Bab 7. Keseleo.

"Dia sudah sadar, aku akan memanggil salah satu petugas kesehatan di desa ini," ucap Tesla kemudian pergi.

"Ya terima kasih," balas Sam.

Drew berusaha duduk sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit akibat benturan, lalu memandangi tempat sekitarnya dengan kedua mata menyipit karena merasa asing.

"Dimana aku?" tanya Drew.

"Drew!" Sam memeluk Drew. "Kau masih hidup!" serunya bersyukur sekali.

"Sam, kenapa kita ada ditempat kumuh seperti ini? Dekat kandang bebek lagi," ucap Drew merasa jijik.

"Drew seharusnya kau berterima kasih kepada warga desa yang telah menyelamatkanmu dan membawamu kesini," balas Sam menasehati.

"Aku dibawa oleh warga desa?" tanya Drew.

"Iya mereka membawamu menggunakan gerobak untuk angkut padi," balas Sam.

Drew berdecih dan tidak terima tubuh mahalnya dibawa oleh gerobak murah. "Pantas saja, sejak dari tadi aku mencium bau kemiskinan pada bajuku ini," keluhnya sembari mengendus.

"Jangan berkata seperti itu Drew, bagaimana kalau mereka mendengar ucapan pedasmu itu. Setidaknya kau harus berterima kasih karena mereka telah menolongmu bahkan mengobati luka diwajahmu itu," tegur Sam.

"A-apa? Wajahku terluka?" tanya Drew nampak khawatir.

"Ya, ada luka ringan diwajahmu dan beberapa luka lainnya," balas Sam.

Drew langsung panik dan segera mengambil cermin bulat yang berada didalam sakunya. "Wajah tampanku," ucapnya tidak terima karena banyak luka lecet menghiasi wajah tampannya.

"Sudahlah Drew, aku bersyukur kau baik-baik saja. Tapi kenapa kau bisa tersesat dan jatuh ke sawah Drew?" selidik Sam.

Drew berusaha mengingat-ingat kejadian sewaktu bapalan tadi, kemudian memberitahu Sam tentang bagaimana dirinya bisa tersesat dan masuk ke dalam semak belukar, hingga berakhir terjungkal disawah milik warga.

Sam nampak geram. "Aku yakin, ini semua ada campur tangan Matt. Pria licik itu selalu melakukan apapun agar lawannya kalah," tukasnya.

Drew mengepal kedua tangannya karena kesal mendengar pernyataan Sam. "Jika yang dikatakan olehmu benar Sam, maka aku akan membuat perhitungan dengan pria jahat itu!" balasnya.

Drew berusaha bangkit untuk pergi dari sana, karena ingin sekali bertemu dengan Matt dan menghajarnya. Namun keinginannya itu terhalang, sebab ia merasakan sakit pada bagian kakinya.

"Akhs!!" ringis Drew.

"Kau kenapa Drew?" tanya Sam cemas.

"Kakiku sakit," balas Drew, lalu menaikkan kaki dan membuka sepatunya.

Sam terbelalak, karena melihat pergelangan kaki Drew membiru dan agak bengkak. "Sepertinya kau terkilir."

"Ya pasti ini karena terjatuh di sawah tadi dan kakiku tertimpah motor," balas Drew. "Oiya motorku dimana?" tanyanya kemudian.

"Motormu rusak, jadi saya dorong saja ke bengkel," balas Pak Sanyoto yang baru saja tiba dari bengkel dan menyela pembicaraan.

"S-siapa dia?" bisik Drew.

"Dia pemilik rumah ini dan orang yang telah menyelamatkanmu Drew," balas Sam memberitahu.

"Oh begitu, terima kasih Pak," ucap Drew sedikit menunduk sambil menatapi Pak Sanyoto.

"Sama-sama," balas Pak Sanyoto lalu menatap pergelangan kaki Drew. "Waduh kakimu biru, pasti sakit ya?" sambungnya dan menekan mata kaki Drew, hingga pria itu menjerit-jerit.

"Aww sakit Pak!" pekik Drew.

"Kasihan, kebetulan saya punya obat gosok." Pak Sanyoto mengambilkan obat gosok mujarab kemudian membubuhkannya dikaki Drew.

"Iuhh bau sekali," protes Drew sambil menarik kakinya dan menutup hidung.

"Mau sembuh tidak?" jawab Pak Sanyoto melototi.

"M-mau," balas Drew pasrah.

"Ini sepertinya keseleo harus diurut juga, nanti saya panggilkan Mak Ijah saja. Kebetulan beliau tukang urut paling terkenal di desa ini," ucap Pak Sanyoto.

"Aku tidak mau diurut, itu pasti sakit sekali. Sam kenapa kau tidak panggilkan aku dokter ahli saja," tolak Drew.

"Ini sudah malam Drew dan kau juga kesulitan berjalan," jelas Sam memberi pengertian.

"Iya temanmu benar, begini saja. Kalian menginap saja disini dulu selama beberapa hari sampai sembuh," ucap Pak Sanyoto menawarkan bantuan.

"T-tidak mau aku tidak mau tidur di gubuk seperti ini, tempatnya sama sekali tidak nyaman. Tempat tidurnya keras, tidak ada AC. Sudah begitu bau sekali," balas Drew menolak.

"Drew," Sam menegaskan agar berlaku sopan lalu menatap Pak Sanyoto. "Maaf Pak, temanku memang seperti ini, dia tidak terbiasa dengan lingkungan desa."

Pak Sanyoto mendengus. "Terserah kalian saja-lah," balasnya mulai masa bodo. "Dasar orang kota," gerutunya lalu pergi melihat bebek-bebeknya.

"Ayo Sam kita pulang saja, kau bawa ponselkan? Setidaknya kita bisa menghubungi para pengawal untuk datang kesini," ucap Drew.

Sam menepuk jidatnya, karena panik dan terburu-buru pergi mencari keberadaan Drew. Ia sampai melupakan tas yang berisi barang-barang penting.

"Tas ku ketinggalan Drew, ponselku maupun ponselmu juga ketinggalan di dalam mobil. Sudah begitu tempatnya sangat jauh dari sini," balas Sam.

Drew mendesaah kesal. "Jadi?"

"Mau tidak mau kita menginap disini saja, besok pagi aku akan pergi mengambil mobilmu."

Drew berusaha keras melawan egonya dan menatap Sam yang terlihat kelelahan. "Ya sudah, kalau begitu kita menginap sehari disini," balasnya pasrah.

Sam menarik senyum. "Syukurlah, kalau begitu aku akan berbicara kepada pemilik rumah agar mengijinkan kita menginap disini," ucapnya.

Drew mengangguk. "Ya sudah."

Sam menghampiri Pak Sanyoto, selain untuk meminta maaf atas sikap kurang menyenangkan Drew, dia juga meminta ijin untuk menginap disini.

"Jadi kalian mau menginap disini, terus bagaimana dengan temanmu yang pemilih itu?" tanya Pak Sanyoto sambil melirik tajam.

"Dia sudah setuju Pak, oiya maaf perkenalkan nama saya Sam," ucap Sam mengulurkan tangan.

"Sam? Sam apa? Samimawon?"

Sam terkekeh. "Sam, Samuel."

"Ooh. Kalau saya Sanyoto, tuan tanah di desa ini." Pak Sanyoto membalas uluran tangan Sam karena pemuda itu cukup ramah menurutnya.

Berbanding terbalik dengan Drew, Pak Sanyoto berubah datar saat melihat wajah Drew.

"Kenalkan Pak, kalau dia adalah Drew. Drew Royce," ucap Sam memperkenalkan.

Drew mengulurkan tangan seikhlasnya, begitu pula dengan Pak Sanyoto yang menjabat tangan Drew seperlunya.

"Drew," ucap Drew lalu mengelap bekas jabat tangan tadi ke belakang bajunya.

"Sanyoto," balas Pak Sanyoto malas.

Tak berapa lama kemudian, setelah perkenalan tersebut. Tesla datang membawa seorang tenaga kesehatan warga desa untuk memeriksa keadaan Drew.

"D-dia si bebek cempreng!" ucap Drew menunjuk.

"Jaga bicaramu Drew, dia anak Pak Sanyoto." Sam menurunkan tangan Drew agar berhenti menunjuk Tesla yang baru saja tiba dimuka pintu.

Pak Sanyoto menatap tajam Drew. "Apa bebek cempreng? Dia putriku dan kembang desa disini."

Sam dan Drew sama-sama menatap satu sama lain. "Kembang desa? Apa maksudnya itu?"

"Itu artinya dia yang paling cantik diantara gadis desa lainnya," balas Pak Sanyoto bangga. Lalu menyambut kedatangan sang putri dengan senang hati di ambang pintu. "Sayang," ucapnya tersenyum.

"Dia memang cantik, ya kan Drew?" balas Sam menyenggol bahu Drew yang terus menatapi Tesla.

"Ck apa sih, mau kembang desa kek atau kembang tai kotok aku juga tidak peduli," ucap Drew menyangkal.

...***...

"Dia baik-baik saja, cuma luka luar. Nanti diberi obat pereda nyeri," kata bidan kampung yang memeriksa dan itu membuat Drew tidak habis pikir.

"Sungguh aneh, aku butuh dokter ahli bukannya seorang bidan! Memangnya aku ini ibu-ibu hamil!" protes Drew.

"Cuma itu saja tenaga kesehatan yang ada, memangnya kamu mau aku panggilin dukun! Sudah di tolong bukannya terima kasih!" ketus Tesla mencebik.

Drew mendengus kesal. "Itulah sebabnya aku membenci desa, sudah orangnya kampungan. Fasilitasnya juga tidak memadai," sindirnya kesal.

Tesla melebarkan kelopak matanya dan tidak terima dengan sindiran Drew. "Aku juga tidak suka dengan orang kota, sok kaya sudah begitu tidak tahu terima kasih!" balasnya memilih pergi.

"Drew," sela Sam merasa tidak enak hati.

"Kenapa? Memang benar seperti itu," balas Drew dia memilih berbaring sambil menunggu tukang urut desa untuk menyembuhkan keseleo pada kakinya itu.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

saya mampir

2023-09-30

1

Ass Yfa

Ass Yfa

ckck... Drew.. bener2 yah

2023-08-08

1

Mommy Ghina

Mommy Ghina

sombang banget si Drew

2023-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Balapan.
2 Bab 2. Ketabrak sepeda.
3 Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4 Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5 Bab 5. Nyungsep.
6 Bab 6. Membawa Drew.
7 Bab 7. Keseleo.
8 Bab 8. Diurut.
9 Bab 9. Ke toilet.
10 Bab 10. Hihang hoheng.
11 Bab 11. Mencuci mobil.
12 Bab 12. Menyewa Villa.
13 Bab 13. Kualat.
14 Bab 14. Tercebur.
15 Bab 15. Sedih.
16 Bab 16. Perjodohan
17 Bab 17. Mencari kos-an.
18 Bab 18. Teman baru
19 Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20 Bab 20. Latihan.
21 Bab 21. Tukang cekik.
22 Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23 Bab 23. berebut dilayani.
24 Bab 24. Menyumpal mulut
25 Bab 25. Menerima konsekuensi.
26 Bab 26. Gagal.
27 Bab 27. Deal
28 Bab 28. Sosok Twister.
29 Bab 29. The Monster.
30 Bab 30. Seimbang.
31 Bab 31. Lamaran pernikahan.
32 Bab 32. Mencari tahu.
33 Bab 33. Menganggap sama.
34 Bab 34. Kecelakaan.
35 Bab 35. Masih hidup.
36 Bab 36. Menolak kembali.
37 Bab 37. Pil KB.
38 Bab 38. Ketahuan.
39 Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40 Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41 Bab 41. Logo MTW.
42 Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43 Bab 43. Sam tahu.
44 Bab 44. Penengah.
45 Bab 45. Membayangi.
46 Bab 46. Kemenangan Drew.
47 Bab 47. Merelakannya.
48 Bab 48. Arisan.
49 Bab 49. Sejumlah uang.
50 Bab 50. Selembar surat.
51 Bab 51. Pergi ke desa.
52 Bab 52. Menyusul
53 Bab 53. Drama televisi.
54 Bab 54. Pancake.
55 Bab 55. Mengajak pulang.
56 Bab 56. Meminta tolong.
57 Bab 57. Mengurut Tesla.
58 Bab 58. Nasi goreng.
59 Bab 59. Duo kanebo kering.
60 Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61 Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62 Bab 62. The Little Memed
63 Bab 63. Rencana pembangunan.
64 Bab 64. Demo
65 Bab 65. Mendatangi.
66 Bab 66. Berorasi.
67 Bab 67. Batalnya perjanjian.
68 Bab 68. Dokter Mutia.
69 Bab 69. Menguping.
70 Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71 Bab 71. Pertikaian.
72 Bab 72. Tamparan keras.
73 Bab 73. Membawa Bella.
74 Bab 74. Lamar
75 Bab 75. Terlambat.
76 Bab 76. Keceplosan.
77 bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78 Bab 78. Kembali dirawat.
79 Bab 79. Tidak percaya.
80 Bab 80. Pusat kuliner.
81 Bab 81. Kerja sama
82 Bab 82. Bertamu.
83 Bab 83. Tatapan tajam.
84 Bab 84. Mana yang benar.
85 Bab 85. Sebuah keputusan.
86 Bab 86. Makan malam keluarga.
87 Bab 87. Kebakaran.
88 Bab 88. Nekad ke kota.
89 Bab 89. Menuntut.
90 Bab 90. Serangan Jantung.
91 Bab 91. Mulai menyelidiki
92 Bab 92. Menyamar.
93 Bab 93. Tekad Drew
94 Bab 94. Titik terang.
95 Bab 95. Tertangkap.
96 Bab 96. Terbongkar.
97 Bab 97. Membantu
98 Bab 98. Salah urat
99 Bab 99. Pengorbanan Drew.
100 Bab 100. Terima kasih
101 Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102 Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103 Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104 Bab 104. Mengaku.
105 Bab 105. Jatuh cinta.
106 Bab 106. Makan malam romantis.
107 Bab 107. Pacaran saja.
108 Bab 108. Papa Mertua.
109 Bab 109. Keliling naik sepeda
110 Bab 110. Menikmati alam.
111 Bab 111. Pernikahan Twister.
112 Bab 112. Pulang dari bulan madu
113 Bab 113. Makan malam pertama.
114 Bab 114. Pekerja Dadakan.
115 Bab 115. Tuan Hans sakit.
116 Bab 116. Sadar.
117 Bab 117. Maaf.
118 Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119 Bab 119. Gadis untuk Drew
120 Bab 120. Tidak menyetujui.
121 Bab 121. Video Call
122 Bab 122. Meluruskan
123 Bab 123. Menginap.
124 Bab 124. Permainan drama.
125 Bab 125. Tertangkap.
126 Bab 126. Pilihan sulit.
127 Bab 127. Patah hati
128 Bab 128. Mabuk
129 Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130 Bab 130. Menerima nasib.
131 Bab 131. Acara pertunangan.
132 Bab 132. Keluarga Luna.
133 Bab 133. Fitnah Luna.
134 Bab 134. Luna menemui Tesla.
135 Bab 135. Ada dimana Drew?
136 Bab 136. Belum mengetahui.
137 Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138 Bab 138. Terlacak.
139 Bab 139. Kebenaran terungkap
140 Bab 140. Keributan.
141 Bab 141. Memutar rekaman.
142 Bab 142. Dibatalkan.
143 Bab 143. Diijinkan.
144 Bab 144. Usir.
145 Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146 Bab 146. Sah!
147 Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148 Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149 Bab 149. Dua garis merah
150 Pengumuman karya baru
151 Bab 150. Akhir cerita (Tamat).
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1. Balapan.
2
Bab 2. Ketabrak sepeda.
3
Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4
Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5
Bab 5. Nyungsep.
6
Bab 6. Membawa Drew.
7
Bab 7. Keseleo.
8
Bab 8. Diurut.
9
Bab 9. Ke toilet.
10
Bab 10. Hihang hoheng.
11
Bab 11. Mencuci mobil.
12
Bab 12. Menyewa Villa.
13
Bab 13. Kualat.
14
Bab 14. Tercebur.
15
Bab 15. Sedih.
16
Bab 16. Perjodohan
17
Bab 17. Mencari kos-an.
18
Bab 18. Teman baru
19
Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20
Bab 20. Latihan.
21
Bab 21. Tukang cekik.
22
Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23
Bab 23. berebut dilayani.
24
Bab 24. Menyumpal mulut
25
Bab 25. Menerima konsekuensi.
26
Bab 26. Gagal.
27
Bab 27. Deal
28
Bab 28. Sosok Twister.
29
Bab 29. The Monster.
30
Bab 30. Seimbang.
31
Bab 31. Lamaran pernikahan.
32
Bab 32. Mencari tahu.
33
Bab 33. Menganggap sama.
34
Bab 34. Kecelakaan.
35
Bab 35. Masih hidup.
36
Bab 36. Menolak kembali.
37
Bab 37. Pil KB.
38
Bab 38. Ketahuan.
39
Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40
Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41
Bab 41. Logo MTW.
42
Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43
Bab 43. Sam tahu.
44
Bab 44. Penengah.
45
Bab 45. Membayangi.
46
Bab 46. Kemenangan Drew.
47
Bab 47. Merelakannya.
48
Bab 48. Arisan.
49
Bab 49. Sejumlah uang.
50
Bab 50. Selembar surat.
51
Bab 51. Pergi ke desa.
52
Bab 52. Menyusul
53
Bab 53. Drama televisi.
54
Bab 54. Pancake.
55
Bab 55. Mengajak pulang.
56
Bab 56. Meminta tolong.
57
Bab 57. Mengurut Tesla.
58
Bab 58. Nasi goreng.
59
Bab 59. Duo kanebo kering.
60
Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61
Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62
Bab 62. The Little Memed
63
Bab 63. Rencana pembangunan.
64
Bab 64. Demo
65
Bab 65. Mendatangi.
66
Bab 66. Berorasi.
67
Bab 67. Batalnya perjanjian.
68
Bab 68. Dokter Mutia.
69
Bab 69. Menguping.
70
Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71
Bab 71. Pertikaian.
72
Bab 72. Tamparan keras.
73
Bab 73. Membawa Bella.
74
Bab 74. Lamar
75
Bab 75. Terlambat.
76
Bab 76. Keceplosan.
77
bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78
Bab 78. Kembali dirawat.
79
Bab 79. Tidak percaya.
80
Bab 80. Pusat kuliner.
81
Bab 81. Kerja sama
82
Bab 82. Bertamu.
83
Bab 83. Tatapan tajam.
84
Bab 84. Mana yang benar.
85
Bab 85. Sebuah keputusan.
86
Bab 86. Makan malam keluarga.
87
Bab 87. Kebakaran.
88
Bab 88. Nekad ke kota.
89
Bab 89. Menuntut.
90
Bab 90. Serangan Jantung.
91
Bab 91. Mulai menyelidiki
92
Bab 92. Menyamar.
93
Bab 93. Tekad Drew
94
Bab 94. Titik terang.
95
Bab 95. Tertangkap.
96
Bab 96. Terbongkar.
97
Bab 97. Membantu
98
Bab 98. Salah urat
99
Bab 99. Pengorbanan Drew.
100
Bab 100. Terima kasih
101
Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102
Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103
Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104
Bab 104. Mengaku.
105
Bab 105. Jatuh cinta.
106
Bab 106. Makan malam romantis.
107
Bab 107. Pacaran saja.
108
Bab 108. Papa Mertua.
109
Bab 109. Keliling naik sepeda
110
Bab 110. Menikmati alam.
111
Bab 111. Pernikahan Twister.
112
Bab 112. Pulang dari bulan madu
113
Bab 113. Makan malam pertama.
114
Bab 114. Pekerja Dadakan.
115
Bab 115. Tuan Hans sakit.
116
Bab 116. Sadar.
117
Bab 117. Maaf.
118
Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119
Bab 119. Gadis untuk Drew
120
Bab 120. Tidak menyetujui.
121
Bab 121. Video Call
122
Bab 122. Meluruskan
123
Bab 123. Menginap.
124
Bab 124. Permainan drama.
125
Bab 125. Tertangkap.
126
Bab 126. Pilihan sulit.
127
Bab 127. Patah hati
128
Bab 128. Mabuk
129
Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130
Bab 130. Menerima nasib.
131
Bab 131. Acara pertunangan.
132
Bab 132. Keluarga Luna.
133
Bab 133. Fitnah Luna.
134
Bab 134. Luna menemui Tesla.
135
Bab 135. Ada dimana Drew?
136
Bab 136. Belum mengetahui.
137
Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138
Bab 138. Terlacak.
139
Bab 139. Kebenaran terungkap
140
Bab 140. Keributan.
141
Bab 141. Memutar rekaman.
142
Bab 142. Dibatalkan.
143
Bab 143. Diijinkan.
144
Bab 144. Usir.
145
Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146
Bab 146. Sah!
147
Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148
Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149
Bab 149. Dua garis merah
150
Pengumuman karya baru
151
Bab 150. Akhir cerita (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!