Bab 19 - Berdonasi

Akhir pekan pun tiba, Renatta, Ozy dan tunangan Ozy yang bernama Risa kini sedang dalam perjalanan menuju ke panti asuhan pertama. Diikuti dibelakang mereka oleh mobil pengantar barang.

"Nat, kamu udah coba kirim pesan lagi ke Regan?"

"Udah, tapi belum ada balasan. Mungkin sibuk kali."

"Mana ada dia sibuk di akhir pekan. Dia pasti sekarang masih molor di atas kasur."

"Ya mau gimana lagi, dianya tetep nggak mau. Yang penting dia ikhlas mendonasikan seluruh uang hasil penjualan cincinnya."

Ozy yang sedikit geram karena Regan, meminta tunangannya untuk menelpon Regan dari ponselnya. Meski awalnya ia memang tidak masalah kalau Regan tidak ikut. Tapi entah kenapa ketika akan berangkat tadi, ia merasa ini semua akan berdampak positif jika Regan ikut serta. Ketika panggilan dari Ozy sudah terhubung dengan Regan, Ozy meminta tunangannya untuk mengeraskan suara ponselnya.

"Apa sih? Pagi-pagi udah nelpon aja! Ganggu orang istirahat tau."

"Bangun! Nanti rezeki mu dipatok ayam. Terus mandi dan bersiap untuk pergi ke panti asuhan. Aku, tunanganku dan Renatta sudah ada di perjalanan menuju ke panti asuhan pertama."

"Hih! Aku kan sudah bilang ke Renatta, aku menyerahkan secara penuh semua itu ke dia. Terus kenapa kamu bisa tiba-tiba ikut juga bersama tunanganmu?"

"Aku diajak lah. Lagipula kasihan juga kalau Natta sendirian kesana. Apalagi dia perempuan. Kamu tuh sebagai laki nggak ada tanggung jawabnya sama sekali. Malah melimpahkan semuanya ke Natta."

"Kenapa jadi marah-marah? Dia sendiri kok yang mau!"

"Jadi kamu mau ikut apa nggak? Kalo iya, kita nanti bertemu di panti asuhan kedua saja. Karena aku yakin, waktu bersiap-siap mu bisa mencapai satu jam. Sudah dulu ya."

Sambungan telepon pun berhenti. Begitu juga dengan mobilnya yang sudah berada tepat di depan panti asuhan.

*

*

Regan jadi kesal sendiri. Niatnya mau rebahan di kasur seharian jadi gagal karena mendapatkan sebuah ejekan dari Ozy yang bilang dirinya tidak punya tanggung jawab. Regan kan sekali disenggol langsung meledak. Ia tidak mau dicap seperti itu. Makanya ia bangun dari posisinya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Seperti apa yang dikatakan oleh Ozy, Regan memang lama dalam hal bersiap-siap. Ia pasti akan kewalahan dalam hal memilih pakaian yang harus ia kenakan.

"Haduh, harus pakai yang mana ini? Kalau pakai jas rasanya terlalu formal sekali. Tapi kalau pakai kaos, terlihat tidak sopan."

Karena bingung, Regan jadi meminta bantuan dari Renatta untuk memilihnya pakaian yang cocok untuknya dengan mengirimkan foto beberapa baju yang sudah ia keluarkan dan memfoto beberapa baju yang masih menggantung di lemari pakaiannya.

Tak lama kemudian pesan balasan dari Renatta pun masuk. Renatta memilihkan Regan pakaian kemeja berwarna dark brown dan celana panjang berwarna nude. Dengan segera Regan langsung memakai pakaian itu tanpa pikir panjang. Kemudian ia merapihkan rambutnya dengan menggunakan gel rambut. Diakhiri dengan menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya.

Setelahnya, ia keluar dari apartemen dan menuju ke basemen dimana mobilnya berada.

Dengan kecepatan penuh Regan mengendarai mobilnya. Untungnya suasana jalanan terlihat sepi jadi tak banyak mobil lagi yang mengganggu laju mobilnya.

Regan pergi ke lokasi panti asuhan kedua sesuai dengan petunjuk arahnya. Ia juga mendapatkan pesan kalau mereka pun sedang ada dalam perjalanan ke panti asuhan kedua. Katanya sekitar 10 menit lagi akan sampai. Regan jadi melajukan mobilnya lebih kencang lagi, karena di maps nya lokasi tujuan akan dicapai dalam waktu 25 menit lagi. Bak orang kesetanan, Regan mengendarai mobilnya tampak rasa takut.

*

*

Mobil Ozy dan mobil pengantar barang sudah tiba di panti asuhan kedua. Begitu juga Regan yang sudah datang beberapa menit setelahnya.

"Aku pikir kamu masih akan rebahan aja di kasur," ledek Ozy.

Regan meliriknya dengan tajam, kemudian menatap ke arah Renatta.

"Karena Bapak datang, jadi nanti Bapak yang bicara sama pemilik pantinya ya."

"Apaan? Nggak, nggak ada, kamu aja yang bicara. Aku datang untuk mengawasi saja. Takutnya ada kecurangan disini."

Renatta mengerucutkan bibirnya kesal. Tapi ia tetap saja menurut akan perkataan Regan.

Satu per satu barang diturunkan sesuai jumlah yang sudah ditentukan di setiap panti asuhan. Setelahnya barang-barang itu dibawa masuk ke dalam, sambil kedatangannya disambut oleh pemilik panti.

Di dalam ruang pertemuan di panti asuhan, Renatta mengucapkan sepatah dua kata sebagai orang yang dipercaya untuk mendonasikan dana. Ia juga mengatakan kalau donatur aslinya adalah Regan. Pemilik panti pun tak henti-hentinya berterima kasih kepada mereka semua yang datang dan memberikan bantuan.

Tak hanya itu, rupanya pihak panti juga menyiapkan makanan untuk mereka. Dengan senang hati Renatta memakannya karena ia selalu diajarkan untuk memakan apapun yang dihidangkan oleh si pemilik rumah walaupun cuma sedikit. Karena itu namanya sopan santun.

"Kami merasa tidak enak, karena ibu sudah repot-repot membuat ini semua."

"Tidak repot kok Nak Natta. Kami malah berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Kami merasa terbantu sekali. Apalagi sekarang kebutuhan sandang dan pangan banyak dan mahal sekali harganya. Jadi, ketika Nak Natta mengirim pesan ke ibu dan mau datang kemari untuk memberi bantuan. Kami merasa bersyukur dan doa-doa kami selama ini terkabulkan. Kami selalu yakin, suatu saat nanti pasti akan ada orang baik yang menyumbangkan sedikit hartanya untuk kami."

"Syukurlah kalau seperti itu Bu. Semoga semua yang kami berikan bermanfaat. Oh, iya. Ini juga ada sedikit uang untuk bantu-bantu kebutuhan yang lainnya. Diterima ya Bu."

Si ibu langsung menangis karena saking bahagianya. Selama ini tak pernah ada donatur ataupun pihak manapun yang mau memberikan donasi ke mereka karena katanya belum ada sertifikasi disana. Tapi entah kenapa Renatta malah menjanjikan izin itu ke ibu.

Renatta langsung memeluk si ibu yang menangisi dan menepuk punggung di ibu.

Ozy yang melihatnya dibuat kagum oleh Renatta. Bahkan tunangan Ozy saja jadi merasa kagum juga. Memang Renatta yang terus banyak bicara ini dan itu, tapi ia tetap mengatakan kalau donatur yang sebenarnya bukanlah dirinya melainkan Regan, ia hanya sebagai perantara.

Ozy sedikit menyenggol bahu Regan.

"Apa sih? Senggol-senggol nggak jelas!"

"Udah move on belum?" ledek Ozy.

Dibalas dengan tatapan tajam oleh Regan.

"Ah, sepertinya belum ya? Natta baik ya? Dia bahkan tidak mengaku-ngaku sebagai donaturnya, padahal disini dia yang banyak jasanya. Dengan mengerahkan segala upaya dan jasanya untuk menemukan dan mencari supplier terbaik untuk diberikan ke pihak panti asuhan. Orang yang dulu kamu benci sebenci-bencinya. Sekarang sudah berubah jadi bidadari yang cantik hatinya. Apa hatimu tak sedikit pun tergerak untuk menyudahi kebencianmu?"

Bukannya menjawab, Regan malah melangkah menjauh dari Ozy.

"Semoga kamu bisa memaafkan semua kesalahan Renatta, Re. Karena setiap orang pasti punya salah dan setiap orang juga berhak dimaafkan jika memang pantas untuk dimaafkan."

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

L B

L B

kerasnya hatimu re😞 , lembutkanlah sedikit saja, nanti kau akan melihat kebaikannya .
gara² laptop kau sangat membencinya, semoga suatu saat nanti kau tau kebenarannya bahwa bukan natta yg membuangnya.

2023-05-18

2

Ningsih Nengnong

Ningsih Nengnong

semangat terus natta. mksih kak udah crazy up. aku yakin regan bakalan maafin kamu dengan ketulusan hati kamu

