Bab 13. Kualat.

Malam harinya.

Sesuai janji akan membantu sang kakak membawakan makan malam untuk penyewa Villa, Tesla dengan senang hati mengayuh sepedanya menuju tempat tujuan.

Dan tidak lupa menyapa semua warga desa yang kebetulan berpapasan dengannya saat melintasi jalan alternatif terdekat menuju villa tersebut.

Lalu setibanya di tempat tujuan, Tesla menekan bel dan meminta si penyewa membukakan pintu gerbangnya.

"Siapa didepan?" tanya Sam mengintip sebelum membukakan pintu gerbang.

"Hanya pengantar makan malam sebagai layanan ekstra karena telah sudi menyewa villa ini," jawab Tesla ramah.

Sam menarik senyum, begitu tahu jika Tesla lah yang datang berkunjung, tapi tidak untuk Tesla sendiri. Gadis itu berubah cemberut saat mengetahui jika si pria borokoklah yang telah menyewa villa kakaknya.

"Ini ambillah!" ucap Tesla ketus sambil mengulurkan tangannya secara kasar.

"Terima kasih," balas Sam mengambil makanan dari tangan Tesla, lalu mencium aroma lezat dari rantang susun. "Wah sepertinya lezat, aromanya enak sekali."

"Hem," balas Tesla biasa saja.

"Tesla, jika berkenan mampirlah sebentar." Pinta Sam membuka pintu gerbang selebar-lebarnya.

"Tidak perlu, aku malas kalau bertemu dengan si sombong temanmu itu," tolak Tesla.

"Tapi kau datang jauh-jauh menaiki sepeda. Apa tidak capek? Istirahat saja dulu," tawar Sam kembali.

Tesla menggeleng. "Tidak, ini sudah mau malam. Aku harus kembali ke rumah sebelum hari terlalu gelap," balasnya.

Sam mengerti. "Baiklah kalau begitu, terima kasih karena telah repot-repot membawakan makanan ini untuk kami."

"Sama-sama, ini sudah termasuk pelayanan. Jadi tidak perlu sungkan seperti itu lagi padaku," balas Tesla tidak masalah. "

Sam menarik senyum. "Ya sudah hati-hati dijalan, titip salam untuk keluargamu terutama pak Sanyoto."

Tesla tersenyum tipis. "Baiklah akan ku sampaikan salamku pada Papa." lalu menaiki sepedanya kembali.

"Tesla," cegah Sam sebelum Tesla pergi.

"Iya ada apa?"

"Aku mewakili Drew meminta maaf padamu atas kejadian disungai tadi dan semua tingkah tidak menyenangkan Drew selama menginap di rumahmu kemarin," ucap Sam.

Tesla menghela nafas panjang. "Tidak masalah," jawabnya lalu pergi.

Sam menatap Tesla dari kejauhan, lalu masuk kembali ke dalam Villa sambil membawa makanan pemberian dari keluarga Tesla untuk dirinya dan juga Drew.

Sedangkan Drew baru saja bangun dari tidur siangnya. "Sam kau habis darimana? Apa yang kau bawa itu?" tanyanya sembari menunjukkan wajah kucel dan mengucek kedua matanya.

"Aku habis mengambil makan malam kita," balas Sam. Lalu menaruh rantang makanan tersebut diatas meja dan menyusunnya.

"Ooh," balas Drew sambil menguap.

"Aku mau ambil piring dulu," ucap Sam kemudian pergi ke bagian dapur dari villa itu.

"Ya, ambilkan piring untukku juga Sam. Aku lapar," pinta Drew. Ia bergegas duduk di meja makan setelah mencium ada aroma lezat diatas meja.

Sam memberikan satu set peralatan makan untuk Drew dan duduk bersama dengannya. "Ini ambillah," ucapnya.

"Terima kasih," balas Drew senang menyambut piring itu. "Wah ku akui pelayanan villa ini cukup memuaskan, kita mendapat makanan gratis selama menginap disini," ucapnya kemudian.

"Hem, kau benar Drew. Selain mewah dan harganya terjangkau, mereka juga memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik," puji Sam.

"Ya, aku cukup senang berada disini. Setidaknya sampai kakiku benar-benar sembuh dan motorku telah selesai diperbaiki," ucap Drew.

Sam menyendok nasi pada piringnya, sekaligus untuk piring Drew. Pria itu begitu tahu cara mengurus Drew dengan baik, setelah kehilangan kakak kandungnya. Sam berusaha menggantikan sosok Twister agar Drew tidak larut dalam kesedihan.

Drew memang lelaki manja, dia begitu menyayangi sang kakak dan selalu bergantung kepadanya. Itu disebabkan karena kedua orang tuanya yang sibuk mengurus pekerjaan dan tidak sempat mengurus anak-anaknya.

"Makan malam apa ini?" tanya Drew. Dia mengangkat satu potong ikan asin dan menatapnya jijik.

"Itu ikan asin, mereka memberikan kita satu set nasi timbel lengkap. Cobalah, ini sangat enak sekali. Terutama sambal terasinya," ucap Sam makan dengan lahap.

"Kalau ini sayur apa?" tanya Drew mengaduk-aduk isian dari sayuran pada mangkuk kecil.

"Oh itu sayur asam, rasanya enak dan segar. Cobalah jangan dipandangi saja," balas Sam.

Drew menatap aneh makanan dihadapannya namun rasa lapar diperut mengkhianati sang pemilik dan mengalahkan rasa jijiknya itu.

Hingga pada akhirnya pria itu pun memakannya. "Lumayan," ucap Drew menaikkan kedua alisnya.

"Enak kan? Kalau mau lebih nikmat lagi, kau harus memakannya dengan tangan kosong seperti ini." Sam menunjukkan cara makan nasi dengan tangan tanpa sendok garpu.

Drew mencobanya dan ia begitu takjub. "Kau benar Sam!" serunya.

Sam merasa senang ketika melihat Drew sedikit demi sedikit telah belajar dan menerima keadaan lain, bagaimana harusnya seseorang hidup.

Dimana kebahagiaan tidak selamanya diukur dengan uang, toh buktinya Drew mulai bisa menyantap makanan-makanan sederhana seperti ini.

"Aku hanya berharap sifat angkuh dan sombong Drew secara perlahan menghilang," batin Sam penuh harap dan Sam yakin, Tesla dan keluarganya dapat mengubah hidup Drew.

...***...

Keesokan harinya.

Sesuai permintaan sang kakak, Tesla kembali ke villa untuk mengantarkan sarapan pagi kepada penyewa villa kakaknya itu, dengan berat hati dan juga wajah yang masam tentunya.

Terlebih saat melihat Drew datang juga menghampirinya. "Mau apa dia kesini?" ketus Drew bertanya.

"Drew, Tesla datang mengantarkan sarapan pagi untuk kita. Kemarin malam, makanan yang kau habiskan itu dia juga yang mengantarkannya. Kau berkata makanan ini sangat enak dan aku mau menambah lagi," jawab Sam menyentil Drew.

Drew menepuk kecil pundak Sam. "Aku tidak menghabiskannya, aku juga tidak bilang seperti itu." bantahnya.

"Hei bebek cempreng, kali ini kau bawa apa?" tanya Drew.

"Nasi goreng kampung," balas Tesla apa adanya.

Drew berdecak. "Ck! Tolong jangan bawa makanan kampung lagi, sesekali bawakan steak atau masakan western," ucapnya menolak dengan angkuh.

Tesla memutar bola matanya malas. "Ya sudah kalau tidak mau, ya jangan dimakan." lalu memberikan dua bungkus nasi goreng kepada Sam. "Ini untukmu saja dan jangan bagi ke dia!" tegasnya.

Sam tersenyum tipis melihat itu dan melirik Drew yang merasa keberatan. "Baiklah Tesla, terima kasih. Apa ini buatanmu?" tanya Sam.

"Tentu saja, aku yang membuatnya."

"Wah Drew wanginya sangat enak, sayang sekali kalau kau tidak mau memakannya. Tapi terima kasih ya, jatah milikmu jadi untukku," ucap Sam memanasi.

"Tidak apa, aku bisa beli makanan di sekitaran disini. Pasti ada restoran atau makanan mewah lainnya, daripada makan masakan kampung yang tidak jelas," tolak Drew.

Tesla berdecih. "Restoran? Kau pikir ini kota? Ini desa bung! Disini hanya menjual dan menyajikan masakan daerah. Kau tidak akan menemukan restoran mewah atau masakan berkelas lainnya kalau bukan di kota sana!"

"Kalau disini tidak ada makanan mewah, maka makanan kampung juga tidak apa. Asal jangan makanan yang di masak dari tangan kurusmu itu!" dengus Drew.

Tesla mencebik. "Ya sudah, awas saja kalau kau sampai makan masakan buatanku. Aku sumpahin sakit perut sekalian, huh!" dengusnya kesal lalu memalingkan wajah dan pergi sambil mengayuh sepeda.

"Huh! Siapa juga yang mau makan makanan darimu!" sahut Drew. Lalu membuang mukanya dan masuk ke dalam.

Beberapa saat kemudian, rasa lapar kembali mengkhianati dirinya, dimana ia telah sesumbar tidak akan menyentuh makanan tersebut.

Namun fakta justru berbanding terbalik, karena Drew nyatanya telah menghabiskan nasi goreng yang dibawakan oleh Tesla tadi.

"Jangan bilang tentang semua ini kepada gadis kampung itu Sam!" ucap Drew memperingati.

Sam terkekeh. "Ya aku tidak akan bilang padanya, tapi apa kau tidak takut akan sumpahnya tadi?"

"Untuk apa takut, memangnya dia punya kekuatan untuk itu. Mana ada orang sakit perut sehabis makan," balas Drew meremehkan.

Namun tak lama setelah itu, Drew merasakan tidak enak pada perutnya. "Aduh, kenapa tiba-tiba perutku rasanya sakit sekali! A-aku harus pergi ke toilet!" pekik Drew sambil berlari menuju toilet.

Sam terkekeh geli. "Kau kualat Drew!" sahut Sam dan dijawab gebrakan pintu dari Drew.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Makin Seru Kk
Ry Benci Pakpol Mampir

