Bab 20. Latihan.

Kamar kos.

Ketiga wanita itu sedang terdiam cukup lama, setelah memikirkan tentang tawaran pekerjaan yang diberikan oleh Drew.

"Menurutku, lebih baik kita terima saja tawaran pekerjaan ini." usul Tiara.

"Ya aku juga setuju, tapi bagaimana denganmu Tesla? Kau sepertinya keberatan," ucap Marisa.

"Ya aku keberatan, tapi mengingat kalian membutuhkan uang tambahan, jadi aku tidak boleh egois kan?" balas Tesla.

Tiara dan Marisa menarik senyum. "Jadi kau setuju?"

"Tentu saja. Setelah pulang kuliah besok, kita akan datang ke restoran itu," balas Tesla.

"Oke, kalau begitu kita harus menghubungi si sok kaya itu dulu. Setelah itu kita datang kesana," ucap Marisa lalu menghubungi Drew.

"Hallo," sahut Drew dari ponselnya.

"Hallo, ini aku Marisa. Cewe yang kau serempet tadi," balas Marisa.

"Oh kalian, ada apa meneleponku?" tanya Drew angkuh seperti biasanya.

"Apa kau masih mengingat tawaran pekerjaan paruh waktu tadi?"

"Tentu saja aku ingat," balas Drew.

"Kalau begitu kami setuju kerja disana,"

"Oh begitu, lalu bagaimana dengan teman kalian yang judes itu? Bukankah dia yang melarang kalian bekerja," ucap Drew.

"Oh dia sudah setuju, jadi kami berdua akan ke restoran itu besok sore."

"Berdua?" tanya Drew.

"Ya berdua, Tesla tidak ingin bekerja. Maka dari itu habya kami saha berdua," balas Marisa.

"Oh tidak bisa, kalau kalian hanya berdua lebih baik tidak usah. Bertiga baru pas," tuntut Drew sengaja.

"B-begitu ya," ucap Marisa lalu menatap Tesla. "Dia ingin kau ikut bekerja juga," lanjutnya.

Tesla mendengus kesal lalu merampas ponsel Marisa agar bisa bicara langsung dengan Drew.

"Hei tukang intip, pria menyebalkan! Yang butuh uang lebih dan pekerjaan ini hanya kedua temanku ini saja, bukan aku!" ketusnya.

"Kalau kau tidak ikut bekerja, maka temanmu juga tidak boleh bekerja." balas Drew tidak mau mengalah.

"Kau benar-benar membuatku kesal! Baiklah aku akan ikut bekerja di restoran Mommy mu, tapi dengan gaji dua kali lipat!"

"Sepakat!" seru Drew. "Besok aku tunggu kalian di Restoran Manyu," ucapnya kemudian.

Tesla mematikan ponsel Marisa dan hampir saja membantingnya jika Marisa tidak segera menahan tangannya itu.

"Jangan Tes, kalau ponselku rusak aku tidak bisa beli lagi," ucap Marisa sambil mengelus-elus ponsel semata wayangnya.

"Apa yang dia katakan tadi sampai kau marah-marah seperti itu?" tanya Tiara penasaran.

"Dia ingin aku bekerja juga, padahal aku sendiri sudah mendapat transferan lebih dari kedua orang tuaku," balas Tesla.

"Ya terus kenapa kamu marah? Tinggal tolak saja beres," ucap Marisa.

"Ya tapi masalahnya, dia tidak akan menerima kalian berdua bekerja disana kalau aku tidak ikut bekerja dengan kalian. Dan yang paling menyebalkan itu adalah nada bicaranya, dia berlagak seolah-olah aku orang yang sangat butuh pekerjaan," balas Tesla.

"Oh begitu, terus bagaimana? Apa kita tidak usah terima saja tawarannya?" tanya Tiara memastikan kembali.

Tesla menatap kedua sahabat barunya itu, sebagai orang perantauan ia tahu betul rasanya jauh dari orang tua dan hidup pas-pasan.

"Tenang saja, aku sudah terima kok tawaran pekerjaan itu. Jadi kita besok bisa kesana sepulang kuliah," ucap Tesla tersenyum.

Tiara dan Marisa menyambut senyuman itu. "Terima kasih ya, maaf karena kami kamu jadi ikut berkorban juga."

"Tidak masalah, gunanya teman kan seperti itu." balas Tesla harus berlapang dada.

Padahal dia sendiri tidak menyukai Drew karena sikap angkuh dan sombongnya itu, entah apa yang akan terjadi jika mereka bertiga bekerja disana, tapi satu hal yang pasti mereka akan selalu ada satu sama lain. Dan Tesla tidak akan membiarkan dirinya dan teman-temannya direndahkan.

...----------------...

Keesokan harinya.

Restoran Manyu.

"Drew, kenapa kamu masih disini? Apa tidak ada pekerjaan di perusahaanmu hah?" tanya Nyonya Bianca menatap aneh putranya yang sedang duduk di meja khusus pengunjung.

"Aku sedang menunggu pegawai baru untukmu Mom," balas Drew.

"Pegawai baru untuk Mommy?" tanya Nyonya Bianca tidak mengerti.

"Yap, sebentar lagi mereka akan tiba."

"Mereka? Apa lebih dari satu orang?" tanya nyonya Bianca lagi.

"Ya lebih tepatnya tiga orang," balas Drew bangga sekali.

"T-tiga?" nyonya Bianca benar-benar tidak mengerti dengan tingkah Drew, padahal dia sendiri sama sekali tidak membuka lowongan pekerjaan.

Tapi anaknya itu justru ingin memperkerjakan tiga orang sekaligus.

Tak berselang lama kemudian, ketiga wanita yang sedang ditunggu oleh Drew akhirnya datang juga. Pria itu pun melambaikan tangan layaknya seorang tamu memanggil seorang pelayan.

"Gayanya sok sekali, padahal kita saja belum bekerja disini. Tapi dia menganggap kita ini seolah-olah pelayannya," bisik Marisa.

"Benar, jika bukan karena butuh uang untuk beli skincare, aku tidak akan mau bekerja dengan atasan seperti itu," bisik Tiara.

"Eh tunggu kau ingin beli skincare," kejut Marisa.

"Ya kalau ada lebihnya," balas Tiara nyeleneh.

"Eh kalian jangan bergosip saja, kemari cepat!" titah Drew angkuh.

"Yu lah kita dipanggil," ajak Tesla.

"Duduk dan tunggu disini!" titah Drew lagi.

Bersamaan dengan hal tersebut Nyonya Bianca keluar dari ruang dapur dan segera menghampiri Drew setelah membasuh kedua tangannya.

Ia memandangi ketiga wanita itu dengan hati bertanya-tanya. "Darimana Drew mendapatkan tiga gadis ini?"

Drew tersenyum dan mempersilahkan sang mommy duduk di hadapan para gadis-gadis. "Kenalkan ini mommyku, pemilik restoran ini."

"Saya Marisa nyonya," Marisa memperkenalkan diri.

"Kalau saya Tiara," sapa Tiara.

"Saya Tesla," sapa Tesla sambil mengulurkan tangannya.

"Saya chef Bianca," balas Nyonya Bianca menyambut satu persatu uluran tangan para ketiga gadis dihadapannya.

"Oke perkenalannya cukup dan sekarang aku akan menjelaskan pekerjaan kalian," serobot Drew menunjukkan kuasa melebihi sang pemilik restoran itu sendiri.

"Marisa bertugas mencuci peralatan makan kotor, Tiara bertugas membersihkan meja dan menata kursi dan Tesla," ucap Drew lalu mencondongkan diri. "Kau bertugas melayani tamu," lanjutnya.

"Aku? Kau bilang hanya butuh karyawan untuk tugas bersih-bersih," balas Tesla keberatan.

"Mau atau tidak? Dan jangan lupa kalau kamu menolak tawaran ini, teman-temanmu itu bisa kehilangan kesempatan ini," bisik Drew penuh penekanan.

Tesla menelan ludahnya susah payah dan mengangguk pasrah. "Baiklah," ucapnya tidak ada pilihan lain.

"Bagus," balas Drew tersenyum smirk.

Nyonya Bianca menangkap momen itu, entah apa yang membuat Drew menjadi peduli dengan restorannya. Akan tetapi nyonya Bianca merasa senang, karena Drew akhirnya mau berinteraksi dengan lawan jenis.

"Oke cukup bengongnya! Sekarang pergilah ke bagian kalian masing-masing," titah Drew begitu semangat.

Tesla dan teman-temannya berdiri, lalu menjalankan apa yang diperintah oleh Drew dan perlahan masuk ke bagian dapur.

"Tunggu, kalian berdua boleh masuk. Tapi dia tidak!" tunjuk Drew kepada Tesla.

"Aku? Kenapa?" tanya Tesla bingung.

"Karena kau yang bertugas melayani para tamu restoran, aku ingin kau latihan melayaniku terlebih dahulu disini!" titah Drew tersenyum jahat.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

mom mimu

mom mimu

satu iklan dan setangkai 🌹 mendarat kak, semangat 💪🏻💪🏻💪🏻

2023-05-21

1

Mommy Ghina

Mommy Ghina

ckckck bisa aja alasannya si Drew

2023-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Balapan.
2 Bab 2. Ketabrak sepeda.
3 Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4 Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5 Bab 5. Nyungsep.
6 Bab 6. Membawa Drew.
7 Bab 7. Keseleo.
8 Bab 8. Diurut.
9 Bab 9. Ke toilet.
10 Bab 10. Hihang hoheng.
11 Bab 11. Mencuci mobil.
12 Bab 12. Menyewa Villa.
13 Bab 13. Kualat.
14 Bab 14. Tercebur.
15 Bab 15. Sedih.
16 Bab 16. Perjodohan
17 Bab 17. Mencari kos-an.
18 Bab 18. Teman baru
19 Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20 Bab 20. Latihan.
21 Bab 21. Tukang cekik.
22 Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23 Bab 23. berebut dilayani.
24 Bab 24. Menyumpal mulut
25 Bab 25. Menerima konsekuensi.
26 Bab 26. Gagal.
27 Bab 27. Deal
28 Bab 28. Sosok Twister.
29 Bab 29. The Monster.
30 Bab 30. Seimbang.
31 Bab 31. Lamaran pernikahan.
32 Bab 32. Mencari tahu.
33 Bab 33. Menganggap sama.
34 Bab 34. Kecelakaan.
35 Bab 35. Masih hidup.
36 Bab 36. Menolak kembali.
37 Bab 37. Pil KB.
38 Bab 38. Ketahuan.
39 Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40 Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41 Bab 41. Logo MTW.
42 Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43 Bab 43. Sam tahu.
44 Bab 44. Penengah.
45 Bab 45. Membayangi.
46 Bab 46. Kemenangan Drew.
47 Bab 47. Merelakannya.
48 Bab 48. Arisan.
49 Bab 49. Sejumlah uang.
50 Bab 50. Selembar surat.
51 Bab 51. Pergi ke desa.
52 Bab 52. Menyusul
53 Bab 53. Drama televisi.
54 Bab 54. Pancake.
55 Bab 55. Mengajak pulang.
56 Bab 56. Meminta tolong.
57 Bab 57. Mengurut Tesla.
58 Bab 58. Nasi goreng.
59 Bab 59. Duo kanebo kering.
60 Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61 Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62 Bab 62. The Little Memed
63 Bab 63. Rencana pembangunan.
64 Bab 64. Demo
65 Bab 65. Mendatangi.
66 Bab 66. Berorasi.
67 Bab 67. Batalnya perjanjian.
68 Bab 68. Dokter Mutia.
69 Bab 69. Menguping.
70 Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71 Bab 71. Pertikaian.
72 Bab 72. Tamparan keras.
73 Bab 73. Membawa Bella.
74 Bab 74. Lamar
75 Bab 75. Terlambat.
76 Bab 76. Keceplosan.
77 bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78 Bab 78. Kembali dirawat.
79 Bab 79. Tidak percaya.
80 Bab 80. Pusat kuliner.
81 Bab 81. Kerja sama
82 Bab 82. Bertamu.
83 Bab 83. Tatapan tajam.
84 Bab 84. Mana yang benar.
85 Bab 85. Sebuah keputusan.
86 Bab 86. Makan malam keluarga.
87 Bab 87. Kebakaran.
88 Bab 88. Nekad ke kota.
89 Bab 89. Menuntut.
90 Bab 90. Serangan Jantung.
91 Bab 91. Mulai menyelidiki
92 Bab 92. Menyamar.
93 Bab 93. Tekad Drew
94 Bab 94. Titik terang.
95 Bab 95. Tertangkap.
96 Bab 96. Terbongkar.
97 Bab 97. Membantu
98 Bab 98. Salah urat
99 Bab 99. Pengorbanan Drew.
100 Bab 100. Terima kasih
101 Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102 Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103 Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104 Bab 104. Mengaku.
105 Bab 105. Jatuh cinta.
106 Bab 106. Makan malam romantis.
107 Bab 107. Pacaran saja.
108 Bab 108. Papa Mertua.
109 Bab 109. Keliling naik sepeda
110 Bab 110. Menikmati alam.
111 Bab 111. Pernikahan Twister.
112 Bab 112. Pulang dari bulan madu
113 Bab 113. Makan malam pertama.
114 Bab 114. Pekerja Dadakan.
115 Bab 115. Tuan Hans sakit.
116 Bab 116. Sadar.
117 Bab 117. Maaf.
118 Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119 Bab 119. Gadis untuk Drew
120 Bab 120. Tidak menyetujui.
121 Bab 121. Video Call
122 Bab 122. Meluruskan
123 Bab 123. Menginap.
124 Bab 124. Permainan drama.
125 Bab 125. Tertangkap.
126 Bab 126. Pilihan sulit.
127 Bab 127. Patah hati
128 Bab 128. Mabuk
129 Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130 Bab 130. Menerima nasib.
131 Bab 131. Acara pertunangan.
132 Bab 132. Keluarga Luna.
133 Bab 133. Fitnah Luna.
134 Bab 134. Luna menemui Tesla.
135 Bab 135. Ada dimana Drew?
136 Bab 136. Belum mengetahui.
137 Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138 Bab 138. Terlacak.
139 Bab 139. Kebenaran terungkap
140 Bab 140. Keributan.
141 Bab 141. Memutar rekaman.
142 Bab 142. Dibatalkan.
143 Bab 143. Diijinkan.
144 Bab 144. Usir.
145 Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146 Bab 146. Sah!
147 Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148 Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149 Bab 149. Dua garis merah
150 Pengumuman karya baru
151 Bab 150. Akhir cerita (Tamat).
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1. Balapan.
2
Bab 2. Ketabrak sepeda.
3
Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4
Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5
Bab 5. Nyungsep.
6
Bab 6. Membawa Drew.
7
Bab 7. Keseleo.
8
Bab 8. Diurut.
9
Bab 9. Ke toilet.
10
Bab 10. Hihang hoheng.
11
Bab 11. Mencuci mobil.
12
Bab 12. Menyewa Villa.
13
Bab 13. Kualat.
14
Bab 14. Tercebur.
15
Bab 15. Sedih.
16
Bab 16. Perjodohan
17
Bab 17. Mencari kos-an.
18
Bab 18. Teman baru
19
Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20
Bab 20. Latihan.
21
Bab 21. Tukang cekik.
22
Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23
Bab 23. berebut dilayani.
24
Bab 24. Menyumpal mulut
25
Bab 25. Menerima konsekuensi.
26
Bab 26. Gagal.
27
Bab 27. Deal
28
Bab 28. Sosok Twister.
29
Bab 29. The Monster.
30
Bab 30. Seimbang.
31
Bab 31. Lamaran pernikahan.
32
Bab 32. Mencari tahu.
33
Bab 33. Menganggap sama.
34
Bab 34. Kecelakaan.
35
Bab 35. Masih hidup.
36
Bab 36. Menolak kembali.
37
Bab 37. Pil KB.
38
Bab 38. Ketahuan.
39
Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40
Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41
Bab 41. Logo MTW.
42
Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43
Bab 43. Sam tahu.
44
Bab 44. Penengah.
45
Bab 45. Membayangi.
46
Bab 46. Kemenangan Drew.
47
Bab 47. Merelakannya.
48
Bab 48. Arisan.
49
Bab 49. Sejumlah uang.
50
Bab 50. Selembar surat.
51
Bab 51. Pergi ke desa.
52
Bab 52. Menyusul
53
Bab 53. Drama televisi.
54
Bab 54. Pancake.
55
Bab 55. Mengajak pulang.
56
Bab 56. Meminta tolong.
57
Bab 57. Mengurut Tesla.
58
Bab 58. Nasi goreng.
59
Bab 59. Duo kanebo kering.
60
Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61
Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62
Bab 62. The Little Memed
63
Bab 63. Rencana pembangunan.
64
Bab 64. Demo
65
Bab 65. Mendatangi.
66
Bab 66. Berorasi.
67
Bab 67. Batalnya perjanjian.
68
Bab 68. Dokter Mutia.
69
Bab 69. Menguping.
70
Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71
Bab 71. Pertikaian.
72
Bab 72. Tamparan keras.
73
Bab 73. Membawa Bella.
74
Bab 74. Lamar
75
Bab 75. Terlambat.
76
Bab 76. Keceplosan.
77
bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78
Bab 78. Kembali dirawat.
79
Bab 79. Tidak percaya.
80
Bab 80. Pusat kuliner.
81
Bab 81. Kerja sama
82
Bab 82. Bertamu.
83
Bab 83. Tatapan tajam.
84
Bab 84. Mana yang benar.
85
Bab 85. Sebuah keputusan.
86
Bab 86. Makan malam keluarga.
87
Bab 87. Kebakaran.
88
Bab 88. Nekad ke kota.
89
Bab 89. Menuntut.
90
Bab 90. Serangan Jantung.
91
Bab 91. Mulai menyelidiki
92
Bab 92. Menyamar.
93
Bab 93. Tekad Drew
94
Bab 94. Titik terang.
95
Bab 95. Tertangkap.
96
Bab 96. Terbongkar.
97
Bab 97. Membantu
98
Bab 98. Salah urat
99
Bab 99. Pengorbanan Drew.
100
Bab 100. Terima kasih
101
Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102
Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103
Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104
Bab 104. Mengaku.
105
Bab 105. Jatuh cinta.
106
Bab 106. Makan malam romantis.
107
Bab 107. Pacaran saja.
108
Bab 108. Papa Mertua.
109
Bab 109. Keliling naik sepeda
110
Bab 110. Menikmati alam.
111
Bab 111. Pernikahan Twister.
112
Bab 112. Pulang dari bulan madu
113
Bab 113. Makan malam pertama.
114
Bab 114. Pekerja Dadakan.
115
Bab 115. Tuan Hans sakit.
116
Bab 116. Sadar.
117
Bab 117. Maaf.
118
Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119
Bab 119. Gadis untuk Drew
120
Bab 120. Tidak menyetujui.
121
Bab 121. Video Call
122
Bab 122. Meluruskan
123
Bab 123. Menginap.
124
Bab 124. Permainan drama.
125
Bab 125. Tertangkap.
126
Bab 126. Pilihan sulit.
127
Bab 127. Patah hati
128
Bab 128. Mabuk
129
Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130
Bab 130. Menerima nasib.
131
Bab 131. Acara pertunangan.
132
Bab 132. Keluarga Luna.
133
Bab 133. Fitnah Luna.
134
Bab 134. Luna menemui Tesla.
135
Bab 135. Ada dimana Drew?
136
Bab 136. Belum mengetahui.
137
Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138
Bab 138. Terlacak.
139
Bab 139. Kebenaran terungkap
140
Bab 140. Keributan.
141
Bab 141. Memutar rekaman.
142
Bab 142. Dibatalkan.
143
Bab 143. Diijinkan.
144
Bab 144. Usir.
145
Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146
Bab 146. Sah!
147
Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148
Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149
Bab 149. Dua garis merah
150
Pengumuman karya baru
151
Bab 150. Akhir cerita (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!