“Jadi, sayang.. ?? Ada yang ingin kau katakan ??”
Setelah selesai makan malam, Arsen dan Calissa kembali ke kamar mereka. Setelah sampai di kamar, Arsen langsung memojokkan kekasihnya ke dinding, sembari bertanya dan menatap ke arahnya. Sedari tadi, Arsen melihat Calissa mencoba menahan wajahnya yang tampak memerah dan malu. Arsen khawatir jika di dalam kamar mandi terjadi sesuatu yang tidak dia inginkan.. Apakah Calissa bertemu sosok bernama Reyhan itu ?? Ah sial !! Arsen sepertinya harus pindah hotel saja, dan menjauh dari tempat ini.
Masalah uang, Arsen masih punya banyak. Lebih baik kehilangan uang, daripada kehilangan Calissa karena lelaki brengsek bernama Reyhan itu. Tapi... Seharusnya Arsen tidak berfikiran negatif mengenai Calissa, gadis itu terlalu polos untuk mengenal kata selingkuh.
Disisi Calissa sendiri merasa malu, sebenarnya dia ingin sekali bertanya kepada Arsen, tapi dia tidak tahu harus dimulai darimana.. Haruskah dia berkata kepada kekasihnya itu saat ini juga ?? Oh tatapan Arsen terlihat begitu penasaran dan ingin mencari tahu melalui bola matanya. Calissa menghela nafasnya sejenak lalu berkata..
“Se...sebenarnya.. Ada sesuatu.. Yang terjadi di kamar mandi..” Ujar Calissa dengan malu, membuat Arsen semakin penasaran.
“Apa itu ??”
“Ka..kau tidak akan marah, padaku kan ??”
Pertanyaan itu semakin membuat ketakutan Arsen kembali meningkat, apakah benar Calissa dan Reyhan... Tidak !! Tidak mungkin !!
“Aku tidak akan marah sayang, katakan saja.” Ujar Arsen tetap bersifat lembut, untuk bisa mendapatkan jawabannya. Daripada dirinya mati penasaran.
“... Well.. Di dalam kamar mandi.. Aku melihat sepasang kekasih.”
“Huh ??” Arsen merasa kaget dengan ucapan Calissa. Apa hubungannya dia melihat sepasang kekasih dan bertingkah memerah seperti itu.. Jangan-jangan..
“A..aku melihat mereka.. Berciuman... Dan.. Dan... Argh !! Sudahlah aku malu.” Ujar Calissa menutup wajahnya malu, dia kembali teringat bayangan lelaki yang menyentuh dada perempuan itu, benar-benar sangat memalukan !! Bagaimana bisa Calissa melihat hal yang tidak boleh dia lihat ?!
Arsen terdiam, kemudian tertawa pelan. Membuat Calissa malah merasa heran.
“Ke..kenapa kau tertawa.. Kau tidak marah ??”
“Oh..pfftt.. Hahahaha Sayang, apa yang kau lihat selanjutnya, Hmm ??” Ujar Arsen nakal menggoda Calissa membuat gadis itu kembali memerah dan memalingkan wajahnya, karena merasa malu.
“Arsen.. Jangan gitu.. Aku.. Aku..”
“Apakah kau melihat bagaimana lelaki itu memanjakan tubuh perempuan itu ?? Apakah kau juga menginginkannya ?? Aku akan berikan padamu.” Ujar Arsen dengan jahil dan nakal, tanpa kalimat dari Calissa, lelaki itu tahu sekarang apa yang membuat gadisnya memerah malu. Dasar anak nakal yang polos, mengintip adegan dewasa dan wajahnya memerah seperti itu ?! Tidakkah Calissa tahu, wajah cantik dan malu itu membuatnya kembali bersemangat.
“Arsen..”
Arsen tidak tahan lagi, dia mencium dan mengecup bibir manis Calissa dan membuat gadis itu tidak bisa melanjutkan ucapannya sendiri. Calissa menikmati ciuman itu, bahkan saat Arsen memperdalam ciuman, tangan gadis itu memeluk dan merangkul Arsen yang ada di depannya. Lelaki itu menyeringai licik melihat kekasihnya tidak berdaya dalam ciumannya, pikirannya terus mendesak untuk melakukan hal yang tidak-tidak, entah apakah Calissa juga menginginkannya atau tidak..
Arsen melepaskan ciumannya dan kemudian bertanya kepada kekasihnya.
“Bagaimana jika aku menunjukkan yang lebih ?? Kau mau ?? Bagaimana jika kita ke atas ranjang saat ini ??” Bisik Arsen dengan nada menggoda, membuat Calissa merasa sangat geli di bagian telinganya.
...
Disisi lain, seorang lelaki memandangi beberapa foto yang memang dia dapatkan dari anak buahnya itu, dia melirik ke arah lelaki yang memang sudah di tugaskan oleh Reyhan sendiri.
“Bagus, kau berhasil mendapatkan foto mereka berdua, tapi sebenarnya aku hanya meminta yang satu saja.” Ujar Reyhan melihat beberapa foto dari Calissa dan Melanie disana, tapi Reyhan lebih tertuju kepada Calissa, dan tidak begitu tertarik dengan Melanie.
“Maaf tuan, mereka memintaku untuk memotret keduanya secara langsung.”
“Tidak apa, ambil uang di atas meja itu.”
Reyhan memang sengaja menyewa seorang lelaki untuk berpura-pura menjadi fotografer keliling dan mendapatkan foto dari Calissa. Dia melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan sosok pujaan hatinya itu. Bahkan jikalau dia harus membunuh pacar baru Calissa, maka akan dilakukan oleh Reyhan.
“Terima kasih tuan.”
Setelah lelaki itu mengambil uang di atas meja, dia kemudian pergi dari sana, sementara Reyhan menyeringai licik mendapatkan foto seseorang yang sangat dia sayangi sejak dulu. Lelaki itu berharap dirinya bisa mendapatkan Calissa lebih dulu sebelum lelaki yang ada di sebelahnya, Arsen.
“Dia pasti akan pulang kembali ke negaranya, aku juga akan mengikuti mereka. Aku tidak akan membiarkanmu, pergi lagi. Calissa sayang.” Ujar Reyhan menyeringai licik, membayangkan di otak dan pikirannya jika Calissa akan datang kepadanya, apakah itu akan terjadi ?? Atau mungkin Reyhan harus menarik paksa wanita itu untuk kembali kepadanya.
“Aku akan melakukan berbagai cara untuk bisa bersama denganmu.” Ujar Reyhan menyeringai licik. Sepertinya Reyhan benar-benar sangat menyukai sosok yang dulunya adalah tetangga sebelahnya, bodohnya kedua orang tuanya malah mengajak Reyhan untuk pindah, karena perseteruan mereka dengan orang tua Calissa dulu.
Dasar bodoh, batin Reyhan mengumpati kedua orang tuanya, karena merasa kesal dan sangat kecewa. Kini Calissa dimiliki oleh orang lain, adalah kekecewaan terbesar Reyhan karena melepaskan Calissa.
...
Kembali kepada Arsen dan Calissa.
Keduanya kini berada di atas tempat tidur, Calissa merasa malu sebenarnya untuk melakukan semua itu, apalagi dia tahu melakukannya harus melepaskan pakaiannya. Ada rasa malu bagi Calissa memperlihatkan tubuhnya kepada sosok lelaki, Arsen melihat kekasihnya begitu takut dan merasa kaku. Dia tersenyum lembut, kemudian membelai pipinya.
“Jika kau belum siap, tidak apa. Jangan khawatirkan aku.”
Calissa bingung, “Aku.. Aku merasa malu dan takut.. Aku tidak tahu harus bagaimana..”
Arsen tertawa kecil, “Baiklah, sekarang katakan saja sayang, kau ingin tidur ??”
Calissa terdiam sejenak, kemudian memandang ke arah Arsen dengan penuh tatapan penuh tanda tanya, “Kenapa.. Kenapa perempuan itu tidak malu, sementara aku merasa sangat malu ??”
Arsen tersenyum, “Itu karena saat melakukannya, mereka dipenuhi nafsu yang membuat mereka tidak bisa berfikir dengan jernih. Jika **** dilakukan dengan penuh kesadaran, maka orang akan merasa jijik untuk melakukannya. Karena itu, saat melakukan mereka akan dipenuhi oleh nafsu.” Ujar Arsen menjelaskan, membuat Calissa mengangguk.
Mungkin karena itulah, Calissa masih merasa malu dan tidak mau, karena dirinya masih dalam kesadaran. Calissa menundukkan kepalanya, dia merasa sangat bingung dan merasa tidak yakin. Karena itu, Arsen mencoba untuk menenangkan gadis itu.
“Jangan memaksakan dirimu. Jika kau masih tidak mau, tidak apa.” Ujar Arsen berkata kembali kepada kekasihnya, sembari membelai bagian rambutnya dengan lembut seakan menguatkan kekasihnya agar tidak terlena akan keinginannya saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments