Bab. 12.Pesan Mang Parjo

Devia yang tiba-tiba mendengar perkataan Suaminya langsung menoleh terlihatlah Usman yang sedang tersenyum kepada nya.

"Siapa lagi pasti kamulah begitu juga masih bertanya, " sinis Devia yang langsung merebahkan tubuhnya di atas Ranjang sambil menarik selimut tebalnya untuk menutupi tubunya sampai batas leher.

Usman tidak menanggapi celotehan dari Istrinya diapun langsung Naik ke atas Ranjang, mendengar suara derit Ranjang bergoyang Devia langsung melihat dan berteriak.

"Usman ngapain lo Naik kesini juga, "

"Mau tidur lah memangnya mau ngapain, apa jangan jangan kamu mau ajak Aku buat bikin anak, "

"Issth Ngomong apaan sih, pergi sana tidur di tempat lain, "

"Tidak bisa ini kamarku, "

"Tapi sekarang jadi kamarku jadi kamu pergi sono tidur di kamar yang lain, "

"Mana bisa kamu kan Istriku, jadi ini kamar milik kita berdua, "

"Bodohlah, terserah kamu awas saja kalau macam macam."

Devia langsung mengambil guling dan ditaruhnya ditengah sebagai pembatas antara dirinya dan Usman.

sementara itu mobil yang dikemudikan oleh Mang Parjo sudah memasuki halaman rumah Tuannya di mana rumah yang sangat besar dan megah itu kini terlihat sangat sepi dan legam Tidak seperti biasanya terlihat lampu berpijar di sana-sini dan dengan gema suara televisi yang sangat keras di mana hal itu dilakukan oleh putri Tuannya yang sering menonton televisi di ruang tamu, sehingga suaranya yang sangat keras dan juga berisik terdengar sampai halaman rumah.

Kini rumah itu benar-benar terlihat sangat sepi dan legam bahkan beberapa lampu tidak menyala karena tidak dinyalakan.

Mang Parjo segera masukkan mobilnya ke dalam garaasi kemudian dengan Langkah tegap berlari menuju ke pintu, Mang Parjo ingin segera bertemu dengan Tuannya dan berbicara Empat Mata.

Mang parjo langsung membuka pintu rumah karena biasanya pintu rumah tidak terkunci ataupun dikunci sehingga Mang Parjo tidak perlu membunyikan bel dia bisa langsung masuk ke dalam rumah Tuannya bagaikan masuk ke dalam Rumah nya sendiri dan benar saja Ternyata rumah itu tidak dikunci akan tetapi keadaan di dalam ruangan sangat legam dan sepi tidak ada satu orang pun yang terlihat di sana, bahkan para pembantu pun tidak ada yang berada di ruang tamu Tidak seperti biasanya terkadang pembantu juga sering kali begadang dengan menonton televisi yang ada di ruang tamu bersama dengan Nona majikan mereka dan hal itu tidak ada larangan sama sekali karena Tuan Wijaya tidak pernah melarang pembantunya berada di ruang tamu berkumpul dengan putrinya.

"Sepi sekali kemana mereka apa iya mereka sudah tidur dan Tuan Wijaya dimana beliau kenapa tidak terlihat juga, sekarang Aku harus bagaimana, Aku mau menceritakan semuanya pada Tuan agar Nona Devia segera dijemput untuk pulang, karena keadaan di rumah Usman sangat tidak layak untuk Nona Devia yang mana rumahnya sudah sangat jauh, terpencil jauh dari tetangga juga keadaannya sangat buruk di mana Rumah itu benar-benar sangat tidak layak untuk ditempati. "

Mang Parjo terus bermonolog sendiri sambil melangkah mencari keberadaan Tuannya hingga pada akhirnya Mang Parjo memutuskan untuk kembali ke kamar belakang di mana Di sana Mang Parjo bermalam setiap malamnya, Papa Devia menempatkan Mang Parjo di rumah belakang rumah terpisah dengan rumah utama dikarenakan Mang Parjo seorang laki-laki sehingga tidak diizinkan berada dalam satu rumah dengan rumah utama.

Karena tidak menemukan keberadaan dari Tuannya, Mang Parjo berniat untuk kembali ke Rumah belakang di mana Mang Parjo tinggal, dalam perjalanan pulang Mang berpikir dia akan memberikan dan mengirimkan pesan kepada Tuannya untuk memberitahu keadaan dari Nona Devia yang sangat memprihatinkan keberadaannya di desa, dan Mang Parjo berharap Tuan Wijaya Papa dari Devia segera menjemput Devia untuk kembali ke rumahnya dikarenakan keberadaan di desa tidak layak untuk Nona kecilnya.

Sampai di Rumah belakang, Mang Parjo segera mengirim pesan kepada Tuan Wijaya serta memberikan beberapa gambaran video tempat keberadaan dari Nona Devia yang mana dalam perjalanan sungguh sangat jauh dan terpencil.

"Smoga Tuan segera Menjemput Nona Devia besok, kasian sekali Nona Via entah tidur bagaimana dia sekarang, pasti sangat dingin dan bagaimana kalau Usman tidak punya Ranjang kasur pasti Non Via sekarang lagi menangis dan tidak bisa tidur , ' lirih Mang Parjo prihatin membayangkan keadaan Nona kecilnya yang manja kini harus hidup menderita, sebelum Mang Parjo merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Di tempat yang berbeda tampak seorang Wanita sedang bersolek didepan cermin.

"Ting...! "

Wanita itu segera menoleh ketika mendengar satu pesan masuk pada ponsel HP Suaminya.

"Ada pesan masuk dalam ponsel HP Suamiku Aku harus membuka lebih dulu jangan jangan Anak manja itu yang sedang mengaggu Papa nya, "

Dengan cepat Wanita itu meraih ponsel HP yang ada diatas Narkas.

"Mang Parjo, ini pesan dari Mang Parjo ngapain dia harus menggirim pesan pada Suamiku. "

perlahan-lahan Mama Devia segera membuka isi pesan yang dikirimkan Mang Parjo kepada suaminya, Mama Devia sangat khawatir jika Mang Parjo bicara dan berkata yang sangat merugikan dirinya di mana hal itu bisa membuat suaminya luluh sehingga memaafkan dan mengizinkan Devia kembali tinggal di Rumah.

"Aku harus tau apa yang mang Parjo kirim dan tulis ke Suamiku, "

Perlahan-lahan Mama Devia membuka pesan yang dikirimkan Mang parjo, Mama Devia sangat terkejut melihat beberapa video dan juga isi pesan yang dikirim dan di tulis oleh Mang Parjo Yang intinya meminta Suaminya untuk menjemput kembali Devia dan hal itu tidak diinginkan oleh Mama Devia untuk itu Mama Devia segera menghapus pesan yang dikirim oleh Mang Parjo, Setelah semua pesan dihapus Mama Devia kembali melanjutkan merias wajahnya berpura-pura tidak tahu tentang pesan yang dikirim Mang Parjo kepada suaminya.

"Rasakan oleh mu anak liaar, Papa mu tidak akan pernah tau keadaan kamu, karena Aku tidak akan pernah membiarkan Papamu tau, selamat menikmati hari-harimu yang manis. " desis Mama Devia sambil tersenyum penuh kemenangan.

Episodes
1 Bab. 1.MARAH
2 Bab. 2.KESAL
3 Bab. 3. Syok
4 Bab. 4.MENANGIS
5 Bab. 5. Pedesaan
6 Bab. 6. Kesedihan Devia
7 Bab. 7. Tersiram Air
8 Bab. 8. Terkejut dan heran
9 Bab. 9.Suami yang Aneh
10 Bab. 10.GADIS ANEH
11 Bab. 11.PENASARAN
12 Bab. 12.Pesan Mang Parjo
13 Bab. 13.Kemarahan Mama Devia
14 Bab. 14.Kekesalan Mama Devia
15 Bab. 15.MENCARI
16 Bab. 16.Lari
17 Bab. 17.Takut
18 Bab. 18.Tidak Percaya
19 Bab. 19.Ternyata Tidak Sombong
20 Bab. 20.Kesedihan Devia
21 Bb. 21.Mengapa Dia Benci
22 Bab 22. Tidak Mau Ikut
23 Bab. 23. Terkejut
24 Bab. 24.Saran Bambang
25 Bab. 25. Sangat Bening
26 Bab. 26.Kecewa
27 Bab. 27.Panik
28 Bab. 28.Satu Syarat
29 Bab. 29. Akhirnya Pergi
30 Bab. 30.Bukan Urusanku.
31 Bab. 31.Mengetuk Pintu
32 Bab. 32.Membosankan
33 Bab. 33. Merasa Malu
34 Bab. 34. Harus Ke Kota
35 Bab. 35.Merasa Curiga
36 Bab. 36.Sangat Memusingkan
37 Bab. 37.Sangat Cemas
38 Bab. 38.Dukun Dengan Tarif Dua Juta
39 Bab. 39.Ayam Geprek Sambel Tuk. Tuk.
40 Bab. 40. Jampi-jampi bergaransi
41 Bab. 41.Merasa Lega
42 Bab. 43.Merasa Senang
43 Bab. 44.Keinginan Devia
44 Bab. 45.Sangat kecewa
45 Bab. 46.Merasa bahagia
46 Bab. 47.Rencana
47 Bab. 48.Bos Yang Baik
48 Bab. 48.Kekesalan Mala
49 Bab. 49.Makan Yang Banyak
50 Bab. 50.Kekesalan Mala
51 Bab. 51.Sangat Aneh.
52 Bab. 52.Rencana
53 Bab. 53.Rencana
54 Bab. 54. Ban Mobil yang Kempees
55 Bab. 55.Kehilangan Jejak
56 Bab. 56 Rencana Mang Parjo
57 Bab. 57.Prasangka yang Benar
58 Bab. 58.Rencana
59 Bab. 59 kesal
60 Bab. 60.Sampai Di kota
61 Bab. 61, Sesuatu Yang Aneh
62 Bab. 62.Aneh
63 Bab. 63.Mencari Mama
64 Bab. 64.Sangat Sulit
65 Bab. 65 . Rencana Baru
66 Bab. 66.Kemarahan Mama Devia
67 Bab. 67 Kamar Pembantu
68 Bab. 68.Mulai Mendengar perintah Suami
69 Bab. 69.Bersabar menunggu
70 Bab. 70.Tujuan Mang Parjo
71 Bab. 71.Makan Nasi Goreng
72 Bab. 72.Sangat Kesal
73 Bab. 73.Kecewa
74 Bab. 74.Kesal
75 Bab. 75.Terkejut
76 Bab. 76.Bingung
77 Bab77. kecewa
78 Bab. 78.Terkejut
79 Bab. 79. Sangat Ceroboh
80 Bab. 80.Bingung
81 Bab. 81.Heran
82 Bab. 82. Bersyukur.
83 Bab. 83.Bingung
84 Bab. 84.Mencari
85 Bab. 85.Bertemu
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab. 1.MARAH
2
Bab. 2.KESAL
3
Bab. 3. Syok
4
Bab. 4.MENANGIS
5
Bab. 5. Pedesaan
6
Bab. 6. Kesedihan Devia
7
Bab. 7. Tersiram Air
8
Bab. 8. Terkejut dan heran
9
Bab. 9.Suami yang Aneh
10
Bab. 10.GADIS ANEH
11
Bab. 11.PENASARAN
12
Bab. 12.Pesan Mang Parjo
13
Bab. 13.Kemarahan Mama Devia
14
Bab. 14.Kekesalan Mama Devia
15
Bab. 15.MENCARI
16
Bab. 16.Lari
17
Bab. 17.Takut
18
Bab. 18.Tidak Percaya
19
Bab. 19.Ternyata Tidak Sombong
20
Bab. 20.Kesedihan Devia
21
Bb. 21.Mengapa Dia Benci
22
Bab 22. Tidak Mau Ikut
23
Bab. 23. Terkejut
24
Bab. 24.Saran Bambang
25
Bab. 25. Sangat Bening
26
Bab. 26.Kecewa
27
Bab. 27.Panik
28
Bab. 28.Satu Syarat
29
Bab. 29. Akhirnya Pergi
30
Bab. 30.Bukan Urusanku.
31
Bab. 31.Mengetuk Pintu
32
Bab. 32.Membosankan
33
Bab. 33. Merasa Malu
34
Bab. 34. Harus Ke Kota
35
Bab. 35.Merasa Curiga
36
Bab. 36.Sangat Memusingkan
37
Bab. 37.Sangat Cemas
38
Bab. 38.Dukun Dengan Tarif Dua Juta
39
Bab. 39.Ayam Geprek Sambel Tuk. Tuk.
40
Bab. 40. Jampi-jampi bergaransi
41
Bab. 41.Merasa Lega
42
Bab. 43.Merasa Senang
43
Bab. 44.Keinginan Devia
44
Bab. 45.Sangat kecewa
45
Bab. 46.Merasa bahagia
46
Bab. 47.Rencana
47
Bab. 48.Bos Yang Baik
48
Bab. 48.Kekesalan Mala
49
Bab. 49.Makan Yang Banyak
50
Bab. 50.Kekesalan Mala
51
Bab. 51.Sangat Aneh.
52
Bab. 52.Rencana
53
Bab. 53.Rencana
54
Bab. 54. Ban Mobil yang Kempees
55
Bab. 55.Kehilangan Jejak
56
Bab. 56 Rencana Mang Parjo
57
Bab. 57.Prasangka yang Benar
58
Bab. 58.Rencana
59
Bab. 59 kesal
60
Bab. 60.Sampai Di kota
61
Bab. 61, Sesuatu Yang Aneh
62
Bab. 62.Aneh
63
Bab. 63.Mencari Mama
64
Bab. 64.Sangat Sulit
65
Bab. 65 . Rencana Baru
66
Bab. 66.Kemarahan Mama Devia
67
Bab. 67 Kamar Pembantu
68
Bab. 68.Mulai Mendengar perintah Suami
69
Bab. 69.Bersabar menunggu
70
Bab. 70.Tujuan Mang Parjo
71
Bab. 71.Makan Nasi Goreng
72
Bab. 72.Sangat Kesal
73
Bab. 73.Kecewa
74
Bab. 74.Kesal
75
Bab. 75.Terkejut
76
Bab. 76.Bingung
77
Bab77. kecewa
78
Bab. 78.Terkejut
79
Bab. 79. Sangat Ceroboh
80
Bab. 80.Bingung
81
Bab. 81.Heran
82
Bab. 82. Bersyukur.
83
Bab. 83.Bingung
84
Bab. 84.Mencari
85
Bab. 85.Bertemu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!