Ken Dan Alyssa: Terpaksa Menikah
Di ruangan BK, seorang pria terlihat memutar bola matanya jengah mendengar nasihat-nasihat yang di berikan padanya. Dia sudah terbiasa mendengar kata-kata mutiara dari guru BK. Bahkan dia sampai hafal setiap kalimat yang keluar dari mulut guru BK yang di tujukan padanya.
Hal itu dikarenakan dia adalah murid paling nakal di sekolahnya. Dia sudah sering di panggil guru BK dan mendapat hukuman. Tapi semua itu tidak membuatnya jera. Dia justru semakin menjadi.
Kennan Alvaro, siswa yang sering berbuat onar di sekolah. Dia tidak segan menjahili teman maupun gurunya. Bahkan dia bergabung di Genk motor yang membuat semua orang takut padanya.
"Apa kau mendengar ku, Ken?" seru pak Anton yang merupakan guru BK sekaligus wali kelasnya
"Iya pak, saya dengar " jawab Ken malas.
Pak Anton menggeleng pelan, dia tahu jika ucapannya hanya masuk di telinga kanan dan keluar dari telinga kiri Ken. Ken tidak akan mencerna dan meresapi apa yang dia katakan. Untuk itu, Pak Anton sudah memanggil wali dari Kennan.
Tok Tok Tok
Ken menoleh kearah pintu saat mendengar suara pintu di ketuk. Jantungnya tiba-tiba berdetak kencang. Dia merasakan firasat buruk.
"Masuk!!" seru pak Anton
Dan benar saja, orang yang sangat dia kenal masuk ke ruang BK. dia adalah Rain Alvaro, kakaknya.
"Maaf pak, saya sedikit terlambat." seru Rain. Dia melirik sekilas Ken yang berdiri di sampingnya. Dia sudah bisa menebak apa yang terjadi.
Ini bukan pertama kalinya dia di undang oleh pihak sekolah karena masalah yang sama. Jadi dia tidak akan kaget dengan apa yang adiknya lakukan. Entah bagaimana lagi dia harus mengatasinya. Rasanya dia sudah lelah dengan kelakuan adiknya itu.
"Tidak masalah Tuan Rain." ucap pak Anton.
"Jadi ada apa anda memanggil saya pak?" tanya Rain
"Begini Tuan Rain. Seperti yang anda tahu jika adik anda sering sekali melakukan kesalahan. Dia suka berbuat onar dan sering sekali mengerjai temannya dan juga para guru."
"Selama ini kami masih bisa memaafkannya dan hanya memberinya hukuman saja karena bagaimanapun adik anda ini merupakan salah satu siswa yang berprestasi."
"Tapi untuk kali ini, apa yang adik anda lakukan sudah sangat keterlaluan. Dia membuat salah satu siswa masuk rumah sakit karena cidera di kakinya."
Deg
Rain melebarkan kedua matanya. Dia mengusap wajahnya kasar dan menatap nyalang adiknya yang tertunduk diam.
"Untuk itu kami terpaksa memberikan surat peringatan dan skorsing untuk Ken selama seminggu. Dan saya harap dia mau bertanggungjawab dan memperbaiki kesalahannya." ucap pak Anton
"Baik pak. Terimakasih. Kalau begitu kami permisi dulu." Rain tidak tahu lagi harus berkata apa. Dia segera menarik Ken keluar dan mendorongnya ke dinding dengan kasar.
"Apa kau puas? Kau puas melakukan semua ini, hah? Apa kau senang?" teriak Rain
Ken hanya tertunduk diam. Walaupun dia tidak takut dengan siapapun, tapi jika menyangkut kakaknya dia akan diam.
Baginya Rain adalah kakak terbaiknya. Dia adalah ibu sekaligus ayah untuknya yang sangat menyayanginya. Tapi walaupun begitu dia sangat merindukan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Hal itulah yang memicunya melakukan hal-hal gila hanya demi kesenangan saja.
