Take Me To Your Heart

Take Me To Your Heart

Bab 1 - Kebencian

"Pergi kamu dari rumahku! Kamu dan mamamu cuma numpang di rumah ini!" usir Renatta kecil ke Amanda yang sudah hampir dua Minggu ini tinggal di rumahnya.

"Kalau aku dan mama pergi dari sini. Kami mau tinggal dimana? Kan kamu tahu sendiri Natta kalau papaku sudah meninggal dan kami tak memiliki rumah," jawab Amanda kecil disertai isak tangisnya yang mulai keluar.

"Aku tidak peduli! Lagian siapa suruh jadi orang miskin!" ucap Renatta yang membuat hati Amanda sakit hati dan pergi ke kamarnya lalu mengadu ke sang mama.

Sore harinya, Amanda dan mamanya sudah membereskan pakaiannya dan memasukannya ke dalam koper. Mereka bersiap untuk pergi dari rumah Renatta walaupun masih belum tahu kemana arah dan tujuannya.

"Wi, kamu mau kemana?" tanya Papa Dewa, papanya Renatta.

"Aku mau pergi Mas. Sepertinya, Natta tidak suka kami tinggal di rumah ini. Lagipula Mas Dewa juga akan menikah sebentar lagi. Rasanya sangat tidak pantas kalau aku masih tinggal di rumah ini."

Papa Dewa menatap ke arah Renatta, gadis kecil itu malah memalingkan wajahnya. Helaan napas keluar dari mulut Papa Dewa.

"Maafkan sikap anakku ya, Wi. Dia pasti tidak bermaksud seperti itu. Tapi aku merasa tidak tenang jika kamu pergi tanpa arah dan tujuan. Aku akan minta bantuan temanku untuk mencarikan tempat tinggal sementara untuk kalian."

Dewi mengangguk setuju karena memang ia tidak memiliki tujuan. Setelah diberikan alamat rumah baru untuk mereka, Dewi dan Amanda benar-benar pergi dari rumah Renatta.

*

*

Waktu berlalu begitu cepat, kini Renatta sudah kelas 12 SMA. Ia terkenal sebagai ratunya pembuly di sekolah. Apalagi statusnya yang anak orang kaya membuatnya jadi tambah berkuasa dan ditakuti oleh para siswi yang lainnya.

Salah satu korbannya adalah Amanda. Renatta sangat membenci wanita itu sejak wanita itu menumpang di rumahnya dulu. Meski sekarang wanita itu sudah tak semiskin dulu, tetap saja rasa benci Renatta ke Amanda belum menghilang. Ditambah lagi orang yang disukainya malah menyukai Amanda. Membuat rasa bencinya semakin tumbuh dan berkembang.

Di jam istirahat sekolah, Renatta sudah berdiri di depan kelas Amanda. Ia sengaja ingin melabrak Amanda karena sudah kecentilan di depan Regan, pujaan hatinya.

Amanda terkejut ketika melihat Renatta yang sudah ada di depan kelasnya bersama dengan antek-anteknya. Ingin masuk lagi ke dalam kelas, tapi ia sudah terlanjur dilihat oleh Renatta. Amanda pun berjalan pelan ke pintu.

Renatta tersenyum miring melihatnya. Ia selalu suka melihat wajah ketakutan Amanda padanya. Setelah Amanda ada di hadapannya, Renatta menarik paksa tangan Amanda dengan cengkraman yang kuat lalu dibawa ke gudang belakang sekolah.

Renatta sengaja menjatuhkan Amanda, lalu menoyor kening Amanda sambil menatapnya dengan tajam.

"Ngaca dong! Kamu itu siapa? Cuma anak sambung dari keluarga Wijaya aja sombong! Mana sok kecentilan lagi! Ingat ya! Regan itu cuma milikku! Kamu jangan dekat-dekat dengannya!"

"Tapi aku nggak pernah kecentilan Natta. Regan yang mendekati aku, bukan aku yang mendekatinya. Lagian kamu juga bukan siapa-siapanya Regan," sahut Amanda dengan takut-takut.

Merasa tidak terima dengan ucapan Amanda yang mengatakan Regan yang mendekati wanita itu, Renatta malah menarik rambut Amanda hingga membuat wanita itu menjerit kesakitan.

"Jadi, maksud kamu, aku kalah cantik denganmu makanya Regan suka sama kamu, begitu?"

"Aww, sakit Natta!" teriak Amanda.

"Ini tidak sesakit ketika aku melihat kamu bercanda tawa dengan Regan."

Kegiatan menarik rambut Amanda terhenti ketika mendengar suara Regan yang ada di depan gudang memanggil-manggil nama Renatta.

Renatta pun keluar dari sana dengan raut wajah yang sudah berubah jadi lembut dan penuh senyum. Sebelum keluar, ia mengancam Amanda lebih dulu untuk tidak mengatakan apapun yang ia lakukan pada wanita itu ke siapapun terutama ke Regan.

"Ada apa kamu cari aku?" tanya Renatta dengan wajahnya yang sudah bersemu merah karena kegirangan.

"Cih! Mana Amanda? Kamu pikir aku nggak tahu, kalau kamu suka membuly dan menjahati Amanda? Kamu membawanya ke gudang sekolah mau merundungnya lagi kan? Lagian apa sih salahnya Amanda? Dia bahkan tak pernah mengusik kamu sedikit pun! Malah kamu yang selalu mengusiknya! Kalau iri, bukan seperti ini caranya!" marah Regan pada Renatta.

Setelah mengeluarkan kemarahannya, Regan lalu memasuki gudang sekolah dan mendapati Amanda yang terduduk di lantai dengan wajahnya yang sudah berair. Regan membantu Amanda untuk berdiri dan memapah gadis itu.

Tanpa Amanda bersuara pun, Regan tahu, kalau Amanda sudah disakiti oleh Renatta. Membuatnya jadi semakin benci pada Renatta.

Pada dasarnya, Regan menyukai Amanda karena gadis itu baik hati, lemah lembut dan tidak kasar seperti Renatta. Ketika sudah membawa keluar Amanda, Regan menatap nyalang ke arah Renatta. Kemudian pergi tanpa kata dari sana.

Renatta menghentakkan kakinya berkali-kali karena kesal, Amanda selalu saja mendapatkan perhatian Regan. Selalu dibantu, dibela dan dinomor satukan oleh Regan. Padahal ia jauh lebih cantik daripada Amanda, hanya saja kulit Amanda memang jauh lebih putih dari kulitnya.

"Sial! Selalu saja begini!" umpatnya.

"Mungkin seharusnya kamu menahan diri untuk tidak merundung Amanda lagi, Nat," ucap salah seolah temannya.

"Tapi, aku benar-benar tidak tahan, kalau membiarkannya begitu saja! Huh!"

"Ya, kalau kamu tidak bisa menahan diri, Regan bisa saja semakin benci kamu dan semakin suka ke Amanda. Meski Regan belum menyatakan cinta ke Amanda, tapi semua orang tahu kalau Regan menyukai Amanda karena perlakuan Regan selalu berbeda ke Amanda. Selalu lembut dan penuh perhatian."

"Sialan! Tidak usah diperjelas juga!"

Renatta tambah kesal jadinya karena perkataan yang diucapkan temannya adalah kebenaran. Membuatnya jadi tidak bisa berhenti untuk membenci Amanda.

*

*

Renatta pulang ke rumahnya dengan wajah yang ditekuk. Mama Kamala yang melihatnya jadi bertanya ke Renatta.

"Apa Amanda membuat kamu kesal lagi?"

Renatta mengangguk lalu mengadu ke mamanya.

