“Kau sudah persiapkan semuanya ??”
“Sudah.”
“Pakaian ?? Perlengkapan mandi ?? Semuanya ??”
Calissa mengangguk, dia dan Arsen berada dalam satu mobil. Arsen duduk di kursi sopir dan Calissa di sebelahnya, Arsen sengaja menyetir sendiri mobil bersama dengan Calissa, dan Nathan memiliki tugasnya sendiri saat ini.
Calissa tampak senang dengan rencana Arsen mengajaknya berjalan-jalan pergi ke luar negeri untuk refreshing setelah kejenuhan yang melandanya beberapa bulan bahkan beberapa hari yang lalu. Arsen juga terlihat sangat puas, melihat Calissa tampak riang dan bahagia saat hendak perjalanan pergi.
“Oh iya, apakah kau memerlukan makanan ?? Snack ringan untuk di pesawat nanti ??”
Calissa berfikir sejenak, “Bukankah jika perjalanan jauh, pesawat akan menyediakan makanan untuk semua orang ??”
Arsen mengangguk, “Yeah.. Jadi... Kau hanya ingin makanan di pesawat saja ??”
Calissa mengangguk.
“Baiklah sayang, oh iya nanti Nathan akan mengajak kekasihnya untuk ikut bersama kita, apakah ada masalah ??”
Calissa menggelengkan kepalanya, “Sama sekali tidak. Aku baru tahu, Nathan memiliki kekasih.”
“Kau pasti akan menyukainya. Dan kau bisa berbicara dengannya selama di pesawat.”
Calissa tersenyum dan begitu semangat, “Oke !! Ayo kita berangkat !! Paris aku datang !!”
Arsen hanya terkekeh pelan mendengarkan perkataan dari kekasihnya itu, dia sama sekali tidak terganggu dengan perilaku kekanak-kanakan dari Calissa, justru menurut Arsen sifat itu malah membuat Calissa terlihat lucu dan menggemaskan. Apalagi saat gadis itu begitu polos dan tidak tahu apapun, membuat kesan yang begitu menyenangkan bagi Arsen.
...
“Eh ?? Ke Paris ??”
“Yeah, di sana ada orang yang spesial juga. Kau pasti akan menyukainya.”
“Siapa ??”
“Rahasia. Aku jamin kau akan menyukainya dan dekat dengan gadis itu.”
“Jika itu adalah gadis genit yang menjijikan, maka aku akan melemparnya keluar dari pesawat.”
Nathan terkekeh geli, “Bukan.. Percayalah, kau akan begitu dekat dengannya.”
“Baiklah, aku akan bersiap, dan kita berangkat.”
...
Setelah sampai di sebuah tempat, Calissa menatap bingung, bukannya ke air port yang besar, malah sebuah air port mini kecil tapi dengan pesawat yang cukup megah dan besar. Calissa menatap heran ke arah Arsen sambil berbicara kepadanya.
“Air port mana ini ??”
“Eh, kamu gak tau ya.. Ini air port pribadiku sendiri, dan itu juga pesawat punyaku.”
“Lho ?? Ka..kamu punya pesawat sendiri ??”
Arsen terkekeh melihat tingkah dan ekspresi dari Calissa, dia hanya mengangguk sebagai jawabannya. Sementara gadis itu masih sedikit heboh dan kaget. Dia tahu, jika Arsen sudah menjadi kaya, tapi dia tidak menyangka Arsen lebih kaya dari yang dia pikirkan selama ini. Setelah memarkirkan mobilnya, Calissa dan Arsen kemudian turun dari mobil, dan ada beberapa orang menyambut Arsen dari sana.
“Tuan Arsen selamat datang.”
“Seperti perintahku semalam, kau sudah mempersiapkan semuanya ??”
“Sudah tuan, bahkan koki ternama dari hotel berbintang lima juga ada disini, pramugari terbaik juga telah kami siapkan untuk melayani anda di pesawat.”
“Baguslah, aku hanya harus menunggu Nathan untuk beberapa menit, lalu kita akan berangkat. Oh iya, tolong bawakan beberapa barang di dalam mobil untuk di masukan ke dalam bagasi pesawat.”
“Baik tuan.”
Lelaki itu meninggalkan Arsen, dan segera menuruti perintah tuannya. Sementara Arsen mendekati Calissa yang masih terkagum dan terheran dengan penampakan mewah dan megahnya air port mini buatan Arsen itu, ini benar-benar sangat gila !! Arsen ternyata memiliki selera tinggi dalam artistik seni bangunan. Rumah yang begitu indah, dan ini juga sama indahnya meskipun terkesan mini dan kecil.
