
"Masa sih, merah begitu tidak pedas, "
"Nih lihat, Aku makan pakai petenya juga mantap ini, "
Devia memperhatinkan tidak berkedip entah mengapa tiba-tiba ingin juga mencobanya akan tetapi Devia tidak suka pete untuk itu Devia mem gantinya dengan Ikan, Devia mulai menyuapkan Nasi bercampur dengan ikan dan sambal ke dalam mulutnya belum ada lima detik Devia langsung berteriak.
"Pedas, Ah kamu pembohong huaaa.... huaa... huaaa, pedas, "
Usman yang melihat itu kebingungan karena dia tidak tau jika Istri kotanya tidak pernah makan dengan sambal, dengan cepat Usman menggulurkan Air putih Devia langsung meneguknya akan tetapi Devia tetap berteriak karena rasa pedasnya masih ada dengan cepat Usman mencuci tangannya kemudian mendekati Devia dan langsung menyambar bibir istrinya, sontak saja hal itu membuat Devia terkejut hingga Devia mendelik menatap Usman dengan tatapan mata penuh dengan kemarahan.
Usman tidak peduli dengan apa yang Devia pikirkan, Usman hanya ingin membuat rasa panas dan pedas yang ada di bibir Istrinya hilang dan benar saja lambat laun rasa pedas sedikit demi sedikit mulai berkurang berganti dengan rasa dingin.
Untuk beberapa saat Devia larut dalam permainan Suaminya tapi setelah dia tersadar dengan keras mendorong Suaminya untuk menjauh.
"Dasar mesum selalu mencari kesempatan, Sinis Devia yang sudah tidak lagi tertarik dengan makanannya, Devia memilih menghabiskan minuman jus Alpukat yang sudah disediakan suaminya kemudian pergi masuk ke dalam kamar.
Sementara Usman hanya senyum senyum, karena sudah menang dua kali dan Istrinya sudah dua kali juga bibirnya kecolonggan dinikmati Suaminya.
Dari awal pertama bertemu Usman memang sudah sangat tertarik dengan Devia kala itu Usman dan Devia tidak sengaja bertemu disuatu Mall, tanpa sadar Usman yang tengah terburu-buru menabrak Devia dan minuman yang di pegang Devia tumpah membasahi bajunya, sudah bisa di pastikan Devia marah-marah bahkan meminta ganti rugi.
Sialnya Usman justru terpesona dengan pandangan pertama sejak saat itu Usman mencari informasi tentang Gadis yang bernama Devia dari beberapa temannya.
Setelah mengetahui Usman mulai membuat rencana dengan melamar satu pekerjaan yang ada di kota itu dimana tempat bekerjanya bekerja sama dengan keluarga Devia yang secara otomatis Devia akan sering terlihat di tempat nya bekerja.
Usman selalu memakai baju ala kadarnya terlihat lusuh dan sederhana sehingga Wajah Tampan Usman tidak membuat banyak gadis tertarik padanya karena Usman Miskin.
Satu hari Usman ingin pergi ke Rumah Devia karena gaji yang dia dapat akan dibayarkan disana semua karena Bosnya kala itu sedang berada di Rumah Devia, hati Usman berbunga bunga karena akan bisa bertemu dengan pujaan hatinya.
Namun sial saudara dari Bosnya datang ke Rumah Usman dan meminta Usman untuk menemaninya ke Bar tempat dimana temannya akan melakukan pesta, awalnya Usman menolak karena dirinya ingin bertemu dengan Devia, tapi karena saudara Bosnya menelpon Bosnya dan meminta izin agar Usman diijinkan untuk menemaninya dan Akhirnya Bosnya Usman meminta Usman untuk menemani, mau tidak mau terpaksa Usman harus mengikuti.
Perasaan kecewa karena Tidak akan bertemu dengan Devia gadis yang sudah membuatnya jatuh cinta, membuat Usman kesal akan tetapi tidak bisa berbuat apa-apa karena dirinya hanyalah karyawan bawahan.
Puucuuk di cinta ulampun tiba, tidak disangka justru kepergiannys ke Bar menjadikan dirinya justru bisa menikahi Devia.
Mungkin karena sudah jodoh dan mungkin karena sudah takdir, entah bagaimana ceritanya tiba-tiba Usman berada dalam satu kamar hotel bersama dengan Devia dan Anehnya mereka dalam keadaan pooloos, lebih aneh lagi tiba-tiba kamar di dobrak dan terjadilah pengrebekan yang akhirnya berujung mereka diminta untuk menikah.
Tentu saja hal itu membuat Usman berjingkrak senang dalam hati, karena akan bisa menikahi pujaan hatinya meskipun hal itu jauh berbeda dengan Devia yang tidak suka dan tidak tertarik pada Usman, semua dia lakukan karena terpaksa.
Kejadian berada dalam satu kamar hotel dalam keadaan yang poloos masih menyisahkan satu misteri yang mana sampai saat ini belum mereka ketahui siapa yang membuat mereka bisa berada dalam satu kamar dan Usman tidak mau memperdulikan hal itu baginya bisa mendapatkan gadis pujaan hatinya itu sudah cukup persetan dengan misteri dari terjadinya berada dalam satu kamar hotel.
Berbeda dengan Devia yang sering kali masih termenung dan mencoba menggingat ingat kenapa dirinya bisa ada dalam satu kamar hotel dengan laki-laki miskin seperti Usman.
"Aku harus pergi ke hotel itu, Aku masih tidak percaya jika Aku sendiri yang pergi ke kamar dan melakukan hal yang sangat rendah, pasti CCTV di kamar hotel masih ada, Aku harus melihat nya, akan Aku buktikan pada Papa dan Mama tiriku itu jika Aku tidak bersalah, lagipula semakin lama disini Usman akan semakin kurang ajar dia, masak seenaknya juga main serobot kayak Bebek. "
"Yang kayak bebek siapa sayang?
Tanya Usman yang tiba-tiba muncul dan masuk ke dalam kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments