Bab 19. Tawaran pekerjaan.

Beberapa jam sebelumnya.

Restoran Manyu.

"Mom, kenapa kau sibuk sekali? Terus kenapa Mommy pakai cuci piring segala?" tanya Drew meraaa keberatan melihat sang ibu mencuci piring sendiri, padahal ia memiliki banyak karyawan.

"Itu karena ada beberapa pekerja Mommy sedang cuti, jadi Mommy kekurangan tenaga bersih-bersih," balas Nyonya Bianca.

"Ya tapi kan tidak harus Mommy juga yang mengerjakan, masih ada yang lain."

"Mereka mengerjakan pekerjaan yang penting, mana mungkin Mommy meminta mereka untuk melakukan ini semua. Lalu kenapa kau berdiri saja disana? Kenapa tidak membantu Mommy mengeringkan semua piring-piring ini," ucap Nyonya Bianca.

Drew menunjuk hidungnya. "Aku? Mengerjakan pekerjaan ini? No Mom, enggak level!" tolaknya tidak sudi.

Nyonya Bianca mendengus. "Ya sudah kalau begitu pergilah dari sini dan jangan menganggu Mommy. Karena Mommy sedang sibuk!" cebiknya.

"Aku mau membantu Mommy, tapi jangan mencuci piring."

"Ya sudah kalau begitu belikan barang-barang yang ada didaftar belanjaan ini saja," balas Nyonya Bianca lalu mengeluarkan daftar belanja keperluan dapur.

Drew mengambil daftar belanjaan tersebut dan membacanya dengan seksama. "Sabun cuci piring, spons, minyak, beras. Mom, ini sembako?" tanyanya memastikan.

"Ya! Kau pikir apa? Baut dan oli?" balas Nyonya Bianca. "Sudah pergi saja ke agen dekat terminal disana itu, berikan daftar belanjaannya dan pegawai mereka yang akan mengirim semua belanjaannya kesini."

Drew mengangguk patuh. "Baiklah," balasnya lalu pergi dengan menaiki motor sportnya.

...***...

Jalanan.

"Hei buta lu ya!" pekik Marisa kepada si penggendara motor.

Drew menepikan motornya dan menoleh kepada tiga wanita yang baru saja ia serempet.

"Makanya kalau mau nyebrang hati-hati, hampir saja motor ku ini lecet!" ketus Drew menatapi badan motornya.

"Eh sendirinya yang salah, malah nyalahin orang lain!" sahut Tiara tidak terima.

Drew menghembus nafasnya kasar. "Heh kalian semua yang salah, menyebrang jalan tidak lihat kiri dan kanan!" tunjuknya.

Lalu pandangannya mengunci salah satu dari ketiga wanita itu dan menunjuk dengan wajah tidak percaya.

"Eh bukannya kau si bebek cempreng!"

Tesla melebarkan kedua matanya. "Oh rupanya kamu si tukang intip! Pantas saja, orang menyebalkan sepertimu itu cuma ada satu. Dan kau tidak akan pernah bisa menyadari kesalahanmu!" sahutnya.

"Untuk apa aku minta maaf pada kalian, jalanan memang untuk melajukan kendaraan. Bukan tempat untuk menyebrang para bebek seperti kalian!" balas Drew.

Perdebatan keduanya membuat Marisa dan Tiara kebingungan. "Tunggu, jadi kalian saling kenal?" tanya Marisa.

"Kenal, aku mengenalnya. Dia pria pengintip yang aku ceritakan pada kalian berdua saat di desa dulu," balas Tesla.

Marisa dan Tiara sama-sama membulatkan mulutnya. "Oh begitu, eh tapi dia ganteng juga ya," bisik Marisa kepada Tiara.

"Iya, dia ganteng." Tiara membalas dengan anggukan.

"Gara-gara kalian aku jadi lupa tujuan awalku," geritu Drew lalu kembali melajukan kendaraannya.

"Eh dia malah pergi," ucap Marisa.

"Dia benar-benar menyebalkan," timpal Tiara.

"Ya, aku pernah cerita kepada kalian tentang pria menyebalkan itu sebelumnya. Dan itulah buktinya," ucap Tesla menjelaskan.

