Bab 15 - Rencana Regan

Menjadi sekretaris dari Regan memang lebih sibuk dan lebih banyak kerjanya. Belum lagi dengan perintah-perintah tak penting yang selalu Regan berikan padanya. Menurutnya Regan dan Pak Beno hampir mirip soal itu.

Suara mesin fotokopi menjadi irama di saat ia kewalahan dengan tugasnya. Bahkan sampai suara pulpen yang diketuk ke meja pun terdengar oleh Renatta. Belum lagi ponselnya yang berdering menambah irama di siang itu.

"Kamu itu mengkopi dokumen apa minum kopi? Lama bener! Cepat kemari! Aku ada tugas baru untukmu!"

"Baik Pak."

Renatta hanya bisa menghela napasnya saja. Meski kesal dan jengah akan semuanya, ia tetap menuruti kemauan Regan. Setelah berkas sudah digandakan semua, Renatta kembali ke ruangan Regan.

"Tugas baru apa ya, Pak?" tanya Renatta langsung pada intinya.

"Sebentar lagi Amanda akan berulang tahun yang ke 26. Jadi, aku ingin kamu menyewa restoran mewah untuk aku dan Amanda makan malam beserta kejutan yang romantisnya juga. Aku berniat untuk melamarnya."

"Wah, Amanda pasti sangat senang. Baik, saya akan menyiapkan semuanya, dan saya pastikan Bapak tidak akan kecewa."

"Bagus."

Renatta pun keluar dari ruangan Regan dan langsung duduk di tempatnya. Ia menaruh tangannya di dagu.

"Amanda memang selalu beruntung. Bahkan dia akan menjadi menantu dari pemilik perusahaan ternama. Apalah aku yang pacar aja nggak punya. Cinta pun masih aku sembunyikan. Kalau saja dari dulu aku jadi orang baik, mungkin hidupku bisa lebih baik dari sekarang," gumam Renatta.

Renatta mulai mencari-cari daftar restoran mahal dan terkenal untuk membuatkan acara untuk Amanda. Meski ia merasa iri dengan Amanda, tapi ia juga ikut bahagia dengan Amanda yang akan dilamar oleh Regan.

Seketika ia teringat jika ulang tahunnya dan Amanda jatuh pada tanggal dan bulan yang sama. Renatta kembali membandingkan dirinya dan Amanda.

"Benar-benar perbedaan yang sangat mencolok. Di hari bahagia nya Amanda akan dilamar, sementara aku? Paling hanya akan dibuatkan kejutan oleh Kak Nesha ataupun Devan, ya walaupun terkadang Grace juga begitu."

Renatta kemudian tersadar dan melanjutkan pekerjaannya kembali daripada memikirkan hal yang tidak perlu.

*

*

Sore harinya, Renatta pergi ke restoran yang sudah ia cari-cari untuk acara spesial Regan dan Amanda. Ia ingin memastikan langsung apakah foto-foto yang ada di internet sama dengan yang ada pada kenyataannya. Karena kebanyakan, fotonya suka diedit-edit agar terlihat bagus.

Setelah diamati dan ia lihat-lihat, tempatnya memang bagus, dan as untuk acara lamaran. Renatta pun bertemu dengan manajer restoran dan membicarakan rencananya juga tanggalnya. Serta apa saja yang diperlukan untuk mempersiapkan semuanya.

Sepulang dari sana, Renatta mampir ke kedai ice cream favoritnya. Ia memilih ice rasa stroberi dan vanila. Ia makan disana sambil melihat lalu lalang orang yang lewat.

Banyak sekali orang yang tidak mampu di bawahnya, bekerja keras demi mencari uang. Seketika Renatta merasa bersyukur, karena ia masih punya tempat tinggal meski hanya sewa dan uang untuk hidup meski hanya terasa cukup.

Renatta menghampiri seorang bapak pemulung dan langsung memberikan sedikit uang ke bapak itu.

