Semua orang yang berada di ruang tamu segera menoleh dan menatap ke pintu kamar dimana Devia sedang berdiri.
Usman yang melihat istrinya sudah keluar kamar langsung berdiri menyambut kedatangan sangat Istri.
"Ayo kita duduk?
Usman mengajak Devia untuk duduk dengan menggulurkan tangan dan dengan sedikit malas Devia menyambut uluran tangan Suaminya Devia hanya tidak ingin membuat Usman malu dimata banyak orang yang kini sedang menatap mereka.
Entah apa maksud dari kedatangan mereka ke Rumah Usman secara berbondong-bondong, bahkan Devia juga tidak memahami mengapa perkampungan Usman menjadi banyak orang padahal ketika datang Rumah ini terlihat terpencil dan tidak memiliki tetangga tapi ini kenapa banyak tetangga yang datang ke rumahnya.
"Siapa mereka Man? " bisik Devia secara lirih karena dirinya tidak mau orang lain mendengar pertanyaannya
"Itu tetangga kita sayang, Aku yang meminta kita untuk datang Ayo, akan Aku perkenalkan kamu pada mereka, "
Ingin rasanya Devia menolak akan tetapi tatapan dan pandangan mereka sungguh membuat Devia tidak bisa membantah yang akhirnya mau tidak mau Devia mengikuti semua yang di katakan Usman kepadanya.
Beberapa pasang mata menatap kehadiran Devia dengan bibir tersenyum bahagia, mereka ada yang bangkit mendekati Devia dan mengucapkan selamat kepadanya.
Usman membawa Devia duduk di tikar dekat dengan seorang laki-laki berkopiah hitam.
Senyum dan salam Usman ucapkan sambil memperkenalkan Devia kepadanya.
"Assalamu'alaikum Pak Yai, Pak Dahlan ini Istri saya yang saya bicarakan kemarin."
"Apa kalian sudah siap? "
"Kami sudah siap Pak Yai. "
"Siap untuk apa? " tanya Devia yang tidak mengerti dengan nada berbisik Devia masih merasa heran dan Aneh dengan semua orang yang ada di Rumah itu mereka datang dengan pakaian dan baju yang santun bagaikan sedang pergi ke acara kondangan.
"Usman apa kamu tidak menjelaskan pada istri mu kami datang untuk apa kesini dia seperti kebingungan begitu? "
Pak Yai bertanya dengan sorot tatapan mata yang tajam seolah olah dia sedang menghakimi Aku karena Aku tidak memberikan penjelasan apapun pada Istriku, bagaimana Aku bisa menjelaskan Istriku sendiri susah diajak bicara dan lagipula mana dia mau untuk itu Aku berpikir melakukan Syukuran pernikahan kami di desa secara diam-diam.
Tanpa sepengetahuan Istrku tentunya Aju menggundang semua Warga untuk menjadi saksi jika pernikahan kami telah Sah.
Harus dimaklumi kehidupan didesa tidak sama dengan kehidupan dikota dimana semua orang tidak akan peduli dengan apa yang kita lakukan, bahkan membawa seorang wanita untuk menginap dirumah kita atau kita tidur dengannya orang-orang kota masa bodoh.
Sangat berbeda dengan kehidupan di desa yang sangat viral dan sangat laris bahkan sudah menjadi seperti makanan pokok 4 sehat 5 sempurna dimana para warganya suka bergunjing, suka bergosip, suka mencibir dan suka menghibah, untuk itu sebagai warga desa yang memahami akan norma-norma kehidupan di desa yang sangat banyak sekali pergunjingan untuk menghindari semua itu maka setiap kita membawa seorang wanita ataupun kita menikah dengannya maka kita harus mengundang memberitahu dan memberikan kabar berita pula kepada mereka agar tidak terjadi sebuah bahan gibahan gratis.
Dengan senyuman tersungging dibibir Usman menggelengkan kepalanya.
Tampak Pak Yaitu mangut mangut sepertinya dia sudah memahami.
Devia yang bertanya dan belum mendapatkan jawaban menyentuh legan sangat Suami.
"Siap apa sih, " ulang Devia yang masih dengan nada berbisik.
Usman menoleh sedikit kemudian tersenyum.
"Acara syukuran atas pernikahan kita, "
"Ngapain pakai Acara begitu bikin malu saja mana kamu ngundang banyak orang lagi, gimana sih Aku kan malu mereka akan tau jika kita menikah karena satu kecelakaan yang sebenarnya sampai saat ini Aku tidak yakin kita melakukannya. "
"Mereka tidak akan tau sejauh itu, sudah kamu tenang saja semua aman, "
Usman menjelaskan dengan sangat lirih juga kepada Istrinya tampak Devia tidak suka akan tetapi demi terlihat baik baik saja Devia menampakkan wajah ceriah dan senyum terindahnya,
Banyak para pemuda dan Ibu-ibu yang hadir bahkan ada juga gadis-gadis remaja menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan ketika melihat Wajah Istri dari Usman tetangga mereka.
