Bab 6. Membawa Drew.

Disisi lain, Pak Sanyoto yang sedang mengangon bebek disawah pun, berteriak histeris karena melihat kejadian membagongkan didepan matanya itu.

"Ya ampun apa itu yang terjatuh! Bunyinya gedebug pisan!" Histerisnya.

Pak Sanyoto segera menaikkan kain sarung kotak-kotaknya yang sedikit kedodoran, lalu berlari berjingkat-jingkat ke arah seseorang yang menurutnya baru saja melakukan atraksi terjun bebas bersama dengan motornya. Namun tidak bangun-bangun lagi.

"Kenapa pah?" pekik Tesla yang baru saja selesai membuat konten tentang tutorial mengawinkan bebek.

"Ini ada nangka jatuh, eh orang jatuh maksudnya!" sahut Pak Sanyoto.

"Orang jatuh?" gumam Tesla. Lalu mengikuti jejak sang ayah karena penasaran.

Setibanya di tempat, Pak Sanyoto segera membalik sosok pria yang sedang pingsan itu, lalu mengusap wajah penuh lumpurnya.

"Bangun mas bangun," ucap Pak Sanyoto sambil menepuk wajah Drew berkali-kali, namun tidak ada respon darinya.

"Siapa Pah yang tiduran disitu?" tanya Tesla setibanya ditempat kejadian.

"Sepertinya pingsan, coba kamu panggil bantuan buat angkat dia."

Tesla mengangguk, kemudian bergegas memanggil bala bantuan para pemuda desa, untuk mengangkat Drew beserta motornya sekalian.

...***...

Para pemuda desa ramai-ramai mengangkat Drew yang masih pingsan dan membawanya ke rumah Pak Sanyoto.

"Sudah turunkan saja dia disini," titah pak Sanyoto menunjuk sebuah bale bambu panjang depan rumahnya.

"Siap Tuan tanah!" patuh para pemuda desa.

"Tes, ambilkan air dan handuk untuk lap mukanya ya. Sama obat-obatan kita," ucap Pak Sanyoto memerintah.

"Ya Pah," patuh Tesla.

Wajah Drew yang tertutup lumpur beserta benjol besar dikepalanya, membuat Tesla tidak mengenali siapa pria yang sedang mereka tolong sekarang ini.

Sehingga dengan patuh, gadis itu membawakan apa yang dipinta oleh sang ayah dan mulai membersihkan wajah Drew yang kotor akibat berlumuran lumpur.

Sedangkan Pak Sanyoto meminta salah satu pemuda desa untuk pergi dan mengabarkan kepada kepala desa perihal penemuan lelaki asing di sawahnya.

"Cepat beritahu kepala desa, takut ada keluarga yang nyariin pemuda ini!" titahnya.

"Ya Tuan tanah!"

Tesla membersihkan wajah Drew dengan perlahan dan hati-hati, karena ada beberapa luka lecet pada bagian wajahnya. Sesekali mengingat-ingat wajah pria yang mulai terlihat bersih itu.

"Sepertinya pernah lihat," batinnya. Lalu terjawablah rasa penasaran Tesla, ketika seluruh wajah Drew telah bersih dari lumpur.

"OMG!"

"Ada apa sayang?" tanya Pak Sanyoto berlari mendekati.

"Pah, ini dia pemuda asing itu yang ngintip Tesla mandi di telaga," bisik Tesla menunjuk-nunjuk Drew yang masih berbaring tidak sadarkan diri.

"Masa? Coba papa lihat," balas Pak Sanyoto mencondongkan wajahnya untuk melihat lebih jelas siapa pria yang telah berani mengintip putrinya mandi.

Namun rasa kesal pria paruh baya itu seketika lenyap, karena merasa iba melihat kondisi Drew yang terlalu menyedihkan.

"Untung saja wajahnya tampan, coba kalau jelek. Sudah papa tenggelamkan dia ke dalam telaga," gerutu pak Sanyoto sembari mendengus.

"Jadi, papa tidak jadi nih mau pites kepalanya?" tanya Tesla memancing.

"Apanya yang mau dipites, kamu tidak lijat jidatnya sudah ada benjol besar seperti itu?" balas Pak Sanyoto.