"Ini buat bapak, semoga bisa bermanfaat."

"Terima kasih ya Neng. Semoga dilancarkan terus rejekinya. Cepet dapat jodohnya."

"Aamiin, sama-sama Pak."

Renatta pun berjalan untuk pergi mengunjungi papanya di penjara. Ketika ia berada di bawah, ia bisa merasakan bagaimana penderitaan orang-orang. Namun ketika dulu ia berada di atas, ia suka sekali menghamburkan uang untuk hal yang tidak perlu.

"Mungkin, ini adalah cara Tuhan untuk membuatku sadar atas kesalahanku."

*

*

"Pa, gimana keadaan papa? Tahanan di dalam tidak jahat ke papa kan?"

Papa Dewa menggeleng.

"Nggak Nat. Bahkan papa sering curhat sama mereka. Papa juga sedikit banyak tahu alasan kenapa mereka ada di dalam sel penjara. Mereka melakukannya karena terpaksa untuk membiayai hidup mereka. Jadi, kalau dipikir-pikir lagi, ya apa yang mereka lakukan itu adalah cara terakhir mereka. Karena bekerja serabutan itu, nggak akan bisa menghasilkan banyak uang."

"Syukurlah kalau mereka baik ke papa. Natta senang dengarnya. Natta sekarang jadi paham, kerasnya kehidupan Pa. Orang akan memandang kita rendah, karena melihat kita bukan orang yang berada dan berkuasa. Begitu juga dengan apa yang terjadi dengan papa. Papa dituduh melakukan korupsi. Natta yakin orang yang sebenarnya melakukan korupsi sekarang hidup bergelimang harta. Mungkin dia hampir terciduk dan ketika itu ia langsung membuat rencana dan memfitnah papa karena ia yakin papa tidak akan bisa melakukan apapun. Kenapa orang berambisi dan punya kuasa semengerikan itu Pa?"

Papa Dewa tersenyum senang karena kini putrinya telah tumbuh jadi wanita dewasa dan bijak.

"Ini semua cobaan, cobaan yang pastinya Tuhan tahu kalau kita bisa menghadapinya meski sangat sulit. Harus kamu ingat Nat, tidak semua orang yang berambisi dan berkuasa itu mengerikan, hanya segelintir orang yang merasa tidak puas saja yang melakukan hal yang melanggar hukum. Jadi, papa harap, kamu akan selalu jadi orang yang jujur. Jangan haus akan harta dan kekuasaan. Karena ketika tua nantinya, bukan itu yang paling dibutuhkan, tapi hangatnya sebuah keluarga dan kebersamaan itu sendiri."

Renatta mengangguk, ia akan terus mengingat nasehat dari papanya.

"Kalau begitu aku pamit pulang ya Pa. Pasti Kak Nesha sendirian di rumah."

"Iya, salam dari papa untuknya dan ucapkan terima kasih untuk makanan yang diantarkannya kemarin, enak sekali."

Renatta mengangguk lagi. Kemudian berpamitan ke papanya.

Di malam yang dingin, angin yang bertiup, dan daun-daun yang bergoyang karena tiupan aing. Renatta melangkahkan kakinya sambil menikmati suasananya. Terkadang ia pun memetik daun dan meniupnya seolah-olah daun itu berguguran seperti di musim gugur. Karena saking menikmati waktu di malam itu, Renatta sampai tidak sadar ada mobil yang berjalan di belakangnya dengan pelan seolah-olah memang sengaja untuk mengikutinya.

Sampai ketika Renatta duduk di kursi yang ada di trotoar jalan, laki-laki itu pun turun dan berdiri di hadapan Renatta. Hingga membuat Renatta terkejut dibuatnya.

"Bapak? Kenapa Bapak malam-malam ada disini?"

"Harusnya aku yang tanya. Kenapa kamu malam-malam masih berkeliaran di luar? Apa kamu tidak tahu kalau banyak preman dan orang jahat di malam hari?"

