Bad Boy Dan Gadis Desa

Bad Boy Dan Gadis Desa

Bab 1. Balapan.

Seorang pria tampan bertubuh tegap baru saja keluar dari dalam mobil mewahnya, dan berjalan angkuh memasuki sebuah mansion.

"Tuan besar memanggil anda Tuan muda," ucap seorang pelayan rumah ramah.

"Hem," sahutnya malas.

Lalu melangkahkan kakinya terus, hingga bertemu dengan seorang pria paruh baya, yang sedang duduk menunggu kedatangannya.

"Duduk!" titah pria paruh baya itu angkuh.

Sebagai seorang Direktur Utama salah satu perusahaan terbesar di Asia tenggara, nama keluarga Royce memang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat.

Namun suksesnya pria paruh baya itu, terkendala dengan sang pewaris yang menolak untuk dijodohkan dengan rekan sesama bisnisnya.

"Ada apa memanggilku, Daddy?" tanya Drew tidak kalah angkuh.

"Kawin! Hanya itu yang Daddy inginkan darimu!" balas Tuan Hans tegas.

"Tidak mau!" balas Drew tidak kalah tegas.

Tuan Hans menatap sinis putranya yang telah menginjak usia lebih dari seperempat abad. "Capek-capek Daddy membesarkanmu hingga sebesar ini, tapi apa yang kamu balas untuk Daddy? Nothing!" geramnya.

Drew menghela nafas panjang, lalu membuka kacamata seharga puluhan jutanya dan menaruh diatas meja.

"Aku bisa memberikan Daddy uang setiap bulan agar Daddy berhenti mengurusi masalah pribadiku," balas Drew kembali angkuh.

"Daddy ini orang kaya, tidak perlu uangmu! Jangan sombong bicarakan kekayaan dengan Daddy, karena kau tidak sebanding!" balas Tuan Hans sama-sama angkuh.

Pria beda usia itu sama-sama menunjukkan sikap angkuhnya, karena ibarat pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya dan begitulah mereka sekarang ini.

Ayah dan anak sama saja!

Namun, walau Drew terlahir dari anak seorang konglomerat, pria itu punya bisnis sendiri yang memiliki penghasilan tidak main-main dalam tiap bulannya.

Hal tersebut membuat Drew tidak tertarik meneruskan perusahaan sang ayah, karena ia lebih mencintai pekerjaan yang sudah ia geluti selama 5 tahun lamanya.

Yaitu bisnis merakit motor ternama, hingga membangun perusahaannya sendiri.

Akan tetapi keberhasilan serta dirinya yang bergelimang harta, membuat Drew begitu sombong dan angkuh. Ia juga berpikir segala sesuatu yang ada di dunia ini, bisa ia beli dengan uang.

"Sudah ku katakan padamu Daddy, aku tidak ingin dijodohkan. Semua wanita rata-rata sama, hanya bisa menghabiskan uang hasil kerja keras para lelaki," balas Drew terkadang pria itu pelit juga.

"Dasar keras kepala, tidak semua wanita seperti itu. Menikahlah dulu baru kau akan merasakan bagaimana rasanya memiliki istri, kebetulan Daddy menemukan satu wanita cantik untukmu. Dia dari keluarga rekan Daddy," ucap Tuan Hans menunjukkan foto seorang gadis muda yang cantik.

Drew menimang-nimang foto tersebut, lalu merobeknya. "Tidak mau, dia bukan tipeku!" tolaknya.

"Bagaimana bisa wanita ini bukan tipemu, lihatlah bentuk dada-nya yang bulat padat dan besar. Wajahnya juga kinclong melebihi porcelain, kurang apa dia? Kalau Daddy seusiaan denganmu, sudah pasti Daddy akan kawinin gadis ini sekarang juga!" ucap Tuan Hans memberi pengertian.

"Kalau begitu, Daddy saja yang kawin dengan gadis ini!" balas Drew.

Tuan Hans mendengus kesal. "Dasar anak tidak tahu diuntung, sudah dicarikan gadis dari keluarga baik-baik dan juga sekksi bohayy seperti ini. Kau masih menolak juga, apa kau mau dapat gadis orang kampung hah!"