"Iya, dia semakin bertingkah, seolah-olah adalah orang yang paling diperhatikan oleh Regan. Aku sangat tidak suka itu, Ma. Aku membencinya. Sangat membencinya," ucap Renatta dengan berapi-api.

"Ingat apa yang pernah mama ucapkan padamu. Jangan pernah mengalah pada siapa pun, kalau kamu menginginkan sesuatu, kamu harus mendapatkannya dengan cara apapun. Tapi, kamu harus ingat satu hal, kamu harus menjaga Kak Nesha dengan baik. Karena dia lebih lemah daripada kamu. Kamu harus mengalah padanya."

Renatta mengangguk dan mengerti akan ucapan sang mama. Sejak papanya menikahi Mama Kamala, Renatta selalu menurut dengan apa yang diajarkan Kamala, bahkan atas ajaran Mama Kamala lah, Renatta selalu balik berbuat jahat pada orang yang menjahatinya.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

mlipirrrrrrrr

2024-08-13

0

LENY

LENY

WAH RENATA JAHAT SEKALI. SOMBONG PULA SIAPA YG SUKA WANITA SOMBONG ANGKUH SUKA MEMBULY ORANG.

2023-11-25

0

bibi

bibi

lanjuut

2023-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kebencian
2 Bab 2 - Wanita Jahat
3 Bab 3 - Ratu pembuly
4 Bab 4 - Meminta Maaf
5 Bab 5 - Semakin dibenci
6 Bab 6 - CEO Baru
7 Bab 7 - Masih Membenci
8 Bab 8 - Dituduh bersekongkol
9 Bab 9 - Bertemu Amanda
10 Bab 10 - Bertemu Regan di rumah sakit
11 Bab 11 - Bertukar sekretaris
12 Bab 12 - Bubur ayam
13 Bab 13 - Gaun dan cincin berlian
14 Bab 14 - Ketagihan makan bubur ayam
15 Bab 15 - Rencana Regan
16 Bab 16 - Patah Hati
17 Bab 17 - Patah Hati (2)
18 Bab 18 - Rencana bagi-bagi donasi
19 Bab 19 - Berdonasi
20 Bab 20 - Orang ketiga itu setan
21 Bab 21 - Sama-sama menyedihkan
22 Bab 22 - Persiapan ke luar kota
23 Bab 23 - Club malam
24 Bab 24 - Dasar Polos!
25 Bab 25 - Jadi Sekretaris tetap Regan
26 Bab 26 - Tak pernah diharapkan
27 Bab 27 - Datang lagi bersama Regan
28 Bab 28 - Aku sudah ikhlas
29 Bab 29 - Aku sudah tidak membenci kamu
30 Bab 30 - Mungkin kamu menyukainya
31 Bab 31 - Insiden di acara peresmian
32 Bab 32 - Sakit
33 Bab 33 - Lanjutkan saja untuk membenciku
34 Bab 34 - Semoga cepat sadar
35 Bab 35 - Menginap
36 Bab 36 - Bukan jodoh Oma
37 Bab 37 - Bantu aku melupakan Amanda
38 Bab 38 - Cinta pertama Renatta
39 Bab 39 - Berbalas komentar
40 Bab 40 - Saya masih ingin hidup Pak!
41 Bab 41 - Aku udah move on
42 Bab 42 - Mengetahui kebenaran
43 Bab 43 - Sudah cukup
44 Bab 44 - Aku menyukaimu
45 Bab 45 - Calon mantu
46 Bab 46 - Mulai Posesif
47 Bab 47 - Percaya diri dan beranilah
48 Bab 48 - Akulah Pria bodoh itu
49 Bab 49 - Kenapa seperti ini?