2023-05-17

0

Nanda Jihan

Nanda Jihan

up

2023-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kebencian
2 Bab 2 - Wanita Jahat
3 Bab 3 - Ratu pembuly
4 Bab 4 - Meminta Maaf
5 Bab 5 - Semakin dibenci
6 Bab 6 - CEO Baru
7 Bab 7 - Masih Membenci
8 Bab 8 - Dituduh bersekongkol
9 Bab 9 - Bertemu Amanda
10 Bab 10 - Bertemu Regan di rumah sakit
11 Bab 11 - Bertukar sekretaris
12 Bab 12 - Bubur ayam
13 Bab 13 - Gaun dan cincin berlian
14 Bab 14 - Ketagihan makan bubur ayam
15 Bab 15 - Rencana Regan
16 Bab 16 - Patah Hati
17 Bab 17 - Patah Hati (2)
18 Bab 18 - Rencana bagi-bagi donasi
19 Bab 19 - Berdonasi
20 Bab 20 - Orang ketiga itu setan
21 Bab 21 - Sama-sama menyedihkan
22 Bab 22 - Persiapan ke luar kota
23 Bab 23 - Club malam
24 Bab 24 - Dasar Polos!
25 Bab 25 - Jadi Sekretaris tetap Regan
26 Bab 26 - Tak pernah diharapkan
27 Bab 27 - Datang lagi bersama Regan
28 Bab 28 - Aku sudah ikhlas
29 Bab 29 - Aku sudah tidak membenci kamu
30 Bab 30 - Mungkin kamu menyukainya
31 Bab 31 - Insiden di acara peresmian
32 Bab 32 - Sakit
33 Bab 33 - Lanjutkan saja untuk membenciku
34 Bab 34 - Semoga cepat sadar
35 Bab 35 - Menginap
36 Bab 36 - Bukan jodoh Oma
37 Bab 37 - Bantu aku melupakan Amanda
38 Bab 38 - Cinta pertama Renatta
39 Bab 39 - Berbalas komentar
40 Bab 40 - Saya masih ingin hidup Pak!
41 Bab 41 - Aku udah move on
42 Bab 42 - Mengetahui kebenaran
43 Bab 43 - Sudah cukup
44 Bab 44 - Aku menyukaimu
45 Bab 45 - Calon mantu
46 Bab 46 - Mulai Posesif
47 Bab 47 - Percaya diri dan beranilah
48 Bab 48 - Akulah Pria bodoh itu
49 Bab 49 - Kenapa seperti ini?
50 Bab 50 - Jangan dengarkan kak
51 Bab 51 - Berita Viral
52 Bab 52 - Berpulang
53 Bab 53 - Pergi
54 Bab 54 - Aku akan selalu menunggumu
55 Bab 55 - Siapa yang sedang kamu lindungi?
56 Bab 56 - Regan tahu semuanya
57 Bab 57 - Regan mulai beraksi
58 Bab 58 - Pria Misterius
59 Bab 59 - Cinta memang mengalahkan segalanya
60 Bab 60 - Bertemu Penolong
61 Bab 61 - Wanita jahat dan laki-laki bodoh
62 Bab 62 - Anak siapa sih?!
63 Bab 63 - Terdeteksi Bucin
64 Bab 64 - Alasan Amanda memilih Devan
65 Bab 65 - Kamu istimewa dan berharga
66 Bab 66 - Mengunjungi rumah Regan
67 Bab 67 - Menghasut Oma Lina
68 Bab 68 - Meluluhkan hati Oma
69 Bab 69 - Meluluhkan hati Oma (2)
70 Bab 70 - Mulai menyukai Renatta
71 Bab 71 - Rencana Amanda dan Tante Dewi
72 Bab 72 - Oma Pingsan
73 Bab 73 - Kedatangan Detektif
74 Bab 74 - Regan sudah tahu pelakunya
75 Bab 75 - Amanda ditangkap
76 Bab 76 - Cepat pergi dari sini!
77 Bab 76 - Kepulangan Oma
78 Bab 78 - Klarifikasi
79 Bab 79 - Calon Menantu
80 Bab 80 - Pertemuan Renatta dan Devan
81 Bab 81 - Aku mencintaimu pria bodoh!
82 Bab 82 - Kecelakaan
83 Bab 83 - Keadaan Renatta
84 Bab 84 - Kedatangan Papa Dewa dan Nesha
85 Bab 85 - Kecelakaan disengaja
86 Bab 86 - Tahu pelakunya
87 Bab 87 - Kedatangan Devan
88 Bab 88 - Papa Dewa bertemu Tante Dewi
89 Bab 89 - Tertangkapnya pelaku korupsi
90 Bab 90 - Panggilan sayang
91 Bab 91 - Tante Dewi dan Amanda bertemu
92 Bab 92 - Renatta milik Regan seorang
93 Bab 93 - Apa aku boleh menerima semua ini?
94 Bab 94 - Lebih dari cukup
95 Bab 95 - Semakin dekat
96 Bab 96 - Saling merindu
97 Bab 97 - Insiden di acara pernikahan
98 Bab 98 - Ciuman selamat pagi
99 Bab 99 - Aku mencintaimu
100 Bab 100 - Maafkan aku, Nat
