Bab 5. Nyungsep.

Matt beserta kru nya baru saja tiba dan mereka segera bergabung dengan Drew yang telah menunggunya sejak dari tadi, di tempat balapan yang sudah ditentukan sebelumnya

"Darimana saja kalian? Aku hampir lumutan menunggu disini," ucap Drew sambil mengipasi dirinya dengan kipas tangan.

"Sabar Drew, kami habis menyiapkan persiapan balapan kita dulu. Sudah begitu aku habis meminta ijin kepada kepala desa agar balapan kita berjalan lancar," jawab Matt.

"Oh begitu pantas saja," balas Drew mengerti.

Tak butuh waktu lama, Drew maupun Matt sama-sama telah menempati posisi mereka masing-masing dan kedua pria itu nampak yakin akan memenangkan balapan kali ini.

Terutama Drew.

Pria muda itu begitu menggebu-gebu menyalakan mesin motor dan kembali menantang Matt dengan gaya tengilnya.

"Kali ini aku yang akan menunggumu digaris finish!" ucap Drew percaya diri.

Matt mengunyah permen karetnya perlahan dan menatapi aksi tengil pria disebelahnya. "Jangan yakin menang dulu bro, jalanan di desa tidak semulus jalanan di sirkuit beraspal."

"Bagiku jalanan tetaplah jalanan, selama masih bisa dilewati, itu tidak masalah." Drew menggeber gasnya kencang hingga memekakkan telinga.

Matt terkekeh dan berdecih kecil. "Pembalap baru, baguslah kalau begitu! Kalau kalah jangan menangis!" balasnya mengejek.

"Aku bukan anak kecil, mana mungkin menangis. Justru kau yang akan menangis kali ini Matt!" sahut Drew berani, lalu menutup kaca helmnya.

Matt membuang permen karetnya ke sembarang arah, lalu menutup kaca helmnya dan bersiap untuk melaju. Didalam pikiran pria itu hanya satu, yaitu ingin melihat saingannya menangis karena tidak dapat menyelesaikan balapannya.

Karena Matt beserta rekan-rekan satu teamnya telah menyiapkan tantangan tidak biasa lainnya disepanjang jalan desa, yang pasti akan menyulitkan Drew saat melewatinya nanti.

"Dia tidak akan menang dan berakhir bukan digaris finish melainkan disawah warga desa!" batin Matt tersenyum smirk.

Karena sebelumnya Matt menyempatkan diri, untuk mengubah arah balapan. Yang bertujuan agar Drew tidak dapat menyelesaikan tantangan darinya.

Sementara itu dari kubu Drew, Sam menyempatkan diri untuk menasehati Drew terlebih dahulu sebelum pria itu mengikuti balapannya.

"Ingatlah Drew, menang atau kalau tidaklah penting. Karena yang terpenting adalah kau dapat menyelesaikan balapan ini dengan selamat dan menambah pengalamanmu didunia motor balap saja," ucap Sam.

"Tapi Sam, pria itu menyindirku terus menerus dan meremehkan kemampuanku, aku yakin dia akan semakin merendahkanku kalau aku kalah darinya! Jadi Sam, aku ingin sekali mengalahkan Matt!" jawab Drew bertekad.

Sam memukul pelan pundak Drew. "Tekadmu bagus Drew, aku juga tidak menyukai Matt. Tapi berjanjilah kau akan selalu fokus dan jangan terpancing emosi saat balapan nanti," sarannya.

"Ya kau tenang saja," balas Drew. Lalu Sam mundur dan memantau Drew lewat kamera drone yang akan diterbangkan mengikuti jalannya pertandingan.

...***...

Hitungan mundur telah diserukan dan bendera tanda dimulai telah berkibar. Matt maupun Drew telah melepaskan gas motor balap mereka.

Suara sorak sorai serta keseruan balapan dari warga maupun team Matt begitu ramai terdengar, tapi tidak bagi Sam.

Pria itu begitu khawatir, karena baik dia ataupun Drew, sama-sama buta dengan jalanan balapan kali ini. Entah berapa banyak belokan, arah yang belum diketahui, serta tantangan apa lagi yang akan ditemui oleh Drew saat balapan dijalan desa kali ini. Akibat gagal menyurvei kondisi yang ada dilapangan tadi.

"Oh Tuhan, tantangan apapun itu aku hanya berharap Drew dapat menyelesaikan balapannya kali ini dengan selamat!" harap cemas Sam.

Pria itu kembali menatapi sebuah ponsel pintarnya, dimana ada sebuah kamera terpasang pada drone yang mengikuti Drew agar Sam dapat mengawasi serta memantau jalannya balapan.

Selain itu ia juga telah memasang alat komunikasi, agar mereka bisa berkomunikasi dikejauhan sekaligus memberi arahan kepada Drew.

"Drew apa kau bisa mendengarku?" tanya Sam.

Aku bisa mendengarmu Sam.

Sam bernafas lega, namun ia akan benar-benar lega kalau Drew telah menyelesaikan balapannya. Mengingat Matt adalah pria yang selalu menghalalkan berbagai cara agar bisa menang.

"Drew! Ada drone disekitarmu, aku akan membantumu melihat area sekitar dan memberitahumu jika didepan ada rintangan. Kau balapan saja sesuai porsimu, aku tidak ingin kau mengebut atau beratraksi yang membahayakan nyawa!" saran Sam.

Ya aku mengerti Sam, terima kasih!

Sam menunggu balapan tersebut ditepian berbatu, sesekali memonitoring kegiatan Drew dari balik layar ponselnya.

...***...

Drew begitu serius menatap jalanan didepannya dan mulai mengalami kesulitan, karena sungguh tidak disangka, arena balapan dijalan desa begitu berbeda dengan jalanan pada sirkuit beraspal.

"Siallan!! sejak kapan jalan untuk balapan dibuatkan polisi tidur seperti ini!" cebiknya.

Matt tergelak melihat Drew oleng kesana kemari, dirinya seperti sengaja membuat Drew agar mengalami kesulitan. Karena ia sendiri telah menguasai jalanan didesa tersebut dan oleh sebab itu Matt dapat melewati rintangan dengan mudah.

Sudah begitu, Matt beserta team sengaja mengubah arah jalanan yang ada, agar tantangan tersebut menjadi lebih berbahaya dan sulit dilewati oleh Drew.

Seperti saat sekarang ini, entah mengapa Drew berada disekitar semak-semak belukar padahal ia telah mengikuti papan petunjuk arah.

Dan itu membuatnya terus mengoceh serta memaki rerumputan disekitarnya.

Drew berhenti sejenak. "Dasar rumput tidak berguna!" maki Drew.

Ia bergegas membuka helmnya, untuk mengeluarkan benda asing dikepalanya itu, karena kemasukan ranting kecil dari pohon perdu serta dedauan. Dan karena pria itu kebanyakan mengoceh, membuat mulutnya kemasukan serangga.

"Iakk! Aku menelan serangga!"

"Huek!"

"Menjijikkan sekali!" gerutunya kesal. Sembari mengusap-usap lidahnya.

"Benar-benar sial sekali, sepertinya aku tersesat." Drew memandangi tempat sekitarnya dan tidak menemukan arena balap.

Sementara itu, Sam tiba-tiba kehilangan kontak dengan Drew. Karena alat komunikasi yang sempat ia tempelkan pada helm Drew sebelumnya tiba-tiba tidak berfungsi.

Drew apa kau baik-baik saja? Drew jawablah aku!

Sam berubah cemas, terlebih Matt terlihat mulai memasuk putaran kedua, sedangkan Drew tidak terlihat dimanapun melalui drone-nya.

"Oh sial!! Kemana dia, Drew!" ucap Sam berusaha mencari keberadaan Drew menggunakan drone.

Disisi lain, Drew terus memacu kendaraannya. Ia tidak tahu ada dimana sekarang ini. Namun menurut keyakinan yang cap cip cup itu, Drew memajukan motornya.

"Jalan lurus, biasanya adalah jalan yang benar." Begitulah yang ia yakini.

Dengan semangat empat lima, pria itu menaiki motor dan memacu gas sekecang mungkin. Namun naas karena terlalu gegabah, Drew bukannya sampai di jalanan. Ia malah terjungkal hingga terjun bebas kearah sawah dibawahnya.

"Oh ampun apa dosaku!" pekiknya dan Drew berakhir nyungsep diatas lahan sawah milik seorang tuan tanah yang baru saja ditanami padi baru.

"Indah sekali pemandangan ini ..." lirih Drew sambil mengusap-usap tanah becek disekitar, sebelum akhirnya tidak sadarkan diri, karena kepalanya tercium oleh gundukan tanah petak antar sawah.

Hingga mengalami benjol segede gaban, akibat lupa memakai helm yang masih tertinggal disemak belukar.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

🌹 mendarat 😁

2023-07-28

1

Fenti

Fenti

semoga aja menang broo😅

2023-07-28

1

Nenieedesu

Nenieedesu

AQ mampir lagi kak

2023-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Balapan.
2 Bab 2. Ketabrak sepeda.
3 Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4 Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5 Bab 5. Nyungsep.
6 Bab 6. Membawa Drew.
7 Bab 7. Keseleo.
8 Bab 8. Diurut.
9 Bab 9. Ke toilet.
10 Bab 10. Hihang hoheng.
11 Bab 11. Mencuci mobil.
12 Bab 12. Menyewa Villa.
13 Bab 13. Kualat.
14 Bab 14. Tercebur.
15 Bab 15. Sedih.
16 Bab 16. Perjodohan
17 Bab 17. Mencari kos-an.
18 Bab 18. Teman baru
19 Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20 Bab 20. Latihan.
21 Bab 21. Tukang cekik.
22 Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23 Bab 23. berebut dilayani.
24 Bab 24. Menyumpal mulut
25 Bab 25. Menerima konsekuensi.
26 Bab 26. Gagal.
27 Bab 27. Deal
28 Bab 28. Sosok Twister.
29 Bab 29. The Monster.
30 Bab 30. Seimbang.
31 Bab 31. Lamaran pernikahan.
32 Bab 32. Mencari tahu.
33 Bab 33. Menganggap sama.
34 Bab 34. Kecelakaan.
35 Bab 35. Masih hidup.
36 Bab 36. Menolak kembali.
37 Bab 37. Pil KB.
38 Bab 38. Ketahuan.
39 Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40 Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41 Bab 41. Logo MTW.
42 Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43 Bab 43. Sam tahu.
44 Bab 44. Penengah.
45 Bab 45. Membayangi.
46 Bab 46. Kemenangan Drew.
47 Bab 47. Merelakannya.
48 Bab 48. Arisan.
49 Bab 49. Sejumlah uang.
50 Bab 50. Selembar surat.
51 Bab 51. Pergi ke desa.
52 Bab 52. Menyusul
53 Bab 53. Drama televisi.
54 Bab 54. Pancake.
55 Bab 55. Mengajak pulang.
56 Bab 56. Meminta tolong.
57 Bab 57. Mengurut Tesla.
58 Bab 58. Nasi goreng.
59 Bab 59. Duo kanebo kering.
60 Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61 Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62 Bab 62. The Little Memed
63 Bab 63. Rencana pembangunan.
64 Bab 64. Demo
65 Bab 65. Mendatangi.
66 Bab 66. Berorasi.
67 Bab 67. Batalnya perjanjian.
68 Bab 68. Dokter Mutia.
69 Bab 69. Menguping.
70 Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71 Bab 71. Pertikaian.
72 Bab 72. Tamparan keras.
73 Bab 73. Membawa Bella.
74 Bab 74. Lamar
75 Bab 75. Terlambat.
76 Bab 76. Keceplosan.
77 bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78 Bab 78. Kembali dirawat.
79 Bab 79. Tidak percaya.
80 Bab 80. Pusat kuliner.
81 Bab 81. Kerja sama
82 Bab 82. Bertamu.
83 Bab 83. Tatapan tajam.
84 Bab 84. Mana yang benar.
85 Bab 85. Sebuah keputusan.
86 Bab 86. Makan malam keluarga.
87 Bab 87. Kebakaran.
88 Bab 88. Nekad ke kota.
89 Bab 89. Menuntut.
90 Bab 90. Serangan Jantung.
91 Bab 91. Mulai menyelidiki
92 Bab 92. Menyamar.
93 Bab 93. Tekad Drew
94 Bab 94. Titik terang.
95 Bab 95. Tertangkap.
96 Bab 96. Terbongkar.
97 Bab 97. Membantu
98 Bab 98. Salah urat
99 Bab 99. Pengorbanan Drew.
100 Bab 100. Terima kasih
101 Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102 Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103 Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104 Bab 104. Mengaku.
105 Bab 105. Jatuh cinta.
106 Bab 106. Makan malam romantis.
107 Bab 107. Pacaran saja.
108 Bab 108. Papa Mertua.
109 Bab 109. Keliling naik sepeda
110 Bab 110. Menikmati alam.
111 Bab 111. Pernikahan Twister.
112 Bab 112. Pulang dari bulan madu
113 Bab 113. Makan malam pertama.
114 Bab 114. Pekerja Dadakan.
115 Bab 115. Tuan Hans sakit.
116 Bab 116. Sadar.
117 Bab 117. Maaf.
118 Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119 Bab 119. Gadis untuk Drew
120 Bab 120. Tidak menyetujui.
121 Bab 121. Video Call
122 Bab 122. Meluruskan
123 Bab 123. Menginap.
124 Bab 124. Permainan drama.
125 Bab 125. Tertangkap.
126 Bab 126. Pilihan sulit.
127 Bab 127. Patah hati
128 Bab 128. Mabuk
129 Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130 Bab 130. Menerima nasib.
131 Bab 131. Acara pertunangan.
132 Bab 132. Keluarga Luna.
133 Bab 133. Fitnah Luna.
134 Bab 134. Luna menemui Tesla.
135 Bab 135. Ada dimana Drew?
136 Bab 136. Belum mengetahui.
137 Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138 Bab 138. Terlacak.
139 Bab 139. Kebenaran terungkap
140 Bab 140. Keributan.
141 Bab 141. Memutar rekaman.
142 Bab 142. Dibatalkan.
143 Bab 143. Diijinkan.
144 Bab 144. Usir.
145 Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146 Bab 146. Sah!
147 Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148 Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149 Bab 149. Dua garis merah
150 Pengumuman karya baru
151 Bab 150. Akhir cerita (Tamat).
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1. Balapan.
2
Bab 2. Ketabrak sepeda.
3
Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4
Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5
Bab 5. Nyungsep.
6
Bab 6. Membawa Drew.
7
Bab 7. Keseleo.
8
Bab 8. Diurut.
9
Bab 9. Ke toilet.
10
Bab 10. Hihang hoheng.
11
Bab 11. Mencuci mobil.
12
Bab 12. Menyewa Villa.
13
Bab 13. Kualat.
14
Bab 14. Tercebur.
15
Bab 15. Sedih.
16
Bab 16. Perjodohan
17
Bab 17. Mencari kos-an.
18
Bab 18. Teman baru
19
Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20
Bab 20. Latihan.
21
Bab 21. Tukang cekik.
22
Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23
Bab 23. berebut dilayani.
24
Bab 24. Menyumpal mulut
25
Bab 25. Menerima konsekuensi.
26
Bab 26. Gagal.
27
Bab 27. Deal
28
Bab 28. Sosok Twister.
29
Bab 29. The Monster.
30
Bab 30. Seimbang.
31
Bab 31. Lamaran pernikahan.
32
Bab 32. Mencari tahu.
33
Bab 33. Menganggap sama.
34
Bab 34. Kecelakaan.
35
Bab 35. Masih hidup.
36
Bab 36. Menolak kembali.
37
Bab 37. Pil KB.
38
Bab 38. Ketahuan.
39
Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40
Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41
Bab 41. Logo MTW.
42
Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43
Bab 43. Sam tahu.
44
Bab 44. Penengah.
45
Bab 45. Membayangi.
46
Bab 46. Kemenangan Drew.
47
Bab 47. Merelakannya.
48
Bab 48. Arisan.
49
Bab 49. Sejumlah uang.
50
Bab 50. Selembar surat.
51
Bab 51. Pergi ke desa.
52
Bab 52. Menyusul
53
Bab 53. Drama televisi.
54
Bab 54. Pancake.
55
Bab 55. Mengajak pulang.
56
Bab 56. Meminta tolong.
57
Bab 57. Mengurut Tesla.
58
Bab 58. Nasi goreng.
59
Bab 59. Duo kanebo kering.
60
Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61
Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62
Bab 62. The Little Memed
63
Bab 63. Rencana pembangunan.
64
Bab 64. Demo
65
Bab 65. Mendatangi.
66
Bab 66. Berorasi.
67
Bab 67. Batalnya perjanjian.
68
Bab 68. Dokter Mutia.
69
Bab 69. Menguping.
70
Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71
Bab 71. Pertikaian.
72
Bab 72. Tamparan keras.
73
Bab 73. Membawa Bella.
74
Bab 74. Lamar
75
Bab 75. Terlambat.
76
Bab 76. Keceplosan.
77
bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78
Bab 78. Kembali dirawat.
79
Bab 79. Tidak percaya.
80
Bab 80. Pusat kuliner.
81
Bab 81. Kerja sama
82
Bab 82. Bertamu.
83
Bab 83. Tatapan tajam.
84
Bab 84. Mana yang benar.
85
Bab 85. Sebuah keputusan.
86
Bab 86. Makan malam keluarga.
87
Bab 87. Kebakaran.
88
Bab 88. Nekad ke kota.
89
Bab 89. Menuntut.
90
Bab 90. Serangan Jantung.
91
Bab 91. Mulai menyelidiki
92
Bab 92. Menyamar.
93
Bab 93. Tekad Drew
94
Bab 94. Titik terang.
95
Bab 95. Tertangkap.
96
Bab 96. Terbongkar.
97
Bab 97. Membantu
98
Bab 98. Salah urat
99
Bab 99. Pengorbanan Drew.
100
Bab 100. Terima kasih
101
Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102
Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103
Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104
Bab 104. Mengaku.
105
Bab 105. Jatuh cinta.
106
Bab 106. Makan malam romantis.
107
Bab 107. Pacaran saja.
108
Bab 108. Papa Mertua.
109
Bab 109. Keliling naik sepeda
110
Bab 110. Menikmati alam.
111
Bab 111. Pernikahan Twister.
112
Bab 112. Pulang dari bulan madu
113
Bab 113. Makan malam pertama.
114
Bab 114. Pekerja Dadakan.
115
Bab 115. Tuan Hans sakit.
116
Bab 116. Sadar.
117
Bab 117. Maaf.
118
Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119
Bab 119. Gadis untuk Drew
120
Bab 120. Tidak menyetujui.
121
Bab 121. Video Call
122
Bab 122. Meluruskan
123
Bab 123. Menginap.
124
Bab 124. Permainan drama.
125
Bab 125. Tertangkap.
126
Bab 126. Pilihan sulit.
127
Bab 127. Patah hati
128
Bab 128. Mabuk
129
Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130
Bab 130. Menerima nasib.
131
Bab 131. Acara pertunangan.
132
Bab 132. Keluarga Luna.
133
Bab 133. Fitnah Luna.
134
Bab 134. Luna menemui Tesla.
135
Bab 135. Ada dimana Drew?
136
Bab 136. Belum mengetahui.
137
Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138
Bab 138. Terlacak.
139
Bab 139. Kebenaran terungkap
140
Bab 140. Keributan.
141
Bab 141. Memutar rekaman.
142
Bab 142. Dibatalkan.
143
Bab 143. Diijinkan.
144
Bab 144. Usir.
145
Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146
Bab 146. Sah!
147
Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148
Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149
Bab 149. Dua garis merah
150
Pengumuman karya baru
151
Bab 150. Akhir cerita (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!