Bab. 15.MENCARI

Devia terus berjalan mengikuti Usman yang kalau itu berjalan lebih dulu menuju ke ladang, di mana Devia sendiri tidak mengerti mengapa Usman mengajaknya pergi ke ladang sementara di ladang pasti akan sangat panas dan membosankan, akan tetapi Devia tidak memiliki pilihan lain karena Devia juga tidak ingin berada di rumah sendiri karena Devia masih termasuk orang baru di desa itu.

Berjalan kaki menyusuri Parit dan rerumputan yang liar membuat Devia benar-benar sangat kesal dan geram Ingin rasanya Devia berlari kembali ke rumah akan tetapi Deva juga tidak memiliki keberanian dikarenakan Devia tidak ingat jalan pulang ke rumah.

Devia yang mengikuti langkah kaki dari Usman tiba-tiba menghentikan langkah ketika Usman berhenti dan menoleh ke belakang mengulurkan tangan serta tersenyum kepadanya, sungguh suatu hal yang sangat memuakan bagi Devia karena sikap Usman bagaikan orang yang seolah-olah sedang peduli kepadanya.

"Apa kau capek? "

Satu pertanyaan yang membuat Devia benar-benar sangat kesal dan geram Tentu saja sangat capek dan kesal hal seperti itu ternyata masih ditanyakan oleh Usman kepadanya, karena perasaan kesal Devia tidak mau menjawab apa yang ditanyakan oleh Usman, dengan sangat malas Devia berjalan mendahului Usman, seolah-olah Devia mengetahui arah jalan sehingga dia terus melangkah maju ke depan sementara Usman mengikuti langkah kaki Devia dari belakang.

Devia yang berjalan semakin jauh membuat Usman harus berteriak menghentikan langkah kakinya karena melewati jalan yang salah.

"Devia tunggu berhenti itu bukan jalan ke ladang kita! " teriak Usman yang Berusaha menghentikan langkah Devia.

Bukannya tuli dan tidak mendengar teriakan dari Suaminya akan tetapi Devia sengaja untuk tidak mendengarnya dia ingin membuat Usman kesal dan marah.

Devia justru mempercepat laju jalannya dan ketika melihat dua jalan persimpangan Devia tanpa pikir panjang langsung mengambil arah jalan sesuka hatinya.

Hati Devia semakin senang ketika Devia menoleh kebelakang Usman suaminya tidak terlihat sama sekali.

"Rupanya dia tertinggal jauh di belakang, rasain Nanti pasti dia akan kebingungan mencari Aku, syukurin deh, sapa suruh meminta Aku untuk ikut ke ladang memannya Aku gadis kampung yang harus ikut bekerja di ladang berpanas ria dan berkeringat ogah amat, itu ada sungai juga mau lihat kesanalah, "

Devia segera berjalan dengan cepat turun kearah Sungai Bibirnya tersenyum mengembang ketika melihat Air yang begitu jernih dan segar.

"Wah, Airnya sejuk sekali dan pemandangan disini sangat indah, ini sangat menakjubkan, Usman kenapa tidak mengajakku ke tempat ini justru dia mengajakku mau ke ladang Beruntung aku melewati jalan ini sehingga Aku bisa menemukan ada Air sungai yang sangat indah dan jernih, Aku mau selfie disanakah kayaknya bagus. "

Devia segera melangkah dari satu batu ke Batu yang lain dimana di tengah air yang cukup deras terdapat sebuah batu lempeng yang besar dan Devia tersenyum lega setelah sampai di tempat yang dituju kini Devia mulai berselfie ria.

Di sisi lain Usman yang tadinya berteriak menghentikan langkah kaki dari Devia juga terpaksa harus berhenti ketika salah satu temannya melaporkan hasil dari penjualan tebu yang sudah masuk dan terpaksa Usman berhenti untuk menandatangani semua laporannya.

"Apakah ini sudah beres semua? "

"Sudah Pak, semua sudah beres dan tercatat disini, "

"Baiklah sekarang kau boleh pergi Nanti siang akan Aku umumkan pendapatan kalian. "

"Baik, Pak saya permisi dulu, "

Usman menganggukkan kepala kemudian kembali melanjutkan perjalanan untuk mengejar Devia Alangkah terkejutnya Utsman ketika dia sampai di persimpangan jalan.

"Devia ambil jalan yang mana ya, Astaga aku bisa kehilangan jejak ini bagaimana Aku bisa menemukan dia mau pakai jalan yang kiri apa jalan yang kanan, Baiklah Aku pergi ke jalan yang kanan saja siapa tahu Devia melewati jalan ini dan jika tidak ada Aku bisa kembali lagi ke jalan yang kiri," gumam Usman dalam hati yang mana kemudian Usman melangkahkan kakinya menuju ke setapak jalan yang berbelok ke kiri akan tetapi belum sampai dua langkah sebuah teriakan menghentikan langkah kaki Usman,

"Man, lo mau kemana? "

Sontak saja teriakan itu membuat Usman menghentikan langkah kakinya kemudian menoleh ke belakang terlihatlah dari belakang seorang laki-laki sedang berlari-lari ke arahnya, Rupanya dia adalah teman Usman ketika berada di desa itu yang mana mereka sudah lama tidak bertemu karena pendidikan mereka yang berbeda , di mana Usman pergi ke kota untuk melanjutkan sekolahnya sementara sahabatnya tetap berada di desa.

