Bab 13 - Gaun dan cincin berlian

Keduanya kini berada di dalam satu mobil yang sama. Karena akan berangkat ke tempat pertemuan dengan klien. Renatta sedikit takut-takut dan gelisah. Bahkan tangannya terus berkeringat saking gugupnya.

"Nanti kamu harus bekerja dengan baik. Klien kita hari ini adalah orang yang perfeksionis. Sedikit saja ada kesalahan, dia bisa saja membatalkan kerjasama. Paham?"

"Paham Pak. Saya akan berusaha yang terbaik."

Regan tak menanggapi ucapan Renatta. Ia fokus saja untuk menyetir. Sebenarnya kalau bukan karena pekerjaan. Ia malas sekali berangkat berdua dengan Renatta. Tapi mau bagaimana lagi. Renatta tak memiliki kendaraan.

Setibanya di sebuah gedung, yang pastinya adalah milik si klien, keduanya turun dari mobil. Regan memberikan semua berkasnya untuk dibawa oleh Renatta. Sementara dirinya berjalan tanpa membawa beban apapun di tangannya. Bahkan ia berjalan dengan cool nya masuk ke dalam gedung.

Renatta hanya bisa menghela napasnya saja. Sudah nasibnya jadi bawahan yang harus menjadikan bosnya sebagai rajanya. Renatta pun berjalan di belakang Regan.

Mereka pun sampai di ruangan meeting. Regan menjelaskan tentang proyek terbarunya dibantu oleh Renatta. Penjelasan itu terjadi kurang lebih 45 menit. Sampai akhirnya selesai dengan tepukan tangan yang meriah dari kliennya.

"Kualitas perencanaan dari proyek yang akan Anda bangun tidak bisa jika hanya sebuah rencana. Idenya sungguh sangat bagus. Saya yakin jika produknya nanti sudah dibuat dan dijual di pasaran, akan lalu keras. Saya tidak salah memilih partner seperti Anda."

"Terima kasih banyak."

"Baiklah saya harus tanda tangan di mana?"

"Di sebelah sini Pak."

Penandatanganan kontrak pun selesai. Regan dan Renatta keluar dari gedung dengan perasaan lega.

*

*

Regan dan Renatta telah kembali lagi ke kantor. Sebelum sampai di ruangannya, Regan meminta Renatta untuk membuatkannya kopi untuknya. Lalu berjalan begitu saja meninggalkannya.

Ketika sudah ada di pantry, Renatta malah bingung mau membuatkan kopi yang seperti apa untuk Regan. Karena kopi kan sudah macam-macam variannya. Mau dibuatkan kopi hitam, tapi takut nantinya Regan tidak suka. Mau dibuatkan kopi latte takut salah juga.

Akhirnya Renatta pergi ke meja kerja lamanya untuk bertanya ke Ozy.

"Zy, Regan suka kopi yang seperti apa?" tanya Renatta.

"Kopi hitam dengan takaran dua sendok terus gulanya 1 sendok. Airnya jangan banyak-banyak."

"Oh, oke. Makasih ya Zy."

"Sama-sama."

Renatta pun kembali ke pantry dan mencari bahan-bahannya dan langsung membaut kopi sesuai dengan takaran yang disebutkan oleh Regan. Selesai membaurnya, ia membawanya langsung ke ruangan Regan.

"Kamu itu buat kopi atau apa sih? Lama sekali hampir 20 menit aku menunggu!"

"Maaf Pak. Tadi saya bertanya dulu kopi seperti apa yang Anda suka ke Ozy."

"Alasan! Mana kopinya?"

Renatta pun meletakkan kopi buatannya di atas meja kerja Regan. Kemudian kembali lagi ke meja kerjanya yang ada di luar ruangan Regan.

Regan mulai menyeruput kopi buatan Renatta.

"Tidak buruk juga," ucapnya kemudian melakukan pekerjaannya lagi.

*

*

Waktu jam kerja pun telah selesai. Renatta merapihkan meja kerjanya. Kemudian turun menggunakan lift.

