“Arsen.. Ini terlalu dekat..”
“Calissa.. Apa kau melihat sesuatu ??”
“Ti..tidak !!”
“Benarkah ??” Bisik Arsen dengan nada lembut di telinga Calissa, membuat wanita itu merasa geli dan juga merinding, geli karena telinga adalah daerah sensitifnya, tapi merinding ketakutan karena perilaku Arsen seperti sedang mendapatinya mengintip tadi. Apakah Arsen benar-benar mengetahuinya.
“Be..benar.. Dan.. Dan kenapa kau baru saja datang ??”
“Well, aku tadi sedang ada pekerjaan dadakan.” Ujar Arsen kali ini menarik wajahnya, dan kemudian menghadap tepat di depan wajah Calissa. Lelaki itu memandangi wajah cantik kekasihnya itu, dan tangannya membelai lembut pipi Calissa.
“Baiklah.. Aku.. Aku mengantuk..” Ujar Calissa mencoba untuk mengalihkan perhatian Arsen, agar tidak membicarakan masalah yang sama.
Arsen hanya terdiam, dia tidak mengatakan apapun dan menatap dalam wajah kekasihnya. Membuat Calissa penuh dengan tanda tanya.
“Ada apa ??”
Tanpa berbasa-basi, Arsen tiba-tiba menggendong tubuh Calissa, membuat gadis itu merasa terkejut bukan main, dan langsung memegang bahu lelaki itu sembari menatap wajah Arsen. Lelaki itu hanya tersenyum melihat wajah kekasihnya.
“Arsen !! Jangan gitu !! Turunin !!”
“Gak mau.” Ujar Arsen kemudian membawanya ke tempat tidur, tapi belum membaringkannya di atas kasur.
“Arsen, aku bisa jalan sendiri, udah ah !! Aku mengantuk.”
“Aku mau kamu.”
“Hah ?? Ma..maksudnya...”
Arsen membaringkan tubuh Calissa di atas kasur, dan kemudian langsung menindih dengan tubuhnya, tidak benar-benar menindih sebenarnya. Hanya, Arsen mengurung Calissa, dengan tubuh dan kasur, kedua tangan lelaki itu menahan tubuhnya sendiri, agar tidak menimpa tubuh mungil di bawahnya. Calissa merasa sedikit panik dan bingung, tapi posisi itu membuatnya sedikit salah tingkah, ada apa dengan lelaki itu ?? Batin Calissa merana dan begitu gelisah bingung.
“Ar..Arsen..”
“Aku sangat menginginkanmu.. Bolehkah ??” Nada suara Arsen sedikit berubah menjadi begitu berat, membuat Calissa langsung memberikan ekspresi wajah begitu terkejut dan juga gugup, suara Arsen terdengar.. Seksi... Astaga apa yang Calissa pikirkan.
“A..aku..”
“Kumohon..”
Tatapan Arsen dan nada suaranya begitu memohon membuat Calissa meneguk salivanya, dia menolehkan wajahnya karena malu dengan tatapan yang dikirim oleh lelaki itu kepadanya, dengan malu-malu, Calissa menjawab dengan pelan dan begitu gugup.
“Ba..baiklah...”
Arsen tersenyum licik, dia kemudian dengan tangannya perlahan membawa wajah Calissa untuk menatap ke arahnya, kemudian mencium bibir wanita itu dengan lembut. Calissa terkejut dengan tindakan Arsen tapi kemudian dia mengikuti arah permainan dari Arsen.
Ciuman terasa semakin panas, saat Arsen mulai memainkan lidahnya, menjilati kedua bibir gadis itu, dan kemudian menggigit bibir Calissa membuat gadis itu membuka mulutnya dan memasukkan lidahnya ke dalam mulut Calissa. Permainan ciuman itu membuat Calissa terlena, tanpa menyadari kedua tangan Arsen kini membuka seluruh pakaian dari tubuhnya dan memperlihatkan tubuhnya yang putih dan mulus itu.
Calissa merasa kehabisan nafas, sehingga dia memukul bahu dari Arsen, membuat lelaki itu melepaskan ciumannya. Calissa langsung mengambil nafas, dia melihat dan menyadari jika saat ini, tubuhnya terekspos dengan jelas. Calissa memerah malu, dan awalnya dia ingin menutupi tubuhnya, tapi Arsen langsung menahan kedua tangannya.
“Arsen.. Jangan dilihat..”
“Gak papa, sayang. Tenang ya..”
“A..aku malu...”
“Ngapain malu, tubuh kamu itu indah. Aku suka.”
“Ihh~ Arsen~”
Arsen kemudian mengecupi bagian leher dari Calissa, membuat perhatian perempuan itu teralihkan, permainan lembut dan menggelitik dari Arsen mampu membuat Calissa benar-benar terhipnotis dengan permainannya, membuat gadis itu tidak berdaya di bawahnya. Arsen dengan sengaja menggesek miliknya dengan milik Calissa sehingga membuat gadis itu tersentak merasakan sesuatu yang mengeras.
“Aku sudah begitu keras dan menginginkannya..” Bisik Arsen di telinga Calissa.
Gadis itu meneguk salivanya dan kemudian mengangguk pelan, Arsen kemudian melepaskan kedua tangan Calissa. Melepaskan pakaiannya sendiri kemudian melanjutkan permainan itu.
Entah berapa lama Arsen menginginkannya atau bahkan melakukannya, sepertinya Calissa harus mempersiapkan diri agar dirinya siap siaga jika lelaki itu sedang bernafsu seperti saat ini. Tubuh Calissa bergetar saat merasakan sentuhan lembut nan mematikan, dari lidah, mulut dan tangan Arsen yang menyentuh bagian sensitifnya, dan itu benar-benar membuat Calissa tidak bisa menahan diri.
Perasaan malu masih ada, tapi ada keinginan dan sesuatu yang membuatnya menikmati permainan gila yang sangat mematikan itu, bahkan rasanya kepalanya hampir pecah merasakan siksaan yang diberikan oleh kekasihnya. Kedua tangannya terasa lemah, seakan tidak bisa melakukan apapun bahkan untuk menahan kedua tangan Arsen yang terus menyentuh titik sensitifnya.
Sementara Arsen memandangi dengan begitu senang, dan puas melihat wajah cantik yang memerah malu, dan berkeringat dan bahkan terlihat kelelahan itu tampak sangat cantik di mata Arsen.
...
Keesokan paginya, Calissa membuka matanya saat sinar matahari masuk melalui jendela, gadis itu merasakan sesuatu mengingkar di tubuhnya, dia melihat ke belakang dan menatap wajah Arsen begitu dekat dengannya. Rupanya sesuatu yang mengingkar adalah tangan Arsen yang memeluknya.
Sontak wajah Calissa kembali memerah malu mengingat kejadian semalam begitu memalukan baginya saat Arsen melihat ke arah tubuhnya, dan bagaimana lelaki itu terus memuji seluruh tubuhnya, itu adalah hal yang paling memalukan tapi sekaligus senang, karena Arsen terlihat terus mengaguminya, tapi kenapa malah di saat di atas ranjang saja dia terus memujinya. Itu benar-benar memalukan melihat tubuhnya terekspos dengan jelas di depan mata sosok lelaki.
Calissa kemudian mencoba menyingkirkan tangan dari Arsen, tapi gagal karena terlalu berat. Dia akhirnya menyerah, sudah beberapa kali dia mencoba memindahkan tangan kekasihnya dan hasilnya sia-sia. Entah apakah karena tubuh lelaki jauh lebih kuat meskipun sedang tertidur sehingga membuat Calissa tidak mampu memindahkan tangannya. Calissa berfikir mungkin Arsen libur, karena itu dia masih tertidur dengan lelap.
Calissa akhirnya mencoba tidur kembali, karena dia tidak mampu untuk membangunkan kekasihnya, Calissa masih terbayang kejadian semalam, sehingga dia tidak yakin bisa berbicara dengan Arsen. Tanpa dia sadari jika sebenarnya Arsen sudah terbangun, hanya saja dia berpura-pura masih tidur untuk melihat reaksi kekasihnya, dan benar saja, sesuai dugaan Arsen. Calissa tidak membangunkannya dan memilih untuk tertidur.
Kau sangat cantik, saat malu seperti itu Batin Arsen melihat tingkah kelakuan kekasihnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments