“Aku tidak tahu, jika rumahmu sebesar ini.”
Setelah kondisi Calissa lumayan membaik, gadis itu kemudian di ajak untuk di arahkan ke kamarnya oleh Arsen. Gadis itu mengagumi betapa indah dan megahnya rumah milik Arsen yang sekarang. Lelaki itu hanya tersenyum sembari menggeret koper milik Calissa.
Hingga kaki mereka sampai di sebuah kamar yang cukup luas, bahkan Calissa sampai terkejut bukan main dengan kondisi kamar yang begitu rapi, bersih dan besar itu.
“Ini.. Terlalu besar untukku.. Tidak adakah kamar yang lebih kecil ??”
Arsen menggelengkan kepalanya, “Tidak ada, bagaimana.. Jika kau satu kamar denganku saja, Hmm ??”
“Eh.. Eh.. Ja..jangan seperti itu..”
Arsen terkekeh pelan, melihat ekspresi memerah dan malu dari Calissa yang terlihat sangat imut dan begitu lucu baginya. Calissa mencoba mengalihkan perhatiannya, agar tidak melihat Arsen di depannya, tapi sayang lelaki itu malah mendekati Calissa dan malah memojokkan gadis itu, dengan dinding yang dihadang tubuh dan kedua tangannya, membuat Calissa antara kaget, bingung, tapi juga malu karena wajah Arsen sangat dekat dengannya.
“Ar..Arsen..”
Arsen kemudian membelai pipi Calissa dengan tangannya, dan menatap mengagumi sosok gadis di depannya itu.
“Aku sangat merindukanmu, saat berada di penjara.”
Barulah Calissa mengingat, jika Arsen masih belum mengatakan apapun atau menceritakan kejadian di masa lalunya, kejadian seperti apa yang membuat Arsen terjerat masuk ke penjara. Calissa hanya mengetahui dari penjelasan polisi dan teman-temannya, tapi Calissa malah belum memergoki atau mengetahui kejahatan Arsen di depan matanya.
“Arsen.. Berapa lama.. Kau di penjara ??”
“Aku tidak tahu, pikiranku hanya tertuju kepadamu.”
“Maafkan aku, orang tuaku.. Memaksaku untuk berpisah dan putus hubungan denganmu, bahkan aku tidak diijinkan menjenguk mu di penjara.”
“Sstt.. Itu bukan salahmu, sayang.”
Mata Arsen kemudian tertuju kepada bibir dari Calissa, bibir lembut, manis berwarna merah muda itu begitu menggodanya. Tangan Arsen kemudian menahan dagu Calissa, kemudian mencium bibir gadis dengan lembut dan manis. Calissa terkejut tapi dia kembali menerima ciuman itu, tangan Arsen bahkan memeluk erat pinggang gadis itu, dan menahan tubuh gadis mungil itu.
Sialnya, permainan bibir dan lidah Arsen benar-benar mampu mendominasi Calissa sehingga gadis itu tidak berdaya di hadapannya. Bibir Arsen bergerak menyapu lembut bibir Calissa, lidah nakal lelaki itu bergerak seakan memaksa Calissa untuk membuka mulutnya, dan setelah lidah itu masuk ke dalam mulut gadis itu. Lidah Arsen langsung mengabsen setiap gigi dalam mulut Calissa, dan menghisap saliva nya.
Calissa tidak bisa menahan nafas lebih lama, karena permainan Arsen yang benar-benar liar. Tangan gadis itu memukul dan mendorong bahu Arsen menjauh, melihat kode dari kekasihnya, Arsen kemudian melepaskan ciuman, membuat Calissa langsung menarik nafas panjang.
“Ar... Arsen..”
Arsen terkekeh dan tersenyum, dia melihat bagaimana wajah Calissa begitu memerah dan matanya berair. Ibu jarinya menghapus sisa saliva dari bibir Calissa dengan lembut.
“Kenapa sayang, kau menyukainya ??”
“Ja..jangan sekarang..”
“Kenapa jangan, kau tidak merindukanku ??”
“A..aku..”
“Tuan Arsen, aku minta maaf menganggu, tapi ada kabar- Oh.. Maafkan aku.”
Seorang lelaki mengetuk pintu kamar Arsen, tanpa melihat apa yang di depannya, dia bahkan membuka pintu kamar dan terkejut dengan apa yang dia lihat. Calissa terkejut melihat kedatangan sosok lelaki yang sempat dia kenali.
“Kau menggangguku, Nathan !” Ujar Arsen sedikit ketus karena kesal dan emosi, dia terpaksa melepaskan Calissa di saat itu juga.