"Sebenarnya apa yang kau inginkan, Ken? Sampai kapan kau akan terus berbuat ulah, hah? Apa belum cukup selama ini kau berbuat Onar?" teriak Rain lagi. Dia tidak perduli menjadi tontonan siswa yang ada di sana.
Dia sangat kesal. Dia tidak tahu lagi bagaimana menghadapi kenakalan adiknya.
"Maaf kak." lirih Ken
"Sekarang kau minta maaf. Besok kau akan berulah lagi. Apa masih berguna kata maafmu itu, hah?" Ini merupakan kesalahan fatal Ken. Maka dari itu, Rain begitu murka.
"Apa kakak harus mati agar kau bisa merubah sifat buruk mu ini, Ken?" lirih Rain
Ken mendongak menatap Rain. Raut wajahnya berubah seketika. "Jangan bicara ngawur kak. Aku tidak suka kau berkata seperti itu." Ken yang kesal memilih pergi. Dia sangat sensitif dengan kematian. Dan perpisahan adalah hal yang paling dia benci.
Saat dia berusia 3 tahun, kedua orangtuanya bercerai. Dan dia memilih ikut dengan ibu mereka. Tapi dua tahun kemudian Ibu mereka meninggal dan Ken hanya hidup berdua dengan Rain.
Rain yang saat itu berusia 8 tahun sudah harus bekerja membanting tulang untuk makan sehari-hari. Dan hal itu berlangsung sampai sekarang.
Rain yang pintar, berhasil mendirikan usahanya sendiri. Dan hal itu sudah merubah kehidupan mereka. Tapi tetap saja, Walaupun kebutuhan Ken selalu terpenuhi, tapi Ken tidak bisa merasakan kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Rain menghela nafas panjang menatap punggung Ken yang semakin menjauh. Dia mengusap wajahnya kasar dan memilih menghubungi kekasihnya yang kebetulan satu sekolah dengan Adiknya.
"Apa kita bisa bertemu? Kebetulan aku sedang di sekolah mu." seru Rain
"Baiklah."
Rain mematikan sambungan telepon dan bergegas menemui kekasihnya di tempat biasa.
Di sana, di taman sudah duduk seorang wanita cantik yang sedang membaca buku. Dia adalah Alyssa Aurora.
"Maaf membuatmu menunggu." Rain langsung tidur dengan menjadikan paha Alyssa sebagai bantal dan memejamkan matanya.
"Kenapa? Ken lagi ya?" seru Alyssa yang di jawab anggukan oleh Rain.
"Aku lelah Lys. Aku lelah menghadapi Ken. Kapan dia akan berubah?"
Alyssa tersenyum dan mengusap kepala Rain lembut. Dia sedikit tahu masalah kekasihnya itu. Dia mengenal Ken karena mereka satu sekolah tapi berbeda kelas. Bahkan mereka sempat bertemu beberapa kali saat makan malam bersama.
Kenakalan yang Ken lakukan pun dia juga tahu karena Ken sangat terkenal di sekolah.
Tapi walaupun begitu, mereka tidak pernah saling menyapa satu sama lain. Entahlah, Alyssa merasa jika Ken tidak menyukainya.
"Kau harus bersabar menghadapi adikmu. Kau tahu pasti kan kenapa Ken seperti itu? Jangan menegurnya dengan kekerasan karena hal itu hanya akan membuatnya semakin memberontak." seru Alyssa
"Iya, aku tahu. Tapi kadang aku lelah. Aku harus bagaimana agar Ken mau berubah. Apa aku mencarikannya calon istri saja?" ucapan Rain berhasil membuat Alyssa tertawa. Menikah? Yang benar saja. Mengurus diri sendiri saja Ken tidak bisa, bagaimana dia akan mengurus rumah tangga?
"Kenapa kau tertawa?" Rain bangun dan menatap Alyssa yang terlihat cantik saat tertawa.