Tesla terkekeh dan mengangguk-angguk. "Sepertinya dia terkena karma," balas Tesla sambil membubuhkan minyak gosok diatas benjol Drew.

"Iya, tapi bagaimana dia bisa jatuh disawah kita ya?" tanya pak Sanyoto heran.

"Entahlah, paling tersesat."

Pak Sanyoto menghela nafas panjang, akibat menolong Drew ia sampai lupa telah meninggalkan bebek-bebeknya yang masih berkeliaran disawah.

"Papa giring bebek pulang kandang dulu ya, kamu jaga dia sebentar. Ini ada pentungan bambu, jika dia macam-macam pukul saja kepalanya." ucapnya mengajari.

Tesla mengangguk paham. "Ya pah." lalu kembali mengobati luka Drew.

...----------------...

Di tempat yang berbeda, Sam mengusak rambutnya hingga berantakan dan meraup wajahnya kesal, karena sampai detik ini dia tidak mengetahui bagaimana keadaan Drew.

"Drew jawablah aku!" paniknya dan masih terus berusaha menghubungi.

Terlebih Matt telah menyelesaikan balapannya, sedangkan Drew sama sekali belum terlihat menyelesaikan balapan satu putaran pun.

"Matt, apa kau melihat Drew?" tanya Sam menghampiri Matt yang tengah melakukan selebrasi atas kemenangannya.

Matt menggeleng dan berlagak seolah-olah tidak tahu. "Bukankah tadi dia ada dibelakangku?"

"Tidak, dia tidak ada dibelakangmu atau dimanapun," balas Sam putus asa.

"Kasihan sekali, dia orang baru disini. Mungkin tersesat saat balapan," balas Matt tersenyum miring.

Sam menghembus nafasnya kasar dan terlihat cemas sekali, apalagi hari sudah semakin senja. Yang tentunya jalan tersebut akan semakin gelap dan sulit untuk dilihat karena minim penerangan.

Sam akhirnya meninggalkan arena balapan dan pergi mencari Drew sesuai dengan lokasi saat pria itu terakhir kali kehilangan kontak.

Dan setibanya dilokasi, Sam dikejutkan dengan penemuan semak belukar didepannya.

"Oh tidak! Apa Drew masuk ke dalam semak-semak ini dan tersesat didalam," batinnya was-was.

Sam mencoba menerobos masuk kedalam semak belukar, mencoba mengikuti jalan setapak yang ada didalam semak itu.

Dan rasa penasaran Sam akhirnya terjawab sudah, setelah melihat helm Drew tergeletak disembarang tempat, diantara rimbunnya semak belukar, serta jejak ban motor didekat semak itu.

Sam terus mengikuti jejak ban tersebut dan tibalah dia diujung semak, dimana terdapat jurang dengan sawah milik warga sekitar dibawahnya. Namun Drew masih saja tidak ditemukan.

"Drew!" panggil Sam berteriak.

"Drew!"

Sam melompat kebawah dan ia menemukan jejak lain, lalu mengaitkannya dengan sesuatu. "Apa Drew jatuh dari semak diatas itu dan mendarat disini?" batinnya menduga.

Karena ia melihat ada bekas tabrakan disisi tanah dan hancurnya sawah padi yang baru saja ditanam.

Sam melihat kesekeliling dan berharap Drew baik-baik saja, hingga pada akhirnya Sam memutuskan untuk mencari warga sekitar untuk menanyakan keberadaan Drew.

Tak butuh waktu lama pencarian Sam membuahkan hasil, ia bertemu dengan seorang bapak-bapak berbentuk bulat yang sedang menggiring bebek. Dan Sam segera menanyakannya sesuatu.

"Permisi Pak, maaf mengganggu. Apa bapak lihat ada pemuda asing disini, kira-kira dia habis terjatuh disana?" tanya Sam menunjuk lokasi sawah yang rusak.

Pak Sanyoto memindai penampilan Sam. "Oh jadi kamu temannya pemuda itu?"

Sam mengangguk cepat. "Iya Pak, apa Bapak tahu ada dimana dia sekarang ini?"

"Ada di rumah saya, kebetulan sedang pingsan. Kepalanya juga benjol, tapi jangan khawatir, dia sudah ditangani dan ada putri saya yang menjaganya," jawab Pak Sanyoto.

Sam terkejut sekaligus lega mendengarnya. "Terima kasih banyak Pak, bolehkan bapak mengantar saya kesana?"

"Oh tentu saja boleh, mari silahkan ikut!" seru Pak Sanyoto ramah.

Sam mengikuti Pak Sanyoto dari belakang dan membantunya menggiring bebek ke kandang, setelah itu bergegas menghampiri Drew yang terlihat masih berbaring diatas bale.

"Drew ..." panggil Sam. Ia menatapi tubuh Drew yang penuh luka lecet.

"Tidak apa, lukanya sudah diobati. Nanti juga sembuh," ucap Tesla memberitahu agar Sam tidak cemas.

"Terima kasih," balas Sam sedikit membungkukkan badan.

"Sama-sama," balas Tesla.

Bersamaan dengan hal itu, Drew merintih dan mulai tersadar dari pingsannya. Ia mengusap kepalanya yang terbentur yang telah terbalut perban putih.

"Dimana aku?" lirih Drew. "Tempat apa ini jelek sekali," ucapnya kemudian.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Neng Alifa

Neng Alifa

/Joyful//Joyful//Joyful/

2024-03-07

0

Fenti

Fenti

aku mampir lagi kak😊

2023-09-28

1

Mommy Ghina

Mommy Ghina

aduh Pak kenapa gak jadi pites sih biar tambah besar tuh benjolannya

2023-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Balapan.
2 Bab 2. Ketabrak sepeda.
3 Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4 Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5 Bab 5. Nyungsep.
6 Bab 6. Membawa Drew.
7 Bab 7. Keseleo.
8 Bab 8. Diurut.
9 Bab 9. Ke toilet.
10 Bab 10. Hihang hoheng.
11 Bab 11. Mencuci mobil.
12 Bab 12. Menyewa Villa.
13 Bab 13. Kualat.
14 Bab 14. Tercebur.
15 Bab 15. Sedih.
16 Bab 16. Perjodohan
17 Bab 17. Mencari kos-an.
18 Bab 18. Teman baru
19 Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20 Bab 20. Latihan.
21 Bab 21. Tukang cekik.
22 Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23 Bab 23. berebut dilayani.
24 Bab 24. Menyumpal mulut
25 Bab 25. Menerima konsekuensi.
26 Bab 26. Gagal.
27 Bab 27. Deal
28 Bab 28. Sosok Twister.
29 Bab 29. The Monster.
30 Bab 30. Seimbang.
31 Bab 31. Lamaran pernikahan.
32 Bab 32. Mencari tahu.
33 Bab 33. Menganggap sama.
34 Bab 34. Kecelakaan.
35 Bab 35. Masih hidup.
36 Bab 36. Menolak kembali.
37 Bab 37. Pil KB.
38 Bab 38. Ketahuan.
39 Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40 Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41 Bab 41. Logo MTW.
42 Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43 Bab 43. Sam tahu.
44 Bab 44. Penengah.
45 Bab 45. Membayangi.
46 Bab 46. Kemenangan Drew.
47 Bab 47. Merelakannya.
48 Bab 48. Arisan.
49 Bab 49. Sejumlah uang.
50 Bab 50. Selembar surat.
51 Bab 51. Pergi ke desa.
52 Bab 52. Menyusul
53 Bab 53. Drama televisi.
54 Bab 54. Pancake.
55 Bab 55. Mengajak pulang.
56 Bab 56. Meminta tolong.
57 Bab 57. Mengurut Tesla.
58 Bab 58. Nasi goreng.
59 Bab 59. Duo kanebo kering.
60 Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61 Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62 Bab 62. The Little Memed
63 Bab 63. Rencana pembangunan.
64 Bab 64. Demo
65 Bab 65. Mendatangi.
66 Bab 66. Berorasi.
67 Bab 67. Batalnya perjanjian.
68 Bab 68. Dokter Mutia.
69 Bab 69. Menguping.
70 Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71 Bab 71. Pertikaian.
72 Bab 72. Tamparan keras.
73 Bab 73. Membawa Bella.
74 Bab 74. Lamar
75 Bab 75. Terlambat.
76 Bab 76. Keceplosan.
77 bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78 Bab 78. Kembali dirawat.
79 Bab 79. Tidak percaya.
80 Bab 80. Pusat kuliner.
81 Bab 81. Kerja sama
82 Bab 82. Bertamu.
83 Bab 83. Tatapan tajam.
84 Bab 84. Mana yang benar.
85 Bab 85. Sebuah keputusan.
86 Bab 86. Makan malam keluarga.
87 Bab 87. Kebakaran.
88 Bab 88. Nekad ke kota.
89 Bab 89. Menuntut.
90 Bab 90. Serangan Jantung.
91 Bab 91. Mulai menyelidiki
92 Bab 92. Menyamar.
93 Bab 93. Tekad Drew
94 Bab 94. Titik terang.
95 Bab 95. Tertangkap.
96 Bab 96. Terbongkar.
97 Bab 97. Membantu
98 Bab 98. Salah urat
99 Bab 99. Pengorbanan Drew.
100 Bab 100. Terima kasih
101 Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102 Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103 Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104 Bab 104. Mengaku.
105 Bab 105. Jatuh cinta.
106 Bab 106. Makan malam romantis.
107 Bab 107. Pacaran saja.
108 Bab 108. Papa Mertua.
109 Bab 109. Keliling naik sepeda
110 Bab 110. Menikmati alam.
111 Bab 111. Pernikahan Twister.
112 Bab 112. Pulang dari bulan madu
113 Bab 113. Makan malam pertama.
114 Bab 114. Pekerja Dadakan.
115 Bab 115. Tuan Hans sakit.
116 Bab 116. Sadar.
117 Bab 117. Maaf.
118 Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119 Bab 119. Gadis untuk Drew
120 Bab 120. Tidak menyetujui.
121 Bab 121. Video Call
122 Bab 122. Meluruskan
123 Bab 123. Menginap.
124 Bab 124. Permainan drama.
125 Bab 125. Tertangkap.
126 Bab 126. Pilihan sulit.
127 Bab 127. Patah hati
128 Bab 128. Mabuk
129 Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130 Bab 130. Menerima nasib.
131 Bab 131. Acara pertunangan.
132 Bab 132. Keluarga Luna.
133 Bab 133. Fitnah Luna.
134 Bab 134. Luna menemui Tesla.
135 Bab 135. Ada dimana Drew?
136 Bab 136. Belum mengetahui.
137 Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138 Bab 138. Terlacak.
139 Bab 139. Kebenaran terungkap
140 Bab 140. Keributan.
141 Bab 141. Memutar rekaman.
142 Bab 142. Dibatalkan.
143 Bab 143. Diijinkan.
144 Bab 144. Usir.
145 Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146 Bab 146. Sah!
147 Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148 Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149 Bab 149. Dua garis merah
150 Pengumuman karya baru
151 Bab 150. Akhir cerita (Tamat).
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1. Balapan.
2
Bab 2. Ketabrak sepeda.
3
Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4
Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5
Bab 5. Nyungsep.
6
Bab 6. Membawa Drew.
7
Bab 7. Keseleo.
8
Bab 8. Diurut.
9
Bab 9. Ke toilet.
10
Bab 10. Hihang hoheng.
11
Bab 11. Mencuci mobil.
12
Bab 12. Menyewa Villa.
13
Bab 13. Kualat.
14
Bab 14. Tercebur.
15
Bab 15. Sedih.
16
Bab 16. Perjodohan
17
Bab 17. Mencari kos-an.
18
Bab 18. Teman baru
19
Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20
Bab 20. Latihan.
21
Bab 21. Tukang cekik.
22
Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23
Bab 23. berebut dilayani.
24
Bab 24. Menyumpal mulut
25
Bab 25. Menerima konsekuensi.
26
Bab 26. Gagal.
27
Bab 27. Deal
28
Bab 28. Sosok Twister.
29
Bab 29. The Monster.
30
Bab 30. Seimbang.
31
Bab 31. Lamaran pernikahan.
32
Bab 32. Mencari tahu.
33
Bab 33. Menganggap sama.
34
Bab 34. Kecelakaan.
35
Bab 35. Masih hidup.
36
Bab 36. Menolak kembali.
37
Bab 37. Pil KB.
38
Bab 38. Ketahuan.
39
Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40
Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41