"Wah, Usman pintar mencari calon Istri dia sangat cantik sekali ya? "
"Benar dia cantik sekali, "
Beberapa Ibu-ibu memuji kecantikan Wajah Devia menatap kagum tidak berkedip, akan tetapi ternyata ada diantara mereka yang menatap Wajah Devia dengan tatapan mata yang dingin.
"Hei, Mela Istri Usman cantik bagaimana pendapatmu, apa sekarang kamu sudah yakin jika Usman tidak ada cinta buat kamu, hahaha Aku kan sudah bilang Usman mana ada hati buat kamu sekarang lihat dia pulang dengan membawa Wanita tidak tanggung-tanggung langsung jadi Istrinya, "
"Brisik kau, bisa diam tidak jika masih bicara saja, Aku akan buat mulut bawelmu itu untuk diam. "
"Yee, begitu saja marah dikit-dikit ngancam," sungut salah satu Gadis yang ada di tempat itu sambil senyum senyum.
Devia yang mulai memahami maksud dari Suaminya kini mulai mengikuti semua yang disarankan dan dianjurkan oleh Pak Yai.
Acara demi Acara sudah dilakukan kurang lebih dua jam semua sudah selesai dan di Acara syukuran Usman mengumumkan memberikan sebuah kado pernikahan pada Istri nya berupa satu Hektare lahan tebu dan cincin perak seberat 3 gram,
Devia dibuat Syok dengan hadiah yang diberikan Suaminya kepadanya.
"Ini Cowok apa sudah gilaa, masak ngasih kado lahan Tebu memangnya Aku mau makan tebu apa dasar orang desa, kado seperti itu pakai Acara di umumkan segala ehh, tidak sampai disitu Aku juga diminta tandatangani surat kepemilikan, hadew benar-benar suami payah, " sungut Devia dongkol dalam hati.
"Mari mari silakan dinikmati hidangnya, jangan sungkan sungkan, sayang kamu mau makan apa?
Devia langsung melotot mendengar sapaan kalimat Sayang yang di pamerkan di depan semua Warga.
Usman yang mendapatkan tatapan tajam dari Istrinya hanya tersenyum simpul.
" Sayang kamu tunggu disini sebentar, " Usman segera meninggalkan Devia seorang diri dengan langkah yang tegap dan mantap Usman berjalan je tengah dimana ada satu Mic yang terletak di depan Pak Yai.
"Mohon perhatian sebentar, sebelumnya Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kepada Bapak dan Ibu sebelum pulang kami ada sedikit sovenir untuk kalian berupa sembako kecil-kecillan masing-masing akan mendapatkan satu kantong kresek yang berisi Beras, telor, minyak, gula dan mie instan dan akhir dikata Saya beserta Istri mengucapkan banyak banyak trimakasih atas kehadirannya, akhir kata
Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. "
serentak menjawab salam dari Usman, Devia dibuat gedek dengan tingkah dan perilaku Usman yang Aneh.
"Astaga ini Suamiku model apaan ya, kenapa pakai bagi-bagi sembako segala iih Norak banget, " geram Devia dengan senyum mencibir.
"Selamat Mbak ya..?
Devia terkejut mana kalau ada beberapa Gadis yang tiba-tiba menyelaminya dengan memberikan ucapan selamat dan dengan terpaksa Devia akhirnya tersenyum dan mengagguk.
Devia tidak menyangka ternyata hampir seluruh Ibu-ibu dan Bapak-bapak serta para gadis remaja memberikan ucapan selamat kepadanya,
Rasanya Devia ingin memaki dan mengumpat Suaminya Usman yang terpaksa membuat tangannya harus merasakan pegal-pegal karena harus menyalami banyak orang.
Bibir pun sudah serasa kaku karena harus pasang senyum terus, diantara mereka ada yang jaahil mungkin gemas melihat kecantikan dari Devia maka ada beberapa Ibu-ibu yang menyentuh pipi halusnya, merasa geram tapi tidak bisa berbuat apa-apa selain pasang senyum.
"Selamat...! ucap salah satu Gadis yang langsung menyalami tangan Devia dengan senyum tersungging dibibir Devia mengagguk dan mengucapkan terimakasih membalas uluran dari jabat tangan gadis itu.
Pada awalnya Gadis itu menyalami tangan Devia dengan biasa saja tapi beberapa detik kemudian tangan Gadis itu menguat dan sangat menguat hingga membuat Devia meringis kesakitan.
"A-apa yang kau lakukan? "
Devia bertanya dengan sedikit terbata-bata karena menahan sakit ditangan yang kala itu masih menjabat tangan dari gadis yang ada didepannya yang belum dilepaskan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Aerik_chan
Cctv terbaik adalah tetangga ya...
yuk kak saling dukung. #Sweet love level 999 #Kuambil apa yang menjadi milikku
2023-08-14
0