"Bambang.. lo ada disini? "

"Hai apa kabar Bro, "

"Hahaha, Baik lo sendiri bagaimana kabar lo, "

"Alhamdulillah, Aku juga baik dan sehat ngomong ngomong lo mau kemana, kok memilih jalan ini, "

"Hahaha, ini gue tadi bersama bini mau ajak dia keladang tapi dia jalan duluan dan Aku kebetulan tadi ketemu dengan ihsan dia meminta tandatangan dariku sehingga Aku berhenti dulu dan Bini gue jalan duluan gue tidak tau kemana arahnya karena ada dua persimpangan jalan, "

"Oh, begitu tapi Bini lo tidak mungkin jalan kesini ini kan sudah ada papan peringatannya , tuh baca, peringatan nya Hati-hati melewati jalan ini ragu-ragu kembali, " ucap Bambang memberikan penjelasan.

Usman mengernyitkan dahinya menatap heran pada sahanaya.

"Aku tidak mengerti maksdnya apa?

" Jalan disini sangat berbahaya banyak binatang buasnya Ayo kita pergi,"

"Tapi Bagaimana jika Bini gue lewat sini kita bagi tugas yuk kamu bantu Aku menemukan Bini ku kau mau kan?

" Baiklah kamu hati-hati jika lewat jalan ini pasang mata dan telingamu baik-baik karena yang kamu lewati ini sangat berbahaya. "

"Baiklah trimakasih atas informasinya kita berpisah disini tolong bantu Aku kamu mencari yang disana, "

Bambang menganggukan kepala kemudian mulai melangkah meninggalkan Usman yang tetap memilih jalan yang berbahaya.

"Perasaan Aku mengatakan jika Devia melewati jalan ini smoga secepatnya Aku bisa menemukan dia, " gumam Usman dalam hati.