"Wah, saya merasa senang Bapak rupanya mengkhawatirkan saya ya?"

"Cih! Kepedean. Aku hanya tidak ingin pekerjaanku jadi banyak karena kamu yang tiba-tiba dijahati orang."

Hal itu membuat Renatta mengerucutkan bibirnya. Lagian kenapa ia percaya diri sekali Regan mengkhawatirkannya? Regan kan sangat membenci dirinya, pasti yang dipikirkan laki-laki itu ya dirinya sendiri.

"Baik, terima kasih atas nasehatnya Pak. Saya akan ingat-ingat."

"Ya sudah sana pulang!"

"Bapak nggak mau nawarin saya pulang bareng?"

"Nggak, aku mau menjemput Amanda dari kantornya yang lagi lembur," jawab Regan.

"Oh begitu," jawab Renatta yang iri. Lagi-lagi Amanda selalu beruntung.

Regan pun masuk lagi ke mobilnya dan melaju dengan cepat. Renatta hanya bisa menghela napasnya saja. Kemudian berdiri dan berjalan untuk pulang ke rumahnya.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

bibi

bibi

lanjuy

2023-06-19

0

Nanda Jihan

Nanda Jihan

up

2023-05-17

0

Ningsih Nengnong

Ningsih Nengnong

sabar natta. kamu pasti mendapatkan kebahagiaanmu nantinya🤗🤗

2023-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kebencian
2 Bab 2 - Wanita Jahat
3 Bab 3 - Ratu pembuly
4 Bab 4 - Meminta Maaf
5 Bab 5 - Semakin dibenci
6 Bab 6 - CEO Baru
7 Bab 7 - Masih Membenci
8 Bab 8 - Dituduh bersekongkol
9 Bab 9 - Bertemu Amanda
10 Bab 10 - Bertemu Regan di rumah sakit
11 Bab 11 - Bertukar sekretaris
12 Bab 12 - Bubur ayam
13 Bab 13 - Gaun dan cincin berlian
14 Bab 14 - Ketagihan makan bubur ayam
15 Bab 15 - Rencana Regan
16 Bab 16 - Patah Hati
17 Bab 17 - Patah Hati (2)
18 Bab 18 - Rencana bagi-bagi donasi
19 Bab 19 - Berdonasi
20 Bab 20 - Orang ketiga itu setan
21 Bab 21 - Sama-sama menyedihkan
22 Bab 22 - Persiapan ke luar kota
23 Bab 23 - Club malam
24 Bab 24 - Dasar Polos!
25 Bab 25 - Jadi Sekretaris tetap Regan
26 Bab 26 - Tak pernah diharapkan
27 Bab 27 - Datang lagi bersama Regan
28 Bab 28 - Aku sudah ikhlas
29 Bab 29 - Aku sudah tidak membenci kamu
30 Bab 30 - Mungkin kamu menyukainya
31 Bab 31 - Insiden di acara peresmian
32 Bab 32 - Sakit
33 Bab 33 - Lanjutkan saja untuk membenciku
34 Bab 34 - Semoga cepat sadar
35 Bab 35 - Menginap
36 Bab 36 - Bukan jodoh Oma
37 Bab 37 - Bantu aku melupakan Amanda
38 Bab 38 - Cinta pertama Renatta
39 Bab 39 - Berbalas komentar
40 Bab 40 - Saya masih ingin hidup Pak!
41 Bab 41 - Aku udah move on
42 Bab 42 - Mengetahui kebenaran
43 Bab 43 - Sudah cukup
44 Bab 44 - Aku menyukaimu
45 Bab 45 - Calon mantu
46 Bab 46 - Mulai Posesif
47 Bab 47 - Percaya diri dan beranilah
48 Bab 48 - Akulah Pria bodoh itu
