Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.

Drew menepuk-nepuk celana dan bajunya dari debu jalanan serta tanah lempung yang menempel, sesekali menggerutu jika mengingat kejadian saat dirinya ditabrak oleh gadis penggendara sepeda tadi.

"Dasar gila! Baju dan celana mahalku jadi kotor gara-gara gadis kampungan itu!" dengus Drew.

"Tapi dia cantik banget loh Drew," balas Sam mengingat-ingat wajah cantik gadis desa yang telah berani menabrak serta memaki mereka berdua.

Drew terdiam sejenak, sekelibat bayangan wajah gadis desa saat dirinya tertindih tadi samar-samar muncul dalam ingatannya. "Iya ku akui dia cantik," ucapnya membenarkan perkataan Sam.

"Kau mengakuinya, berarti penilaianmu telah salah Drew," balas Sam.

"Salah kenapa?" tanya Drew aneh.

"Ya tidak semua gadis desa itu hitam dan dekil, buktinya ada bidadari yang lewat tadi," balas Sam.

Drew menghela nafas panjang. "Bidadari apanya, dia tidak lebih dari seekor bebek cempreng!" tepisnya.

Sam terkekeh. "Tapi aku sempat melihat wajahmu memerah saat tertindih olehnya tadi," ejeknya mengoda.

Drew menggeleng. "Tidak juga, kau pasti salah lihat. Dan menurutku penilaianmu tentang warga desa disini juga salah," balasnya.

"Apanya yang salah?" tanya balik Sam.

"Ya, kau bilang warga desa disini ramah-ramah. Tapi bagaimana dengan wanita tadi? Menurutku dia tidak ramah sama sekali," balas Drew.

Sam mengangguk. "Sudahlah jangan dibahas lagi, bukankah kita datang kesini agar bisa melihat kondisi jalanan untuk balapan nanti," ucapnya.

"Benar, tapi dimana aku bisa mendapatkan air untuk mencuci semua kotoran ini?" tanya Drew merasa risih dengan tanah lempung yang masih menempel dipakaiannya.

Sam menunjukkan lokasi kepada Drew melalui google map pada ponsel pintarnya. "Sepertinya didekat sini ada sungai dan juga air terjun, mungkin kau bisa mandi atau membersihkan semua tanah pada pakaianmu ini disana."

"Baguslah. Ya sudah, ayo kita cari saja." Drew kembali melangkah masuk ke desa lebih dalam, demi mencari sumber air untuk dirinya membersihkan diri.

...***...

Setibanya di tempat tujuan, Drew tidak henti-hentinya berdecak kagum. Ia terus memandangi panorama alam sekitar sungai dari tempatnya berdiri, sesekali mengambil udara segar sebanyak-banyaknya.

"Ah segar sekali," gumam Drew terpejam, sambil merentangkan kedua tangannya menikmati sejuknya udara pegunungan.

"Ya namanya juga di desa, tempatnya masih asri dan sepertinya belum terjamah orang asing. Sudah begitu lngkungan sekitarnya juga bersih," balas Sam sama berdecak kagum.

Drew setuju dengan penilaian Sam, lalu pria itu berjalan mendekati sungai yang mengalir. Kemudian berjongkok agar bisa merasakan segarnya air pegunungan.

Sementara itu Sam pergi melihat-lihat pemandangan lain, lalu duduk di tepian berbatu untuk mengistirahatkan kedua kakinya yang terasa lelah.

"Drew, aku akan menunggumu disini saja. Kau bersihkan dirimu sendiri, aku mau istirahat!" ucap Sam sambil merebahkan diri diatas batu besar.

Drew mengangguk. "Ya!" sahutnya. Lalu berjalan mendekati air terjun dan mencari tempat tersembunyi untuk dirinya membersihkan diri.

Sesampainya disebuah tempat yang cocok, ditepian sungai dengan air yang tenang dan jernih seperti telaga. Tiba-tiba dirinya di kejutkan oleh sesosok wanita cantik, yang sedang bermain air seperti sedang membersihkan tubuhnya, dibawah guyuran air terjun kembar yang tidak terlalu tinggi.

Dengan segera Drew berjongkok dan bersembunyi dibalik bebatuan besar yang ada disekitarnya dan mengurungkan niat untuk mendekat, sampai wanita itu benar-benar menyelesaikan aktifitasnya.

"Gila mandi ditempat seperti ini, dia orang atau bukan?" gumam Drew sambil mengintip. Sesekali menantapi daerah sekitar, siapa tahu ada orang lain selain dirinya disini.

"Tidak ada," lanjutnya. Lalu kembali menatapi wanita itu dari kejauhan.

Dan entah mengapa, walau tidak membuka baju, Drew merasa sosok wanita yang sedang ia lihat ini begitu sekssi. Terlebih saat melihat sekujur tubuhnya yang basah kuyup, sehingga menampilkan bentuk lekuk tubuh sempurna.

Sampai-sampai Drew terus saja menelan ludahnya berkali-kali hingga kenyang, dan yang paling menyebalkan baginya sekarang ini adalah, ada sesuatu yang bangun dari balik celananya.

"Siall, kapan wanita itu selesai?" batin Drew tidak tahan lagi. Apalagi dia ingin sekali buang air kecil dan sudah pegal berjongkok dibalik bebatuan.

Dan tidak lama setelah itu, akhirnya Drew bisa bernafas lega. Karena wanita yang sedang bermain air tadi telah keluar dari telaga kecil. Namun ada sesuatu yang membuat Drew tercengang dibuatnya.

"Loh, sepertinya aku kenal. Bukan kah itu si bebek cempreng!" ucap Drew berbicara sendiri.

Karena terlalu berisik, suara Drew samar-samar terdengar di telinga Tesla, hingga gadis itu pun celingukkan kesana kemari untuk mencari sumber suara.

"Apa ada yang mengintip?" ucapnya sambil menutupi bagian dadanya yang terlihat berbentuk akibat bajunya basah.

"Siapa disana?" tanya Tesla sedikit berteriak. Lalu bergegas mengambil handuk kecil yang selalu ia bawa kemana-mana, untuk mengeringkan badan sekaligus menutupi bagian dadanya.

Drew kembali berjongkok dan menutup mulutnya rapat-rapat. "Astaga dia kemari?" cemasnya berubah panik.

Hingga pada akhirnya Drew memberanikan diri untuk berdiri agar bisa berhadapan langsung dengan gadis yang sedang mencari keberadaan seseorang.

Seketika pandangan mereka beradu dan saling memandang satu sama lain.

"Bukankah kau pria yang tadi aku tabrak?" tanya Tesla mengingat Drew.

"I-ya," balas Drew gugup. Ia memalingkan wajah, sesekali melirik dengan ekor matanya.

"Apa yang kau lakukan disini, apa kau sedang mengintipku?" tukas Tesla.

"Maaf, aku hanya kebetulan lewat dan ingin membersihkan pakaianku saja. Tapi tidak sengaja melihatmu sedang mandi disini," balas Drew memberi alasan.

"Dasar tukang intip! Kau pikir aku percaya, kalau kau bukan tukang intip, lalu untuk apa berjongkok dibebatuan ini dan kenapa tidak pergi saja menjauh. Entah darimana asalmu, tapi sepertinya kau bukan pria baik-baik," tukas Tesla memindai penampilan Drew keseluruhan.

Drew berdecak kesal dituduh seperti itu, hingga penyakit angkuh dan sombongnya mulai kumat kembali.

"Berani sekali kau menuduhku tukang intip, apa kau tidak tahu siapa diriku ini. Aku adalah pengusaha muda kaya raya berusia 26 tahun, pemilik bisnis rakit motor ternama dan anak pengusaha properti terbesar di Asia tenggara! Jadi untuk apa aku mengintip wanita desa tidak berharga seperti dirimu itu!" ucap Drew beralasan, sekaligus memperkenalkan dirinya.

"Sudah salah tidak mau mengaku, asal kau tahu saja aku sama sekali tidak mengenalmu dan tidak peduli dengan identitasmu yang mengaku-ngaku sebagai orang kaya. Karena menurutku kau pasti sedang berbual dan kalau kau ingin menyombongkan dirimu itu, maka bukan disini tempatnya. Pergilah sana!" usir Tesla.

"Dasar bebek cempreng! Awas saja aku akan membuat perhitungan denganmu dan lihat saja nanti, aku akan menundukkan dirimu beserta seluruh warga desa disini karena telah berlaku tidak baik pada Drew Royce selama berkunjung!" sergah Drew menggertak.

"Aku tidak takut padamu! Coba saja kalau berani bicara seperti itu dibalai desa, aku mau tahu sampai dimana keberanianmu itu. Apa kau sanggup menghadapi para pemuda desa disini, hah!" tantang Tesla.

Drew melonggarkan kerah bajunya dan berdehem. "Pemuda desa apaan, orang-orang kampung mana bisa menghadapiku," angkuhnya gagah berani.

"Baiklah, aku akan mengadukan sikap burukmu itu kepada para pemuda desa ini!" dengus Tesla, lalu pergi menaiki sepedanya meninggalkan Drew.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

iklan mendarat 😁

2023-07-09

1

Fenti

Fenti

hati-hati lho nanti muncul benih-benih cinta 🤭

2023-07-09

1

Mommy Ghina

Mommy Ghina

Awas Drew matamu bisa bintitan ngintip cewek mandi 😁

2023-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Balapan.
2 Bab 2. Ketabrak sepeda.
3 Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4 Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5 Bab 5. Nyungsep.
6 Bab 6. Membawa Drew.
7 Bab 7. Keseleo.
8 Bab 8. Diurut.
9 Bab 9. Ke toilet.
10 Bab 10. Hihang hoheng.
11 Bab 11. Mencuci mobil.
12 Bab 12. Menyewa Villa.
13 Bab 13. Kualat.
14 Bab 14. Tercebur.
15 Bab 15. Sedih.
16 Bab 16. Perjodohan
17 Bab 17. Mencari kos-an.
18 Bab 18. Teman baru
19 Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20 Bab 20. Latihan.
21 Bab 21. Tukang cekik.
22 Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23 Bab 23. berebut dilayani.
24 Bab 24. Menyumpal mulut
25 Bab 25. Menerima konsekuensi.
26 Bab 26. Gagal.
27 Bab 27. Deal
28 Bab 28. Sosok Twister.
29 Bab 29. The Monster.
30 Bab 30. Seimbang.
31 Bab 31. Lamaran pernikahan.
32 Bab 32. Mencari tahu.
33 Bab 33. Menganggap sama.
34 Bab 34. Kecelakaan.
35 Bab 35. Masih hidup.
36 Bab 36. Menolak kembali.
37 Bab 37. Pil KB.
38 Bab 38. Ketahuan.
39 Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40 Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41 Bab 41. Logo MTW.
42 Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43 Bab 43. Sam tahu.
44 Bab 44. Penengah.
45 Bab 45. Membayangi.
46 Bab 46. Kemenangan Drew.
47 Bab 47. Merelakannya.
48 Bab 48. Arisan.
49 Bab 49. Sejumlah uang.
50 Bab 50. Selembar surat.
51 Bab 51. Pergi ke desa.
52 Bab 52. Menyusul
53 Bab 53. Drama televisi.
54 Bab 54. Pancake.
55 Bab 55. Mengajak pulang.
56 Bab 56. Meminta tolong.
57 Bab 57. Mengurut Tesla.
58 Bab 58. Nasi goreng.
59 Bab 59. Duo kanebo kering.
60 Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61 Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62 Bab 62. The Little Memed
63 Bab 63. Rencana pembangunan.
64 Bab 64. Demo
65 Bab 65. Mendatangi.
66 Bab 66. Berorasi.
67 Bab 67. Batalnya perjanjian.
68 Bab 68. Dokter Mutia.
69 Bab 69. Menguping.
70 Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71 Bab 71. Pertikaian.
72 Bab 72. Tamparan keras.
73 Bab 73. Membawa Bella.
74 Bab 74. Lamar
75 Bab 75. Terlambat.
76 Bab 76. Keceplosan.
77 bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78 Bab 78. Kembali dirawat.
79 Bab 79. Tidak percaya.
80 Bab 80. Pusat kuliner.
81 Bab 81. Kerja sama
82 Bab 82. Bertamu.
83 Bab 83. Tatapan tajam.
84 Bab 84. Mana yang benar.
85 Bab 85. Sebuah keputusan.
86 Bab 86. Makan malam keluarga.
87 Bab 87. Kebakaran.
88 Bab 88. Nekad ke kota.
89 Bab 89. Menuntut.
90 Bab 90. Serangan Jantung.
91 Bab 91. Mulai menyelidiki
92 Bab 92. Menyamar.
93 Bab 93. Tekad Drew
94 Bab 94. Titik terang.
95 Bab 95. Tertangkap.
96 Bab 96. Terbongkar.
97 Bab 97. Membantu
98 Bab 98. Salah urat
99 Bab 99. Pengorbanan Drew.
100 Bab 100. Terima kasih
101 Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102 Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103 Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104 Bab 104. Mengaku.
105 Bab 105. Jatuh cinta.
106 Bab 106. Makan malam romantis.
107 Bab 107. Pacaran saja.
108 Bab 108. Papa Mertua.
109 Bab 109. Keliling naik sepeda
110 Bab 110. Menikmati alam.
111 Bab 111. Pernikahan Twister.
112 Bab 112. Pulang dari bulan madu
113 Bab 113. Makan malam pertama.
114 Bab 114. Pekerja Dadakan.
115 Bab 115. Tuan Hans sakit.
116 Bab 116. Sadar.
117 Bab 117. Maaf.
118 Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119 Bab 119. Gadis untuk Drew
120 Bab 120. Tidak menyetujui.
121 Bab 121. Video Call
122 Bab 122. Meluruskan
123 Bab 123. Menginap.
124 Bab 124. Permainan drama.
125 Bab 125. Tertangkap.
126 Bab 126. Pilihan sulit.
127 Bab 127. Patah hati
128 Bab 128. Mabuk
129 Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130 Bab 130. Menerima nasib.
131 Bab 131. Acara pertunangan.
132 Bab 132. Keluarga Luna.
133 Bab 133. Fitnah Luna.
134 Bab 134. Luna menemui Tesla.
135 Bab 135. Ada dimana Drew?
136 Bab 136. Belum mengetahui.
137 Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138 Bab 138. Terlacak.
139 Bab 139. Kebenaran terungkap
140 Bab 140. Keributan.
141 Bab 141. Memutar rekaman.
142 Bab 142. Dibatalkan.
143 Bab 143. Diijinkan.
144 Bab 144. Usir.
145 Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146 Bab 146. Sah!
147 Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148 Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149 Bab 149. Dua garis merah
150 Pengumuman karya baru
151 Bab 150. Akhir cerita (Tamat).
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1. Balapan.
2
Bab 2. Ketabrak sepeda.
3
Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4
Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5
Bab 5. Nyungsep.
6
Bab 6. Membawa Drew.
7
Bab 7. Keseleo.
8
Bab 8. Diurut.
9
Bab 9. Ke toilet.
10
Bab 10. Hihang hoheng.
11
Bab 11. Mencuci mobil.
12
Bab 12. Menyewa Villa.
13
Bab 13. Kualat.
14
Bab 14. Tercebur.
15
Bab 15. Sedih.
16
Bab 16. Perjodohan
17
Bab 17. Mencari kos-an.
18
Bab 18. Teman baru
19
Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20
Bab 20. Latihan.
21
Bab 21. Tukang cekik.
22
Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23
Bab 23. berebut dilayani.
24
Bab 24. Menyumpal mulut
25
Bab 25. Menerima konsekuensi.
26
Bab 26. Gagal.
27
Bab 27. Deal
28
Bab 28. Sosok Twister.
29
Bab 29. The Monster.
30
Bab 30. Seimbang.
31
Bab 31. Lamaran pernikahan.
32
Bab 32. Mencari tahu.
33
Bab 33. Menganggap sama.
34
Bab 34. Kecelakaan.
35
Bab 35. Masih hidup.
36
Bab 36. Menolak kembali.
37
Bab 37. Pil KB.
38
Bab 38. Ketahuan.
39
Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40
Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41
Bab 41. Logo MTW.
42
Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43
Bab 43. Sam tahu.
44
Bab 44. Penengah.
45
Bab 45. Membayangi.
46
Bab 46. Kemenangan Drew.
47
Bab 47. Merelakannya.
48
Bab 48. Arisan.
49
Bab 49. Sejumlah uang.
50
Bab 50. Selembar surat.
51
Bab 51. Pergi ke desa.
52
Bab 52. Menyusul
53
Bab 53. Drama televisi.
54
Bab 54. Pancake.
55
Bab 55. Mengajak pulang.
56
Bab 56. Meminta tolong.
57
Bab 57. Mengurut Tesla.
58
Bab 58. Nasi goreng.
59
Bab 59. Duo kanebo kering.
60
Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61
Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62
Bab 62. The Little Memed
63
Bab 63. Rencana pembangunan.
64
Bab 64. Demo
65
Bab 65. Mendatangi.
66
Bab 66. Berorasi.
67
Bab 67. Batalnya perjanjian.
68
Bab 68. Dokter Mutia.
69
Bab 69. Menguping.
70
Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71
Bab 71. Pertikaian.
72
Bab 72. Tamparan keras.
73
Bab 73. Membawa Bella.
74
Bab 74. Lamar
75
Bab 75. Terlambat.
76
Bab 76. Keceplosan.
77
bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78
Bab 78. Kembali dirawat.
79
Bab 79. Tidak percaya.
80
Bab 80. Pusat kuliner.
81
Bab 81. Kerja sama
82
Bab 82. Bertamu.
83
Bab 83. Tatapan tajam.
84
Bab 84. Mana yang benar.
85
Bab 85. Sebuah keputusan.
86
Bab 86. Makan malam keluarga.
87
Bab 87. Kebakaran.
88
Bab 88. Nekad ke kota.
89
Bab 89. Menuntut.
90
Bab 90. Serangan Jantung.
91
Bab 91. Mulai menyelidiki
92
Bab 92. Menyamar.
93
Bab 93. Tekad Drew
94
Bab 94. Titik terang.
95
Bab 95. Tertangkap.
96
Bab 96. Terbongkar.
97
Bab 97. Membantu
98
Bab 98. Salah urat
99
Bab 99. Pengorbanan Drew.
100
Bab 100. Terima kasih
101
Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102
Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103
Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104
Bab 104. Mengaku.
105
Bab 105. Jatuh cinta.
106
Bab 106. Makan malam romantis.
107
Bab 107. Pacaran saja.
108
Bab 108. Papa Mertua.
109
Bab 109. Keliling naik sepeda
110
Bab 110. Menikmati alam.
111
Bab 111. Pernikahan Twister.
112
Bab 112. Pulang dari bulan madu
113
Bab 113. Makan malam pertama.
114
Bab 114. Pekerja Dadakan.
115
Bab 115. Tuan Hans sakit.
116
Bab 116. Sadar.
117
Bab 117. Maaf.
118
Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119
Bab 119. Gadis untuk Drew
120
Bab 120. Tidak menyetujui.
121
Bab 121. Video Call
122
Bab 122. Meluruskan
123
Bab 123. Menginap.
124
Bab 124. Permainan drama.
125
Bab 125. Tertangkap.
126
Bab 126. Pilihan sulit.
127
Bab 127. Patah hati
128
Bab 128. Mabuk
129
Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130
Bab 130. Menerima nasib.
131
Bab 131. Acara pertunangan.
132
Bab 132. Keluarga Luna.
133
Bab 133. Fitnah Luna.
134
Bab 134. Luna menemui Tesla.
135
Bab 135. Ada dimana Drew?
136
Bab 136. Belum mengetahui.
137
Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138
Bab 138. Terlacak.
139
Bab 139. Kebenaran terungkap
140
Bab 140. Keributan.
141
Bab 141. Memutar rekaman.
142
Bab 142. Dibatalkan.
143
Bab 143. Diijinkan.
144
Bab 144. Usir.
145
Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146
Bab 146. Sah!
147
Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148
Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149
Bab 149. Dua garis merah
150
Pengumuman karya baru
151
Bab 150. Akhir cerita (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!