Episodes
1 Bab. 1.MARAH
2 Bab. 2.KESAL
3 Bab. 3. Syok
4 Bab. 4.MENANGIS
5 Bab. 5. Pedesaan
6 Bab. 6. Kesedihan Devia
7 Bab. 7. Tersiram Air
8 Bab. 8. Terkejut dan heran
9 Bab. 9.Suami yang Aneh
10 Bab. 10.GADIS ANEH
11 Bab. 11.PENASARAN
12 Bab. 12.Pesan Mang Parjo
13 Bab. 13.Kemarahan Mama Devia
14 Bab. 14.Kekesalan Mama Devia
15 Bab. 15.MENCARI
16 Bab. 16.Lari
17 Bab. 17.Takut
18 Bab. 18.Tidak Percaya
19 Bab. 19.Ternyata Tidak Sombong
20 Bab. 20.Kesedihan Devia
21 Bb. 21.Mengapa Dia Benci
22 Bab 22. Tidak Mau Ikut
23 Bab. 23. Terkejut
24 Bab. 24.Saran Bambang
25 Bab. 25. Sangat Bening
26 Bab. 26.Kecewa
27 Bab. 27.Panik
28 Bab. 28.Satu Syarat
29 Bab. 29. Akhirnya Pergi
30 Bab. 30.Bukan Urusanku.
31 Bab. 31.Mengetuk Pintu
32 Bab. 32.Membosankan
33 Bab. 33. Merasa Malu
34 Bab. 34. Harus Ke Kota
35 Bab. 35.Merasa Curiga
36 Bab. 36.Sangat Memusingkan
37 Bab. 37.Sangat Cemas
38 Bab. 38.Dukun Dengan Tarif Dua Juta
39 Bab. 39.Ayam Geprek Sambel Tuk. Tuk.
40 Bab. 40. Jampi-jampi bergaransi
41 Bab. 41.Merasa Lega
42 Bab. 43.Merasa Senang
43 Bab. 44.Keinginan Devia
44 Bab. 45.Sangat kecewa
45 Bab. 46.Merasa bahagia
46 Bab. 47.Rencana
47 Bab. 48.Bos Yang Baik
48 Bab. 48.Kekesalan Mala
49 Bab. 49.Makan Yang Banyak
50 Bab. 50.Kekesalan Mala
51 Bab. 51.Sangat Aneh.
52 Bab. 52.Rencana
53 Bab. 53.Rencana
54 Bab. 54. Ban Mobil yang Kempees
55 Bab. 55.Kehilangan Jejak
56 Bab. 56 Rencana Mang Parjo
57 Bab. 57.Prasangka yang Benar
58 Bab. 58.Rencana
59 Bab. 59 kesal
60 Bab. 60.Sampai Di kota
61 Bab. 61, Sesuatu Yang Aneh
62 Bab. 62.Aneh
63 Bab. 63.Mencari Mama
64 Bab. 64.Sangat Sulit
65 Bab. 65 . Rencana Baru
66 Bab. 66.Kemarahan Mama Devia
67 Bab. 67 Kamar Pembantu
68 Bab. 68.Mulai Mendengar perintah Suami
69 Bab. 69.Bersabar menunggu
70 Bab. 70.Tujuan Mang Parjo
71 Bab. 71.Makan Nasi Goreng
72 Bab. 72.Sangat Kesal
73 Bab. 73.Kecewa
74 Bab. 74.Kesal
75 Bab. 75.Terkejut
76 Bab. 76.Bingung
77 Bab77. kecewa
78 Bab. 78.Terkejut
79 Bab. 79. Sangat Ceroboh
80 Bab. 80.Bingung
81 Bab. 81.Heran
82 Bab. 82. Bersyukur.
83 Bab. 83.Bingung
84 Bab. 84.Mencari
85 Bab. 85.Bertemu
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab. 1.MARAH
2
Bab. 2.KESAL
3
Bab. 3. Syok
4
Bab. 4.MENANGIS
5
Bab. 5. Pedesaan
6
Bab. 6. Kesedihan Devia
7
Bab. 7. Tersiram Air
8
Bab. 8. Terkejut dan heran
9
Bab. 9.Suami yang Aneh
10
Bab. 10.GADIS ANEH
11
Bab. 11.PENASARAN
12
Bab. 12.Pesan Mang Parjo
13
Bab. 13.Kemarahan Mama Devia
14
Bab. 14.Kekesalan Mama Devia
15
Bab. 15.MENCARI
16
Bab. 16.Lari
17
Bab. 17.Takut
18
Bab. 18.Tidak Percaya
19
Bab. 19.Ternyata Tidak Sombong
20
Bab. 20.Kesedihan Devia
21
Bb. 21.Mengapa Dia Benci
22
Bab 22. Tidak Mau Ikut
23
Bab. 23. Terkejut
24
Bab. 24.Saran Bambang
25
Bab. 25. Sangat Bening
26
Bab. 26.Kecewa
27
Bab. 27.Panik
28
Bab. 28.Satu Syarat
29
Bab. 29. Akhirnya Pergi
30
Bab. 30.Bukan Urusanku.
31
Bab. 31.Mengetuk Pintu
32
Bab. 32.Membosankan
33
Bab. 33. Merasa Malu
34
Bab. 34. Harus Ke Kota
35
Bab. 35.Merasa Curiga
36
Bab. 36.Sangat Memusingkan
37
Bab. 37.Sangat Cemas
38
Bab. 38.Dukun Dengan Tarif Dua Juta
39
Bab. 39.Ayam Geprek Sambel Tuk. Tuk.
40
Bab. 40. Jampi-jampi bergaransi
41
Bab. 41.Merasa Lega
42
Bab. 43.Merasa Senang
43
Bab. 44.Keinginan Devia
44
Bab. 45.Sangat kecewa
45
Bab. 46.Merasa bahagia
46
Bab. 47.Rencana
47
Bab. 48.Bos Yang Baik
48
Bab. 48.Kekesalan Mala
49
Bab. 49.Makan Yang Banyak
50
Bab. 50.Kekesalan Mala
51
Bab. 51.Sangat Aneh.
52
Bab. 52.Rencana
53
Bab. 53.Rencana
54
Bab. 54. Ban Mobil yang Kempees
55
Bab. 55.Kehilangan Jejak
56
Bab. 56 Rencana Mang Parjo
57
Bab. 57.Prasangka yang Benar
58
Bab. 58.Rencana
59
Bab. 59 kesal
60
Bab. 60.Sampai Di kota
61
Bab. 61, Sesuatu Yang Aneh
62
Bab. 62.Aneh
63
Bab. 63.Mencari Mama
64
Bab. 64.Sangat Sulit
65
Bab. 65 . Rencana Baru
66
Bab. 66.Kemarahan Mama Devia
67
Bab. 67 Kamar Pembantu
68
Bab. 68.Mulai Mendengar perintah Suami
69
Bab. 69.Bersabar menunggu
70
Bab. 70.Tujuan Mang Parjo
71
Bab. 71.Makan Nasi Goreng
72
Bab. 72.Sangat Kesal
73
Bab. 73.Kecewa
74
Bab. 74.Kesal
75
Bab. 75.Terkejut
76
Bab. 76.Bingung
77
Bab77. kecewa
78
Bab. 78.Terkejut
79
Bab. 79. Sangat Ceroboh
80
Bab. 80.Bingung
81
Bab. 81.Heran
82
Bab. 82. Bersyukur.
83
Bab. 83.Bingung
84
Bab. 84.Mencari
85
Bab. 85.Bertemu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!