Tiba-tiba, sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya. Rupanya pesan itu dari Devan yang mengatakan sudah ada di depan gedung perusahaan tempatnya bekerja. Padahal, Renatta pikir, perginya akan malam-malam, jadinya ia bisa mandi dulu dan berdandan dengan cantik. Tapi, jika harus sekarang dengan keadaan wajah Renatta yang mulai kusam dan riasan di wajahnya mulai luntur. Renatta harus menata ulang wajahnya.

Ketika lift sudah sudah terbuka. Renatta mengambil lipstik yang ada di tas nya lalu ia pakaikan ke bibirnya begitu juga dengan bedaknya yang ia pakai tipis-tipis.

Rupanya Regan melihat tingkah Renatta itu yang terlihat oleh matanya.

"Cih! Mau ketemu siapa dia, sampai harus memperbaiki riasannya?"

Entah kenapa Regan jadi penasaran. Ia pun berjalan keluar dari gedung dan melihat Renatta yang menghampiri Devan.

"Pantas saja, rupanya Devan lah yang datang. Benar-benar serasi."

Regan pun pergi ke parkiran untuk membawa mobilnya. Ia langsung pulang ke apartemennya tanpa mampir-mampir ke manapun.

*

*

Devan dan Renatta telah sampai di mall. Keduanya langsung pergi ke toko pakaian. Devan tampak bingung melihat semua pakaian dengan model yang berbeda-beda.

"Pilihkan aku baju gaun yang cantik untuk wanita setinggi kamu. Warnanya yang soft saja. Jangan yang gelap atau terlalu terang."

"Oke, akan aku bantu."

Renatta mengedarkan matanya untuk melihat-lihat dress sesuai dengan keinginan Devan. Sampai ia pun berhenti di depan sebuah dress yang cantik dan bagus.

"Bagaimana kalau ini Dev?" tanya Renatta.

"Bagus, sepertinya akan cocok. Ambil Nat." perintah Devan.

Renatta mengangguk lalu melihat-lihat lagi pakaian yang ada disana. Semuanya cantik-cantik dan bagus. Sayangnya harganya sangat mahal. Rasanya sayang sekali kalau ia beli hanya untuk memuaskan diri sendiri. Lebih baik uangnya ditabung untuk keperluan sehari-hari. Pakaian yang dijual di pasar pun tak kalah bagusnya meski kualitasnya tak sebagus disini.

Devan pergi ke kasir untuk membayar dress yang ia beli. Sementara Renatta menunggu di luar sambil melihat-lihat dimana toko berlian berada.

Setelah selesai dengan pembayaran, Renatta langsung mengajak Devan ke toko berlian.

"Mau cari apa Mba, Mas?" tanya si penjaga toko.

"Saya cari cincin yang ada berliannya."

Si penjaga toko pun menunjukkan cincin yang dimaksud oleh Devan. Disana ada berbagai macam model cincin yang aneh-aneh. Devan jadi bingung sendiri.

"Mau pilih yang mana Mas?" tanya si penjaga.

"Nat, coba pilihkan aku satu yang cantik, elegan, tapi tidak terlalu besar berliannya."

Renatta pun menurut dan melihat-lihat model cincin yang ada. Lalu menunjuk salah satu cincin yang menurutnya bagus.

"Yang itu mba."

Si penjaga pun memberikan cincin yang ditunjuk.

"Coba dipakai dulu, apakah ukurannya sudah sesuai atau belum."

"Nat, coba dipake," pinta Devan.

Renatta pun menurut lagi dan memakai cincin itu di jari manisnya. Pas dan cocok sekali.

"Bagus dan pas. Saya pilih yang ini Mba. Tolong sama kotaknya ya."

"Baik Mas."

Renatta pun melepaskan cincin itu dari jari manisnya. Ia menatap Devan dengan sedikit curiga.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Devan yang merasa tidak nyaman.

"Jujur deh! Cincin itu buat siapa?"

"Apa sih Nat? Buat mamaku lah," jawab Devan.

"Kamu nggak pandai bohong. Ngaku aja!"

Devan menghela napasnya, lalu menjawab, "Buat seseorang Nat. Nanti kamu juga tahu sendiri."

"Hih! Mulai ya main rahasia-rahasiaan."

"Nggak Nat. Nanti aku bakalan cerita kok."

"Baiklah."

Setelah proses pembayaran cincin berlian selesai, keduanya mampir dulu di restoran untuk makan malam. Setelahnya, barulah pulang ke rumah. Devan mengantarkan Renatta sampai di depan rumah. Sebelum turun, Devan memberikan sebuah gaun yang dipilihnya untuk Renatta.

"Untuk kamu," ucapnya.

"Dev, ulang tahunku masih beberapa hari lagi. Ini terlalu cepat."

"Nggak papa. Semoga kamu suka ya?"

"Pasti."

Renatta turun dari mobil Devan dan tersenyum ketika Devan melambaikan tangannya. Ia jadi kepedean sendiri karena mengira Devan memberikan gaun yang tadi dipilihnya di toko pakaian. Bahkan ketika masuk ke dalam rumah, Renatta bersenandung ria saking bahagianya.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Nanda Jihan

Nanda Jihan

up lagi

2023-05-16

0

L B

L B

sepertinya nanti kamu bakal patah hati nat 😞 siapkan mental dan hatimu .

2023-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kebencian
2 Bab 2 - Wanita Jahat
3 Bab 3 - Ratu pembuly
4 Bab 4 - Meminta Maaf
5 Bab 5 - Semakin dibenci
6 Bab 6 - CEO Baru
7 Bab 7 - Masih Membenci
8 Bab 8 - Dituduh bersekongkol
9 Bab 9 - Bertemu Amanda
10 Bab 10 - Bertemu Regan di rumah sakit
11 Bab 11 - Bertukar sekretaris
12 Bab 12 - Bubur ayam
13 Bab 13 - Gaun dan cincin berlian
14 Bab 14 - Ketagihan makan bubur ayam
15 Bab 15 - Rencana Regan
16 Bab 16 - Patah Hati
17 Bab 17 - Patah Hati (2)
18 Bab 18 - Rencana bagi-bagi donasi
19 Bab 19 - Berdonasi
20 Bab 20 - Orang ketiga itu setan
21 Bab 21 - Sama-sama menyedihkan
22 Bab 22 - Persiapan ke luar kota
23 Bab 23 - Club malam
24 Bab 24 - Dasar Polos!
25 Bab 25 - Jadi Sekretaris tetap Regan
26 Bab 26 - Tak pernah diharapkan
27 Bab 27 - Datang lagi bersama Regan
28 Bab 28 - Aku sudah ikhlas
29 Bab 29 - Aku sudah tidak membenci kamu
30 Bab 30 - Mungkin kamu menyukainya
31 Bab 31 - Insiden di acara peresmian
32 Bab 32 - Sakit
33 Bab 33 - Lanjutkan saja untuk membenciku
34 Bab 34 - Semoga cepat sadar
35 Bab 35 - Menginap
36 Bab 36 - Bukan jodoh Oma
37 Bab 37 - Bantu aku melupakan Amanda
38 Bab 38 - Cinta pertama Renatta
39 Bab 39 - Berbalas komentar
40 Bab 40 - Saya masih ingin hidup Pak!
41 Bab 41 - Aku udah move on
42 Bab 42 - Mengetahui kebenaran
43 Bab 43 - Sudah cukup
44 Bab 44 - Aku menyukaimu
45 Bab 45 - Calon mantu
46 Bab 46 - Mulai Posesif
47 Bab 47 - Percaya diri dan beranilah
48 Bab 48 - Akulah Pria bodoh itu
49 Bab 49 - Kenapa seperti ini?
50 Bab 50 - Jangan dengarkan kak
51 Bab 51 - Berita Viral
52 Bab 52 - Berpulang
53 Bab 53 - Pergi
54 Bab 54 - Aku akan selalu menunggumu
55 Bab 55 - Siapa yang sedang kamu lindungi?
56 Bab 56 - Regan tahu semuanya
57 Bab 57 - Regan mulai beraksi
58 Bab 58 - Pria Misterius
59 Bab 59 - Cinta memang mengalahkan segalanya
60 Bab 60 - Bertemu Penolong
61 Bab 61 - Wanita jahat dan laki-laki bodoh
62 Bab 62 - Anak siapa sih?!
63 Bab 63 - Terdeteksi Bucin
64 Bab 64 - Alasan Amanda memilih Devan
65 Bab 65 - Kamu istimewa dan berharga
66 Bab 66 - Mengunjungi rumah Regan
67 Bab 67 - Menghasut Oma Lina
68 Bab 68 - Meluluhkan hati Oma
69 Bab 69 - Meluluhkan hati Oma (2)
70 Bab 70 - Mulai menyukai Renatta
71 Bab 71 - Rencana Amanda dan Tante Dewi
72 Bab 72 - Oma Pingsan
73 Bab 73 - Kedatangan Detektif
74 Bab 74 - Regan sudah tahu pelakunya
75 Bab 75 - Amanda ditangkap
76 Bab 76 - Cepat pergi dari sini!
77 Bab 76 - Kepulangan Oma
78 Bab 78 - Klarifikasi
79 Bab 79 - Calon Menantu
80 Bab 80 - Pertemuan Renatta dan Devan
81 Bab 81 - Aku mencintaimu pria bodoh!
82 Bab 82 - Kecelakaan
83 Bab 83 - Keadaan Renatta
84 Bab 84 - Kedatangan Papa Dewa dan Nesha
85 Bab 85 - Kecelakaan disengaja
86 Bab 86 - Tahu pelakunya
87 Bab 87 - Kedatangan Devan
88 Bab 88 - Papa Dewa bertemu Tante Dewi
89 Bab 89 - Tertangkapnya pelaku korupsi
90 Bab 90 - Panggilan sayang
91 Bab 91 - Tante Dewi dan Amanda bertemu
92 Bab 92 - Renatta milik Regan seorang
93 Bab 93 - Apa aku boleh menerima semua ini?
94 Bab 94 - Lebih dari cukup
95 Bab 95 - Semakin dekat
96 Bab 96 - Saling merindu
97 Bab 97 - Insiden di acara pernikahan
98 Bab 98 - Ciuman selamat pagi
99 Bab 99 - Aku mencintaimu
100 Bab 100 - Maafkan aku, Nat
101 Bab 101 - Terima kasih sayang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 - Kebencian
2
Bab 2 - Wanita Jahat
3
Bab 3 - Ratu pembuly
4
Bab 4 - Meminta Maaf
5
Bab 5 - Semakin dibenci
6
Bab 6 - CEO Baru
7
Bab 7 - Masih Membenci
8
Bab 8 - Dituduh bersekongkol
9
Bab 9 - Bertemu Amanda
10
Bab 10 - Bertemu Regan di rumah sakit
11
Bab 11 - Bertukar sekretaris
12
Bab 12 - Bubur ayam
13
Bab 13 - Gaun dan cincin berlian
14
Bab 14 - Ketagihan makan bubur ayam
15
Bab 15 - Rencana Regan
16
Bab 16 - Patah Hati
17
Bab 17 - Patah Hati (2)
18
Bab 18 - Rencana bagi-bagi donasi
19
Bab 19 - Berdonasi
20
Bab 20 - Orang ketiga itu setan
21
Bab 21 - Sama-sama menyedihkan
22
Bab 22 - Persiapan ke luar kota
23
Bab 23 - Club malam
24
Bab 24 - Dasar Polos!
25
Bab 25 - Jadi Sekretaris tetap Regan
26
Bab 26 - Tak pernah diharapkan
27
Bab 27 - Datang lagi bersama Regan
28
Bab 28 - Aku sudah ikhlas
29
Bab 29 - Aku sudah tidak membenci kamu
30
Bab 30 - Mungkin kamu menyukainya
31
Bab 31 - Insiden di acara peresmian
32
Bab 32 - Sakit
33
Bab 33 - Lanjutkan saja untuk membenciku
34
Bab 34 - Semoga cepat sadar
35
Bab 35 - Menginap
36
Bab 36 - Bukan jodoh Oma
37
Bab 37 - Bantu aku melupakan Amanda
38
Bab 38 - Cinta pertama Renatta
39
Bab 39 - Berbalas komentar
40
Bab 40 - Saya masih ingin hidup Pak!
41
Bab 41 - Aku udah move on
42
Bab 42 - Mengetahui kebenaran
43
Bab 43 - Sudah cukup
44
Bab 44 - Aku menyukaimu
45
Bab 45 - Calon mantu
46
Bab 46 - Mulai Posesif
47
Bab 47 - Percaya diri dan beranilah
48
Bab 48 - Akulah Pria bodoh itu
49
Bab 49 - Kenapa seperti ini?
50
Bab 50 - Jangan dengarkan kak
51
Bab 51 - Berita Viral
52
Bab 52 - Berpulang
53
Bab 53 - Pergi
54
Bab 54 - Aku akan selalu menunggumu
55
Bab 55 - Siapa yang sedang kamu lindungi?
56
Bab 56 - Regan tahu semuanya
57
Bab 57 - Regan mulai beraksi
58
Bab 58 - Pria Misterius
59
Bab 59 - Cinta memang mengalahkan segalanya
60
Bab 60 - Bertemu Penolong
61
Bab 61 - Wanita jahat dan laki-laki bodoh
62
Bab 62 - Anak siapa sih?!
63
Bab 63 - Terdeteksi Bucin
64
Bab 64 - Alasan Amanda memilih Devan
65
Bab 65 - Kamu istimewa dan berharga
66
Bab 66 - Mengunjungi rumah Regan
67
Bab 67 - Menghasut Oma Lina
68
Bab 68 - Meluluhkan hati Oma
69
Bab 69 - Meluluhkan hati Oma (2)
70
Bab 70 - Mulai menyukai Renatta
71
Bab 71 - Rencana Amanda dan Tante Dewi
72
Bab 72 - Oma Pingsan
73
Bab 73 - Kedatangan Detektif
74
Bab 74 - Regan sudah tahu pelakunya
75
Bab 75 - Amanda ditangkap
76
Bab 76 - Cepat pergi dari sini!
77
Bab 76 - Kepulangan Oma
78
Bab 78 - Klarifikasi
79
Bab 79 - Calon Menantu
80
Bab 80 - Pertemuan Renatta dan Devan
81
Bab 81 - Aku mencintaimu pria bodoh!
82
Bab 82 - Kecelakaan
83
Bab 83 - Keadaan Renatta
84
Bab 84 - Kedatangan Papa Dewa dan Nesha
85
Bab 85 - Kecelakaan disengaja
86
Bab 86 - Tahu pelakunya
87
Bab 87 - Kedatangan Devan
88
Bab 88 - Papa Dewa bertemu Tante Dewi
89
Bab 89 - Tertangkapnya pelaku korupsi
90
Bab 90 - Panggilan sayang
91
Bab 91 - Tante Dewi dan Amanda bertemu
92
Bab 92 - Renatta milik Regan seorang
93
Bab 93 - Apa aku boleh menerima semua ini?
94
Bab 94 - Lebih dari cukup
95
Bab 95 - Semakin dekat
96
Bab 96 - Saling merindu
97
Bab 97 - Insiden di acara pernikahan
98
Bab 98 - Ciuman selamat pagi
99
Bab 99 - Aku mencintaimu
100
Bab 100 - Maafkan aku, Nat
101
Bab 101 - Terima kasih sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!