49 Bab 49 - Kenapa seperti ini?
50 Bab 50 - Jangan dengarkan kak
51 Bab 51 - Berita Viral
52 Bab 52 - Berpulang
53 Bab 53 - Pergi
54 Bab 54 - Aku akan selalu menunggumu
55 Bab 55 - Siapa yang sedang kamu lindungi?
56 Bab 56 - Regan tahu semuanya
57 Bab 57 - Regan mulai beraksi
58 Bab 58 - Pria Misterius
59 Bab 59 - Cinta memang mengalahkan segalanya
60 Bab 60 - Bertemu Penolong
61 Bab 61 - Wanita jahat dan laki-laki bodoh
62 Bab 62 - Anak siapa sih?!
63 Bab 63 - Terdeteksi Bucin
64 Bab 64 - Alasan Amanda memilih Devan
65 Bab 65 - Kamu istimewa dan berharga
66 Bab 66 - Mengunjungi rumah Regan
67 Bab 67 - Menghasut Oma Lina
68 Bab 68 - Meluluhkan hati Oma
69 Bab 69 - Meluluhkan hati Oma (2)
70 Bab 70 - Mulai menyukai Renatta
71 Bab 71 - Rencana Amanda dan Tante Dewi
72 Bab 72 - Oma Pingsan
73 Bab 73 - Kedatangan Detektif
74 Bab 74 - Regan sudah tahu pelakunya
75 Bab 75 - Amanda ditangkap
76 Bab 76 - Cepat pergi dari sini!
77 Bab 76 - Kepulangan Oma
78 Bab 78 - Klarifikasi
79 Bab 79 - Calon Menantu
80 Bab 80 - Pertemuan Renatta dan Devan
81 Bab 81 - Aku mencintaimu pria bodoh!
82 Bab 82 - Kecelakaan
83 Bab 83 - Keadaan Renatta
84 Bab 84 - Kedatangan Papa Dewa dan Nesha
85 Bab 85 - Kecelakaan disengaja
86 Bab 86 - Tahu pelakunya
87 Bab 87 - Kedatangan Devan
88 Bab 88 - Papa Dewa bertemu Tante Dewi
89 Bab 89 - Tertangkapnya pelaku korupsi
90 Bab 90 - Panggilan sayang
91 Bab 91 - Tante Dewi dan Amanda bertemu
92 Bab 92 - Renatta milik Regan seorang
93 Bab 93 - Apa aku boleh menerima semua ini?
94 Bab 94 - Lebih dari cukup
95 Bab 95 - Semakin dekat
96 Bab 96 - Saling merindu
97 Bab 97 - Insiden di acara pernikahan
98 Bab 98 - Ciuman selamat pagi
99 Bab 99 - Aku mencintaimu
100 Bab 100 - Maafkan aku, Nat
101 Bab 101 - Terima kasih sayang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 - Kebencian
2
Bab 2 - Wanita Jahat
3
Bab 3 - Ratu pembuly
4
Bab 4 - Meminta Maaf
5
Bab 5 - Semakin dibenci
6
Bab 6 - CEO Baru
7
Bab 7 - Masih Membenci
8
Bab 8 - Dituduh bersekongkol
9
Bab 9 - Bertemu Amanda
10
Bab 10 - Bertemu Regan di rumah sakit
11
Bab 11 - Bertukar sekretaris
12
Bab 12 - Bubur ayam
13
Bab 13 - Gaun dan cincin berlian
14
Bab 14 - Ketagihan makan bubur ayam
15
Bab 15 - Rencana Regan
16
Bab 16 - Patah Hati
17
Bab 17 - Patah Hati (2)
18
Bab 18 - Rencana bagi-bagi donasi
19
Bab 19 - Berdonasi
20
Bab 20 - Orang ketiga itu setan
21
Bab 21 - Sama-sama menyedihkan
22
Bab 22 - Persiapan ke luar kota
23
Bab 23 - Club malam
24
Bab 24 - Dasar Polos!
25
Bab 25 - Jadi Sekretaris tetap Regan
26
Bab 26 - Tak pernah diharapkan
27
Bab 27 - Datang lagi bersama Regan
28
Bab 28 - Aku sudah ikhlas
29
Bab 29 - Aku sudah tidak membenci kamu
30
Bab 30 - Mungkin kamu menyukainya
31
Bab 31 - Insiden di acara peresmian
32
Bab 32 - Sakit
33
Bab 33 - Lanjutkan saja untuk membenciku
34
Bab 34 - Semoga cepat sadar
35
Bab 35 - Menginap
36
Bab 36 - Bukan jodoh Oma
37
Bab 37 - Bantu aku melupakan Amanda
38
Bab 38 - Cinta pertama Renatta
39
Bab 39 - Berbalas komentar
40
Bab 40 - Saya masih ingin hidup Pak!
41
Bab 41 - Aku udah move on
42
Bab 42 - Mengetahui kebenaran
43
Bab 43 - Sudah cukup
44
Bab 44 - Aku menyukaimu
45
Bab 45 - Calon mantu
46
Bab 46 - Mulai Posesif
47
Bab 47 - Percaya diri dan beranilah
48
Bab 48 - Akulah Pria bodoh itu
49
Bab 49 - Kenapa seperti ini?
50
Bab 50 - Jangan dengarkan kak
51
Bab 51 - Berita Viral
52
Bab 52 - Berpulang
53
Bab 53 - Pergi
54
Bab 54 - Aku akan selalu menunggumu
55
Bab 55 - Siapa yang sedang kamu lindungi?
56
Bab 56 - Regan tahu semuanya
57
Bab 57 - Regan mulai beraksi
58
Bab 58 - Pria Misterius
59
Bab 59 - Cinta memang mengalahkan segalanya
60
Bab 60 - Bertemu Penolong
61
Bab 61 - Wanita jahat dan laki-laki bodoh
62
Bab 62 - Anak siapa sih?!
63
Bab 63 - Terdeteksi Bucin
64
Bab 64 - Alasan Amanda memilih Devan
65
Bab 65 - Kamu istimewa dan berharga
66
Bab 66 - Mengunjungi rumah Regan
67
Bab 67 - Menghasut Oma Lina
68
Bab 68 - Meluluhkan hati Oma
69
Bab 69 - Meluluhkan hati Oma (2)
70
Bab 70 - Mulai menyukai Renatta
71
Bab 71 - Rencana Amanda dan Tante Dewi
72
Bab 72 - Oma Pingsan
73
Bab 73 - Kedatangan Detektif
74
Bab 74 - Regan sudah tahu pelakunya
75
Bab 75 - Amanda ditangkap
76
Bab 76 - Cepat pergi dari sini!
77
Bab 76 - Kepulangan Oma
78
Bab 78 - Klarifikasi
79
Bab 79 - Calon Menantu
80
Bab 80 - Pertemuan Renatta dan Devan
81
Bab 81 - Aku mencintaimu pria bodoh!
82
Bab 82 - Kecelakaan
83
Bab 83 - Keadaan Renatta
84
Bab 84 - Kedatangan Papa Dewa dan Nesha
85
Bab 85 - Kecelakaan disengaja
86
Bab 86 - Tahu pelakunya
87
Bab 87 - Kedatangan Devan
88
Bab 88 - Papa Dewa bertemu Tante Dewi
89
Bab 89 - Tertangkapnya pelaku korupsi
90
Bab 90 - Panggilan sayang
91
Bab 91 - Tante Dewi dan Amanda bertemu
92
Bab 92 - Renatta milik Regan seorang
93
Bab 93 - Apa aku boleh menerima semua ini?
94
Bab 94 - Lebih dari cukup
95
Bab 95 - Semakin dekat
96
Bab 96 - Saling merindu
97
Bab 97 - Insiden di acara pernikahan
98
Bab 98 - Ciuman selamat pagi
99
Bab 99 - Aku mencintaimu
100
Bab 100 - Maafkan aku, Nat
101
Bab 101 - Terima kasih sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!