Bab 16. Perjodohan

Malam harinya.

Restoran Manyu.

Suasana elegan dengan berbagai sajian mewah tersaji dan tersusun rapi dihadapan orang-orang berkelas atas. Orang-orang itu berbincang serius, sesekali tertawa dengan suara yang santun.

"Jadi kita langsung ke intinya saja Tuan Bams, maksud dari undangan makan malam keluarga Royce kali ini adalah aku secara langsung ingin melamar putrimu Bella untuk putraku Drew," ucap Tuan Hans yakin.

Tuan Bams tersenyum senang. "Aku senang mendengarnya Tuan Hans dan aku secara pribadi juga menyetujui perjodohan ini."

"Kita berdua memang setuju dengan perjodohan ini Tuan Bams, tapi apakah putrimu bersedia?" tanya Tuan Hans.

Bella mengangguk. "Tentu saja aku terima Om," balasnya sambil mengulas senyum.

"Kalau kamu Drew bagaimana?" tanya Tuan Bams.

Drew mengepal erat kedua tangannya, ia tidak ingin menjawab ataupun merima perjodohan itu dikarenakan dirinya memang tidak ingin diatur oleh sang ayah maupun orang lain.

"Dia sudah tentu setuju," serobot Tuan Hans mewakili Drew yang diam saja.

"Syukurlah kalau begitu kita bisa berbesanan!" seru Nyonya Marlyn ibu dari Bella.

"Benar, aku juga sudah tidak sabar menunggu hal itu terjadi. Kita bisa saling berhubungan," balas Nyonya Serly antusias.

Nyonya Marlyn memanglah sahabat dekat Nyonya Serly, bahkan wanita paruh baya itu jugalah yang pernah mengenalkan temannya kepada Tuan Hans, padahal status Tuan Hans kala itu masih resmi suami sah dari nyonya Bianca ibunda Drew.

"Ya sudah kalau begitu, karena ini adalah hari bahagia. Mari kita makan sepuasnya," seru Tuan Hans.

"Mari," sambut keluarga Bams.

Lalu Tuan Hans memanggil waiters yang bertugas didekatnya. "Dimana pemilik restoran sekaligus chef yang memasak bebek peking ini?" tanyanya sengaja memanggil sang mantan istri agar keluar.

"Tunggu sebentar Tuan," patuh waiters itu.

Tak butuh waktu lama, Nyonya Bianca datang dengan langkah yang anggun. Dia berjalan menghampiri meja VIP dimana mantan suami beserta keluarganya duduk disana.

"Ada yang bisa ku bantu Tuan?" tanya Nyonya Bianca ramah.

"Potongkan daging bebekku ini!" titah Tuan Hans.

"Potongkan daging bebekku juga dan layani calon besanku beserta keluarganya dengan baik!" titah Nyonya Serly menimpali. Dirinya begitu senang karena bisa memerintah mantan istri suaminya itu.

"Baiklah," balas Nyonya Bianca tidak masalah. Karena itu memang pekerjaannya sebagai seorang profesional.

"Tunggu, bukankah kau mantan istrinya Tuan Hans?" tanya Nyonya Marlyn menatap lekat wanita berbaju chef didepannya.

"Anda benar Nyonya," balas singkat Nyonya Bianca.

"Benar, dia mantan istri suamiku. Karena terlalu membangkang makanya dia diceraikan," serobot Nyonya Serly merendahkan.

Nyonya Bianca hanya menghela nafas panjang, lalu melanjutkan memotong daging bebek peking diatas piring semua orang.

"Sayang sekali, padahal jadi istri pertama tidak masalah juga kan. Daripada diceraikan seperti ini, hidup cape mencari uang sendiri," ucap Nyonya Marlyn.

Drew mengepal erat kedua tangannya, merasa tidak suka ibunya direndahkan dihadapan semua orang. Akan tetapi Drew merasa heran, kenapa ibunya selalu saja tenang dan tidak mau membalas perkataan menyebalkan tersebut.

"Mommyku tidak ingin dimadu, makanya dia memutuskan untuk bercerai dan menyerahkan pria bodoh kepada wanita ja-lang yang selalu suka menghambur-hamburkan uang hanya demi kesenangan pribadi," balas Drew menyindir tajam.

Nyonya Serly terkesiap mendengarnya, ia sampai merasakan sesak didada karena tersindir sekali dengan perkataan anak tirinya itu.

"Drew, kenapa kau berbicara seperti itu pada mommymu sendiri!" sentak Tuan Hans sambil mengusap punggung sang istri yang menangis.

"Dia bukan Mommyku, oiya aku sudah kenyang. Kalau tidak ada urusan membosankan lainnya, maka aku harus pergi dari sini. Karena pekerjaanku jauh lebih penting daripada membicarakan ini semua," balas Drew lalu pergi dari restoran tersebut.

Nyonya Bianca tersenyum tipis, ia terus mengerjakan pekerjaannya melayani para pelanggan yang hadir. Tanpa banyak berkata-kata, namun hatinya puas sekali karena Drew masih berpihak padanya.

"Tuan, Nyonya. Daging bebeknya sudah dipotong, apa ada yang bisa kubantu lagi?" tanya Nyonya Bianca ramah.

"Tidak pergilah," balas Tuan Hans.

"Baiklah kalau begitu, selamat menikmati." Nyonya Bianca meninggalkan meja makan tamunya.

"Maaf atas ketidaknyamanannya, bagaimana kalau kita lanjutkan makan malamnya," ucap Tuan Hans menawari kembali.

...***...

Sebuah pintu belakang terbuka dan seorang wanita paruh baya membawa sekantung plastik sampah dan membuangnya ditempat sampah. Lalu, baru saja ia hendak berbalik masuk ke dalam, uluran tangan menarik lengannya.

Nyonya Bianca terkejut dan menatap siapa pria yang telah berani menarik lengannya itu.

"Drew!" seru Nyonya Bianca.

"Mom," ucap Drew memeluk ibunya.

"Kenapa berdiri disini dan sudah nerapa lama kamu disini? Apa kamu menunggu Mommy hah?" cecar Nyonya Bianca sambil memegangi kedua bahu putranya.

Drew mengambil kedua tangan nyonya Bianca dari masing-masing bahunya, kemudian merangkapkan keduanya.

"Aku merindukanmu," balas Drew lalu mencium kedua tangan sang mommy.

"Mommy juga merindukanmu, bagaimana keadaanmu sayang? Apa kau makan dengan baik?" tanya Nyonya Bianca sambil mengarahkan Drew agar duduk.

"Aku baik-baik saja, aku marah kepadamu Mom. Kenapa kau diam saja saat mereka menyindirmu?" balas Drew.

"Buat apa membalas mereka sayang, tidak ada gunanya."

"Tapi Mom," ucap Drew tidak terima.

"Sudahlah jangan dibahas, oiya tadi Mommy dengar kau mau dijodohkan dengan gadis tadi. Mommy hanya berharap kau bahagia dengan gadis itu," harap Nyonya Bianca.

"Tidak Mom, Daddy yang memaksa. Aku sama sekali tidak menginginkan perjodohan ini," bantah Drew.

Nyonya Bianca termenung. "Daddy mu berusaha melakukan yang terbaik, setidaknya patuhilah permintaannya kali ini. Terimalah gadis itu sebagai pendampingmu kelak, sayang."

"Tidak Mom! Aku tidak mencintainya, lagi pula aku masih belum siap menikah." Balas Drew menolaknya.

"Drew sayang, mommy mengerti. Tapi kau juga harus tetap maju memikirkan masa depanmu, siapa tahu kamu akan mencintainya suatu hari nanti," bujuk Nyonya Bianca.

Tapi Drew tetap menggeleng. "Entahlah, aku tidak yakin akan hal itu Mom."

"Kenapa kau tidak yakin akan mencintai gadis itu? Apakah dihatimu ini sudah ada yang lain?" tanya Nyonya Bianca menyelidik.

Seketika Drew teringat akan Tesla, lebih tepatnya saat awal pertemuan mereka berdua. Dimana dirinya tertabrak oleh sepeda yang sedang dikendarai oleh Tesla.

Hingga yang paling berkesan ialah saat gadis itu tercebur di kolam renang dan Drew sempat merangkul pinggang rampingnya itu.

"Tidak ada Mom, tidak ada wanita lain. Bagiku hanya kau lah wanita satu-satunya yang ada didalam hatiku ini," ucap Drew menatap sang Ibu yang tersenyum kepadanya.

"Benarkah begitu, baiklah. Mommy hanya berharap kau akan bertemu dengan seorang gadis yang sama pentingnya seperti Mommy didalam hatimu ini," balas Nyonya Bianca menunjuk hati Drew kemudian memeluknya.

Drew membalas pelukan sang ibu, kedua natanya terpejam. "Mungkinkah?" batinnya ragu.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Mommy Ghina

Mommy Ghina

astaga Tuan Hans bisa begitu ya merendahkan mantan istri, belum lagi mulut pelakor nya si Sherly ... ckckck

2023-05-16

1

mom mimu

mom mimu

semangat terus kak 💪🏻 satu iklan mendarat...

2023-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Balapan.
2 Bab 2. Ketabrak sepeda.
3 Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4 Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5 Bab 5. Nyungsep.
6 Bab 6. Membawa Drew.
7 Bab 7. Keseleo.
8 Bab 8. Diurut.
9 Bab 9. Ke toilet.
10 Bab 10. Hihang hoheng.
11 Bab 11. Mencuci mobil.
12 Bab 12. Menyewa Villa.
13 Bab 13. Kualat.
14 Bab 14. Tercebur.
15 Bab 15. Sedih.
16 Bab 16. Perjodohan
17 Bab 17. Mencari kos-an.
18 Bab 18. Teman baru
19 Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20 Bab 20. Latihan.
21 Bab 21. Tukang cekik.
22 Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23 Bab 23. berebut dilayani.
24 Bab 24. Menyumpal mulut
25 Bab 25. Menerima konsekuensi.
26 Bab 26. Gagal.
27 Bab 27. Deal
28 Bab 28. Sosok Twister.
29 Bab 29. The Monster.
30 Bab 30. Seimbang.
31 Bab 31. Lamaran pernikahan.
32 Bab 32. Mencari tahu.
33 Bab 33. Menganggap sama.
34 Bab 34. Kecelakaan.
35 Bab 35. Masih hidup.
36 Bab 36. Menolak kembali.
37 Bab 37. Pil KB.
38 Bab 38. Ketahuan.
39 Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40 Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41 Bab 41. Logo MTW.
42 Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43 Bab 43. Sam tahu.
44 Bab 44. Penengah.
45 Bab 45. Membayangi.
46 Bab 46. Kemenangan Drew.
47 Bab 47. Merelakannya.
48 Bab 48. Arisan.
49 Bab 49. Sejumlah uang.
50 Bab 50. Selembar surat.
51 Bab 51. Pergi ke desa.
52 Bab 52. Menyusul
53 Bab 53. Drama televisi.
54 Bab 54. Pancake.
55 Bab 55. Mengajak pulang.
56 Bab 56. Meminta tolong.
57 Bab 57. Mengurut Tesla.
58 Bab 58. Nasi goreng.
59 Bab 59. Duo kanebo kering.
60 Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61 Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62 Bab 62. The Little Memed
63 Bab 63. Rencana pembangunan.
64 Bab 64. Demo
65 Bab 65. Mendatangi.
66 Bab 66. Berorasi.
67 Bab 67. Batalnya perjanjian.
68 Bab 68. Dokter Mutia.
69 Bab 69. Menguping.
70 Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71 Bab 71. Pertikaian.
72 Bab 72. Tamparan keras.
73 Bab 73. Membawa Bella.
74 Bab 74. Lamar
75 Bab 75. Terlambat.
76 Bab 76. Keceplosan.
77 bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78 Bab 78. Kembali dirawat.
79 Bab 79. Tidak percaya.
80 Bab 80. Pusat kuliner.
81 Bab 81. Kerja sama
82 Bab 82. Bertamu.
83 Bab 83. Tatapan tajam.
84 Bab 84. Mana yang benar.
85 Bab 85. Sebuah keputusan.
86 Bab 86. Makan malam keluarga.
87 Bab 87. Kebakaran.
88 Bab 88. Nekad ke kota.
89 Bab 89. Menuntut.
90 Bab 90. Serangan Jantung.
91 Bab 91. Mulai menyelidiki
92 Bab 92. Menyamar.
93 Bab 93. Tekad Drew
94 Bab 94. Titik terang.
95 Bab 95. Tertangkap.
96 Bab 96. Terbongkar.
97 Bab 97. Membantu
98 Bab 98. Salah urat
99 Bab 99. Pengorbanan Drew.
100 Bab 100. Terima kasih
101 Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102 Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103 Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104 Bab 104. Mengaku.
105 Bab 105. Jatuh cinta.
106 Bab 106. Makan malam romantis.
107 Bab 107. Pacaran saja.
108 Bab 108. Papa Mertua.
109 Bab 109. Keliling naik sepeda
110 Bab 110. Menikmati alam.
111 Bab 111. Pernikahan Twister.
112 Bab 112. Pulang dari bulan madu
113 Bab 113. Makan malam pertama.
114 Bab 114. Pekerja Dadakan.
115 Bab 115. Tuan Hans sakit.
116 Bab 116. Sadar.
117 Bab 117. Maaf.
118 Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119 Bab 119. Gadis untuk Drew
120 Bab 120. Tidak menyetujui.
121 Bab 121. Video Call
122 Bab 122. Meluruskan
123 Bab 123. Menginap.
124 Bab 124. Permainan drama.
125 Bab 125. Tertangkap.
126 Bab 126. Pilihan sulit.
127 Bab 127. Patah hati
128 Bab 128. Mabuk
129 Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130 Bab 130. Menerima nasib.
131 Bab 131. Acara pertunangan.
132 Bab 132. Keluarga Luna.
133 Bab 133. Fitnah Luna.
134 Bab 134. Luna menemui Tesla.
135 Bab 135. Ada dimana Drew?
136 Bab 136. Belum mengetahui.
137 Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138 Bab 138. Terlacak.
139 Bab 139. Kebenaran terungkap
140 Bab 140. Keributan.
141 Bab 141. Memutar rekaman.
142 Bab 142. Dibatalkan.
143 Bab 143. Diijinkan.
144 Bab 144. Usir.
145 Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146 Bab 146. Sah!
147 Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148 Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149 Bab 149. Dua garis merah
150 Pengumuman karya baru
151 Bab 150. Akhir cerita (Tamat).
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1. Balapan.
2
Bab 2. Ketabrak sepeda.
3
Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4
Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5
Bab 5. Nyungsep.
6
Bab 6. Membawa Drew.
7
Bab 7. Keseleo.
8
Bab 8. Diurut.
9
Bab 9. Ke toilet.
10
Bab 10. Hihang hoheng.
11
Bab 11. Mencuci mobil.
12
Bab 12. Menyewa Villa.
13
Bab 13. Kualat.
14
Bab 14. Tercebur.
15
Bab 15. Sedih.
16
Bab 16. Perjodohan
17
Bab 17. Mencari kos-an.
18
Bab 18. Teman baru
19
Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20
Bab 20. Latihan.
21
Bab 21. Tukang cekik.
22
Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23
Bab 23. berebut dilayani.
24
Bab 24. Menyumpal mulut
25
Bab 25. Menerima konsekuensi.
26
Bab 26. Gagal.
27
Bab 27. Deal
28
Bab 28. Sosok Twister.
29
Bab 29. The Monster.
30
Bab 30. Seimbang.
31
Bab 31. Lamaran pernikahan.
32
Bab 32. Mencari tahu.
33
Bab 33. Menganggap sama.
34
Bab 34. Kecelakaan.
35
Bab 35. Masih hidup.
36
Bab 36. Menolak kembali.
37
Bab 37. Pil KB.
38
Bab 38. Ketahuan.
39
Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40
Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41
Bab 41. Logo MTW.
42
Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43
Bab 43. Sam tahu.
44
Bab 44. Penengah.
45
Bab 45. Membayangi.
46
Bab 46. Kemenangan Drew.
47
Bab 47. Merelakannya.
48
Bab 48. Arisan.
49
Bab 49. Sejumlah uang.
50
Bab 50. Selembar surat.
51
Bab 51. Pergi ke desa.
52
Bab 52. Menyusul
53
Bab 53. Drama televisi.
54
Bab 54. Pancake.
55
Bab 55. Mengajak pulang.
56
Bab 56. Meminta tolong.
57
Bab 57. Mengurut Tesla.
58
Bab 58. Nasi goreng.
59
Bab 59. Duo kanebo kering.
60
Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61
Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62
Bab 62. The Little Memed
63
Bab 63. Rencana pembangunan.
64
Bab 64. Demo
65
Bab 65. Mendatangi.
66
Bab 66. Berorasi.
67
Bab 67. Batalnya perjanjian.
68
Bab 68. Dokter Mutia.
69
Bab 69. Menguping.
70
Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71
Bab 71. Pertikaian.
72
Bab 72. Tamparan keras.
73
Bab 73. Membawa Bella.
74
Bab 74. Lamar
75
Bab 75. Terlambat.
76
Bab 76. Keceplosan.
77
bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78
Bab 78. Kembali dirawat.
79
Bab 79. Tidak percaya.
80
Bab 80. Pusat kuliner.
81
Bab 81. Kerja sama
82
Bab 82. Bertamu.
83
Bab 83. Tatapan tajam.
84
Bab 84. Mana yang benar.
85
Bab 85. Sebuah keputusan.
86
Bab 86. Makan malam keluarga.
87
Bab 87. Kebakaran.
88
Bab 88. Nekad ke kota.
89
Bab 89. Menuntut.
90
Bab 90. Serangan Jantung.
91
Bab 91. Mulai menyelidiki
92
Bab 92. Menyamar.
93
Bab 93. Tekad Drew
94
Bab 94. Titik terang.
95
Bab 95. Tertangkap.
96
Bab 96. Terbongkar.
97
Bab 97. Membantu
98
Bab 98. Salah urat
99
Bab 99. Pengorbanan Drew.
100
Bab 100. Terima kasih
101
Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102
Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103
Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104
Bab 104. Mengaku.
105
Bab 105. Jatuh cinta.
106
Bab 106. Makan malam romantis.
107
Bab 107. Pacaran saja.
108
Bab 108. Papa Mertua.
109
Bab 109. Keliling naik sepeda
110
Bab 110. Menikmati alam.
111
Bab 111. Pernikahan Twister.
112
Bab 112. Pulang dari bulan madu
113
Bab 113. Makan malam pertama.
114
Bab 114. Pekerja Dadakan.
115
Bab 115. Tuan Hans sakit.
116
Bab 116. Sadar.
117
Bab 117. Maaf.
118
Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119
Bab 119. Gadis untuk Drew
120
Bab 120. Tidak menyetujui.
121
Bab 121. Video Call
122
Bab 122. Meluruskan
123
Bab 123. Menginap.
124
Bab 124. Permainan drama.
125
Bab 125. Tertangkap.
126
Bab 126. Pilihan sulit.
127
Bab 127. Patah hati
128
Bab 128. Mabuk
129
Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130
Bab 130. Menerima nasib.
131
Bab 131. Acara pertunangan.
132
Bab 132. Keluarga Luna.
133
Bab 133. Fitnah Luna.
134
Bab 134. Luna menemui Tesla.
135
Bab 135. Ada dimana Drew?
136
Bab 136. Belum mengetahui.
137
Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138
Bab 138. Terlacak.
139
Bab 139. Kebenaran terungkap
140
Bab 140. Keributan.
141
Bab 141. Memutar rekaman.
142
Bab 142. Dibatalkan.
143
Bab 143. Diijinkan.
144
Bab 144. Usir.
145
Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146
Bab 146. Sah!
147
Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148
Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149
Bab 149. Dua garis merah
150
Pengumuman karya baru
151
Bab 150. Akhir cerita (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!