"Ya sudahlah biarkan saja, lebih baik kita makan yuk!" ucap Marisa.

"Ya, aku jug sudah lapar." Tiar menggandeng kedua sahabatnya lalu memasuki resto kaki lima disekitar mereka itu.

...***...

Beberapa saat kemudian.

Drew keluar dari agen sembako, setelah menyelesaikan perintah dari sang Mommy, lalu menaiki motor besarnya.

Dan dalam perjalanan kembali ke restoran, Drew tidak sengaja melihat ketiga wanita yang telah ia serempet tadi, sedang duduk dipinggiran toko sambil menikmati makan malam.

"Eh mereka disana," gumamnya sambil melajukan motor perlahan dan seketika itu pula kesombongan Drew mulai kumat kembali.

Dengan segera pria itu merubah haluan, dan memarkirkan motor besarnya didepan kedai kaki lima pinggir jalan tempat dimana ketiga wanita itu tengah berada.

Lalu ia mendekat dan seperti biasa menyindir. "Kasian sekali hanya makan mie instan dan es teh tawar," sindirnya.

Seketika ketiga wanita itu pun tersedak makanannya sendiri, lalu menatap tajam pria yang berdiri didekat meja mereka.

"Kalau kami bertiga hanya makan makanan seperti ini memangnya kenapa? Apa merugikanmu hah?" tanya Tesla.

"Iya, lagian ngapain sih jadi cowo mulutnya usil. Emangnya tidak punya pekerjaan apa!" ketus Tiara menatap sinis.

Drew menyugar rambutnya lalu duduk didekat mereka tanpa permisi. "Maaf ya, bukannya aku mau usil atau pamer. Tapi aku ini adalah orang kaya, pekerjaanku menghasilkan banyak uang. Bahkan aku bisa membeli tempat seperti ini berapa banyakpun yang aku mau," ucapnya angkuh.

Tesla memutar bola matanya malas, sedangkan Tiara dan Marisa langsung menyunggingkan sudut bibirnya.

"Anggap saja dia orang gila, lebih baik jangan diladeni." Bisik Tesla. Lalu mereka kembali melanjutkan makan malam, tanpa menghiraukan Drew yang sedang asik pamer.

"Besok giliran dosen killer yang ngajar, pengennya sih cuti aja kita. Males ngeladenin dosen kayak begitu," ucap Marisa.

"Sama aku juga malas, apa mendingan kita bolos aja. Terus kita jalan ke mall," usul Tiara.

"Boleh juga, tapi apa tidak masalah bokos seperti itu. Kita ini kan mahasiswi baru," balas Tesla agak ragu.

"Oh jadi kalian mahasiswi ya, kuliah dimana?" tanya Drew tiba-tiba.

Tesla dan teman-temannya menoleh. "Lah, kirain ini cowo sudah pergi. Ternyata masih disini," celetuk Marisa.

"Ya menyebalkan banget kan," timpal Tesla.

"Ya, sudah begitu cuma bisa pamer. Kalau kau memang orang kaya, traktir semua makanan yang sudah kami makan bertiga tadi," ucap Tiara.

"Oh jadi kalian minta traktiran, oke makanan yang kalian makan tadi biar aku yang bayar!" balasnya menyombongkan diri.

"Nah begitu donk, biar berguna." cibir Marisa.

Drew berjalan ke meja kasir dan membayar semua tagihan dengan kartu debitnya.

"Lihat, semua sudah ku bayar. Lain kali makanlah makanan yang berkelas dan jangan makan makanan murahan seperti ini," ucap Drew.

"Kau orang kaya, pantaslah berkata seperti itu. Jangan samakan dengan kami disini, terkadang hidup dari oemberian orang tua harus dicukupi sampai satu bulan," balas Tiara.

"Betul sekali, bahkan aku berniat ingin mencari pekerjaan part time untuk biaya tambahan," timpal Marisa.

"Ehem! Oh jadi kalian butuh pekerjaan ya? Karena aku sedang berbaik hati maka baiklah. Bagaimana kalau kalian bekerja saja di restoran mommyku? Kebetulan dia sedang butuh pekerja untuk bersih-bersih bagian dapurnya," ucap Drew menawarkan pekerjaan.

Marisa dan Tiara senang mendengar tawaran tersebut, tapi tidak dengan Tesla. Dia nampak curiga dengan Drew yang terlihat meragukan.

"Tumben sekali menawari bantuan dan juga pekerjaan, sebenarnya apa yang kau inginkan?" tanya Tesla.

"Sederhana saja, aku hanya tidak ingin Mommy ku bekerja lembur. Jadi aku rasa kalian bertiga cocok untuk menggantikan pekerjaan rendahan itu," balas Drew.

"Menyebalkan, kalau begitu aku tidak setuju bekerja disana." balas Tesla.

"Kau tidak setuju, tapi teman-temanmu sepertinya setuju. Iya kan?" tanya Drew kepada Marisa dan Tiara.

"Ya mau bagaimana lagi, bekerja di kota sungguhlah sulit. Ditambah kita belum punya pengalaman, jika ada kesempatan kenapa tidak digunakan?" ucap Marisa.

"Iya kau benar Marisa," balas Tiara setuju.

Drew tersenyum. "Baguslah, berarti kalian berdua punya pikiran. Tidak seperti teman kalian yang seperti bebek itu," sindirnya. "Ya sudah ini alamat restoran mommy ku, kalian bisa datang kapan saja jika kalian mau. Nanti aku bantu rekomendasikan kalian disana," tawarnya sebelum pergi.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Mommy Ghina

Mommy Ghina

otw ketemu sama calon mommy mertua

2023-05-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Balapan.
2 Bab 2. Ketabrak sepeda.
3 Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4 Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5 Bab 5. Nyungsep.
6 Bab 6. Membawa Drew.
7 Bab 7. Keseleo.
8 Bab 8. Diurut.
9 Bab 9. Ke toilet.
10 Bab 10. Hihang hoheng.
11 Bab 11. Mencuci mobil.
12 Bab 12. Menyewa Villa.
13 Bab 13. Kualat.
14 Bab 14. Tercebur.
15 Bab 15. Sedih.
16 Bab 16. Perjodohan
17 Bab 17. Mencari kos-an.
18 Bab 18. Teman baru
19 Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20 Bab 20. Latihan.
21 Bab 21. Tukang cekik.
22 Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23 Bab 23. berebut dilayani.
24 Bab 24. Menyumpal mulut
25 Bab 25. Menerima konsekuensi.
26 Bab 26. Gagal.
27 Bab 27. Deal
28 Bab 28. Sosok Twister.
29 Bab 29. The Monster.
30 Bab 30. Seimbang.
31 Bab 31. Lamaran pernikahan.
32 Bab 32. Mencari tahu.
33 Bab 33. Menganggap sama.
34 Bab 34. Kecelakaan.
35 Bab 35. Masih hidup.
36 Bab 36. Menolak kembali.
37 Bab 37. Pil KB.
38 Bab 38. Ketahuan.
39 Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40 Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41 Bab 41. Logo MTW.
42 Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43 Bab 43. Sam tahu.
44 Bab 44. Penengah.
45 Bab 45. Membayangi.
46 Bab 46. Kemenangan Drew.
47 Bab 47. Merelakannya.
48 Bab 48. Arisan.
49 Bab 49. Sejumlah uang.
50 Bab 50. Selembar surat.
51 Bab 51. Pergi ke desa.
52 Bab 52. Menyusul
53 Bab 53. Drama televisi.
54 Bab 54. Pancake.
55 Bab 55. Mengajak pulang.
56 Bab 56. Meminta tolong.
57 Bab 57. Mengurut Tesla.
58 Bab 58. Nasi goreng.
59 Bab 59. Duo kanebo kering.
60 Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61 Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62 Bab 62. The Little Memed
63 Bab 63. Rencana pembangunan.
64 Bab 64. Demo
65 Bab 65. Mendatangi.
66 Bab 66. Berorasi.
67 Bab 67. Batalnya perjanjian.
68 Bab 68. Dokter Mutia.
69 Bab 69. Menguping.
70 Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71 Bab 71. Pertikaian.
72 Bab 72. Tamparan keras.
73 Bab 73. Membawa Bella.
74 Bab 74. Lamar
75 Bab 75. Terlambat.
76 Bab 76. Keceplosan.
77 bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78 Bab 78. Kembali dirawat.
79 Bab 79. Tidak percaya.
80 Bab 80. Pusat kuliner.
81 Bab 81. Kerja sama
82 Bab 82. Bertamu.
83 Bab 83. Tatapan tajam.
84 Bab 84. Mana yang benar.
85 Bab 85. Sebuah keputusan.
86 Bab 86. Makan malam keluarga.
87 Bab 87. Kebakaran.
88 Bab 88. Nekad ke kota.
89 Bab 89. Menuntut.
90 Bab 90. Serangan Jantung.
91 Bab 91. Mulai menyelidiki
92 Bab 92. Menyamar.
93 Bab 93. Tekad Drew
94 Bab 94. Titik terang.
95 Bab 95. Tertangkap.
96 Bab 96. Terbongkar.
97 Bab 97. Membantu
98 Bab 98. Salah urat
99 Bab 99. Pengorbanan Drew.
100 Bab 100. Terima kasih
101 Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102 Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103 Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104 Bab 104. Mengaku.
105 Bab 105. Jatuh cinta.
106 Bab 106. Makan malam romantis.
107 Bab 107. Pacaran saja.
108 Bab 108. Papa Mertua.
109 Bab 109. Keliling naik sepeda
110 Bab 110. Menikmati alam.
111 Bab 111. Pernikahan Twister.
112 Bab 112. Pulang dari bulan madu
113 Bab 113. Makan malam pertama.
114 Bab 114. Pekerja Dadakan.
115 Bab 115. Tuan Hans sakit.
116 Bab 116. Sadar.
117 Bab 117. Maaf.
118 Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119 Bab 119. Gadis untuk Drew
120 Bab 120. Tidak menyetujui.
121 Bab 121. Video Call
122 Bab 122. Meluruskan
123 Bab 123. Menginap.
124 Bab 124. Permainan drama.
125 Bab 125. Tertangkap.
126 Bab 126. Pilihan sulit.
127 Bab 127. Patah hati
128 Bab 128. Mabuk
129 Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130 Bab 130. Menerima nasib.
131 Bab 131. Acara pertunangan.
132 Bab 132. Keluarga Luna.
133 Bab 133. Fitnah Luna.
134 Bab 134. Luna menemui Tesla.
135 Bab 135. Ada dimana Drew?
136 Bab 136. Belum mengetahui.
137 Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138 Bab 138. Terlacak.
139 Bab 139. Kebenaran terungkap
140 Bab 140. Keributan.
141 Bab 141. Memutar rekaman.
142 Bab 142. Dibatalkan.
143 Bab 143. Diijinkan.
144 Bab 144. Usir.
145 Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146 Bab 146. Sah!
147 Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148 Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149 Bab 149. Dua garis merah
150 Pengumuman karya baru
151 Bab 150. Akhir cerita (Tamat).