“Maaf, Tuan.”
“Nathan.. ?? Itukah kau.. ??”
“Lho ?? Calissa ??”
Nathan, Calissa, dan Arsen dulunya masih satu kelas. Nathan dulunya adalah lelaki culun berkacamata, dan tampak sangat polos, dia bahkan menjadi bahan bully-an teman sekelasnya, termasuk Brian. Tapi Arsen, sosok yang memang begitu berandalan pintar, dan cerdik itu selalu menolongnya dan membantunya. Arsen yang sedari dulu menolong Nathan dari pembullyan.
Calissa hanya tidak menyangka, Nathan kini menjadi kaki tangan Arsen, mungkin sebagai tanda terima kasih, karena telah di selamatkan dan di tolong oleh Arsen dulunya.
“Apakah sudah selesai reuniannya ??” Ujar Arsen kesal, kenapa dirinya malah menjadi nyamuk di antara dua teman sekelasnya yang bertemu.
Calissa terkekeh, “Sejak dulu kau cemburuan, hal itu tidak pernah berubah.”
Arsen hanya mendengus kesal, dia memang sangat cemburuan dan posesif. Apalagi saat mereka sekolah dulu, banyak orang yang ingin mendekati Calissa, termasuk Brian itu. Tapi Arsen selalu datang, menyelamatkan kekasihnya dari para fansboy gila milik Calissa.
“Baiklah, kalau begitu aku permisi dulu, aku akan memberikan informasi nanti saja.”
“Eh ?? Kenapa tidak sekarang saja ?? Haruskah aku meninggalkan kalian berdua ??”
Arsen menggelengkan kepalanya, “Tidak usah sayang, jika Nathan bisa menundanya, itu berarti bukanlah informasi yang benar-benar penting. Besok saja, aku mengurusnya, Nathan.”
Nathan hanya memutar matanya malas, saat berbicara dengan Calissa saja, atasannya menjadi lembut dan perhatian, giliran memberikannya perintah bosnya sedikit ketus dan dingin. Tapi Nathan tidak mau membuang waktu lama untuk itu, dia kemudian berpamitan keluar.
“Baiklah, Tuan aku permisi. Dan juga, jika anda ingin melakukan hal vulgar, sebaiknya pintu di tutup.”
Nathan berbicara sembari menutup pintunya, perlakuan Nathan membuat Calissa dan Arsen kemudian menyadari, jika sedari tadi PINTU TERBUKA ?! Oh ini benar-benar gila !!
“Arsen !! Kenapa gak di tutup dulu pintu kamarnya ?!” Ujar Calissa dengan wajah memerah malu.
“Maaf sayang, soalnya ngelihat wajah kamu, membuatku menjadi lupa dunia.”
“Gak usah modus !!”
...
“Jadi brengsek itu sudah melakukan pergerakan ?! Sialan !! Dia bahkan mengambil Calissa ku, dasar lelaki bedebah !!! Bagaimana dia bisa keluar dari penjara ?!”
Lelaki di depannya hanya bisa berdiam diri, tidak tahu harus berkata apalagi saat ini. Pesan yang dia bawakan benar-benar membuat atasannya begitu marah besar dan bahkan memberikan pertanyaan yang dia sendiri belum tahu jawabannya. Apakah dia akan di hukum cambuk ??
“Aku tidak tahu, Tuan.. Aku masih mencari alasan dan bagaimana dia bisa bebas.”
“Grr.. Sudahlah, tinggalkan aku sendiri !!!”
“Baik tuan.”
Dasar bos gila, di kira kita dukun kali ya.. Tahu apa yang terjadi, tanpa melakukan penyelidikan Batin lelaki itu sedikit menggerutu mengenai perkataan bosnya itu.
Setelah di tinggalkan, lelaki itu membanting botol minuman ke atas lantai hingga hancur berkeping-keping, dia tidak menduga sosok musuhnya yang sepertinya hancur dan tidak pernah kembali, justru datang dan membawa sang perempuan yang sangat dia cintai ?! Seharusnya saat di penjara, dia menyewa para preman untuk memukuli dan membunuh nya saat itu juga, sayang sepertinya memang sudah seharusnya dia berhadapan dengan musuhnya.
“Aku tidak sabar menikmati pertarungan di antara kita, Arsen.” Ujarnya menyeringai dengan licik sembari meminum minuman berwarna merah dengan gelas bening di tangannya, otaknya berfikir apakah permainan yang akan di mulai oleh lelaki itu kepadanya ??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments