Bab. 3. Syok

Setelah memberikan pengertian kepada Devia agar menggunakan sabuk pengaman dan diabaikan oleh Devia Mang Parjo hanya menggulum senyum sambil menarik napas panjang, baru kemudian mulai menambah laju kecepatan dari mobilnya.

Laju kecepatan mobilnya bertambah akan tetapi tidak begitu cepat, dan hal itu mendapatkan senyuman sinis dari Devia, seolah-olah dia sedang meledek sopir Pribadi Papanya yang dinilai sangat kurang pandai dalam mengendarai mobil.

Devia memang tidak pernah melihat dan mengetahui jika Sopir pribadi Papanya mampu mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi untuk itu Devia hanya menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar sebagai bentuk rasa kekecewaan dan karena malas untuk bicara lagi Devia memilih untuk diam, tapi sebelum itu Devia yang penasaran dengan cowok miskin yang ada dibelakangnya, mencoba melirik Pemuda itu melalui kaca spion dan Devia dibuat melongo tidak percaya dengan yang dilihatnya, pemuda yang duduk di bangku belakang yang sebentar lagi akan menjadi Suaminya justru tidur dengan pulas.

"Gilaa ini cowok, dia justru tidur, apa dia pikir ini sedang tamasya jalan-jalan, dasar cowok Miskin, " geram Devia dalam hati.

Belum juga rasa kesal dan geram yang ada di dalam hati Devia bisa hilang dirinya langsung tersentak kaget manakala mobil yang dia tumpangi tiba-tiba melaju dengan kecepatan sangat tinggi, bahkan berkali-kali Devia serasa dibuat jantungan karena sangat cepat bahkan mobil ini seperti sedang berlomba dalam adu balap motor.

Berkali-kali tubuh Cantik Devia harus bergoyang maju mundur bahkan terkadang harus jatuh miring ke samping kiri dan kanan.

"Mang Parjo..! kamu ini apa-apaan sih, hei ingat keselamatan jangan ngebut bisa crlakaa kita Nanti? "

Seolah-olah tuli mang Parjo tidak mendengarkan teriakan dari Devia, gadis yang duduk di sampingnya.

Karena tidak mau jantungan Devia memegang erat erat ujung dari kursi bangku yang dia dudukki agar tubuhnya tidak jatuh kesamping kanan maupun kiri atau kedepan dan belakang, sungguh sakit jika jidaatnya terkantuk kedepan.

"Bener-bener ini Mang Parjo mau buat Aku mati mendadakdi apa ya, tapi keren juga dia, bisa melajukan kecepatan mobil seperti pembalap, bener-bener hebat juga dia, " gumam Devia sambil berpegangan Dengan erat agar tubuhnya tidak goyang karena laju kecepatan mobil yang cukup kencang.

Usman yang kala itu sedang tertidur akhirnya ikut terjaga karena terkejut tiba-tiba laju dari kecepatan mobil yang dia tumpangi sangat kencang.

Mang Parjo tersenyum melihat kedua penumpangnya sudah terlihat tenang karena sibuk dengan berpegangan agar tidak sampai terjadug.

Tidak menunggu lama Akhirnya mobilpun berhenti di sebuah gedung megah berwarna putih.

"Nona ayo kita turun, kita sudah sampai, "

Devia menarik napas lega setelah beberapa menit yang lalu harus melewati suatu ketegangan karena dirinya yang tidak mau memakai sabuk pengaman di permainkan dengan kecepatan mobil yang diluar batas kewajaran.

Melihat Devia masih duduk terpaku ketika pintu mobil sudah dibuka mang Parjo membuat Mang parjo kembali berseru untuk yang kedua kalinya.

"Nona, mari silakan turun kita sudah sampai. "

Seolah tersadar dari sebuah lamunan panjangnya Devia langsung menggaggukkan kepala sambil melangkah turun dari mobil, sementara Usman sudah turun lebih dulu, dia membuka mobil sendiri tanpa menunggu mang parjo meminta dirinya untuk turun.

"Mari silakan, Non, "

"Mang apa tidak bisa kita bohong saja sama Papa bilang kalau kita sudah menikah, tapi sebenarnya kita tidak menikah, "

"Tidak bisa Non, itu salah dan hal itu bukan perbuatan yang baik, "

"Tapi Mang Aku itu tidak mau menikah dengan dia, " tunjuk Devia pada Usman yang kala itu berdiri di samping Devia.

"Hei, Nona jangan main tunjuk tunjuk ya, Akupun juga tidak ingin menikah denganmu tapi Aku tidak punya pilihan lain karena jika Aku tolak makan perusahaan tempat Aku bekerja akan memecat ku. "

"Kau, alasan saja bilang saja kalau lo itu sebenarnya suka dan senang Nikah dengan gue, ini rejeki nomplok bagimu dan bagiku ini suatu kesialan yang terbesar."

"Sudah, Non, ini adalah perintah Tuan jadi Non Via lakukan saja, "

"Kau, ___

" Mari kita masuk dan kau Ayo kita masuk, semakin cepat acara kalian dimulai makan akan semakin lebih baik. "

Dengan berat hati Devia mau tidak mau akhirnya menerima ajakan dari Mang parjo sopir pribadi Papanya.

Di sebuah ruangan Mang parjo memberikan penjelasan kepada salah satu pengurus dengan menyerahkan cek yang di berikan Papa Devia kepadanya.

Semua lancar dan beres jika ada uang, begitu juga dengan Acara pernikahan yang akan dilangsungkan oleh Devia dan Usman, mereka yang baru datang akan tetapi di proses lebih dulu.

Entah dengan model gaya pernikahan yang bagaimana mereka berdua di bawah kesebuah kamar terpisah dimana Devia di bawah ke dalam ruangan kamar A, sedangkan Usman dibawah kedalam ruangan B.

Awalnya Devia tidak mengetahui dan tidak mengerti maksud dirinya dibawa kedalam satu ruangan.

Ternyata dirinya dirias meskipun riasan itu sangat sederhana, Devia juga diminta untuk memakai gaun pengantin yang mau tidak mau terpaksa Devia lakukan.

Ketika semua sudah beres Devia dibawah kesebuah ruangan yang cukup besar dan disana ternyata sudah ada Usman dengan jas pengantinnya, sungguh Devia merasa sangat geli dengan semua ini, bisa-bisanya dirinya dirias dan sekarang diminta untuk berpose dan lagi-lagi Devia tidak bisa menolak yang pada akhirnya membuat Dirinya terpaksa menerima.

Entah sudah ada berapa kali seorang fotografer itu memotret dirinya dan Usman yang jelas dan pasti tidak cuma tiga kali.

Acara pemotretan selesai Devia dan Usman diminta untuk masuk ke dalam satu ruangan yang mana di titik ini mereka hanya diminta untuk tandatangan sebagai tanda sahnya pernikahan mereka dan Mang Parjo beserta dia orang lainnya yang ada di tempat itu menjadi saksi atas pernikahan mereka.

"Selamat kalian sudah Sah menjadi suami istri, " ucap sang Penghulu setelah menerima tanda tangan mereka.

Karena Devia diam saja dan tidak segera menjabat tangan sang penghulu, kembali sang Penghulu mengulangi ucapannya dirinya khawatir jika Devia tidak mendengarnya.

"Selamat atas pernikahan kalian sekarang kalian sudah Sah. "

Masih mode diam tak bergeming mungkin Devia sedang Syok karena Acara pernikahannya sudah selesai dengan cepat membuat Mang Parjo menarik tangan Usman dan menjatuhkan tangannya untuk menjabat tangan sang Penghulu yang telah mengucapkan selamat pada pernikahan mereka berdua.

"Oh, ya trimakasih, " jawab Usman kemudian yang mana langsung membuat Devia menoleh kepadanya.

Usman yang mendapatkan tatapan mata yang tajam dari Devia langsung menyunggingkan sebuah senyuman.

"Kita sudah resmi menjadi Suami istri Nona, " ucap Usman dengan santainya yang langsung membuat Devia mendelik kemudian bangkit berdiri dan berlari menuju ke mobil hitam yang terparkir di halaman gedung.

Mang parjo menyunggingkan sebuah senyuman ketika Usman menatapnya.

"Ayo kita pulang, " ajak Mang parjo kemudian yang mana Usman langsung berjalan mengekor dibelakangnya.

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Kasihan Devia hrus nikah paksa dgn Usman sungguh kejam ayah sma ibu nya itu 😤

2023-08-02

0

Uthie

Uthie

Kayanya apa mungkin si Parjo dan Usman ada kong kalikong tuhhh.. 🤨

dan kayanya bisa juga di Parjo suruhan nya si Mama Tiri gtu dehhh tuhhh... ?!?

2023-06-05

0

Aerik_chan

Aerik_chan

Kayak naik Roller coster ya...

2023-05-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1.MARAH
2 Bab. 2.KESAL
3 Bab. 3. Syok
4 Bab. 4.MENANGIS
5 Bab. 5. Pedesaan
6 Bab. 6. Kesedihan Devia
7 Bab. 7. Tersiram Air
8 Bab. 8. Terkejut dan heran
9 Bab. 9.Suami yang Aneh
10 Bab. 10.GADIS ANEH
11 Bab. 11.PENASARAN
12 Bab. 12.Pesan Mang Parjo
13 Bab. 13.Kemarahan Mama Devia
14 Bab. 14.Kekesalan Mama Devia
15 Bab. 15.MENCARI
16 Bab. 16.Lari
17 Bab. 17.Takut
18 Bab. 18.Tidak Percaya
19 Bab. 19.Ternyata Tidak Sombong
20 Bab. 20.Kesedihan Devia
21 Bb. 21.Mengapa Dia Benci
22 Bab 22. Tidak Mau Ikut
23 Bab. 23. Terkejut
24 Bab. 24.Saran Bambang
25 Bab. 25. Sangat Bening
26 Bab. 26.Kecewa
27 Bab. 27.Panik
28 Bab. 28.Satu Syarat
29 Bab. 29. Akhirnya Pergi
30 Bab. 30.Bukan Urusanku.
31 Bab. 31.Mengetuk Pintu
32 Bab. 32.Membosankan
33 Bab. 33. Merasa Malu
34 Bab. 34. Harus Ke Kota
35 Bab. 35.Merasa Curiga
36 Bab. 36.Sangat Memusingkan
37 Bab. 37.Sangat Cemas
38 Bab. 38.Dukun Dengan Tarif Dua Juta
39 Bab. 39.Ayam Geprek Sambel Tuk. Tuk.
40 Bab. 40. Jampi-jampi bergaransi
41 Bab. 41.Merasa Lega
42 Bab. 43.Merasa Senang
43 Bab. 44.Keinginan Devia
44 Bab. 45.Sangat kecewa
45 Bab. 46.Merasa bahagia
46 Bab. 47.Rencana
47 Bab. 48.Bos Yang Baik
48 Bab. 48.Kekesalan Mala
49 Bab. 49.Makan Yang Banyak
50 Bab. 50.Kekesalan Mala
51 Bab. 51.Sangat Aneh.
52 Bab. 52.Rencana
53 Bab. 53.Rencana
54 Bab. 54. Ban Mobil yang Kempees
55 Bab. 55.Kehilangan Jejak
56 Bab. 56 Rencana Mang Parjo
57 Bab. 57.Prasangka yang Benar
58 Bab. 58.Rencana
59 Bab. 59 kesal
60 Bab. 60.Sampai Di kota
61 Bab. 61, Sesuatu Yang Aneh
62 Bab. 62.Aneh
63 Bab. 63.Mencari Mama
64 Bab. 64.Sangat Sulit
65 Bab. 65 . Rencana Baru
66 Bab. 66.Kemarahan Mama Devia
67 Bab. 67 Kamar Pembantu
68 Bab. 68.Mulai Mendengar perintah Suami
69 Bab. 69.Bersabar menunggu
70 Bab. 70.Tujuan Mang Parjo
71 Bab. 71.Makan Nasi Goreng
72 Bab. 72.Sangat Kesal
73 Bab. 73.Kecewa
74 Bab. 74.Kesal
75 Bab. 75.Terkejut
76 Bab. 76.Bingung
77 Bab77. kecewa
78 Bab. 78.Terkejut
79 Bab. 79. Sangat Ceroboh
80 Bab. 80.Bingung
81 Bab. 81.Heran
82 Bab. 82. Bersyukur.
83 Bab. 83.Bingung
84 Bab. 84.Mencari
85 Bab. 85.Bertemu
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab. 1.MARAH
2
Bab. 2.KESAL
3
Bab. 3. Syok
4
Bab. 4.MENANGIS
5
Bab. 5. Pedesaan
6
Bab. 6. Kesedihan Devia
7
Bab. 7. Tersiram Air
8
Bab. 8. Terkejut dan heran
9
Bab. 9.Suami yang Aneh
10
Bab. 10.GADIS ANEH
11
Bab. 11.PENASARAN
12
Bab. 12.Pesan Mang Parjo
13
Bab. 13.Kemarahan Mama Devia
14
Bab. 14.Kekesalan Mama Devia
15
Bab. 15.MENCARI
16
Bab. 16.Lari
17
Bab. 17.Takut
18
Bab. 18.Tidak Percaya
19
Bab. 19.Ternyata Tidak Sombong
20
Bab. 20.Kesedihan Devia
21
Bb. 21.Mengapa Dia Benci
22
Bab 22. Tidak Mau Ikut
23
Bab. 23. Terkejut
24
Bab. 24.Saran Bambang
25
Bab. 25. Sangat Bening
26
Bab. 26.Kecewa
27
Bab. 27.Panik
28
Bab. 28.Satu Syarat
29
Bab. 29. Akhirnya Pergi
30
Bab. 30.Bukan Urusanku.
31
Bab. 31.Mengetuk Pintu
32
Bab. 32.Membosankan
33
Bab. 33. Merasa Malu
34
Bab. 34. Harus Ke Kota
35
Bab. 35.Merasa Curiga
36
Bab. 36.Sangat Memusingkan
37
Bab. 37.Sangat Cemas
38
Bab. 38.Dukun Dengan Tarif Dua Juta
39
Bab. 39.Ayam Geprek Sambel Tuk. Tuk.
40
Bab. 40. Jampi-jampi bergaransi
41
Bab. 41.Merasa Lega
42
Bab. 43.Merasa Senang
43
Bab. 44.Keinginan Devia
44
Bab. 45.Sangat kecewa
45
Bab. 46.Merasa bahagia
46
Bab. 47.Rencana
47
Bab. 48.Bos Yang Baik
48
Bab. 48.Kekesalan Mala
49
Bab. 49.Makan Yang Banyak
50
Bab. 50.Kekesalan Mala
51
Bab. 51.Sangat Aneh.
52
Bab. 52.Rencana
53
Bab. 53.Rencana
54
Bab. 54. Ban Mobil yang Kempees
55
Bab. 55.Kehilangan Jejak
56
Bab. 56 Rencana Mang Parjo
57
Bab. 57.Prasangka yang Benar
58
Bab. 58.Rencana
59
Bab. 59 kesal
60
Bab. 60.Sampai Di kota
61
Bab. 61, Sesuatu Yang Aneh
62
Bab. 62.Aneh
63
Bab. 63.Mencari Mama
64
Bab. 64.Sangat Sulit
65
Bab. 65 . Rencana Baru
66
Bab. 66.Kemarahan Mama Devia
67
Bab. 67 Kamar Pembantu
68
Bab. 68.Mulai Mendengar perintah Suami
69
Bab. 69.Bersabar menunggu
70
Bab. 70.Tujuan Mang Parjo
71
Bab. 71.Makan Nasi Goreng
72
Bab. 72.Sangat Kesal
73
Bab. 73.Kecewa
74
Bab. 74.Kesal
75
Bab. 75.Terkejut
76
Bab. 76.Bingung
77
Bab77. kecewa
78
Bab. 78.Terkejut
79
Bab. 79. Sangat Ceroboh
80
Bab. 80.Bingung
81
Bab. 81.Heran
82
Bab. 82. Bersyukur.
83
Bab. 83.Bingung
84
Bab. 84.Mencari
85
Bab. 85.Bertemu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!