Bab 10 - Bertemu Regan di rumah sakit

Malam harinya, ketika waktu makan malam tiba. Renatta membuka obrolan tentang ia yang bertemu dengan Amanda setelah 8 tahun berlalu. Bahkan Renatta memuji kecantikan Amanda juga style fashion nya yang bagus. Lalu ia bandingkan dengan dirinya yang hanya punya beberapa barang branded, itu pun karena kebutuhan pekerjaan. Bahkan tas mahal pun cuma punya satu, dan itu pun hadiah dari Devan.

"Jangan membandingkan diri kamu dengan orang lain Natta. Percuma saja, tak ada untungnya. Yang ada kamu jadi terus merasa rendah diri. Kita harus mensyukuri semua yang kita punya saat ini. Lagipula kamu juga tak kalah cantik dari Amanda, malah menurut kakak kamu lebih cantik, apalagi kamu sudah jadi anak baik sekarang."

Renatta terlihat menghela napasnya.

"Aku terlihat baik di mata kakak. Tapi, orang-orang masih menganggap ku wanita jahat. Entah harus bagaimana aku menebusnya kak."

"Kamu seperti bukan Natta yang kakak kenal. Natta yang dulu bahkan tak memperdulikan perkataan orang. Ia hanya peduli pada dirinya sendiri dan keluarganya. Kenapa sekarang kamu jadi selalu merasa rendah dan tidak percaya diri? Jangan terus merasa bersalah Natta. Kewajiban kamu cuma meminta maaf. Masalah diterima atau tidaknya maaf itu. Itu semua bukan urusan kamu."

"Aku tahu itu kak. Tapi, entah kenapa rasanya tidak tenang. Aku selalu merasa, karma itu selalu mengikuti langkahku. Bahkan setiap tahunnya saja selalu ada saja masalah yang terjadi karena ku. Gimana aku nggak merasa bersalah?"

Nesha menghela napasnya kemudian memasukan satu suapan terakhirnya. Lalu meneguk air putihnya. Setelah itu ia menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Renatta.

Tangannya ia letakkan di pundak Renatta, memberikan energi positif dan dukungan ke adiknya.

"Kakak tahu, tapi kalau kamu terus terpacu dan memikirkan masa lalu. Kamu tidak bisa menemukan kebahagiaan nantinya Natta. Karena kamu terjebak di masa laluku sendiri. Kakak hanya ingin, kamu fokus ke masa sekarang dan masa depan. Bekerja dengan giat, sayangi keluarga dan bahagiakan dirimu sendiri."

Entah kenapa setiap kata yang diucapkan kakaknya terasa menusuk di hatinya. Renatta pun memeluk kakaknya sambil terisak.

"Terima kasih, karena kakak selalu bersamaku. Melewati cobaan ini berdua bersamaku. Aku nggak tahu kalau seandainya, kakak nggak ada. Mungkin aku nggak mampu melewati 8 tahun ini sendirian."

Nesha tak mengatakan apapun, ia menanggapinya dengan menepuk-nepuk punggung Renatta. Karena sebenarnya dirinya pun tak akan mampu melewati ini semua tanpa Renatta.

Setelah puas menumpahkan tangisnya, Renatta melepas pelukan itu. Ia teringat kalau besok adalah hari ulang tahun mamanya.

"Besok mama ulang tahun, kita ke rumah sakit bersama ya kak."

Nesha mengangguk. Ia merasa bersyukur memiliki adik sambung yang menyayanginya seperti Renatta. Mau seburuk apapun Renatta di mata orang lain. Baginya Renatta adalah adik terbaik.

*

*

Rumah sakit.

Renatta dan Nesha sudah berada di ruangan sang mama. Mama Kamala masih terbaring dengan berbagai peralatan medis yang terpasang di tubuhnya.

"Selamat ulang tahun Ma. Aku dan kakak datang untuk merayakannya. Semoga mama lekas bangun dari koma dan sehat. Kami membutuhkan mama," ucap Renatta sambil menggenggam tangan sang mama.

Tak terasa air mata pun mengalir begitu saja. Meski mamanya tidak menyayanginya dengan tulus, Renatta tidak peduli itu. Karena kehadiran Mama Kamala dan Nesha dulu, membuat Renatta memiliki kakak dan seorang mama yang diimpi-impikannya. Karena mama kandungnya sendiri meninggal dunia setelah berhasil melahirkannya ke dunia.

Tampak terlihat jelas air mata pun menetes dari mata Mama Kamala. Mungkin di bawah alam sadarnya, ia mendengar semua ucapan Renatta. Hanya saja ia tak mampu menjawab perkataannya itu.

Nesha tampak menghapus air mata mamanya.

"Mama pasti mendengar doa darimu. Semoga mama bisa segera kembali berkumpul bersama kita."

Renatta mengangguk. Kemudian ia pamit keluar sebentar untuk membeli sesuatu di kantin rumah sakit. Karena ia berjalan sambil sedikit melamun, tanpa sengaja ia menabrak seseorang yang berjalan berlawan arah dengannya.

Renatta menunduk sambil mengucapkan maaf. Ketika ia mendongak, rupanya orang yang ditabraknya adalah Regan.

"Cih! Kenapa dibanyaknya tempat di bumi ini, harus kamu yang aku temui?"

Regan tampak kesal.

"Maaf, tapi pertanyaan itu tidak bisa aku jawab. Karena itu sudah takdir-Nya."

Regan mendengus sebal karena jawaban dari Renatta. Renatta pergi begitu saja dari hadapan Regan.

"Mentang-mentang ini bukan hari kerja. Dia jadi seenaknya. Awas saja! Kalau nanti kamu sudah menjadi sekretaris ku. Aku jamin kamu tidak bisa berkutik."

Regan pun melangkahkan kakinya menuju ke kamar rawat seseorang. Di depan kamar, sudah ada Ozy dengan membawa buket bunga dan parsel buah. Regan masuk ke dalam sendirian dengan membawa apa yang ada di tangan Ozy, sementara laki-laki itu menunggunya di luar.

Di dalam, Amanda tengah duduk di samping ranjang mamanya. Ia tersenyum senang melihat Regan yang menepati janjinya yang akan datang untuk menjenguk sang mama.

"Makasih ya Regan, sudah mau repot-repot datang menjenguk Tante. Tante merasa senang sekali. Sudah lama juga kita tidak pernah bertemu. Kamu semakin tampan saja," ucap Mama Dewi.

"Sama-sama Tante. Tidak repot kok. Lagipula ini kan akhir pekan, aku juga tidak sibuk. Pujian Tante terlalu berlebihan."

"Suruh Regan nya duduk sayang. Kasian kan kalau dia berdiri terus."

"Iya mama."

Amanda pun mempersilahkan Regan untuk duduk di sofa. Ia juga menceritakan asal muasal mamanya dirawat di rumah sakit. Karena terlalu kecapean, dan banyak pikiran lah yang membuat mamanya harus dirawat.

Di tengah asiknya Regan dan Amanda mengobrol, Mama Dewi nyeletuk tentang hubungan keduanya yang masih saja stuck di tempat.

"Kalian ini, padahal udah lama saling kenal. Kamu udah tahu dan kenal seluruh keluarga Regan. Begitu juga dengan Regan sama kamu. Kenapa nggak nikah aja? Usia kalian juga sudah terbilang pas untuk menikah."

Mendengar ucapan seperti itu dari mamanya Amanda. Regan jadi seperti memiliki keberanian dan ingin mengutarakan niat baiknya.

"Em, Tante sebenarnya aku ... "

"Mama, jangan bicara sembarangan. Aku dan Regan kan sudah seperti saudara. Mana bisa kita menikah. Mama suka aneh deh."