Bab 41. Logo MTW.
42
Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43
Bab 43. Sam tahu.
44
Bab 44. Penengah.
45
Bab 45. Membayangi.
46
Bab 46. Kemenangan Drew.
47
Bab 47. Merelakannya.
48
Bab 48. Arisan.
49
Bab 49. Sejumlah uang.
50
Bab 50. Selembar surat.
51
Bab 51. Pergi ke desa.
52
Bab 52. Menyusul
53
Bab 53. Drama televisi.
54
Bab 54. Pancake.
55
Bab 55. Mengajak pulang.
56
Bab 56. Meminta tolong.
57
Bab 57. Mengurut Tesla.
58
Bab 58. Nasi goreng.
59
Bab 59. Duo kanebo kering.
60
Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61
Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62
Bab 62. The Little Memed
63
Bab 63. Rencana pembangunan.
64
Bab 64. Demo
65
Bab 65. Mendatangi.
66
Bab 66. Berorasi.
67
Bab 67. Batalnya perjanjian.
68
Bab 68. Dokter Mutia.
69
Bab 69. Menguping.
70
Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71
Bab 71. Pertikaian.
72
Bab 72. Tamparan keras.
73
Bab 73. Membawa Bella.
74
Bab 74. Lamar
75
Bab 75. Terlambat.
76
Bab 76. Keceplosan.
77
bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78
Bab 78. Kembali dirawat.
79
Bab 79. Tidak percaya.
80
Bab 80. Pusat kuliner.
81
Bab 81. Kerja sama
82
Bab 82. Bertamu.
83
Bab 83. Tatapan tajam.
84
Bab 84. Mana yang benar.
85
Bab 85. Sebuah keputusan.
86
Bab 86. Makan malam keluarga.
87
Bab 87. Kebakaran.
88
Bab 88. Nekad ke kota.
89
Bab 89. Menuntut.
90
Bab 90. Serangan Jantung.
91
Bab 91. Mulai menyelidiki
92
Bab 92. Menyamar.
93
Bab 93. Tekad Drew
94
Bab 94. Titik terang.
95
Bab 95. Tertangkap.
96
Bab 96. Terbongkar.
97
Bab 97. Membantu
98
Bab 98. Salah urat
99
Bab 99. Pengorbanan Drew.
100
Bab 100. Terima kasih
101
Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102
Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103
Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104
Bab 104. Mengaku.
105
Bab 105. Jatuh cinta.
106
Bab 106. Makan malam romantis.
107
Bab 107. Pacaran saja.
108
Bab 108. Papa Mertua.
109
Bab 109. Keliling naik sepeda
110
Bab 110. Menikmati alam.
111
Bab 111. Pernikahan Twister.
112
Bab 112. Pulang dari bulan madu
113
Bab 113. Makan malam pertama.
114
Bab 114. Pekerja Dadakan.
115
Bab 115. Tuan Hans sakit.
116
Bab 116. Sadar.
117
Bab 117. Maaf.
118
Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119
Bab 119. Gadis untuk Drew
120
Bab 120. Tidak menyetujui.
121
Bab 121. Video Call
122
Bab 122. Meluruskan
123
Bab 123. Menginap.
124
Bab 124. Permainan drama.
125
Bab 125. Tertangkap.
126
Bab 126. Pilihan sulit.
127
Bab 127. Patah hati
128
Bab 128. Mabuk
129
Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130
Bab 130. Menerima nasib.
131
Bab 131. Acara pertunangan.
132
Bab 132. Keluarga Luna.
133
Bab 133. Fitnah Luna.
134
Bab 134. Luna menemui Tesla.
135
Bab 135. Ada dimana Drew?
136
Bab 136. Belum mengetahui.
137
Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138
Bab 138. Terlacak.
139
Bab 139. Kebenaran terungkap
140
Bab 140. Keributan.
141
Bab 141. Memutar rekaman.
142
Bab 142. Dibatalkan.
143
Bab 143. Diijinkan.
144
Bab 144. Usir.
145
Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146
Bab 146. Sah!
147
Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148
Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149
Bab 149. Dua garis merah
150
Pengumuman karya baru
151
Bab 150. Akhir cerita (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!