"Aku hanya merasa aneh saja. Usia Ken masih muda tapi kau ingin mencarikan istri untuk nya hanya agar dia berubah."
"Kenapa memangnya? Kau juga masih muda tapi aku berniat untuk segera melamar mu."
Deg
Tawa Alyssa terhenti. Dia menatap Rain dengan seksama. Melamar? Satu kata yang dia nantikan. Satu kata yang dia inginkan dari pria yang dia cintai. Tapi bukankah itu terlalu cepat? Dia masih ingin mengejar mimpinya dan kuliah tapi...
"Aku berencana melamar mu setelah kelulusan nanti. Dan aku juga akan mendukungmu jika kau masih ingin kuliah. Jadi, Kau mau kan menikah denganku?" tanya Rain
Lidah Alyssa terasa kelu. Bibirnya bergetar dan kedua matanya mulai memanas. Dia tidak percaya Rain akan mengatakan hal itu padanya.
"Kenapa kau diam? Apa kau tidak mau?" tanya Rain lagi
"A_aku bahagia kak. A_aku bahagia." Alyssa memeluk Rain. Air matanya tidak dapat terbendung lagi. "Aku bersedia menikah denganmu." lirih Alyssa
Rain membalas pelukan Alyssa. Dia juga bahagia karena sebentar lagi mereka bisa hidup bersama. Walaupun usia mereka terpaut jauh tapi dia akan berusaha membahagiakan kekasihnya.
Tapi apa semua itu akan menjadi nyata?
Manusia hanya bisa berencana tapi Tuhanlah yang menentukan.
Setelah bertemu dengan Alyssa, hati Rain menjadi lebih tenang. Tidak hanya nasihat yang Alyssa berikan mengenai adiknya tapi lamarannya juga diterima.
Hal itu membuatnya sangat senang. Untuk itu dia bergegas kembali ke perusahaan untuk segera menyelesaikan pekerjaannya dan setelah itu dia akan menemui Ibu panti untuk meminta ijin melamar Alyssa.
Walaupun masih terlalu muda tapi usia Alyssa sudah cukup untuk menikah. Tapi Rain tidak ingin egois. Setelah menikah nanti, dia akan membiarkan Alyssa mengejar cita-citanya.
"Aku sudah tidak sabar." Rain terlihat senang. Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
Tapi naas, mobil yang di kendarai Rain mengalami masalah. Rem nya blong yang membuat laju mobilnya tidak terkendali.
"Kenapa bisa begini?" Rain menginjak-injak rem. Tapi sayangnya tidak berfungsi. Dan tiba-tiba dari arah depan ada mobil yang melaju kearahnya.
Rain tersentak dan langsung membanting setir yang membuat mobil tersebut menabrak trotoar.
Bruak
Mobil Rain berhenti dengan posisi menghalangi jalan. Nafas Rain terengah-engah, dia syok dan tidak mengalami luka yang serius. Tapi dari arah lain sebuah truk melaju kencang.
Rain terdiam menatap Truk tersebut dan...
BRUAKH
Mobil Rain tertabrak keras yang mengakibatkan mobil tersebut terguling beberapa meter.
Orang-orang yang melihat kejadian itu segera menelepon ambulans dan polisi untuk mengevakuasi korban kecelakaan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
PYAARR
Ken yang sedang bersantai di rumah di kagetkan dengan foto kakaknya yang tiba-tiba terjatuh.
Dia mendekat dan mengambil foto tersebut. "Kakak!!" gumamnya. Dia memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sesak. "Ada apa ini? Kenapa rasanya aku ingin menangis?" batin Ken
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™
ku kasih Kopi aja lah, kembang kek penampakan aja🤭
2023-05-02
1
𝑰𝒍 𝒏𝒖𝒍𝒍𝒂
Mampir makk, semangat😍
2023-05-02
1
SugarBaby_
Semangat makkkk aku udh kasih kopi biar matanya melekk🤣🤣🤣
2023-05-01
1