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1. Balapan.
2
Bab 2. Ketabrak sepeda.
3
Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4
Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5
Bab 5. Nyungsep.
6
Bab 6. Membawa Drew.
7
Bab 7. Keseleo.
8
Bab 8. Diurut.
9
Bab 9. Ke toilet.
10
Bab 10. Hihang hoheng.
11
Bab 11. Mencuci mobil.
12
Bab 12. Menyewa Villa.
13
Bab 13. Kualat.
14
Bab 14. Tercebur.
15
Bab 15. Sedih.
16
Bab 16. Perjodohan
17
Bab 17. Mencari kos-an.
18
Bab 18. Teman baru
19
Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20
Bab 20. Latihan.
21
Bab 21. Tukang cekik.
22
Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23
Bab 23. berebut dilayani.
24
Bab 24. Menyumpal mulut
25
Bab 25. Menerima konsekuensi.
26
Bab 26. Gagal.
27
Bab 27. Deal
28
Bab 28. Sosok Twister.
29
Bab 29. The Monster.
30
Bab 30. Seimbang.
31
Bab 31. Lamaran pernikahan.
32
Bab 32. Mencari tahu.
33
Bab 33. Menganggap sama.
34
Bab 34. Kecelakaan.
35
Bab 35. Masih hidup.
36
Bab 36. Menolak kembali.
37
Bab 37. Pil KB.
38
Bab 38. Ketahuan.
39
Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40
Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41
Bab 41. Logo MTW.
42
Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43
Bab 43. Sam tahu.
44
Bab 44. Penengah.
45
Bab 45. Membayangi.
46
Bab 46. Kemenangan Drew.
47
Bab 47. Merelakannya.
48
Bab 48. Arisan.
49
Bab 49. Sejumlah uang.
50
Bab 50. Selembar surat.
51
Bab 51. Pergi ke desa.
52
Bab 52. Menyusul
53
Bab 53. Drama televisi.
54
Bab 54. Pancake.
55
Bab 55. Mengajak pulang.
56
Bab 56. Meminta tolong.
57
Bab 57. Mengurut Tesla.
58
Bab 58. Nasi goreng.
59
Bab 59. Duo kanebo kering.
60
Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61
Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62
Bab 62. The Little Memed
63
Bab 63. Rencana pembangunan.
64
Bab 64. Demo
65
Bab 65. Mendatangi.
66
Bab 66. Berorasi.
67
Bab 67. Batalnya perjanjian.
68
Bab 68. Dokter Mutia.
69
Bab 69. Menguping.
70
Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71
Bab 71. Pertikaian.
72
Bab 72. Tamparan keras.
73
Bab 73. Membawa Bella.
74
Bab 74. Lamar
75
Bab 75. Terlambat.
76
Bab 76. Keceplosan.
77
bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78
Bab 78. Kembali dirawat.
79
Bab 79. Tidak percaya.
80
Bab 80. Pusat kuliner.
81
Bab 81. Kerja sama
82
Bab 82. Bertamu.
83
Bab 83. Tatapan tajam.
84
Bab 84. Mana yang benar.
85
Bab 85. Sebuah keputusan.
86
Bab 86. Makan malam keluarga.
87
Bab 87. Kebakaran.
88
Bab 88. Nekad ke kota.
89
Bab 89. Menuntut.
90
Bab 90. Serangan Jantung.
91
Bab 91. Mulai menyelidiki
92
Bab 92. Menyamar.
93
Bab 93. Tekad Drew
94
Bab 94. Titik terang.
95
Bab 95. Tertangkap.
96
Bab 96. Terbongkar.
97
Bab 97. Membantu
98
Bab 98. Salah urat
99
Bab 99. Pengorbanan Drew.
100
Bab 100. Terima kasih
101
Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102
Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103
Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104
Bab 104. Mengaku.
105
Bab 105. Jatuh cinta.
106
Bab 106. Makan malam romantis.
107
Bab 107. Pacaran saja.
108
Bab 108. Papa Mertua.
109
Bab 109. Keliling naik sepeda
110
Bab 110. Menikmati alam.
111
Bab 111. Pernikahan Twister.
112
Bab 112. Pulang dari bulan madu
113
Bab 113. Makan malam pertama.
114
Bab 114. Pekerja Dadakan.
115
Bab 115. Tuan Hans sakit.
116
Bab 116. Sadar.
117
Bab 117. Maaf.
118
Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119
Bab 119. Gadis untuk Drew
120
Bab 120. Tidak menyetujui.
121
Bab 121. Video Call
122
Bab 122. Meluruskan
123
Bab 123. Menginap.
124
Bab 124. Permainan drama.
125
Bab 125. Tertangkap.
126
Bab 126. Pilihan sulit.
127
Bab 127. Patah hati
128
Bab 128. Mabuk
129
Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130
Bab 130. Menerima nasib.
131
Bab 131. Acara pertunangan.
132
Bab 132. Keluarga Luna.
133
Bab 133. Fitnah Luna.
134
Bab 134. Luna menemui Tesla.
135
Bab 135. Ada dimana Drew?
136
Bab 136. Belum mengetahui.
137
Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138
Bab 138. Terlacak.
139
Bab 139. Kebenaran terungkap
140
Bab 140. Keributan.
141
Bab 141. Memutar rekaman.
142
Bab 142. Dibatalkan.
143
Bab 143. Diijinkan.
144
Bab 144. Usir.
145
Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146
Bab 146. Sah!
147
Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148
Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149
Bab 149. Dua garis merah
150
Pengumuman karya baru
151
Bab 150. Akhir cerita (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!