Drew tidak menggubris perkataan sang ayah, karena sudah capek meladeni permintaan ayahnya itu. Ia menarik sedikit lengan bajunya yang tertutup jas mewah, kemudian melirik jam berwarna emas seharga ratusan juta pada pergelangan tangannya, lalu memakai kacamata hitamnya kembali.

"Aku harus pergi," ucapnya datar.

"Drew! Bagaimana pun juga kau harus menerima tawaran Daddy!" sergah Tuan Has sebelum putranya melangkah keluar lebih jauh.

Drew menghela nafas panjang. "Terserah Daddy saja lah!" sahutnya menyerah juga.

Tuan Hans tersenyum miring. "Bagus kalau begitu, Daddy akan atur semuanya!"

Drew mengangguk samar, kemudian masuk ke dalam mobil mewah limited edition, hadiah ulang tahun dari ayahnya.

"Benar-benar orang tua yang menyebalkan, aku masih ingin meniti karier tapi dia terus saja mendesakku agar mempunya istri yang sudah pasti akan menjadi bebanku," keluh Drew.

Pria tampan itu sebenarnya ingin sekali menjadi pembalap motor sejak duduk dibangku SD, walau tidak sekelas pembalas motor bergengsi. Setidaknya Drew ingin merasakan bagaimana rasanya bebas dijalanan sana.

Namun sang ayah lagi-lagi melarang mimpinya itu, selaim takut anaknya kenapa-kenapa saat balapan, tuan Hans juga ingin Drew fokus melanjutkan bisnis propertinya.

"Jalan ni Tuan?" tanya sang asisten dan itu menambah kedongkolan Drew.

"Terbang saja kalau bisa," ketus Drew.

"Mana bisa terbang Tuan, ini mobil."

"Ya sudah jalan!" balas Drew gregetan.

Entah mengapa sang ayah memberikannya supir super cupu nyentrik model 1970, karena itu dapat merusak citra ketampanan dan juga kekayaannya.

...***...

Hampir satu jam perjalanan dari rumah tuan Hans ke daerah Sentul - Bogor dan Drew telah sampai ditempat impiannya. Namun Drew hanya menatapi sirkuit balapan motor yang namanya telah mendunia itu.

Ingin sekali rasanya nama Drew berada ditengah-tengah nama pembalap terkenal dunia lainnya. Namun sayang, impiannya itu tidak akan pernah terwujud karena larangan sang ayah dan juga ibunya.

Balapan motor sungguh berbahaya, apa kau tidak lihat kasus kecelakaan kakakmu sewaktu jadi pembalap dulu hah. Dia mati sia-sia!

Drew menghela nafas panjang, walau tidak menjadi pembalap sungguhan, tapi menjadi pembalap gadungan boleh kan?

Drew merogoh ponsel pintarnya seharga puluhan juta berlogo apel somplaknya, lalu menghubungi sang asisten andalan. "Bawakan motor itu segera," titahnya.

"Baik Drew!" patuh Sam.

Tak butuh waktu lama motor balap ber- CC 1000 4 silinder hadiah dari almarhum sang kakaknya itu pun datang, dan mulai memasuki arena sirkuit balapan.

Drew menatap binar motor pemberian sang kakak yang telah selesai diperbaiki dan dimodifikasi ulang. Lalu menaiki motor tersebut dan mencobanya mengelilingi sirkuit selama beberapa putaran.

Dan aksi Drew mengundang beberapa pasang mata, yang kebetulan berada diarena sirkuit tersebut.

"Siapa dia?" tanya Matt tidak senang.

"Dia Drew dari keluarga Royce, adiknya Twister Royce."

"Oh pantas saja mukanya tidak asing, kemampuannya boleh juga. Kita dekati dia dan ajak balapan," ucap Matt menyeringai.

...***...

Sementara itu Drew baru saja membuka helm, dan ia merasa senang sekali karena bisa mencicipi arena sirkuit menggunakan motor almarhum sang kakak.

"Luar biasa! Aku merasa darahku mendidih!" serunya kegirangan.

"Itu tadi keren Drew!" ucap Sam turut senang sambil menepuk pundak Drew.

Bersamaan dengan hal tersebut, suara tepuk tangan menghampiri Drew.

"Hebat sekali, kau berpeluang besar menjadi seorang pembalap hebat jika terus menekuninya!" ucap Matt memuji.

Drew menatap Matt dari kejauhan dan bertanya kepada Sam. "Siapa dia?"

"Matt, saingan Twister sewaktu balapan dulu. Berhati-hatilah dengan orang itu," bisik Sam memberi tahu.

Drew memindai seluruh penampilan Matt dan menyambut jabat tangan pria seusiaan dengan kakaknya itu. "Aku Drew, Drew Royce."

"Aku Matt, Mattew. Kau pasti adiknya Twister, bagaimana kalau kita balapan bersama."

Drew tersenyum miring. "Boleh, siapa takut!"

"Kalau begitu bersiaplah, aku akan menunggumu digaris start," ucap Matt pergi.

Sam mendekati Drew. "Apa kau yakin ingin balapan dengannya?"

"Kenapa, hanya berkeliking sirkuit. Tidak perlu ditakutkan," balas Drew.

"Bagaimana kalau Daddymu tahu?" cegah Sam.

"Biarkan saja," balas Drew lalu bersiap dan mengambil posisi.

Sam meraup wajahnya kasar, apa yang harus ia katakan kepada tuan besar kalau ketahuan putranya itu mengikuti balapan.

Tidak ada pilihan, Sam berlari mendekati Drew dan memberi arahan serta intruksi agar Drew dapat melewati balapan kali ini.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Namanya singkat2 bngt ya , drew , mett , sam , kalo twister udh kya nama wafer😅😂

