Malam harinya.
Sesuai janji akan membantu sang kakak membawakan makan malam untuk penyewa Villa, Tesla dengan senang hati mengayuh sepedanya menuju tempat tujuan.
Dan tidak lupa menyapa semua warga desa yang kebetulan berpapasan dengannya saat melintasi jalan alternatif terdekat menuju villa tersebut.
Lalu setibanya di tempat tujuan, Tesla menekan bel dan meminta si penyewa membukakan pintu gerbangnya.
"Siapa didepan?" tanya Sam mengintip sebelum membukakan pintu gerbang.
"Hanya pengantar makan malam sebagai layanan ekstra karena telah sudi menyewa villa ini," jawab Tesla ramah.
Sam menarik senyum, begitu tahu jika Tesla lah yang datang berkunjung, tapi tidak untuk Tesla sendiri. Gadis itu berubah cemberut saat mengetahui jika si pria borokoklah yang telah menyewa villa kakaknya.
"Ini ambillah!" ucap Tesla ketus sambil mengulurkan tangannya secara kasar.
"Terima kasih," balas Sam mengambil makanan dari tangan Tesla, lalu mencium aroma lezat dari rantang susun. "Wah sepertinya lezat, aromanya enak sekali."
"Hem," balas Tesla biasa saja.
"Tesla, jika berkenan mampirlah sebentar." Pinta Sam membuka pintu gerbang selebar-lebarnya.
"Tidak perlu, aku malas kalau bertemu dengan si sombong temanmu itu," tolak Tesla.
"Tapi kau datang jauh-jauh menaiki sepeda. Apa tidak capek? Istirahat saja dulu," tawar Sam kembali.
Tesla menggeleng. "Tidak, ini sudah mau malam. Aku harus kembali ke rumah sebelum hari terlalu gelap," balasnya.
Sam mengerti. "Baiklah kalau begitu, terima kasih karena telah repot-repot membawakan makanan ini untuk kami."
"Sama-sama, ini sudah termasuk pelayanan. Jadi tidak perlu sungkan seperti itu lagi padaku," balas Tesla tidak masalah. "
Sam menarik senyum. "Ya sudah hati-hati dijalan, titip salam untuk keluargamu terutama pak Sanyoto."
Tesla tersenyum tipis. "Baiklah akan ku sampaikan salamku pada Papa." lalu menaiki sepedanya kembali.
"Tesla," cegah Sam sebelum Tesla pergi.
"Iya ada apa?"
"Aku mewakili Drew meminta maaf padamu atas kejadian disungai tadi dan semua tingkah tidak menyenangkan Drew selama menginap di rumahmu kemarin," ucap Sam.
Tesla menghela nafas panjang. "Tidak masalah," jawabnya lalu pergi.
Sam menatap Tesla dari kejauhan, lalu masuk kembali ke dalam Villa sambil membawa makanan pemberian dari keluarga Tesla untuk dirinya dan juga Drew.
Sedangkan Drew baru saja bangun dari tidur siangnya. "Sam kau habis darimana? Apa yang kau bawa itu?" tanyanya sembari menunjukkan wajah kucel dan mengucek kedua matanya.
"Aku habis mengambil makan malam kita," balas Sam. Lalu menaruh rantang makanan tersebut diatas meja dan menyusunnya.
"Ooh," balas Drew sambil menguap.
"Aku mau ambil piring dulu," ucap Sam kemudian pergi ke bagian dapur dari villa itu.
"Ya, ambilkan piring untukku juga Sam. Aku lapar," pinta Drew. Ia bergegas duduk di meja makan setelah mencium ada aroma lezat diatas meja.
Sam memberikan satu set peralatan makan untuk Drew dan duduk bersama dengannya. "Ini ambillah," ucapnya.
"Terima kasih," balas Drew senang menyambut piring itu. "Wah ku akui pelayanan villa ini cukup memuaskan, kita mendapat makanan gratis selama menginap disini," ucapnya kemudian.
"Hem, kau benar Drew. Selain mewah dan harganya terjangkau, mereka juga memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik," puji Sam.
"Ya, aku cukup senang berada disini. Setidaknya sampai kakiku benar-benar sembuh dan motorku telah selesai diperbaiki," ucap Drew.
Sam menyendok nasi pada piringnya, sekaligus untuk piring Drew. Pria itu begitu tahu cara mengurus Drew dengan baik, setelah kehilangan kakak kandungnya. Sam berusaha menggantikan sosok Twister agar Drew tidak larut dalam kesedihan.
Drew memang lelaki manja, dia begitu menyayangi sang kakak dan selalu bergantung kepadanya. Itu disebabkan karena kedua orang tuanya yang sibuk mengurus pekerjaan dan tidak sempat mengurus anak-anaknya.
"Makan malam apa ini?" tanya Drew. Dia mengangkat satu potong ikan asin dan menatapnya jijik.
"Itu ikan asin, mereka memberikan kita satu set nasi timbel lengkap. Cobalah, ini sangat enak sekali. Terutama sambal terasinya," ucap Sam makan dengan lahap.
"Kalau ini sayur apa?" tanya Drew mengaduk-aduk isian dari sayuran pada mangkuk kecil.
"Oh itu sayur asam, rasanya enak dan segar. Cobalah jangan dipandangi saja," balas Sam.