101 Bab 101 - Terima kasih sayang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 - Kebencian
2
Bab 2 - Wanita Jahat
3
Bab 3 - Ratu pembuly
4
Bab 4 - Meminta Maaf
5
Bab 5 - Semakin dibenci
6
Bab 6 - CEO Baru
7
Bab 7 - Masih Membenci
8
Bab 8 - Dituduh bersekongkol
9
Bab 9 - Bertemu Amanda
10
Bab 10 - Bertemu Regan di rumah sakit
11
Bab 11 - Bertukar sekretaris
12
Bab 12 - Bubur ayam
13
Bab 13 - Gaun dan cincin berlian
14
Bab 14 - Ketagihan makan bubur ayam
15
Bab 15 - Rencana Regan
16
Bab 16 - Patah Hati
17
Bab 17 - Patah Hati (2)
18
Bab 18 - Rencana bagi-bagi donasi
19
Bab 19 - Berdonasi
20
Bab 20 - Orang ketiga itu setan
21
Bab 21 - Sama-sama menyedihkan
22
Bab 22 - Persiapan ke luar kota
23
Bab 23 - Club malam
24
Bab 24 - Dasar Polos!
25
Bab 25 - Jadi Sekretaris tetap Regan
26
Bab 26 - Tak pernah diharapkan
27
Bab 27 - Datang lagi bersama Regan
28
Bab 28 - Aku sudah ikhlas
29
Bab 29 - Aku sudah tidak membenci kamu
30
Bab 30 - Mungkin kamu menyukainya
31
Bab 31 - Insiden di acara peresmian
32
Bab 32 - Sakit
33
Bab 33 - Lanjutkan saja untuk membenciku
34
Bab 34 - Semoga cepat sadar
35
Bab 35 - Menginap
36
Bab 36 - Bukan jodoh Oma
37
Bab 37 - Bantu aku melupakan Amanda
38
Bab 38 - Cinta pertama Renatta
39
Bab 39 - Berbalas komentar
40
Bab 40 - Saya masih ingin hidup Pak!
41
Bab 41 - Aku udah move on
42
Bab 42 - Mengetahui kebenaran
43
Bab 43 - Sudah cukup
44
Bab 44 - Aku menyukaimu
45
Bab 45 - Calon mantu
46
Bab 46 - Mulai Posesif
47
Bab 47 - Percaya diri dan beranilah
48
Bab 48 - Akulah Pria bodoh itu
49
Bab 49 - Kenapa seperti ini?
50
Bab 50 - Jangan dengarkan kak
51
Bab 51 - Berita Viral
52
Bab 52 - Berpulang
53
Bab 53 - Pergi
54
Bab 54 - Aku akan selalu menunggumu
55
Bab 55 - Siapa yang sedang kamu lindungi?
56
Bab 56 - Regan tahu semuanya
57
Bab 57 - Regan mulai beraksi
58
Bab 58 - Pria Misterius
59
Bab 59 - Cinta memang mengalahkan segalanya
60
Bab 60 - Bertemu Penolong
61
Bab 61 - Wanita jahat dan laki-laki bodoh
62
Bab 62 - Anak siapa sih?!
63
Bab 63 - Terdeteksi Bucin
64
Bab 64 - Alasan Amanda memilih Devan
65
Bab 65 - Kamu istimewa dan berharga
66
Bab 66 - Mengunjungi rumah Regan
67
Bab 67 - Menghasut Oma Lina
68
Bab 68 - Meluluhkan hati Oma
69
Bab 69 - Meluluhkan hati Oma (2)
70
Bab 70 - Mulai menyukai Renatta
71
Bab 71 - Rencana Amanda dan Tante Dewi
72
Bab 72 - Oma Pingsan
73
Bab 73 - Kedatangan Detektif
74
Bab 74 - Regan sudah tahu pelakunya
75
Bab 75 - Amanda ditangkap
76
Bab 76 - Cepat pergi dari sini!
77
Bab 76 - Kepulangan Oma
78
Bab 78 - Klarifikasi
79
Bab 79 - Calon Menantu
80
Bab 80 - Pertemuan Renatta dan Devan
81
Bab 81 - Aku mencintaimu pria bodoh!
82
Bab 82 - Kecelakaan
83
Bab 83 - Keadaan Renatta
84
Bab 84 - Kedatangan Papa Dewa dan Nesha
85
Bab 85 - Kecelakaan disengaja
86
Bab 86 - Tahu pelakunya
87
Bab 87 - Kedatangan Devan
88
Bab 88 - Papa Dewa bertemu Tante Dewi
89
Bab 89 - Tertangkapnya pelaku korupsi
90
Bab 90 - Panggilan sayang
91
Bab 91 - Tante Dewi dan Amanda bertemu
92
Bab 92 - Renatta milik Regan seorang
93
Bab 93 - Apa aku boleh menerima semua ini?
94
Bab 94 - Lebih dari cukup
95
Bab 95 - Semakin dekat
96
Bab 96 - Saling merindu
97
Bab 97 - Insiden di acara pernikahan
98
Bab 98 - Ciuman selamat pagi
99
Bab 99 - Aku mencintaimu
100
Bab 100 - Maafkan aku, Nat
101
Bab 101 - Terima kasih sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!