50 Bab 50 - Jangan dengarkan kak
51 Bab 51 - Berita Viral
52 Bab 52 - Berpulang
53 Bab 53 - Pergi
54 Bab 54 - Aku akan selalu menunggumu
55 Bab 55 - Siapa yang sedang kamu lindungi?
56 Bab 56 - Regan tahu semuanya
57 Bab 57 - Regan mulai beraksi
58 Bab 58 - Pria Misterius
59 Bab 59 - Cinta memang mengalahkan segalanya
60 Bab 60 - Bertemu Penolong
61 Bab 61 - Wanita jahat dan laki-laki bodoh
62 Bab 62 - Anak siapa sih?!
63 Bab 63 - Terdeteksi Bucin
64 Bab 64 - Alasan Amanda memilih Devan
65 Bab 65 - Kamu istimewa dan berharga
66 Bab 66 - Mengunjungi rumah Regan
67 Bab 67 - Menghasut Oma Lina
68 Bab 68 - Meluluhkan hati Oma
69 Bab 69 - Meluluhkan hati Oma (2)
70 Bab 70 - Mulai menyukai Renatta
71 Bab 71 - Rencana Amanda dan Tante Dewi
72 Bab 72 - Oma Pingsan
73 Bab 73 - Kedatangan Detektif
74 Bab 74 - Regan sudah tahu pelakunya
75 Bab 75 - Amanda ditangkap
76 Bab 76 - Cepat pergi dari sini!
77 Bab 76 - Kepulangan Oma
78 Bab 78 - Klarifikasi
79 Bab 79 - Calon Menantu
80 Bab 80 - Pertemuan Renatta dan Devan
81 Bab 81 - Aku mencintaimu pria bodoh!
82 Bab 82 - Kecelakaan
83 Bab 83 - Keadaan Renatta
84 Bab 84 - Kedatangan Papa Dewa dan Nesha
85 Bab 85 - Kecelakaan disengaja
86 Bab 86 - Tahu pelakunya
87 Bab 87 - Kedatangan Devan
88 Bab 88 - Papa Dewa bertemu Tante Dewi
89 Bab 89 - Tertangkapnya pelaku korupsi
90 Bab 90 - Panggilan sayang
91 Bab 91 - Tante Dewi dan Amanda bertemu
92 Bab 92 - Renatta milik Regan seorang
93 Bab 93 - Apa aku boleh menerima semua ini?
94 Bab 94 - Lebih dari cukup
95 Bab 95 - Semakin dekat
96 Bab 96 - Saling merindu
97 Bab 97 - Insiden di acara pernikahan
98 Bab 98 - Ciuman selamat pagi
99 Bab 99 - Aku mencintaimu
100 Bab 100 - Maafkan aku, Nat
101 Bab 101 - Terima kasih sayang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 - Kebencian
2
Bab 2 - Wanita Jahat
3
Bab 3 - Ratu pembuly
4
Bab 4 - Meminta Maaf
5
Bab 5 - Semakin dibenci
6
Bab 6 - CEO Baru
7
Bab 7 - Masih Membenci
8
Bab 8 - Dituduh bersekongkol
9
Bab 9 - Bertemu Amanda
10
Bab 10 - Bertemu Regan di rumah sakit
11
Bab 11 - Bertukar sekretaris
12
Bab 12 - Bubur ayam
13
Bab 13 - Gaun dan cincin berlian
14
Bab 14 - Ketagihan makan bubur ayam
15
Bab 15 - Rencana Regan
16
Bab 16 - Patah Hati
17
Bab 17 - Patah Hati (2)
18
Bab 18 - Rencana bagi-bagi donasi
19
Bab 19 - Berdonasi
20
Bab 20 - Orang ketiga itu setan
21
Bab 21 - Sama-sama menyedihkan
22
Bab 22 - Persiapan ke luar kota
23
Bab 23 - Club malam
24
Bab 24 - Dasar Polos!
25
Bab 25 - Jadi Sekretaris tetap Regan
26
Bab 26 - Tak pernah diharapkan
