Bab 2. Ketabrak sepeda.

Drew telah siap digaris start dengan memakai baju khusus pembalap sama seperti Matt kenakan, pria itu terlihat serius dan memainkan gas pada motornya hingga mengeluarkan kepulan asap pada knalpot.

Sama seperti Drew, Matt tidak ingin kalah saing. Dia mengeluarkan bunyi mesin yang tidak kalah hebatnya.

"Kita akan balapan 5 lap saja," ucap Matt memberitahu.

"Baiklah," sahut Drew siap.

"Apa kau sudah siap?" tantang Matt.

"Aku selalu siap," sahut Drew tidak gentar.

Tak lama setelah itu, seorang wanita cantik datang diantara mereka berdua sambil membawa sebuah bendera motif kotak-kotak berwarna hitam putih.

Wanita cantik nan sekssi itu mengangkat tinggi-tinggi bendera tersebut, lalu mengibas kebawah, sebagai tertanda dimulainya aksi balapan.

Matt maupun Drew melajukan motornya dengan kencang, mereka sama-sama fokus menatap jalanan beraspal nan berliku. Sesekali mendengar arahan dari seseorang yang memantau keadaan mereka dari balik layar.

Sam memonitoring aksi Drew dan memberi arahan-arahan sebagaimana mestinya, pria itu berusaha keras agar Drew mengikuti arahan darinya, karena ia tidak ingin kejadian Twister 3 tahun silam terulang kembali.

Kurangi kecepatan dibelokan ke tiga!

Begitulah kira-kira arahan Sam dan Drew mengerti, ia segera menurunkan kecepatan serta kembali fokus ke kecepatan semula setelah melewati belokan tersebut.

Bagus Drew pertahankan, kau masih dibelakang Matt. Tapi itu tidak masalah, yang terpenting kau harus tetap fokus.

"Baik Sam, aku mengerti!" jawab Drew.

Tidak ada bedanya dengan Drew, Matt juga memiliki asisten yang membantu dirinya memberi arahan.

"Bagaimana dengan anak itu?" tanya Matt.

Dia masih dibelakangmu, kira-kira 50 meter jaraknya!

Matt tersenyum miring dan berdecih. "Hanya orang biasa mau menantang pembalab handal sepertiku dan berharap menang? Cih! jangan mimpi!"

Lalu pria itu menunjukkan kebolehannya, mengebut saat melewati jalanan dengan belokan yang terkenal menukik tajam.

Drew sebentar lagi ada belokan ke 5, kau harus mengurangi kecepatan dibawah 60Km/jam dan lakukan mulai dari sekarang.

"Kenapa?" tanya Drew enggan.

Belokan tajam.

Drew mendesaah kesal, karena sudah terlampau jarak yang cukup jauh dengan pesaingannya, dia malah harus mengurangi kecepatan.

"Aku ingin menang Sam!" bersikeras Drew.

Sadarlah Drew, kau bukan pembalap. Lagipula hanya seorang pembalap profesional saja lah yang mampu melewati belokan itu dengan kecepatan tinggi. Jika kau tidak mengikuti arahanku, maka motormu akan mengalami oleng dan kau akan terjatuh!

Drew memukul kepala motornya karena kesal, mau tidak mau ia pun menuruti arahan Sam. Dan begitulah terus sampai dirinya memasuki putaran terakhir.

Matt memenangkan balapan tersebut, ia menunggu dengan gayanya digaris finish. Dan segera bertepuk tangan saat Drew menyelesaikan balapannya.

"Wah Drew, sebagai pebisnis kau berpeluang besar menjadi pembalap handal. Tapi kau masih harus belajar sepuluh tahun agar bisa mengalahkanku," ucap Matt memuji sekaligus menyindir Drew.

"Drew! Sebelum balapan di sirkuit, cobalah mencicipi jalanan desa. Sepertinya disana cocok untukmu," ucap Matt kemudian.