2023-05-20

1

Mommy Ghina

Mommy Ghina

makanya Drew jangan sombong, akhirnya Sam lah yang kenyang

2023-05-14

1

mom mimu

mom mimu

mampir lagi kak Nov, semangat 💪🏻💪🏻💪🏻

2023-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Balapan.
2 Bab 2. Ketabrak sepeda.
3 Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4 Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5 Bab 5. Nyungsep.
6 Bab 6. Membawa Drew.
7 Bab 7. Keseleo.
8 Bab 8. Diurut.
9 Bab 9. Ke toilet.
10 Bab 10. Hihang hoheng.
11 Bab 11. Mencuci mobil.
12 Bab 12. Menyewa Villa.
13 Bab 13. Kualat.
14 Bab 14. Tercebur.
15 Bab 15. Sedih.
16 Bab 16. Perjodohan
17 Bab 17. Mencari kos-an.
18 Bab 18. Teman baru
19 Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20 Bab 20. Latihan.
21 Bab 21. Tukang cekik.
22 Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23 Bab 23. berebut dilayani.
24 Bab 24. Menyumpal mulut
25 Bab 25. Menerima konsekuensi.
26 Bab 26. Gagal.
27 Bab 27. Deal
28 Bab 28. Sosok Twister.
29 Bab 29. The Monster.
30 Bab 30. Seimbang.
31 Bab 31. Lamaran pernikahan.
32 Bab 32. Mencari tahu.
33 Bab 33. Menganggap sama.
34 Bab 34. Kecelakaan.
35 Bab 35. Masih hidup.
36 Bab 36. Menolak kembali.
37 Bab 37. Pil KB.
38 Bab 38. Ketahuan.
39 Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40 Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41 Bab 41. Logo MTW.
42 Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43 Bab 43. Sam tahu.
44 Bab 44. Penengah.
45 Bab 45. Membayangi.
46 Bab 46. Kemenangan Drew.
47 Bab 47. Merelakannya.
48 Bab 48. Arisan.
49 Bab 49. Sejumlah uang.
50 Bab 50. Selembar surat.
51 Bab 51. Pergi ke desa.
52 Bab 52. Menyusul
53 Bab 53. Drama televisi.
54 Bab 54. Pancake.
55 Bab 55. Mengajak pulang.
56 Bab 56. Meminta tolong.
57 Bab 57. Mengurut Tesla.
58 Bab 58. Nasi goreng.
59 Bab 59. Duo kanebo kering.
60 Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61 Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62 Bab 62. The Little Memed
63 Bab 63. Rencana pembangunan.
64 Bab 64. Demo
65 Bab 65. Mendatangi.
66 Bab 66. Berorasi.
67 Bab 67. Batalnya perjanjian.
68 Bab 68. Dokter Mutia.
69 Bab 69. Menguping.
70 Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71 Bab 71. Pertikaian.
72 Bab 72. Tamparan keras.
73 Bab 73. Membawa Bella.
74 Bab 74. Lamar
75 Bab 75. Terlambat.
76 Bab 76. Keceplosan.
77 bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78 Bab 78. Kembali dirawat.
79 Bab 79. Tidak percaya.
80 Bab 80. Pusat kuliner.
81 Bab 81. Kerja sama
82 Bab 82. Bertamu.
83 Bab 83. Tatapan tajam.
84 Bab 84. Mana yang benar.
85 Bab 85. Sebuah keputusan.
86 Bab 86. Makan malam keluarga.
87 Bab 87. Kebakaran.
88 Bab 88. Nekad ke kota.
89 Bab 89. Menuntut.
90 Bab 90. Serangan Jantung.
91 Bab 91. Mulai menyelidiki
92 Bab 92. Menyamar.
93 Bab 93. Tekad Drew
94 Bab 94. Titik terang.
95 Bab 95. Tertangkap.
96 Bab 96. Terbongkar.
97 Bab 97. Membantu
98 Bab 98. Salah urat
99 Bab 99. Pengorbanan Drew.
100 Bab 100. Terima kasih
101 Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102 Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103 Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104 Bab 104. Mengaku.
105 Bab 105. Jatuh cinta.
106 Bab 106. Makan malam romantis.
107 Bab 107. Pacaran saja.
108 Bab 108. Papa Mertua.
109 Bab 109. Keliling naik sepeda
110 Bab 110. Menikmati alam.
111 Bab 111. Pernikahan Twister.
112 Bab 112. Pulang dari bulan madu
113 Bab 113. Makan malam pertama.
114 Bab 114. Pekerja Dadakan.
115 Bab 115. Tuan Hans sakit.
116 Bab 116. Sadar.
117 Bab 117. Maaf.
118 Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119 Bab 119. Gadis untuk Drew
120 Bab 120. Tidak menyetujui.
121 Bab 121. Video Call
122 Bab 122. Meluruskan
123 Bab 123. Menginap.
124 Bab 124. Permainan drama.
125 Bab 125. Tertangkap.
126 Bab 126. Pilihan sulit.
127 Bab 127. Patah hati
128 Bab 128. Mabuk
129 Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130 Bab 130. Menerima nasib.
131 Bab 131. Acara pertunangan.
132 Bab 132. Keluarga Luna.
133 Bab 133. Fitnah Luna.
134 Bab 134. Luna menemui Tesla.
135 Bab 135. Ada dimana Drew?
136 Bab 136. Belum mengetahui.
137 Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138 Bab 138. Terlacak.
139 Bab 139. Kebenaran terungkap
140 Bab 140. Keributan.
141 Bab 141. Memutar rekaman.
142 Bab 142. Dibatalkan.
143 Bab 143. Diijinkan.
144 Bab 144. Usir.
145 Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146 Bab 146. Sah!
147 Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148 Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149 Bab 149. Dua garis merah
150 Pengumuman karya baru
151 Bab 150. Akhir cerita (Tamat).
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1. Balapan.
2
Bab 2. Ketabrak sepeda.
3
Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4
Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5
Bab 5. Nyungsep.
6
Bab 6. Membawa Drew.
7
Bab 7. Keseleo.
8
Bab 8. Diurut.
9
Bab 9. Ke toilet.
10
Bab 10. Hihang hoheng.
11
Bab 11. Mencuci mobil.
12
Bab 12. Menyewa Villa.
13
Bab 13. Kualat.
14
Bab 14. Tercebur.
15
Bab 15. Sedih.
16
Bab 16. Perjodohan
17
Bab 17. Mencari kos-an.
18
Bab 18. Teman baru
19
Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20
Bab 20. Latihan.
21
Bab 21. Tukang cekik.
22
Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23
Bab 23. berebut dilayani.
24
Bab 24. Menyumpal mulut
25
Bab 25. Menerima konsekuensi.
26
Bab 26. Gagal.
27
Bab 27. Deal
28
Bab 28. Sosok Twister.
29
Bab 29. The Monster.
30
Bab 30. Seimbang.
31
Bab 31. Lamaran pernikahan.
32
Bab 32. Mencari tahu.
33
Bab 33. Menganggap sama.
34
Bab 34. Kecelakaan.
35
Bab 35. Masih hidup.
36
Bab 36. Menolak kembali.
37
Bab 37. Pil KB.
38
Bab 38. Ketahuan.
39
Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40
Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41
Bab 41. Logo MTW.
42
Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43
Bab 43. Sam tahu.
44
Bab 44. Penengah.
45
Bab 45. Membayangi.
46
Bab 46. Kemenangan Drew.
47
Bab 47. Merelakannya.
48
Bab 48. Arisan.
49
Bab 49. Sejumlah uang.
50
Bab 50. Selembar surat.
51
Bab 51. Pergi ke desa.
52
Bab 52. Menyusul
53
Bab 53. Drama televisi.
54
Bab 54. Pancake.
55
Bab 55. Mengajak pulang.
56
Bab 56. Meminta tolong.
57
Bab 57. Mengurut Tesla.
58
Bab 58. Nasi goreng.
59
Bab 59. Duo kanebo kering.
60
Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61
Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62
Bab 62. The Little Memed
63
Bab 63. Rencana pembangunan.
64
Bab 64. Demo
65
Bab 65. Mendatangi.
66
Bab 66. Berorasi.
67
Bab 67. Batalnya perjanjian.
68
Bab 68. Dokter Mutia.
69
Bab 69. Menguping.
70
Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71
Bab 71. Pertikaian.
72
Bab 72. Tamparan keras.
73
Bab 73. Membawa Bella.
74
Bab 74. Lamar
75
Bab 75. Terlambat.
76
Bab 76. Keceplosan.
77
bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78
Bab 78. Kembali dirawat.
79
Bab 79. Tidak percaya.
80
Bab 80. Pusat kuliner.
81
Bab 81. Kerja sama
82
Bab 82. Bertamu.
83
Bab 83. Tatapan tajam.
84
Bab 84. Mana yang benar.
85
Bab 85. Sebuah keputusan.
86
Bab 86. Makan malam keluarga.
87
Bab 87. Kebakaran.
88
Bab 88. Nekad ke kota.
89
Bab 89. Menuntut.
90
Bab 90. Serangan Jantung.
91
Bab 91. Mulai menyelidiki
92
Bab 92. Menyamar.
93
Bab 93. Tekad Drew
94
Bab 94. Titik terang.
95
Bab 95. Tertangkap.
96
Bab 96. Terbongkar.
97
Bab 97. Membantu
98
Bab 98. Salah urat
99
Bab 99. Pengorbanan Drew.
100
Bab 100. Terima kasih
101
Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102
Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103
Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104
Bab 104. Mengaku.
105
Bab 105. Jatuh cinta.
106
Bab 106. Makan malam romantis.
107
Bab 107. Pacaran saja.
108
Bab 108. Papa Mertua.
109
Bab 109. Keliling naik sepeda
110
Bab 110. Menikmati alam.
111
Bab 111. Pernikahan Twister.
112
Bab 112. Pulang dari bulan madu
113
Bab 113. Makan malam pertama.
114
Bab 114. Pekerja Dadakan.
115
Bab 115. Tuan Hans sakit.
116
Bab 116. Sadar.
117
Bab 117. Maaf.
118
Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119
Bab 119. Gadis untuk Drew
120
Bab 120. Tidak menyetujui.
121
Bab 121. Video Call
122
Bab 122. Meluruskan
123
Bab 123. Menginap.
124
Bab 124. Permainan drama.
125
Bab 125. Tertangkap.
126
Bab 126. Pilihan sulit.
127
Bab 127. Patah hati
128
Bab 128. Mabuk
129
Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130
Bab 130. Menerima nasib.
131
Bab 131. Acara pertunangan.
132
Bab 132. Keluarga Luna.
133
Bab 133. Fitnah Luna.
134
Bab 134. Luna menemui Tesla.
135
Bab 135. Ada dimana Drew?
136
Bab 136. Belum mengetahui.
137
Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138
Bab 138. Terlacak.
139
Bab 139. Kebenaran terungkap
140
Bab 140. Keributan.
141
Bab 141. Memutar rekaman.
142
Bab 142. Dibatalkan.
143
Bab 143. Diijinkan.
144
Bab 144. Usir.
145
Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146
Bab 146. Sah!
147
Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148
Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149
Bab 149. Dua garis merah
150
Pengumuman karya baru
151
Bab 150. Akhir cerita (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!