27
Bab 27 - Datang lagi bersama Regan
28
Bab 28 - Aku sudah ikhlas
29
Bab 29 - Aku sudah tidak membenci kamu
30
Bab 30 - Mungkin kamu menyukainya
31
Bab 31 - Insiden di acara peresmian
32
Bab 32 - Sakit
33
Bab 33 - Lanjutkan saja untuk membenciku
34
Bab 34 - Semoga cepat sadar
35
Bab 35 - Menginap
36
Bab 36 - Bukan jodoh Oma
37
Bab 37 - Bantu aku melupakan Amanda
38
Bab 38 - Cinta pertama Renatta
39
Bab 39 - Berbalas komentar
40
Bab 40 - Saya masih ingin hidup Pak!
41
Bab 41 - Aku udah move on
42
Bab 42 - Mengetahui kebenaran
43
Bab 43 - Sudah cukup
44
Bab 44 - Aku menyukaimu
45
Bab 45 - Calon mantu
46
Bab 46 - Mulai Posesif
47
Bab 47 - Percaya diri dan beranilah
48
Bab 48 - Akulah Pria bodoh itu
49
Bab 49 - Kenapa seperti ini?
50
Bab 50 - Jangan dengarkan kak
51
Bab 51 - Berita Viral
52
Bab 52 - Berpulang
53
Bab 53 - Pergi
54
Bab 54 - Aku akan selalu menunggumu
55
Bab 55 - Siapa yang sedang kamu lindungi?
56
Bab 56 - Regan tahu semuanya
57
Bab 57 - Regan mulai beraksi
58
Bab 58 - Pria Misterius
59
Bab 59 - Cinta memang mengalahkan segalanya
60
Bab 60 - Bertemu Penolong
61
Bab 61 - Wanita jahat dan laki-laki bodoh
62
Bab 62 - Anak siapa sih?!
63
Bab 63 - Terdeteksi Bucin
64
Bab 64 - Alasan Amanda memilih Devan
65
Bab 65 - Kamu istimewa dan berharga
66
Bab 66 - Mengunjungi rumah Regan
67
Bab 67 - Menghasut Oma Lina
68
Bab 68 - Meluluhkan hati Oma
69
Bab 69 - Meluluhkan hati Oma (2)
70
Bab 70 - Mulai menyukai Renatta
71
Bab 71 - Rencana Amanda dan Tante Dewi
72
Bab 72 - Oma Pingsan
73
Bab 73 - Kedatangan Detektif
74
Bab 74 - Regan sudah tahu pelakunya
75
Bab 75 - Amanda ditangkap
76
Bab 76 - Cepat pergi dari sini!
77
Bab 76 - Kepulangan Oma
78
Bab 78 - Klarifikasi
79
Bab 79 - Calon Menantu
80
Bab 80 - Pertemuan Renatta dan Devan
81
Bab 81 - Aku mencintaimu pria bodoh!
82
Bab 82 - Kecelakaan
83
Bab 83 - Keadaan Renatta
84
Bab 84 - Kedatangan Papa Dewa dan Nesha
85
Bab 85 - Kecelakaan disengaja
86
Bab 86 - Tahu pelakunya
87
Bab 87 - Kedatangan Devan
88
Bab 88 - Papa Dewa bertemu Tante Dewi
89
Bab 89 - Tertangkapnya pelaku korupsi
90
Bab 90 - Panggilan sayang
91
Bab 91 - Tante Dewi dan Amanda bertemu
92
Bab 92 - Renatta milik Regan seorang
93
Bab 93 - Apa aku boleh menerima semua ini?
94
Bab 94 - Lebih dari cukup
95
Bab 95 - Semakin dekat
96
Bab 96 - Saling merindu
97
Bab 97 - Insiden di acara pernikahan
98
Bab 98 - Ciuman selamat pagi
99
Bab 99 - Aku mencintaimu
100
Bab 100 - Maafkan aku, Nat
101
Bab 101 - Terima kasih sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!