Regan terlihat kecewa dan menghela napasnya. Hal inilah yang membuatnya selalu gagal menyatakan perasaannya. Karena Amanda selalu saja menggagalkannya. Seolah tahu apa yang akan Regan katakan. Tapi, Regan tak pernah berhenti untuk mencintai Amanda.

Mama Dewi pun tampak sedikit kecewa juga. Padahal ia sangat berharap Regan menjadi menantunya. Karena tak ada alasan yang bisa membuatnya menolak laki-laki sesempurna Regan sebagai calon menantu. Hanya saja ia tidak mengerti kenapa Amanda seperti tak menyukai Regan. Padahal Amanda sendiri tahu kalau Regan menyukainya begitu juga dengan Mama Dewi.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

L B

L B

pasangan aneh😌😌😌 🙄🙄🙄
tidak bisa/ingin memberikan maaf adalah bentuk kesombongan yang sebenarnya.
kalian itu pasangan angkuh 😤 cocok, ngam 😏. kalau kamu beneran baik manda, maaf mu seharusnya seluas lautan, kamu enggak akan memfitnah natta tentang laptop regan.

2023-05-13

1

Maria Kibtiyah

Maria Kibtiyah

sumpah gedeg bagt ma si amanda ma si regan kayak. dah. palig bener aj

2023-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kebencian
2 Bab 2 - Wanita Jahat
3 Bab 3 - Ratu pembuly
4 Bab 4 - Meminta Maaf
5 Bab 5 - Semakin dibenci
6 Bab 6 - CEO Baru
7 Bab 7 - Masih Membenci
8 Bab 8 - Dituduh bersekongkol
9 Bab 9 - Bertemu Amanda
10 Bab 10 - Bertemu Regan di rumah sakit
11 Bab 11 - Bertukar sekretaris
12 Bab 12 - Bubur ayam
13 Bab 13 - Gaun dan cincin berlian
14 Bab 14 - Ketagihan makan bubur ayam
15 Bab 15 - Rencana Regan
16 Bab 16 - Patah Hati
17 Bab 17 - Patah Hati (2)
18 Bab 18 - Rencana bagi-bagi donasi
19 Bab 19 - Berdonasi
20 Bab 20 - Orang ketiga itu setan
21 Bab 21 - Sama-sama menyedihkan
22 Bab 22 - Persiapan ke luar kota
23 Bab 23 - Club malam
24 Bab 24 - Dasar Polos!
25 Bab 25 - Jadi Sekretaris tetap Regan
26 Bab 26 - Tak pernah diharapkan
27 Bab 27 - Datang lagi bersama Regan
28 Bab 28 - Aku sudah ikhlas
29 Bab 29 - Aku sudah tidak membenci kamu
30 Bab 30 - Mungkin kamu menyukainya
31 Bab 31 - Insiden di acara peresmian
32 Bab 32 - Sakit
33 Bab 33 - Lanjutkan saja untuk membenciku
34 Bab 34 - Semoga cepat sadar
35 Bab 35 - Menginap
36 Bab 36 - Bukan jodoh Oma
37 Bab 37 - Bantu aku melupakan Amanda
38 Bab 38 - Cinta pertama Renatta
39 Bab 39 - Berbalas komentar
40 Bab 40 - Saya masih ingin hidup Pak!
41 Bab 41 - Aku udah move on
42 Bab 42 - Mengetahui kebenaran
43 Bab 43 - Sudah cukup
44 Bab 44 - Aku menyukaimu
45 Bab 45 - Calon mantu
46 Bab 46 - Mulai Posesif
47 Bab 47 - Percaya diri dan beranilah
48 Bab 48 - Akulah Pria bodoh itu
49 Bab 49 - Kenapa seperti ini?
50 Bab 50 - Jangan dengarkan kak
51 Bab 51 - Berita Viral
52 Bab 52 - Berpulang
53 Bab 53 - Pergi
54 Bab 54 - Aku akan selalu menunggumu
55 Bab 55 - Siapa yang sedang kamu lindungi?
56 Bab 56 - Regan tahu semuanya
57 Bab 57 - Regan mulai beraksi
58 Bab 58 - Pria Misterius
59 Bab 59 - Cinta memang mengalahkan segalanya
60 Bab 60 - Bertemu Penolong
61 Bab 61 - Wanita jahat dan laki-laki bodoh
62 Bab 62 - Anak siapa sih?!
63 Bab 63 - Terdeteksi Bucin
64 Bab 64 - Alasan Amanda memilih Devan
65 Bab 65 - Kamu istimewa dan berharga
66 Bab 66 - Mengunjungi rumah Regan
67 Bab 67 - Menghasut Oma Lina
68 Bab 68 - Meluluhkan hati Oma
69 Bab 69 - Meluluhkan hati Oma (2)
70 Bab 70 - Mulai menyukai Renatta
71 Bab 71 - Rencana Amanda dan Tante Dewi
72 Bab 72 - Oma Pingsan
73 Bab 73 - Kedatangan Detektif
74 Bab 74 - Regan sudah tahu pelakunya
75 Bab 75 - Amanda ditangkap
76 Bab 76 - Cepat pergi dari sini!
77 Bab 76 - Kepulangan Oma
78 Bab 78 - Klarifikasi
79 Bab 79 - Calon Menantu
80 Bab 80 - Pertemuan Renatta dan Devan
81 Bab 81 - Aku mencintaimu pria bodoh!
82 Bab 82 - Kecelakaan
83 Bab 83 - Keadaan Renatta
84 Bab 84 - Kedatangan Papa Dewa dan Nesha
85 Bab 85 - Kecelakaan disengaja
86 Bab 86 - Tahu pelakunya
87 Bab 87 - Kedatangan Devan
88 Bab 88 - Papa Dewa bertemu Tante Dewi
89 Bab 89 - Tertangkapnya pelaku korupsi
90 Bab 90 - Panggilan sayang
91 Bab 91 - Tante Dewi dan Amanda bertemu
92 Bab 92 - Renatta milik Regan seorang
93 Bab 93 - Apa aku boleh menerima semua ini?
94 Bab 94 - Lebih dari cukup
95 Bab 95 - Semakin dekat
96 Bab 96 - Saling merindu
97 Bab 97 - Insiden di acara pernikahan
98 Bab 98 - Ciuman selamat pagi
99 Bab 99 - Aku mencintaimu
100 Bab 100 - Maafkan aku, Nat
101 Bab 101 - Terima kasih sayang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 - Kebencian
2
Bab 2 - Wanita Jahat
3
Bab 3 - Ratu pembuly
4
Bab 4 - Meminta Maaf
5
Bab 5 - Semakin dibenci
6
Bab 6 - CEO Baru
7
Bab 7 - Masih Membenci
8
Bab 8 - Dituduh bersekongkol
9
Bab 9 - Bertemu Amanda
10
Bab 10 - Bertemu Regan di rumah sakit
11
Bab 11 - Bertukar sekretaris
12
Bab 12 - Bubur ayam
13
Bab 13 - Gaun dan cincin berlian
14
Bab 14 - Ketagihan makan bubur ayam
15
Bab 15 - Rencana Regan
16
Bab 16 - Patah Hati
17
Bab 17 - Patah Hati (2)
18
Bab 18 - Rencana bagi-bagi donasi
19
Bab 19 - Berdonasi
20
Bab 20 - Orang ketiga itu setan
21
Bab 21 - Sama-sama menyedihkan
22
Bab 22 - Persiapan ke luar kota
23
Bab 23 - Club malam
24
Bab 24 - Dasar Polos!
25
Bab 25 - Jadi Sekretaris tetap Regan
26
Bab 26 - Tak pernah diharapkan
27
Bab 27 - Datang lagi bersama Regan
28
Bab 28 - Aku sudah ikhlas
29
Bab 29 - Aku sudah tidak membenci kamu
30
Bab 30 - Mungkin kamu menyukainya
31
Bab 31 - Insiden di acara peresmian
32
Bab 32 - Sakit
33
Bab 33 - Lanjutkan saja untuk membenciku
34
Bab 34 - Semoga cepat sadar
35
Bab 35 - Menginap
36
Bab 36 - Bukan jodoh Oma
37
Bab 37 - Bantu aku melupakan Amanda
38
Bab 38 - Cinta pertama Renatta
39
Bab 39 - Berbalas komentar
40
Bab 40 - Saya masih ingin hidup Pak!
41
Bab 41 - Aku udah move on
42
Bab 42 - Mengetahui kebenaran
43
Bab 43 - Sudah cukup
44
Bab 44 - Aku menyukaimu
45
Bab 45 - Calon mantu
46
Bab 46 - Mulai Posesif
47
Bab 47 - Percaya diri dan beranilah
48
Bab 48 - Akulah Pria bodoh itu
49
Bab 49 - Kenapa seperti ini?
50
Bab 50 - Jangan dengarkan kak
51
Bab 51 - Berita Viral
52
Bab 52 - Berpulang
53
Bab 53 - Pergi
54
Bab 54 - Aku akan selalu menunggumu
55
Bab 55 - Siapa yang sedang kamu lindungi?
56
Bab 56 - Regan tahu semuanya
57
Bab 57 - Regan mulai beraksi
58
Bab 58 - Pria Misterius
59
Bab 59 - Cinta memang mengalahkan segalanya
60
Bab 60 - Bertemu Penolong
61
Bab 61 - Wanita jahat dan laki-laki bodoh
62
Bab 62 - Anak siapa sih?!
63
Bab 63 - Terdeteksi Bucin
64
Bab 64 - Alasan Amanda memilih Devan
65
Bab 65 - Kamu istimewa dan berharga
66
Bab 66 - Mengunjungi rumah Regan
67
Bab 67 - Menghasut Oma Lina
68
Bab 68 - Meluluhkan hati Oma
69
Bab 69 - Meluluhkan hati Oma (2)
70
Bab 70 - Mulai menyukai Renatta
71
Bab 71 - Rencana Amanda dan Tante Dewi
72
Bab 72 - Oma Pingsan
73
Bab 73 - Kedatangan Detektif
74
Bab 74 - Regan sudah tahu pelakunya
75
Bab 75 - Amanda ditangkap
76
Bab 76 - Cepat pergi dari sini!
77
Bab 76 - Kepulangan Oma
78
Bab 78 - Klarifikasi
79
Bab 79 - Calon Menantu
80
Bab 80 - Pertemuan Renatta dan Devan
81
Bab 81 - Aku mencintaimu pria bodoh!
82
Bab 82 - Kecelakaan
83
Bab 83 - Keadaan Renatta
84
Bab 84 - Kedatangan Papa Dewa dan Nesha
85
Bab 85 - Kecelakaan disengaja
86
Bab 86 - Tahu pelakunya
87
Bab 87 - Kedatangan Devan
88
Bab 88 - Papa Dewa bertemu Tante Dewi
89
Bab 89 - Tertangkapnya pelaku korupsi
90
Bab 90 - Panggilan sayang
91
Bab 91 - Tante Dewi dan Amanda bertemu
92
Bab 92 - Renatta milik Regan seorang
93
Bab 93 - Apa aku boleh menerima semua ini?
94
Bab 94 - Lebih dari cukup
95
Bab 95 - Semakin dekat
96
Bab 96 - Saling merindu
97
Bab 97 - Insiden di acara pernikahan
98
Bab 98 - Ciuman selamat pagi
99
Bab 99 - Aku mencintaimu
100
Bab 100 - Maafkan aku, Nat
101
Bab 101 - Terima kasih sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!