Drew menatap aneh makanan dihadapannya namun rasa lapar diperut mengkhianati sang pemilik dan mengalahkan rasa jijiknya itu.
Hingga pada akhirnya pria itu pun memakannya. "Lumayan," ucap Drew menaikkan kedua alisnya.
"Enak kan? Kalau mau lebih nikmat lagi, kau harus memakannya dengan tangan kosong seperti ini." Sam menunjukkan cara makan nasi dengan tangan tanpa sendok garpu.
Drew mencobanya dan ia begitu takjub. "Kau benar Sam!" serunya.
Sam merasa senang ketika melihat Drew sedikit demi sedikit telah belajar dan menerima keadaan lain, bagaimana harusnya seseorang hidup.
Dimana kebahagiaan tidak selamanya diukur dengan uang, toh buktinya Drew mulai bisa menyantap makanan-makanan sederhana seperti ini.
"Aku hanya berharap sifat angkuh dan sombong Drew secara perlahan menghilang," batin Sam penuh harap dan Sam yakin, Tesla dan keluarganya dapat mengubah hidup Drew.
...***...
Keesokan harinya.
Sesuai permintaan sang kakak, Tesla kembali ke villa untuk mengantarkan sarapan pagi kepada penyewa villa kakaknya itu, dengan berat hati dan juga wajah yang masam tentunya.
Terlebih saat melihat Drew datang juga menghampirinya. "Mau apa dia kesini?" ketus Drew bertanya.
"Drew, Tesla datang mengantarkan sarapan pagi untuk kita. Kemarin malam, makanan yang kau habiskan itu dia juga yang mengantarkannya. Kau berkata makanan ini sangat enak dan aku mau menambah lagi," jawab Sam menyentil Drew.
Drew menepuk kecil pundak Sam. "Aku tidak menghabiskannya, aku juga tidak bilang seperti itu." bantahnya.
"Hei bebek cempreng, kali ini kau bawa apa?" tanya Drew.
"Nasi goreng kampung," balas Tesla apa adanya.
Drew berdecak. "Ck! Tolong jangan bawa makanan kampung lagi, sesekali bawakan steak atau masakan western," ucapnya menolak dengan angkuh.
Tesla memutar bola matanya malas. "Ya sudah kalau tidak mau, ya jangan dimakan." lalu memberikan dua bungkus nasi goreng kepada Sam. "Ini untukmu saja dan jangan bagi ke dia!" tegasnya.
Sam tersenyum tipis melihat itu dan melirik Drew yang merasa keberatan. "Baiklah Tesla, terima kasih. Apa ini buatanmu?" tanya Sam.
"Tentu saja, aku yang membuatnya."
"Wah Drew wanginya sangat enak, sayang sekali kalau kau tidak mau memakannya. Tapi terima kasih ya, jatah milikmu jadi untukku," ucap Sam memanasi.
"Tidak apa, aku bisa beli makanan di sekitaran disini. Pasti ada restoran atau makanan mewah lainnya, daripada makan masakan kampung yang tidak jelas," tolak Drew.
Tesla berdecih. "Restoran? Kau pikir ini kota? Ini desa bung! Disini hanya menjual dan menyajikan masakan daerah. Kau tidak akan menemukan restoran mewah atau masakan berkelas lainnya kalau bukan di kota sana!"
"Kalau disini tidak ada makanan mewah, maka makanan kampung juga tidak apa. Asal jangan makanan yang di masak dari tangan kurusmu itu!" dengus Drew.
Tesla mencebik. "Ya sudah, awas saja kalau kau sampai makan masakan buatanku. Aku sumpahin sakit perut sekalian, huh!" dengusnya kesal lalu memalingkan wajah dan pergi sambil mengayuh sepeda.
"Huh! Siapa juga yang mau makan makanan darimu!" sahut Drew. Lalu membuang mukanya dan masuk ke dalam.
Beberapa saat kemudian, rasa lapar kembali mengkhianati dirinya, dimana ia telah sesumbar tidak akan menyentuh makanan tersebut.
Namun fakta justru berbanding terbalik, karena Drew nyatanya telah menghabiskan nasi goreng yang dibawakan oleh Tesla tadi.
"Jangan bilang tentang semua ini kepada gadis kampung itu Sam!" ucap Drew memperingati.
Sam terkekeh. "Ya aku tidak akan bilang padanya, tapi apa kau tidak takut akan sumpahnya tadi?"
"Untuk apa takut, memangnya dia punya kekuatan untuk itu. Mana ada orang sakit perut sehabis makan," balas Drew meremehkan.
Namun tak lama setelah itu, Drew merasakan tidak enak pada perutnya. "Aduh, kenapa tiba-tiba perutku rasanya sakit sekali! A-aku harus pergi ke toilet!" pekik Drew sambil berlari menuju toilet.
Sam terkekeh geli. "Kau kualat Drew!" sahut Sam dan dijawab gebrakan pintu dari Drew.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Makin Seru Kk
Ry Benci Pakpol Mampir
2023-05-20
1
Mommy Ghina
makanya Drew jangan sombong, akhirnya Sam lah yang kenyang
2023-05-14
1
mom mimu
mampir lagi kak Nov, semangat 💪🏻💪🏻💪🏻
2023-05-14
1