2024-03-18

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Kawin.... Emangnya kucing😂

2024-03-18

1

Maya●●●

Maya●●●

haduh daddy🙈

2023-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Balapan.
2 Bab 2. Ketabrak sepeda.
3 Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4 Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5 Bab 5. Nyungsep.
6 Bab 6. Membawa Drew.
7 Bab 7. Keseleo.
8 Bab 8. Diurut.
9 Bab 9. Ke toilet.
10 Bab 10. Hihang hoheng.
11 Bab 11. Mencuci mobil.
12 Bab 12. Menyewa Villa.
13 Bab 13. Kualat.
14 Bab 14. Tercebur.
15 Bab 15. Sedih.
16 Bab 16. Perjodohan
17 Bab 17. Mencari kos-an.
18 Bab 18. Teman baru
19 Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20 Bab 20. Latihan.
21 Bab 21. Tukang cekik.
22 Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23 Bab 23. berebut dilayani.
24 Bab 24. Menyumpal mulut
25 Bab 25. Menerima konsekuensi.
26 Bab 26. Gagal.
27 Bab 27. Deal
28 Bab 28. Sosok Twister.
29 Bab 29. The Monster.
30 Bab 30. Seimbang.
31 Bab 31. Lamaran pernikahan.
32 Bab 32. Mencari tahu.
33 Bab 33. Menganggap sama.
34 Bab 34. Kecelakaan.
35 Bab 35. Masih hidup.
36 Bab 36. Menolak kembali.
37 Bab 37. Pil KB.
38 Bab 38. Ketahuan.
39 Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40 Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41 Bab 41. Logo MTW.
42 Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43 Bab 43. Sam tahu.
44 Bab 44. Penengah.
45 Bab 45. Membayangi.
46 Bab 46. Kemenangan Drew.
47 Bab 47. Merelakannya.
48 Bab 48. Arisan.
49 Bab 49. Sejumlah uang.
50 Bab 50. Selembar surat.
51 Bab 51. Pergi ke desa.
52 Bab 52. Menyusul
53 Bab 53. Drama televisi.
54 Bab 54. Pancake.
55 Bab 55. Mengajak pulang.
56 Bab 56. Meminta tolong.
57 Bab 57. Mengurut Tesla.
58 Bab 58. Nasi goreng.
59 Bab 59. Duo kanebo kering.
60 Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61 Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62 Bab 62. The Little Memed
63 Bab 63. Rencana pembangunan.
64 Bab 64. Demo
65 Bab 65. Mendatangi.
66 Bab 66. Berorasi.
67 Bab 67. Batalnya perjanjian.
68 Bab 68. Dokter Mutia.
69 Bab 69. Menguping.
70 Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71 Bab 71. Pertikaian.
72 Bab 72. Tamparan keras.
73 Bab 73. Membawa Bella.
74 Bab 74. Lamar
75 Bab 75. Terlambat.
76 Bab 76. Keceplosan.
77 bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78 Bab 78. Kembali dirawat.
79 Bab 79. Tidak percaya.
80 Bab 80. Pusat kuliner.
81 Bab 81. Kerja sama
82 Bab 82. Bertamu.
83 Bab 83. Tatapan tajam.
84 Bab 84. Mana yang benar.
85 Bab 85. Sebuah keputusan.
86 Bab 86. Makan malam keluarga.
87 Bab 87. Kebakaran.
88 Bab 88. Nekad ke kota.
89 Bab 89. Menuntut.
90 Bab 90. Serangan Jantung.
91 Bab 91. Mulai menyelidiki
92 Bab 92. Menyamar.
93 Bab 93. Tekad Drew
94 Bab 94. Titik terang.
95 Bab 95. Tertangkap.
96 Bab 96. Terbongkar.
97 Bab 97. Membantu
98 Bab 98. Salah urat
99 Bab 99. Pengorbanan Drew.
100 Bab 100. Terima kasih
101 Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102 Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103 Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104 Bab 104. Mengaku.
105 Bab 105. Jatuh cinta.
106 Bab 106. Makan malam romantis.
107 Bab 107. Pacaran saja.
108 Bab 108. Papa Mertua.
109 Bab 109. Keliling naik sepeda
110 Bab 110. Menikmati alam.
111 Bab 111. Pernikahan Twister.
112 Bab 112. Pulang dari bulan madu
113 Bab 113. Makan malam pertama.
114 Bab 114. Pekerja Dadakan.
115 Bab 115. Tuan Hans sakit.
116 Bab 116. Sadar.
117 Bab 117. Maaf.
118 Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119 Bab 119. Gadis untuk Drew
120 Bab 120. Tidak menyetujui.
121 Bab 121. Video Call
122 Bab 122. Meluruskan
123 Bab 123. Menginap.
124 Bab 124. Permainan drama.
125 Bab 125. Tertangkap.
126 Bab 126. Pilihan sulit.
127 Bab 127. Patah hati
128 Bab 128. Mabuk
129 Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130 Bab 130. Menerima nasib.
131 Bab 131. Acara pertunangan.
132 Bab 132. Keluarga Luna.
133 Bab 133. Fitnah Luna.
134 Bab 134. Luna menemui Tesla.
135 Bab 135. Ada dimana Drew?
136 Bab 136. Belum mengetahui.
137 Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138 Bab 138. Terlacak.
139 Bab 139. Kebenaran terungkap
140 Bab 140. Keributan.
141 Bab 141. Memutar rekaman.
142 Bab 142. Dibatalkan.
143 Bab 143. Diijinkan.
144 Bab 144. Usir.
145 Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146 Bab 146. Sah!
147 Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148 Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149 Bab 149. Dua garis merah
150 Pengumuman karya baru
151 Bab 150. Akhir cerita (Tamat).
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1. Balapan.
2
Bab 2. Ketabrak sepeda.
3
Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4
Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5
Bab 5. Nyungsep.
6
Bab 6. Membawa Drew.
7
Bab 7. Keseleo.
8
Bab 8. Diurut.
9
Bab 9. Ke toilet.
10
Bab 10. Hihang hoheng.
11
Bab 11. Mencuci mobil.
12
Bab 12. Menyewa Villa.
13
Bab 13. Kualat.
14
Bab 14. Tercebur.
15
Bab 15. Sedih.
16
Bab 16. Perjodohan
17
Bab 17. Mencari kos-an.
18
Bab 18. Teman baru
19
Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20
Bab 20. Latihan.
21
Bab 21. Tukang cekik.
22
Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23
Bab 23. berebut dilayani.
24
Bab 24. Menyumpal mulut
25
Bab 25. Menerima konsekuensi.
26
Bab 26. Gagal.
27
Bab 27. Deal
28
Bab 28. Sosok Twister.
29
Bab 29. The Monster.
30
Bab 30. Seimbang.
31
Bab 31. Lamaran pernikahan.
32
Bab 32. Mencari tahu.
33
Bab 33. Menganggap sama.
34
Bab 34. Kecelakaan.
35
Bab 35. Masih hidup.
36
Bab 36. Menolak kembali.
37
Bab 37. Pil KB.
38
Bab 38. Ketahuan.
39
Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40
Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41
Bab 41. Logo MTW.
42
Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43
Bab 43. Sam tahu.
44
Bab 44. Penengah.
45
Bab 45. Membayangi.
46
Bab 46. Kemenangan Drew.
47
Bab 47. Merelakannya.
48
Bab 48. Arisan.
49
Bab 49. Sejumlah uang.
50
Bab 50. Selembar surat.
51
Bab 51. Pergi ke desa.
52
Bab 52. Menyusul
53
Bab 53. Drama televisi.
54
Bab 54. Pancake.
55
Bab 55. Mengajak pulang.
56
Bab 56. Meminta tolong.
57
Bab 57. Mengurut Tesla.
58
Bab 58. Nasi goreng.
59
Bab 59. Duo kanebo kering.
60
Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61
Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62
Bab 62. The Little Memed
63
Bab 63. Rencana pembangunan.
64
Bab 64. Demo
65
Bab 65. Mendatangi.
66
Bab 66. Berorasi.
67
Bab 67. Batalnya perjanjian.
68
Bab 68. Dokter Mutia.
69
Bab 69. Menguping.
70
Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71
Bab 71. Pertikaian.
72
Bab 72. Tamparan keras.
73
Bab 73. Membawa Bella.
74
Bab 74. Lamar
75
Bab 75. Terlambat.
76
Bab 76. Keceplosan.
77
bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78
Bab 78. Kembali dirawat.
79
Bab 79. Tidak percaya.
80
Bab 80. Pusat kuliner.
81
Bab 81. Kerja sama
82
Bab 82. Bertamu.
83
Bab 83. Tatapan tajam.
84
Bab 84. Mana yang benar.
85
Bab 85. Sebuah keputusan.
86
Bab 86. Makan malam keluarga.
87
Bab 87. Kebakaran.
88
Bab 88. Nekad ke kota.
89
Bab 89. Menuntut.
90
Bab 90. Serangan Jantung.
91
Bab 91. Mulai menyelidiki
92
Bab 92. Menyamar.
93
Bab 93. Tekad Drew
94
Bab 94. Titik terang.
95
Bab 95. Tertangkap.
96
Bab 96. Terbongkar.
97
Bab 97. Membantu
98
Bab 98. Salah urat
99
Bab 99. Pengorbanan Drew.
100
Bab 100. Terima kasih
101
Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102
Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103
Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104
Bab 104. Mengaku.
105
Bab 105. Jatuh cinta.
106
Bab 106. Makan malam romantis.
107
Bab 107. Pacaran saja.
108
Bab 108. Papa Mertua.
109
Bab 109. Keliling naik sepeda
110
Bab 110. Menikmati alam.
111
Bab 111. Pernikahan Twister.
112
Bab 112. Pulang dari bulan madu
113
Bab 113. Makan malam pertama.
114
Bab 114. Pekerja Dadakan.
115
Bab 115. Tuan Hans sakit.
116
Bab 116. Sadar.
117
Bab 117. Maaf.
118
Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119
Bab 119. Gadis untuk Drew
120
Bab 120. Tidak menyetujui.
121
Bab 121. Video Call
122
Bab 122. Meluruskan
123
Bab 123. Menginap.
124
Bab 124. Permainan drama.
125
Bab 125. Tertangkap.
126
Bab 126. Pilihan sulit.
127
Bab 127. Patah hati
128
Bab 128. Mabuk
129
Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130
Bab 130. Menerima nasib.
131
Bab 131. Acara pertunangan.
132
Bab 132. Keluarga Luna.
133
Bab 133. Fitnah Luna.
134
Bab 134. Luna menemui Tesla.
135
Bab 135. Ada dimana Drew?
136
Bab 136. Belum mengetahui.
137
Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138
Bab 138. Terlacak.
139
Bab 139. Kebenaran terungkap
140
Bab 140. Keributan.
141
Bab 141. Memutar rekaman.
142
Bab 142. Dibatalkan.
143
Bab 143. Diijinkan.
144
Bab 144. Usir.
145
Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146
Bab 146. Sah!
147
Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148
Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149
Bab 149. Dua garis merah
150
Pengumuman karya baru
151
Bab 150. Akhir cerita (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!