“Kau menyukainya ??”
“Ya, sangat !!”
“Maafkan kami terlambat.”
Sebuah suara dari belakang membuat Arsen dan Calissa menolehkan kepala mereka melihat Nathan yang datang bersama dengan kekasihnya, Calissa membulatkan matanya terkejut, begitu pula gadis dari Nathan.
“Calissa ?!”
“Melanie ?!”
“Kau kekasih dari Nathan ?!”
“I..iya.. Kau.. Kau bersama Arsen ?!!”
Kedua sahabat itu terkejut satu sama lain, Melanie tidak tahu jika gadis yang di sebut Nathan sebagai kekasih Arsen adalah Calissa sahabatnya. Sebaliknya, Calissa malah tidak mengetahui hubungan antara Melanie dan Nathan selama ini, dia terakhir ingat Melanie berpisah dari Brian 3 bulan yang lalu.
Kedua sahabat itu saling berpelukan satu sama lain, dan begitu senang. Arsen dan Nathan melihat interaksi itu hanya terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya.
“Aku pikir aku akan kehilanganmu.”
“Tidak, kau jangan khawatir..”
“Maafkan aku Calissa, seharusnya aku bisa membantumu dari awal.”
Melanie merasa tidak enak dan merasa tidak pantas menjadi sahabat Calissa. Dia tidak pernah bisa menolong Calissa di saat-saat seperti ini, malah Calissa yang selalu ada untuknya apalagi saat dia masih berstatus kekasih dengan Brian.
“Tidak perlu di pikirkan.. Lebih baik kita menikmati jalan-jalan hari ini !!” Ujar Calissa merubah suasana yang awalnya sedih, menjadi sesuatu yang menggembirakan.
Melanie hanya terkekeh pelan dan mengangguk, menyetujui perkataan dari Calissa.
...
Tepat seperti dugaan Arsen, Calissa sangat senang dengan kehadiran dari Melanie. Tapi sayangnya, hal itu membuat Calissa memiliki keinginan yang membuat Arsen patah hati.
Bukannya duduk di samping sang pujaan hati, Calissa memilih duduk bersama sahabatnya dan bercerita panjang dan lebar. Sementara Arsen hanya bisa melihat dari kursi lainnya, meskipun sedih, tapi Arsen senang melihat wajah tersenyum Calissa saat bercerita dengan Melanie.
“Sudahlah, Tuan.. Perempuan juga butuh teman curhat.” Ujar Nathan melihat ke arah Arsen yang fokus pada Calissa.
Nathan memang anak buahnya, tapi lelaki itu jauh lebih dekat dengan Arsen daripada anak buah lainnya. Kenapa ?? Karena keduanya adalah sahabat satu sama lain. Selain Nathan di tolong oleh Arsen, disisi lain Nathan juga sering membantu Arsen, bahkan mencoba mengeluarkan lelaki itu dari penjara dengan cara yang lain.
Karena itu, keduanya memiliki hubungan dekat layaknya sahabat.. Atau bahkan seperti saudara satu sama lain. Tapi Nathan tetap menghormati bahkan memanggil Arsen dengan sebutan Tuan, dan juga terkadang menundukkan kepalanya sebagai penghormatan kepada atasannya itu.
Arsen mengangguk, “Yeah.. Mereka berdua juga bersahabat, bukan ?? Aku terkadang salah mengira jika Melanie hanya memanfaatkan Calissa saja.”
Nathan terkekeh pelan, jika ada yang melihat persahabatan antara Melanie dan Calissa, pasti mereka terkecoh dengan penampilan Melanie. Dulu saat sekolah, Melanie adalah murid perempuan yang terkadang berdandan dan kalau bepergian menggunakan penampilan pakaian sedikit terbuka, mirip seperti perempuan genit yang akan menggoda para lelaki, dan membully sesama perempuan.
Nyatanya, Melanie melakukan itu semua karena dirinya kurang percaya diri, tanpa make up dan pakaian itu. Meskipun sekarang dirinya sudah berubah menjadi sosok perempuan baik, tidak menggunakan make up tebal, dan pakaian pun lebih sopan. Itu semua berkat Calissa dan Nathan yang berusaha untuk membuat Melanie percaya diri dengan penampilan apa adanya.
“Yeah... Jangan menilai seseorang dari covernya, bukankah itu quote yang cukup populer ??”
“Benar, tapi tidak semua orang bisa melakukannya.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments