Hari terus berganti, kaki Drew juga sudah semakin membaik. Ia bahkan sudah sanggup melompat tinggi-tinggi demi menjajal kekuatan pergelangan kakinya kembali.
Seperti saat ini, pria tampan itu melepas kaos putih yang melekat pada tubuhnya dan segera melompat ke dalam kolam berenang yang kebetulan berada di halaman belakang villa, padahal hari masih pagi.
Drew meluncur dengan bangga, karena kakinya telah sembuh dan ia tidak merasakan sakit lagi. "Bagus! Setelah ini aku ingin mengendarai motorku lagi!" serunya saat tahu motornya telah selesai diperbaiki.
"Baguslah Drew, itu berarti kita bisa pulang cepat!" sahut Sam yang duduk ditepi kolam.
Sementara itu Tesla baru saja datang bersama dengan tukang kebun dan juga bibi yang biasa membersihkan villa milik Bagas. Sebagai layanan bersih-bersih dari villa kakaknya itu, mereka harus memastikan kebersihan demi kenyamanan setiap penyewa yang tinggal disana.
"Aku mulai muak melihatnya," keluh Tesla. Apalagi melihat sampah bekas Drew berserakan dimana-mana.
Tesla membantu mengerjakan pekerjaan Bibi Minah, agar cepat selesai dan bisa pergi dari villa itu dengan segera.
"Biar aku yang menyapu halaman," ucap Tesla menawarkan diri.
"Ya neng," balas Bi Minah.
Tesla mulai menyapu halaman belakang vila dan membersihkannya dari guguran daun kering. Sedangkan Drew asyik melemparinya dengan air kolam.
"Bisakah kau tidak iseng!" sentak Tesla.
"Memang begini kalau berenang? Main air," sahut Drew tidak mau disalahkan. Ia malah mencipratkan air lebih jauh lagi hingga mengenai wajah Tesla.
Tesla menyeka air pada wajahnya kasar dan berjalan mendekati bibir kolam. "Dasar pria menyebalkan!" umpatnya kesal.
Lalu melayangkan sapu lidi ke kepala Drew bertubi-tubi, namun Drew dengan mudah menghindari serangan mematikan Tesla.
"Pukul-lah aku kalau bisa!" ledek Drew, ia menyelam ke dasar kolam, lalu kembali ke permukaan sambil menyemburkan air ke atas hingga mengenai baju Tesla hingga basah.
"Ah apa yang kau lakukan! Bajuku jadi basah tahu! Erghh kau ini menyebalkan sekali!" geram Tesla. Ia kembali mengejar Drew yang berenang menjauh dari tepian kolam.
"Tidak kena," ledek Drew.
"Kesini kau ikan lele!"
"Pukul aku kalau bisa bebek cempreng!" ledek Drew kembali sambil terus berenang.
"Hei, jangan berkelahi! Kalian seperti anak kecil saja," teriak Sam meminta mereka berdua untuk berhenti kejar-kejaran diarea kolam karena dianggap berbahaya.
"Dia duluan yang melakukan ini padaku," jawab Tesla mengadu sambil menunjukkan seluruh bajunya yang basah.
"Drew sudahlah! Tidak baik berlaku seperti itu," tegur Sam.
"Aku sedang berenang, salah dia sendiri yang terlalu dekat dengan kolam. Sudah begitu dia berusaha menyakitiku," balas Drew beralasan.
Tesla mengepal erat sapu lidi yang berada ditangannya, lalu melayangkan satu pukulan keras hingga mengenai wajah Drew.
"Auww!! Hei apa yang kau lakukan pada wajah tampanku!" pekik Drew tidak terima. Lalu meraih sapu ditangan Tesla dan menariknya.
Tak siap memasang kuda-kuda dan kejadian tersebut berjalan dengan cepat, Tesla akhirnya tercebur ke dalam kolam, karena sapu yang digenggamnya ditarik paksa oleh Drew.
BYUR!!
Drew yang sedang berada dibawahnya pun, refleks melingkarkan kedua tangannya pada pinggang ramping Tesla dan menariknya hingga tidak menyisakan jarak.
Sedangkan Tesla refleks mengalungkan lengannya dileher Drew, sehingga keduanya berpelukan satu sama lain. Sambil mengibas-ngibaskan rambutnya, sesekali meraup wajah dari air yang membasahi seluruh kepala.
Drew terpaku melihat Tesla yang basah kuyup dari jarak dekat seperti itu, seketika pemandangan saat di telaga terulang kembali.
Dimana ia melihat Tesla berbasah-basah ria dibawah air terjun, namun yang membedakannya kali ini ialah, ia dapat melihat jelas wajah sensual si kembang desa itu dari jarak dekat, bahkan dapat menyentuhnya.
Drew menarik senyum tipis dan menetap lekat wajah Tesla, diperhatikannya baik-baik guratan sempurna pada wajah cantiknya itu, yang mampu menghipnotis dirinya.
Sesekali menelan ludahnya susah payah, dengan jantung yang terus berdebar hebat.
Sesaat Tesla tersadar, ia segera melepaskan kedua tangannya dari leher Drew. Lalu mendorong sekuat tenaga dada pria itu agar menjauh darinya.
"Menjauhlah dariku!"
Drew pun tersadar, ia segera melepas rangkulan tangannya dan membiarkan gadis itu keluar dari kolam.
"Apa kau baik-baik saja?" peduli Sam, ia membantu Tesla saat naik ke tepi kolam dengan mengulurkan lengan kanannya.
"Aku baik," jawab Tesla, sesekali mendengus kesal dan menggerutu.
Sam segera melingkarkan handuk miliknya pada tubuh Tesla agar tidak kedinginanan, mengingat kondisi masih pagi dan cuaca juga cukup dingin.
"Masuklah ke dalam," ucap Sam mengajak.
Tesla menggeleng. "Tidak, aku ingin pulang saja."
"Pakaianmu basah kuyup dan kau kedinginan, cepatlah berganti pakaian agar tidak sakit." Sam menarik Tesla agar masuk ke dalam villa dan berganti pakaian di dalam sana.
Drew mengepal erat kedua tangannya, entah mengapa hatinya terasa panas sekali, saat melihat Tesla mendapat perhatian dari pria lain.
...***...
Tak berselang lama kemudian, Tesla keluar dengan memakai kaos Sam. Badannya yang mungil membuatnya tenggelam dalam kaos Sam yang besar.
Ia memilih duduk sambil menikmati jahe susu hangat yang dibuatkan oleh bi Minah, sesekali menatap sinis Drew yang sedang mengeringkan badannya sehabis berenang.
"Bibi, apa beres-beresnya sudah selesai?" tanya Tesla, karena dia sudah tidak sabar ingin pulang ke rumah.
"Sudah neng," balas bi Minah sambil merapihkan peralatan bersih-bersihnya.
"Ya sudah ayo kita pulang," ajak Tesla.
"Ya neng," balas Bi Minah.
"Kalian naik apa?" tanya Sam.
"Jalan," balas Tesla.
"Bukankah jarak dari sini ke rumahmu cukup jauh?" tanya Sam kembali.
"Kami sudah terbiasa jalan kaki," balas Tesla dan dibalas anggukan bi Minah.
"Tidak, biar aku mengantar kalian pulang."
"Enak saja, mau mengantarnya naik apa? Mobil mahalku? Tidak Sam, aku tidak mau mobilku kotor lagi," serobot Drew tidak setuju.
"Siapa juga yang mau naik mobilmu, kami bisa berjalan kaki. Ayo Bi," ajak Tesla.
"Ya tidak usah repot-repot," ucap Bi Minah menimpali.
"Ya jalan kaki saja, itu cocok untuk bebek sepertimu."
Tesla mendengus kesal, ia bergegas menarik lengan Bi Minah agar pergi.
"Aku berharap tidak bertemu denganmu lagi setelah ini!" umpat Tesla lalu pulang dengan berjalan kaki bersama dengan Bi Minah.
...----------------...
Keesokan harinya.
Drew dan Sam mempersiapkan kepulangan mereka ke kota, kedua pria itu nampak sibuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh tuan Hans.
"Bagus, tidak ingat pulang seperti bang toyib saja ya. Apa kamu ingin namamu dicoret dari kartu keluarga hah!" oceh tuan Hans melalui ponselnya.
"Coret saja," tantang Drew ketus.
"Dasar anak tidak tahu diuntung, jangan bilang kau balapan lagi sampai-sampai tidak ingat pulang!" sentak tuan Hans.
Drew mematikan ponselnya sebelum ayahnya itu berhenti memarahi. "Cerewet sekali," gerutunya.
"Sam ayo kita pulang," ucapnya lalu pergi pulang ke kota.
"Baik Drew," balas Sam.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Mommy Ghina
yaaa bakal kangen dong Drew gak ketemu si bebek lagi
2023-05-14
1
mom mimu
satu 🌹 meluncur... lanjut lagi 💪🏻💪🏻💪🏻
2023-05-14
1