Maaf, Author belum sempat ngomongin negara asal dari si Calissa ya..
Author mau ngomong kalau asal negaranya itu Amerika Serikat, tepatnya New York ya..
Bukan Indonesia.
Udah sekian aja dari penjelasan ceritanya, happy reading.
Setelah beberapa hari di Perancis, barulah Calissa, Arsen, Nathan, dan Melanie kembali pulang ke negara mereka. Calissa dan Melanie merasa bahagia dan puas, setelah menghabiskan hampir 2 minggu di Perancis, menikmati makanan, pemandangan, dan semua tempat wisata di sana, membuat kedua perempuan itu menikmati jalan-jalan mereka.
Sementara kedua lelaki mereka, juga terlihat senang. Well, mereka lebih senang karena melihat kekasih mereka senang, apalagi Nathan dan Arsen sering mendapatkan meeting atau panggilan di Perancis, jadilah keduanya tidak terlalu menikmati suasana Paris. Mereka lebih menikmati wajah cantik yang tak hentinya tersenyum bahagia dan senang.
Ditambah, mereka menaiki pesawat pribadi yang membuat Melanie dan Calissa bisa berbicara leluasa satu sama lain di dalam pesawat itu. Arsen bersyukur rencananya mengajak jalan-jalan Calissa tidak ada masalah, meskipun ada beberapa hal janggal yang terjadi kepada mereka, tapi Arsen berhasil menanganinya.
Mereka berjalan keluar dari air port pribadi milik Arsen, tapi kemudian seseorang muncul saat mereka hendak menuju ke arah mobil mereka. Sosok itu membuat Calissa dan Melanie terkejut bukan main, sementara Arsen dan Nathan langsung melindungi kedua kekasih mereka di belakang tubuh mereka.
Di depan sana, Brian berdiri memandangi Calissa sembari menyeringai licik, Arsen menatap tajam ke arah Brian.
“Apa maumu kemari, bajingan ?!” Ujar Arsen penuh penekanan dan terdengar pelan tapi dingin.
“Oh.. Calissa.. Kau kembali dengan mantan kekasihmu ??” Ujar Brian dengan nada licik.
“Br..Brian.. Bagaimana ??”
“Well, aku mengetahui keberadaanmu sejak awal, tapi aku tidak mencarimu. Bukan tidak, tapi aku sengaja. Dan tebak, aku mendapatkan apa yang aku inginkan.” Ujar Brian menyeringai licik, membuat Calissa menatap dengan penuh tanda tanya.
Brian kemudian mengeluarkan sebuah handphone, dan melemparkan ke arah Calissa. Beruntung gadis itu berhasil menangkapnya dengan tepat, dan kemudian melihat apa yang ada di dalam handphone tersebut, hingga ekspresi kebingungannya berubah menjadi tatapan horor.
Dia melihat tubuh atau mayat kedua orang tuanya dalam kondisi begitu parah dan hancur. Arsen melihat ekspresi dari Calissa langsung mengambil handphone itu dan melihat apa yang ada di dalamnya. Setelah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, Arsen melirik ke arah Brian.
“Jadi.. Sebenarnya kau berjodoh dengan Calissa hanya untuk membunuh kedua orang tuanya ?? Sangat.. Sangat bagus..” Ujar Arsen memutar matanya malas, tapi Brian terkekeh pelan.
“Well, hutangnya sangat banyak padaku. Bahkan Calissa, jika kau menikah denganku, itu semua tidak akan cukup untuk membayarnya. Tapi beruntung banyak orang mencari pendonor, jadi aku bisa mengambil keuntungan dari sana.” Ujar Brian menjelaskan dengan nada liciknya mengenai rencana yang terjadi.
“Hutang.. ?? Hutang apa ??”
“Oh, apa ayahmu tidak memberitahumu ?? Kehidupanmu, rumahmu, semuanya, adalah dariku !! Itulah kenapa aku sudah memintamu sejak dulu, hanya untuk menikah denganku !!” Ujar Brian dengan kesal.
