Stuck with my ex
"Astaga !! jalanan mana lagi ini."
Calissa, nama gadis berusia 21 tahun, dia berusaha melarikan diri dari rumah setelah bertengkar dengan kedua orang tuanya. Calissa tidak mau dan menolak, perjodohannya dengan seorang lelaki bernama Brian Orlian.
Calissa tahu, siapa lelaki itu. Lelaki arogan, yang sangat suka main tangan, tunggu bagaimana Calissa tahu semua itu ?? Tidak, Calissa bukanlah kekasihnya. Melainkan sahabat Calissa, yaitu Melanie. Calissa selalu mendengar curhatan sahabatnya mengenai sosok Brian, yang memukulnya, berselingkuh dan lainnya. Melanie selalu datang menangis kepada Calissa atas perlakuan kasar Brian. Hingga mereka berpisah, dan kedua orang tua Calissa malah menjodohkan anak gadis mereka dengan sosok lelaki kasar seperti itu.
Hanya karena, keluarga Orlian adalah orang kaya, kedua orang tuanya tega memaksa putrinya menikahi sosok lelaki arogan gila itu.
"Kemana aku harus pergi sekarang ??" Calissa menoleh ke segala arah. Gadis itu jarang sekali keluar dari rumahnya. Bukan, dia bukan rapunzel yang sengaja di kurung oleh kedua orang tuanya, melainkan dia adalah sosok introvert yang jarang sekali keluar rumah. Sahabatnya bahkan bisa dihitung dengan jari, tapi Calissa bukan sosok gadis yang mudah menurut begitu saja, dia bisa menolak permintaan dari siapapun jika dirinya tidak mau. Tapi tetap saja, gadis itu masih terlihat lugu dan polos dari sekian gadis pada umumOr
Calissa berfikir untuk terus saja berjalan, padahal cuaca sedang gerimis, gadis itu bahkan tidak menemukan tempat untuk berteduh, dan dia sendiri tidak tahu sudah seberapa jauh dia berjalan saat ini, hingga..
Bruk !!
Calissa yang tidak bisa melihat jalan dengan jelas, karena gerimis dari air hujan yang terus membuyarkan pandangannya, malah menabrak seseorang di depannya, hingga hampir terjatuh. Beruntung orang yang dia tabrak langsung menangkapnya dan menahan tubuhnya.
“Kau baik-baik saja ??”
“Ma..maafkan aku tuan..”
“... Calissa ??”
Mendengar namanya di panggil, Calissa menatap ke arah wajah sosok di depannya. Khawatir jika itu adalah Brian atau ayahnya, tapi bukan.. Dia malah bertemu dengan Arsen.
Calissa membulatkan matanya, “Arsen.. ??”
Arsen tersenyum kembali bertemu dengan mantan kekasih terindahnya itu. Sementara Calissa hampir tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.
Arsen adalah kekasihnya beberapa tahun lalu, tapi tanpa di sadari Calissa jika Arsen adalah seorang kriminal bahkan sejak SMA dulu, dia pernah menjual obat-obatan terlarang kepada teman-temannya, dan baru tertangkap beberapa bulan setelah lulus sekolah. Ya, Arsen dan Calissa berpacaran sejak SMA kelas 10.
Setelah Arsen di penjara, hubungannya dan Calissa terputus karena di paksa oleh kedua orang tua Calissa. Gadis itu ingat, Arsen diberikan hukuman penjara seumur hidup, tapi.. Bagaimana dia bisa bebas sekarang ??
“Kau pasti sangat bingung, bukan dengan apa yang terjadi ??” Tanya Arsen membaca ekspresi dari Calissa.
“I..iya..”
“Aku akan menceritakan semuanya, tapi pertama kita ke rumahku dulu, lihat bajumu basah kuyup.” Ujar Arsen melihat Calissa yang sudah basah karena gerimis.
“Ba..baiklah..”
“Dan aku akan membantumu membawakan kopermu.”
“Dari dulu, kau tidak berubah.”
Arsen hanya terkekeh pelan, dia benar-benar mengangkat koper milik Calissa dengan satu tangan, dan tangan lainnya mengandeng Calissa. Mengajaknya pergi dari tempat gelap dan menyeramkan itu.
...
“Ini, coklatnya.”
“Kau masih mengingat minuman kesukaanku ??”
“Ya.. Aku tidak pernah melupakan semuanya.. Melupakan kita..”
Saat ini, Arsen bahkan memberikan selimut dan juga membuatkan minuman cokelat hangat, karena dia tahu betapa dinginnya cuaca malam itu, dia juga melihat tubuh Calissa yang menggigil kedinginan.
Calissa tersenyum malu, jujur saja dia dalam hatinya masih sangat menyayangi Arsen, bahkan tidak mudah bagi Calissa melupakan sosok lelaki baik dan lembut yang tidak pernah bisa dia temukan pada lelaki lain.
“Jadi... Siapa yang bercerita duluan ??”
“Eh ??”
“Calissa.. Kopermu berisikan pakaianmu, bukan ??”
“....”
“Kau melarikan diri dari rumah, bukan ??”
“Ba..bagaimana kau tahu.. ??”
“Ada dua kemungkinan orang membawa koper berisi pakaian, yaitu pergi berwisata atau kabur dari rumah. Dan kau tidak terlihat seperti sedang berwisata saat ini.”
Calissa menghela nafasnya, dia tidak mudah berbohong kepada Arsen. Lelaki itu cukup cerdik dalam hal seperti ini, dia mengaduk gelas cokelat di tangannya, dan menyeruputnya sedikit. Lalu menatap ke arah Arsen.
“Aku di paksa menikah.”
Mata Arsen memperlihatkan ekspresi sedikit tidak suka mendengarkannya, “Dengan siapa ??”
“Brian.”
Ekspresi Arsen berubah terlihat jengkel mendengarkan nama itu, dan sangat tidak suka, tapi dia masih harus memastikan siapa Brian yang dimaksud.
“Brian ?? Pecundang, keparat yang pernah meninju Melanie, sahabatmu itu ?? Yang bisa menghabisi perempuan dan saat berhadapan denganku, dia langsung K.O ??”
Calissa tertawa geli mendengarkan penuturan yang di ucapkan oleh Arsen, “Iya..”
“Apa yang dilihat orang tuamu, dari lelaki brengsek itu ?? Apakah mereka sadar menyerahkan putri mereka kepada lelaki pecundang yang tidak bisa apapun ??” Ujar Arsen, Calissa mengangguk setuju. Seakan perkataan dari Arsen sudah mewakili perasaannya.
“Jadi jangan heran, jika aku memilih kabur dari rumah.” Ujar Calissa kembali meminum cokelat hangat itu untuk menghangatkan tubuhnya.
“Yeah.. Jika aku perempuan, aku memilih kabur dari rumah daripada menghabiskan sisa waktuku dengan orang seperti itu. Tapi, bagaimana kau bisa bersembunyi begitu lama dari mereka ??”
“Entahlah..”
“Tinggallah bersamaku.”
“Hah ??”
“Kenapa ?? Ini rumahku, dan aku sudah memiliki pekerjaan. Lagipula-..”
Arsen mendekati Calissa, satu tangannya di genggam oleh kedua tangan Arsen, lelaki itu menatap ke arah Calissa seakan memohon kepada perempuan itu.
“Apakah kau tidak ingin melanjutkan kisah cinta kita berdua ?? Aku masih sangat menyayangimu.” Ujar Arsen dengan mata berbinar-binar, Calissa kemudian menaruh gelasnya ke meja di dekat mereka.
Aku lupa mengatakan, jika posisi mereka sedang berada di ruang depan, Calissa duduk di sofa, dengan selimut di tubuhnya, dan terdapat meja di depan kursi sofa. Arsen mendekati Calissa yang duduk di kursi sofa yang panjang itu, sementara Calissa menaruh gelasnya dan menggenggam balik kedua tangan Arsen.
“Aku juga sangat mencintaimu, tapi..”
“Aku ingin kita kembali, sayang.”
Mereka kemudian saling berciuman satu sama lain. Hingga malam itu terasa begitu indah bagi keduanya, karena kembali bertemu dengan sosok yang sangat mereka sayangi itu. Bahkan Calissa tidak menyadari saat Arsen mendorongnya hingga terjatuh dengan posisi berbaring di atas sofa, dengan Arsen di atasnya. Keduanya menikmati saat-saat bersama seperti ini.
...
"Apa ?! Calissa melarikan diri ?!"
"Apa yang harus kita lakukan ??"
"Kita harus mencarinya, bagaimanapun kita sudah terlibat perjanjian dengan Keluarga Orlian, jika sampai gagal maka tamatlah riwayat kita !!"
"Aku akan berusaha mencarinya !! Tapi.. Apakah kita harus berbicara dengan Brian ??"
"Sebaiknya jangan dulu, tapi jika kita masih belum menemukannya, maka kita harus berbicara kepada Brian mengenai semuanya."
"Baiklah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Tri Ulidar
diawal y aja udah panas, waw, semngt thor
2024-03-05
1
~••vika••~:)
ceritanya bagus k ,,lanjut upny😁
2023-05-10
1