Pria itu tergelak bersama dengan rekan-rekan satu timnya, kemudian menunjukkan jari telunjuk kearah Drew dan menantangnya kembali.

"Bagaimana kalau kita balapan di jalanan kampung sekitaran sini! Dan kau tenang saja, aku tidak akan menunjukkan keahlianku sebagai pembalap profesional agar kau bisa menang. Ya setidaknya kau bisa merasakan menang sebagai juara kampung!" tantang dan sindir Matt lagi. Sesekali terkekeh menatap Drew yang semakin memanas.

Sedangkan Drew meremat kuat helm seharga puluhan jutanya, kemudian turun dari motor dan menyanggupi tantangan Matt.

"Baiklah aku tidak takut dengan tantanganmu!" sahut Drew gemas sekali.

"Bagus adik kecil, kita balapan di jalanan kampung sekitar sini! Aku tunggu kedatangan jam 3 sore di depan tugu sebelah sana!" tunjuk Matt mengarah kesebuah tugu perbatasan desa.

"Baiklah, aku akan meladenimu!" sahut Drew terpancing emosi.

Sam berlari menghampiri Drew dan menceramahinya. "Apa kau sudah gila Drew? Kenapa kau terima tantangan Matt tadi? Dia pria licik dan aku yakin dia punya maksud tersembunyi," ucapnya.

"Aku tidak peduli Sam, aku hanya ingin memberi pelajaran pada di pembalab sombong itu. Bagaimanapun juga aku akan mengalahkannya!" tekad Drew.

"Bagaimana dengan pekerjaanmu, setahuku tuan Hans akan datang ke tempat perakitan untuk melihatmu sore ini," ucap Sam mengingatkan.

"Alah! Paling Daddy datang cuma mau menceramahiku dan menjelek-jelekkan tempat pekerjaanku saja. Sudah jangan ditanggapi," balas Drew masa bodo.

Lalu pria itu pergi dari sirkuit menuju arah desa dengan berjalan kaki, untuk memantau kondisi medan jalan dan mempelajari seberapa besar tantangan yang ada dijalan desa itu.

...***...

"Desa Rawa Bebek? Aneh sekali nama desa ini," ucap Drew sambil menatapi depan tugu perbatasan desa tersebut sambil mengerutkan dahinya dan berpikir apakah desa itu dihuni oleh sekumpulan para bebek.

Sam mengangguk setuju. "Benar namanya memang Desa Rawa Bebek, karena di desa ini banyak warga yang menernak bebek. Bahkan bebek disini termasuk bebek unggulan dan berkualitas baik," jelasnya.

Drew mengangguk paham. "Oh jadi seperti itu, tapi aku tidak peduli. Mereka tetaplah orang desa yang tidak tahu apa-apa selain menernak bebek bau," balasnya angkuh.

"Jangan salah Drew, malah restoran Mommy mu mengambil bebek dari desa ini untuk menu bebek pekingnya yang terkenal enak itu," ucap Sam memberitahu.

Drew memutar lehernya dan menatap Sam aneh. "Really? Restoran mommy?" jawabnya tidak percaya.

"Ya, kalau tidak percaya ya sudah. Kau mau lihat-lihat tidak?" ajak Sam.

"Tentu aku mau, masih ada waktu 4 jam lagi sebelum jam 3 sore. Aku ingin melihat kondisi medan jalanan disini," balas Drew sambil melangkah masuk ke desa.

Sam merangkul Drew seperti merangkul Twister sahabatnya dan memberi sedikit arahan agar menjaga sikap di desa orang lain. Karena sikap sombong dan angkuh Drew yang suka kumat sewaktu-waktu.

"Kau sudah ku anggap seperti adik sendiri, berjanjilah kau tidak banyak tingkah saat berinteraksi dengan warga sekitar nanti. Ku dengar warga disini sangat ramah, jadi jangan menjatuhkan dirimu sendiri dihadapan mereka semua dengan sikap sombongmu itu," ucap Sam telah mewanti-wanti sebelumnya.

"Apanya yang sombong, aku tidak merasa sepeti itu. Aku memang terlahir menjadi orang kaya, aku punya penghasilan tetap dan tinggi. Jika perlu aku bisa membeli desa ini dengan bebeknya sekalian," ucap Drew mulai kumat lagi sifat sok kaya-nya.

Sam menghela nafas panjang dan menepuk jidatnya. "Drew itulah yang aku tidak suka darimu, kau terlalu sombong. Sampai-sampai berkata sanggup membeli desa ini, bagaimana kalau ucapanmu itu sampai terdengar oleh sesepuh desa dan omonganmu itu sampai berbalik ke dirimu sendiri," tekan Sam.

"Apa maksudmu Sam, setahuku segala sesuatu yang ada didesa itu murah-murah. Bisa jadi wanita-wanita yang ada disini sama murahnya, apalagi jika ada orang kota seperti kita. Gadis kampung pasti akan mendekati dan menunjukkan sikap norak mereka," cibir Drew sembari terkekeh.

Sam menelan ludahnya susah payah, perkataan Drew begitu sangat menyebalkan. "Hati-hati dengan nada bicaranu itu Drew. Bagaimana kalau kau yang malah tertarik dengan gadis desa disini dan tergila-gila padanya," ucap Sam memutar balikkan keadaan.

"Jangan gila Sam, dengan gadis secantik dan se sekksi Bella saja aku tidak mau. Mana mungkin dengan gadis desa yang kumel dan hitam?" balas Drew tertawa geli sambil menggeleng-geleng kepalanya.

Sam hanya bisa menghembus nafas kasar. "Awas saja kalau itu terjadi padamu, aku akan jadi orang pertama yang menertawaimu paling kencang!" balasnya.

Drew meninju bahu Sam, selama perjalanan menuju lokasi balapan mereka tertawa dan berdebat bersama.

Hingga tidak mendengar ada seorang gadis tengah menggendarai sepeda dengan kecepatan tinggi, karena mengalami rem blong.

"Woi minggir!" pekik Tesla sambil membunyikan bel sepedanya.

Drew dan Sam sama-sama menoleh kebelakang dan mereka terbelalak bersamaan.

"S-sepeda ngebut!" tergagap Drew.

"Minggir!" pekik Tesla memberi kode minggir.

Jalanan yang menurun membuat gadis itu kesulitan mengatur kecepatannya, hingga mau tidak mau ia menambrak Drew dan Sam yang sedang terbengong-bengong melihat dirinya yang mengebut.

Gubrak!

Sepeda Tesla terjungkal dan ia jatuh menimpah Drew. "M-maaf," ucapnya malu. Lalu menarik diri agar menjauh dari tubuh pria yang baru saja ditabrak sepeda olehnya.

Dan mereka bertiga terduduk bersama sejenak untuk menetralisir rasa kaget akan kejadian yang baru saja terjadi.

"Manget-manget ... Tuli ya! Bukannya minggir malah planga plongo ditengah jalan!" ketus Tesla sambil menatap tajam Drew dan Sam.

Kemudian segera bangkit dan mendirikan sepedanya yang terbalik, lalu pergi menaiki sepedanya lagi dan meninggalkan Drew serta Sam yang terdiam menatapi kepergiannya.

"Gila tuh cewek," ucap Sam mengulurkan tangannya ke arah Drew agar berdiri.

"Buta lu ya!" pekik Drew setelah Tesla menjauh.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Duhhh gadis desanya beningg bngttt , awas lu ya drew jngn naksir😅

2024-03-18

1

Maya●●●

Maya●●●

aku mmpir lagi kk

2023-08-21

1

Fenti

Fenti

aku mampir kak, salam dari karena Amin yang sama 😊

2023-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Balapan.
2 Bab 2. Ketabrak sepeda.
3 Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4 Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5 Bab 5. Nyungsep.
6 Bab 6. Membawa Drew.
7 Bab 7. Keseleo.
8 Bab 8. Diurut.
9 Bab 9. Ke toilet.
10 Bab 10. Hihang hoheng.
11 Bab 11. Mencuci mobil.
12 Bab 12. Menyewa Villa.
13 Bab 13. Kualat.
14 Bab 14. Tercebur.
15 Bab 15. Sedih.
16 Bab 16. Perjodohan
17 Bab 17. Mencari kos-an.
18 Bab 18. Teman baru
19 Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20 Bab 20. Latihan.
21 Bab 21. Tukang cekik.
22 Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23 Bab 23. berebut dilayani.
24 Bab 24. Menyumpal mulut
25 Bab 25. Menerima konsekuensi.
26 Bab 26. Gagal.
27 Bab 27. Deal
28 Bab 28. Sosok Twister.
29 Bab 29. The Monster.
30 Bab 30. Seimbang.
31 Bab 31. Lamaran pernikahan.
32 Bab 32. Mencari tahu.
33 Bab 33. Menganggap sama.
34 Bab 34. Kecelakaan.
35 Bab 35. Masih hidup.
36 Bab 36. Menolak kembali.
37 Bab 37. Pil KB.
38 Bab 38. Ketahuan.
39 Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40 Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41 Bab 41. Logo MTW.
42 Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43 Bab 43. Sam tahu.
44 Bab 44. Penengah.
45 Bab 45. Membayangi.
46 Bab 46. Kemenangan Drew.
47 Bab 47. Merelakannya.
48 Bab 48. Arisan.
49 Bab 49. Sejumlah uang.
50 Bab 50. Selembar surat.
51 Bab 51. Pergi ke desa.
52 Bab 52. Menyusul
53 Bab 53. Drama televisi.
54 Bab 54. Pancake.
55 Bab 55. Mengajak pulang.
56 Bab 56. Meminta tolong.
57 Bab 57. Mengurut Tesla.
58 Bab 58. Nasi goreng.
59 Bab 59. Duo kanebo kering.
60 Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61 Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62 Bab 62. The Little Memed
63 Bab 63. Rencana pembangunan.
64 Bab 64. Demo
65 Bab 65. Mendatangi.
66 Bab 66. Berorasi.
67 Bab 67. Batalnya perjanjian.
68 Bab 68. Dokter Mutia.
69 Bab 69. Menguping.
70 Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71 Bab 71. Pertikaian.
72 Bab 72. Tamparan keras.
73 Bab 73. Membawa Bella.
74 Bab 74. Lamar
75 Bab 75. Terlambat.
76 Bab 76. Keceplosan.
77 bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78 Bab 78. Kembali dirawat.
79 Bab 79. Tidak percaya.
80 Bab 80. Pusat kuliner.
81 Bab 81. Kerja sama
82 Bab 82. Bertamu.
83 Bab 83. Tatapan tajam.
84 Bab 84. Mana yang benar.
85 Bab 85. Sebuah keputusan.
86 Bab 86. Makan malam keluarga.
87 Bab 87. Kebakaran.
88 Bab 88. Nekad ke kota.
89 Bab 89. Menuntut.
90 Bab 90. Serangan Jantung.
91 Bab 91. Mulai menyelidiki
92 Bab 92. Menyamar.
93 Bab 93. Tekad Drew
94 Bab 94. Titik terang.
95 Bab 95. Tertangkap.
96 Bab 96. Terbongkar.
97 Bab 97. Membantu
98 Bab 98. Salah urat
99 Bab 99. Pengorbanan Drew.
100 Bab 100. Terima kasih
101 Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102 Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103 Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104 Bab 104. Mengaku.
105 Bab 105. Jatuh cinta.
106 Bab 106. Makan malam romantis.
107 Bab 107. Pacaran saja.
108 Bab 108. Papa Mertua.
109 Bab 109. Keliling naik sepeda
110 Bab 110. Menikmati alam.
111 Bab 111. Pernikahan Twister.
112 Bab 112. Pulang dari bulan madu
113 Bab 113. Makan malam pertama.
114 Bab 114. Pekerja Dadakan.
115 Bab 115. Tuan Hans sakit.
116 Bab 116. Sadar.
117 Bab 117. Maaf.
118 Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119 Bab 119. Gadis untuk Drew
120 Bab 120. Tidak menyetujui.
121 Bab 121. Video Call
122 Bab 122. Meluruskan
123 Bab 123. Menginap.
124 Bab 124. Permainan drama.
125 Bab 125. Tertangkap.
126 Bab 126. Pilihan sulit.
127 Bab 127. Patah hati
128 Bab 128. Mabuk
129 Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130 Bab 130. Menerima nasib.
131 Bab 131. Acara pertunangan.
132 Bab 132. Keluarga Luna.
133 Bab 133. Fitnah Luna.
134 Bab 134. Luna menemui Tesla.
135 Bab 135. Ada dimana Drew?
136 Bab 136. Belum mengetahui.
137 Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138 Bab 138. Terlacak.
139 Bab 139. Kebenaran terungkap
140 Bab 140. Keributan.
141 Bab 141. Memutar rekaman.
142 Bab 142. Dibatalkan.
143 Bab 143. Diijinkan.
144 Bab 144. Usir.
145 Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146 Bab 146. Sah!
147 Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148 Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149 Bab 149. Dua garis merah
150 Pengumuman karya baru
151 Bab 150. Akhir cerita (Tamat).
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1. Balapan.
2
Bab 2. Ketabrak sepeda.
3
Bab 3. Tukang intip dan bebek cempreng.
4
Bab 4. Bukan Valentino Rossi.
5
Bab 5. Nyungsep.
6
Bab 6. Membawa Drew.
7
Bab 7. Keseleo.
8
Bab 8. Diurut.
9
Bab 9. Ke toilet.
10
Bab 10. Hihang hoheng.
11
Bab 11. Mencuci mobil.
12
Bab 12. Menyewa Villa.
13
Bab 13. Kualat.
14
Bab 14. Tercebur.
15
Bab 15. Sedih.
16
Bab 16. Perjodohan
17
Bab 17. Mencari kos-an.
18
Bab 18. Teman baru
19
Bab 19. Tawaran pekerjaan.
20
Bab 20. Latihan.
21
Bab 21. Tukang cekik.
22
Bab 22. Ajakan nyonya Bianca
23
Bab 23. berebut dilayani.
24
Bab 24. Menyumpal mulut
25
Bab 25. Menerima konsekuensi.
26
Bab 26. Gagal.
27
Bab 27. Deal
28
Bab 28. Sosok Twister.
29
Bab 29. The Monster.
30
Bab 30. Seimbang.
31
Bab 31. Lamaran pernikahan.
32
Bab 32. Mencari tahu.
33
Bab 33. Menganggap sama.
34
Bab 34. Kecelakaan.
35
Bab 35. Masih hidup.
36
Bab 36. Menolak kembali.
37
Bab 37. Pil KB.
38
Bab 38. Ketahuan.
39
Bab 39. Nyonya Marlyn VS Ibu Tyas.
40
Bab 40. Keluar dari rumah sakit.
41
Bab 41. Logo MTW.
42
Bab 42. Kedatangan Tuan Hans
43
Bab 43. Sam tahu.
44
Bab 44. Penengah.
45
Bab 45. Membayangi.
46
Bab 46. Kemenangan Drew.
47
Bab 47. Merelakannya.
48
Bab 48. Arisan.
49
Bab 49. Sejumlah uang.
50
Bab 50. Selembar surat.
51
Bab 51. Pergi ke desa.
52
Bab 52. Menyusul
53
Bab 53. Drama televisi.
54
Bab 54. Pancake.
55
Bab 55. Mengajak pulang.
56
Bab 56. Meminta tolong.
57
Bab 57. Mengurut Tesla.
58
Bab 58. Nasi goreng.
59
Bab 59. Duo kanebo kering.
60
Bab 60. ketakutan Nyonya Sherly.
61
Bab 61. Ibu kandung dan Ibu Tiri.
62
Bab 62. The Little Memed
63
Bab 63. Rencana pembangunan.
64
Bab 64. Demo
65
Bab 65. Mendatangi.
66
Bab 66. Berorasi.
67
Bab 67. Batalnya perjanjian.
68
Bab 68. Dokter Mutia.
69
Bab 69. Menguping.
70
Bab 70. Membatalkan pernikahan.
71
Bab 71. Pertikaian.
72
Bab 72. Tamparan keras.
73
Bab 73. Membawa Bella.
74
Bab 74. Lamar
75
Bab 75. Terlambat.
76
Bab 76. Keceplosan.
77
bab 77. Pulang Atas Permintaan Sendiri.
78
Bab 78. Kembali dirawat.
79
Bab 79. Tidak percaya.
80
Bab 80. Pusat kuliner.
81
Bab 81. Kerja sama
82
Bab 82. Bertamu.
83
Bab 83. Tatapan tajam.
84
Bab 84. Mana yang benar.
85
Bab 85. Sebuah keputusan.
86
Bab 86. Makan malam keluarga.
87
Bab 87. Kebakaran.
88
Bab 88. Nekad ke kota.
89
Bab 89. Menuntut.
90
Bab 90. Serangan Jantung.
91
Bab 91. Mulai menyelidiki
92
Bab 92. Menyamar.
93
Bab 93. Tekad Drew
94
Bab 94. Titik terang.
95
Bab 95. Tertangkap.
96
Bab 96. Terbongkar.
97
Bab 97. Membantu
98
Bab 98. Salah urat
99
Bab 99. Pengorbanan Drew.
100
Bab 100. Terima kasih
101
Bab 101. Hubungan semakin dekat.
102
Bab 102. Kecemasan Nyonya Sherly
103
Bab 103. Nyonya Sherly vs Nyonya Marlyn.
104
Bab 104. Mengaku.
105
Bab 105. Jatuh cinta.
106
Bab 106. Makan malam romantis.
107
Bab 107. Pacaran saja.
108
Bab 108. Papa Mertua.
109
Bab 109. Keliling naik sepeda
110
Bab 110. Menikmati alam.
111
Bab 111. Pernikahan Twister.
112
Bab 112. Pulang dari bulan madu
113
Bab 113. Makan malam pertama.
114
Bab 114. Pekerja Dadakan.
115
Bab 115. Tuan Hans sakit.
116
Bab 116. Sadar.
117
Bab 117. Maaf.
118
Bab 118. Kenangan 10 tahun lalu
119
Bab 119. Gadis untuk Drew
120
Bab 120. Tidak menyetujui.
121
Bab 121. Video Call
122
Bab 122. Meluruskan
123
Bab 123. Menginap.
124
Bab 124. Permainan drama.
125
Bab 125. Tertangkap.
126
Bab 126. Pilihan sulit.
127
Bab 127. Patah hati
128
Bab 128. Mabuk
129
Bab 129. Nyonya Bianca tahu.
130
Bab 130. Menerima nasib.
131
Bab 131. Acara pertunangan.
132
Bab 132. Keluarga Luna.
133
Bab 133. Fitnah Luna.
134
Bab 134. Luna menemui Tesla.
135
Bab 135. Ada dimana Drew?
136
Bab 136. Belum mengetahui.
137
Bab 137. Rumah yang sesungguhnya
138
Bab 138. Terlacak.
139
Bab 139. Kebenaran terungkap
140
Bab 140. Keributan.
141
Bab 141. Memutar rekaman.
142
Bab 142. Dibatalkan.
143
Bab 143. Diijinkan.
144
Bab 144. Usir.
145
Bab 145. Undangan Nyonya Bianca.
146
Bab 146. Sah!
147
Bab 147. Kejahatan Nyonya Sherly.
148
Bab 148. Macam-macam gaya bebek.
149
Bab 149. Dua garis merah
150
Pengumuman karya baru
151
Bab 150. Akhir cerita (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!