“Dengar, kau sudah puas mendapatkan apa yang kau mau, jadi tinggalkan Calissa !!” Ujar Arsen dengan nada kesal, saat mendengar Brian menginginkan Calissa.
Seenaknya sekali dia berbicara, menginginkan kekasihnya ?! Apakah brengsek itu menyadari perkataannya ?! Apa dia sadar diri, betapa brengseknya dia mengingini sosok malaikat polos cantik seperti Calissa ?! Arsen tahu dirinya adalah iblis biadap, tapi rupanya ada yang lebih biadap daripadanya !!
“Puas ?? Aku masih menginginkan banyak hal.”
“Pergilah brengsek !! Kau tidak akan pernah bisa mendapatkan Calissa !!”
“Oh~ Melanie~ kau juga ada disini, astaga !! Calissa berkencan dengan mantannya, dan aku juga bertemu dengan mantan kekasihku.” Ujar Brian melihat ada Melanie di sana, sebenarnya dia sudah menyadari adanya Melanie, tapi Brian berpura-pura tidak menggubris wanita itu, hingga Melanie yang turun suara berbicara kepadanya.
Nathan tidak mengatakan apapun, tapi dia memberikan tatapan tajam nan bengisnya kepada Brian, mengingat perlakuan lelaki itu kepada Melanie di masa lalu.
“Brian, kau sudah membunuh kedua orang tuaku, dan kau masih menginginkan aku ?!” Ujar Calissa dengan emosi, tapi Brian tidak terkejut sama sekali dengan ucapan Calissa justru dia terkekeh licik disana.
“Bagaimana mungkin aku menolak wajah cantik dengan tubuh seksi di depanku ?? Calissa.. Kau tahu, betapa berkuasa dan seberapa kaya aku, kenapa aku tidak memilih denganku ??”
“Well, karena kau terlalu lemah dan brengsek untuk ukuran seorang lelaki. Calissa pasti tidak buta dalam memilih sosok lelaki.” Arsen menceloteh dengan kata-kata kasar dan tajam, hanya untuk membalik ucapan Brian, lelaki itu tidak tahan dengan perkataan dari lelaki brengsek seperti Brian.
“Tidakkah kau berkaca pada dirimu sendiri, Tuan Arsen yang terhormat ?!” Ujar Brian dengan ketus.
“Heh ?! Setidaknya aku mendapatkan semuanya dengan hasil kerja kerasku, bukan karena kekuasaan orang tuaku, Brian. Kau pikir semua perempuan bisa kau sogok dengan uangmu itu, dan mendapatkan ****** dengan mudahnya ?! Calissa bukan perempuan murahan seperti itu !!” Ujar Arsen dengan nada tegas di bagian akhirnya, Calissa melihat bagaimana Arsen terus membela nya, dan bahkan membalik kembali ucapan Brian kepadanya.
Aku beruntung mendapatkan lelaki seperti Arsen Batin Calissa dengan tersenyum malu dan tersipu dengan bantuan dan perkataan dari Arsen kepadanya. Ternyata keputusan Calissa kembali kepada Arsen bukan hal bodoh, justru keputusan yang tepat, karena dirinya sudah tidak memiliki siapapun, orang tua dan rumah, maka dirinya akan menyerahkan hidupnya kepada Arsen saja.
“Ck.. Kau pikir aku akan mundur dengan perkataanmu saja ?!”
“Oh, kau mau memulai permainan ?? Tentu saja aku layani, dan aku tunggu permainanmu, Brian Orlian.” Ujar Arsen menantang ke arah lelaki di depannya dengan menyeringai licik di sana.
"Jika aku menang, maka Calissa akan menjadi milikku !!"
"Tetaplah bermimpi kawan, tapi ingat tetap berhati-hati jangan sampai kau terjatuh terlalu dalam, karena mimpi dan angan-angan yang terlalu tinggi." Ujar Arsen dengan santainya dan bahkan terkekeh mengejek Brian di bagian akhirnya, sementara lawan bicaranya terlihat begitu kesal dan emosi, dalam hatinya memaki dan bersumpah akan merebut Calissa kembali ke pelukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments