Aku Tidak Akan Melepaskannya

Alyssa sampai di perusahaan. Dia bergegas ke ruangannya dan mulai menyibukkan diri dengan mengerjakan semua pekerjaannya.

Dia sengaja melakukan hal itu hanya untuk melupakan rasa sakitnya atas ucapan yang dilontarkan oleh Ken.

"Kau baik-baik saja?" tanya Alvin yang merasa jika wanita itu sedang tidak baik-baik saja.

"Aku tidak apa-apa kak." jawabnya singkat

"Oh, syukurlah!!" Alvin tahu jika Alyssa berbohong. Terlihat dari kedua mata Alyssa yang seperti menahan tangis. Dan dia bisa menebak jika semua itu pasti karena Ken.

Padahal Alyssa terlihat bersemangat saat pergi ke basecamp untuk memberi kejutan pada Ken. Tapi entah apa yang terjadi, sepertinya semua tidak sesuai dengan yang diharapkan wanita itu.

"Aku sudah memeriksa cctv dua tahun yang lalu. Dan sepertinya rekaman yang kita cari sudah dihapus oleh seseorang." Seru Alvin

"Benarkah?" tanya Alyssa

"Iya. Tapi aku akan berusaha memulihkannya. Siapa tahu bisa. Dan kita harus fokus pada laporan-laporan di bulan-bulan sebelum Edo di pecat." Ucap Alvin

Alyssa mengangguk paham. Walaupun ini sangat rumit tapi setidaknya mereka bisa mencari kejanggalan atau kecurangan yang mungkin dilakukan oleh Raymond dengan berpatok pada informasi yang diberikan Edo.

Edo sudah menceritakan semuanya pada Alvin dan juga Alyssa. Edo berkata jika dia mendengar pembicaraan Raymond dengan asistennya yang ingin memanipulasi laporan keuangan untuk kepentingan pribadi. Tapi karena hal itu juga, Edo dipecat secara tidak terhormat.

Bahkan Raymond membuat Edo tidak diterima di perusahaan manapun dengan menyebar rumor jika Edo melakukan korupsi perusahaan.

Karena itu Edo hanya bisa bekerja sebagai buruh bangunan. Tapi dengan bantuan Alvin, Edo sekarang bisa membuka usaha kecil-kecilan.

Tapi ada yang aneh. Kenapa sulit sekali mencari hal yang mencurigakan itu? Seolah laporan ini tidak di manipulasi sama sekali. Apakah si pembuat laporan adalah seorang yang ahli? Atau jangan-jangan ini adalah konspirasi besar yang melibatkan banyak oknum di perusahaan ?

Baik Alyssa maupun Alvin tidak mau berspekulasi dulu. Sekarang yang harus dia lakukan adalah mengecek ulang laporan tersebut dengan teliti.

"Sepertinya malam ini aku harus lembur." celetuk Alvin

"Kenapa begitu?" tanya Alyssa

"Dari tadi aku hanya mengecek laporan dua tahun lalu dan aku belum mengerjakan pekerjaanku hari ini. Aku harus membuat proposal kerjasama kita yang sempat tertunda saat perusahaan dipimpin tuan Raymond beberapa bulan yang lalu." terang Alvin

"Kenapa kau tidak bilang padaku, kak?" Alyssa cukup terkejut. Karena hal itu juga menyangkut dirinya yang merupakan pemimpin perusahaan.

"Maaf Lys, bukannya aku tidak ingin mengatakannya padamu. Tapi melihat kau yang begitu bersemangat ingin memberi kejutan pada Ken, aku....

"Apapun alasannya, kau harusnya memberitahuku, kak." sela Alyssa. Dia menghela nafas panjang dan menyandarkan punggungnya.

Ini juga kesalahannya. Setelah bertemu dengan Edo, dia memutuskan untuk mengunjungi basecamp Ken dan geng motornya.

Alyssa tahu dimana tempatnya karena saat Rain masih koma, Alyssa pernah mengikuti kemana Ken pergi. Bahkan Alyssa tahu tempat biasa Ken mengikuti balapan liar.

Awalnya dia berencana untuk mengikuti semua kegiatan Ken. Dia ingin memahami Ken, mengetahui perasaan dan keinginan pria itu agar dia tahu cara yang tepat untuk membuat Ken sadar.

Alyssa tidak ingin Ken berubah karena terpaksa. Tapi Alyssa ingin Ken menyadari jika dunia ini indah.

Tapi sayangnya kehilangan orang terpenting di hidupnya, membuat Ken semakin liar.

"Jika Kakak lembur, aku juga akan lembur. Kakak bisa mengerjakan pekerjaan kakak, dan aku akan mempelajarinya nanti." seru Alyssa

"Apa kau yakin? Bagaimana dengan Ken?" tanya Alvin

"Ken ya?" gumam Alyssa. Dia menatap Alvin dan berkata, "Kakak tidak perlu khawatir. Dia sudah besar dan bisa mengurus dirinya sendiri."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tepat pukul 21:00 malam, Ken baru saja pulang. Dia membuka pintu dan mendapati rumah yang gelap gulita.

Dia mencari saklar lampu dan menyalakannya. Sepi!! Seperti tak berpenghuni.

"Kemana Alyssa ? Apa dia sudah tidur?" gumamnya. "Apa peduliku?" Ken hendak ke kamarnya karena dia ingin segera mandi. Tapi langkanya terhenti saat melihat makanan di atas meja makan.

Hal itu mengingatkannya tentang makan siang tadi di basecamp. "Apa yang aku pikirkan?" gumamnya lagi. Ken tidak memperdulikannya dan segera naik kelantai atas.

Tapi tiba-tiba langkahnya terhenti. Dia menoleh menatap meja makan karena merasa ada yang aneh. Dan untuk memastikannya, Ken kembali turun dan menuju ruang makan.

Di sana, makanan yang tersedia tidak hanya tertata rapi. Tapi juga tertutup rapat. Ken membuka satu persatu tempat makan tersebut dan ada beberapa menu makanan kesukaannya.

"Tidak biasanya Alyssa menutup makanan seperti ini?" Karena penasaran, Ken ingin menanyakannya langsung pada Alyssa di kamarnya. Tapi matanya tidak sengaja menangkap selembar kertas yang diletakkan di bawah salah satu tempat makanan itu.

Ken menyipitkan matanya. Dia mengambil kertas tersebut dan membacanya.

"Maaf, aku tidak bisa pulang karena malam ini aku lembur. Tapi besok pagi akan aku usahakan untuk pulang dan menyiapkan sarapan untukmu."

Ken meremas kertas tersebut dan membuangnya begitu saja. "Lembur? Cih...!!" Ken segera berlari keluar dan menaiki motornya.

Kemana dia akan pergi?

Tentu saja menyusul Alyssa yang saat ini masih berada di kantor.

Ken curiga jika itu semua hanya akal-akalan Alyssa saja. Bahkan di pikirannya saat ini, Alyssa sedang bersama dengan pria lain. Dan jika itu benar, dia bisa menjadikan hal itu sebagai alasan untuk mengambil alih perusahaan dan menceraikannya.

Semua orang mengatakan jika Alyssa wanita yang baik. Tapi kali ini Ken akan membuktikan jika wanita itu tidak sebaik yang mereka kira.

Ken melaju kencang menggunakan motornya. Bahkan dalam hitungan menit, jarak yang harusnya ditempuh 1,5 jam dapat dia tempuh hanya selama 30 menit saja.

Ken turun dari motornya dan bertemu dengan satpam yang berjaga

Satpam yang mengenal Ken, langsung membuka pintu untuk Ken dan membiarkannya masuk.

"Tuan Ken mau menjemput Nyonya ya? Kebetulan sekali nyonya masih didalam dengan tuan Alvin." ucap pak satpam.

Ken tidak mengatakan apapun. Dia segera masuk setelah mendengar ucapan satpam. "Jadi kau berselingkuh dengan Kak Alvin ya!!" batin Ken geram.

Dengan langkahnya yang begitu lebar, Ken sudah tidak sabar untuk memergokinya istrinya. Tapi saat dia berjalan di lorong perusahaan, tanpa sengaja dia bertemu dengan Alvin yang baru saja keluar dari ruangan Alyssa.

"Ken!!!" sapa Alvin.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Aku baru saja ingin menghubungimu untuk membujuk Alyssa agar mau pulang. Tapi ternyata kau sudah datang." seru Alvin. Dia mengajak Ken ke pantry dan minum teh bersama.

"Alyssa bekerja sangat keras. Dia ingin mempertahankan perusahaan Rain setidak nya sebelum....

"Kenapa dari tadi kau selalu memuji Alyssa? Apa kau menyukainya?" Tanya Ken menyela.

Alvin hanya tersenyum. Dia menyeruput teh nya dan berkata, "Anggap saja begitu."

"Apa maksudmu, kak? Apa kau ingin menjadi orang ketiga di rumah tangga kami?" tanya Ken dengan nada tinggi.

"Rumah tangga yang seperti apa yang kau maksud Ken? Bukankah kau ingin menceraikan Alyssa?"

Deg

"Dari mana Kak Alvin tahu? Apa Alyssa yang mengatakannya?" batin Ken

"Untuk apa aku merusak rumah tangga yang sudah berantakan dari awal? Aku hanya perlu menunggu, Ken. Menunggu kau merusak hubungan kalian sendiri." seringai Alvin

Ken mengepalkan tangannya erat. Dia tidak menyangka jika orang yang dia percaya justru mempunyai niat buruk padanya.

Tidak!! Ini tidak bisa dibiarkan. Sepertinya dia harus menunda untuk segera menceraikan Alyssa.

Sial!!! Kenapa dia jadi plin plan begini? Bukankah bagus jika Alvin menyukai Alyssa. Dia bisa menjadikan hal itu sebagai alasan untuk secepatnya menceraikan Alyssa. Tapi entah kenapa dia tidak rela.

"Selama ini Alyssa berusaha mempertahankan perusahaan Rain agar tidak jatuh ke tangan tuan Raymond. Kami mencoba mencari hal yang mencurigakan yang bisa menyeret tuan Raymond keranah hukum. Itu sebabnya kami lembur hari ini." terang Alvin

Deg

"Paman?" batin Ken. Sudah dia duga jika Raymond mempunyai niat tersembunyi. Dia menawari bantuan untuk menyingkirkan Alyssa dan merebut perusahaan kakaknya.

"Jadi kau ikut lembur karena ingin mendekati Alyssa?" tanya Ken dingin

"Mendekati Alyssa?" Alvin tertawa keras sampai-sampai dia terbatuk-batuk. "Maaf." Alvin menyeruput tehnya dan meletakkannya kembali di meja. "Kau salah Ken, aku ikut lembur karena aku sudah berjanji pada Rain untuk membantu mengembangkan dan mempertahankan perusahaan ini."

"Rain adalah sahabatku. Dia selalu membantuku disaat aku kesusahan. Untuk itu aku ingin membalas kebaikannya dengan membantunya di perusahaan." lanjut Alvin

Ken mengepalkan tangannya dan mencengkeram kerah baju Alvin dengan erat. "Membantu? Mendekati Alyssa apa itu yang di sebut membantu? Bahkan kau berencana merebut orang yang kak Rain cintai. Apa itu yang disebut balas budi, hah?" teriak Ken. Dia menatap nyalang Alvin karena begitu geram pada pria itu.

"Santai Ken!!" Alvin melepas cengkeraman Ken dan merapikan kembali bajunya. "Aku berjanji akan membantu Rain dengan menjaga sesuatu yang berharga untuknya. Termasuk Alyssa."

Deg

"Jika kau menyakiti Alyssa, aku yang akan menjaganya. Dan semua itu aku lakukan demi Rain." ucapnya lagi.

Lagi-lagi Ken menampakan wajah tidak suka. Dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak menghajar Alvin saat itu juga.

"Dengar ini baik-baik Alvin Mahendra!! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menceraikan Alyssa. Jadi jangan harap kau bisa merebutnya dariku. Ingat itu!!" Ken pergi dari pantry dengan raut wajah yang sulit diartikan.

Yang harus dia lakukan sekarang adalah membuat perhitungan dengan Alyssa karena sudah berani berdekatan dengan pria lain.

Sementara Alvin masih duduk menikmati tehnya. Dia berdiri mendekati jendela dan menatap pemandangan malam di luar sana.

"Tidak akan membiarkanku merebut Alyssa darinya?" gumam Alvin. Tapi tidak lama kemudian, dia tertawa keras sampai air matanya keluar.

"Kau lihat tadi Rain!!! Adikmu begitu lucu saat cemburu. Ha.. ha.. ha... Astaga!! Aku tidak bisa berhenti tertawa."

"Kau benar Rain. Ken menyukai Alyssa. Huh.. Adikmu itu benar-benar bodoh. Jika dia menyukai Alyssa kenapa dia menyia-nyiakannya? Bahkan dia tega membuat Alyssa menangis." gerutu Alvin. Dia menatap langit malam dan kembali berkata, "Tapi aku serius Rain. Jika Ken melepas Alyssa, aku yang akan menjaganya."

Episodes
1 Kecelakaan
2 Permintaan Rain
3 Pergi Untuk Selama-lamanya
4 Perusahaan RK Corp
5 Dia Melakukannya Demi Dirimu
6 Hari Pertama Kerja
7 Aku Membencimu
8 Terluka
9 Tuan Muda Yang Menyebalkan
10 Menghasut
11 Mencari Tahu
12 Kedatangan Alyssa Di Basecamp
13 Cemburu
14 Aku Tidak Akan Melepaskannya
15 Akan Aku Buat Dia Mencintaiku
16 Syarat
17 Pemandangan Indah
18 Ciuman Pertama
19 Asisten
20 Marah
21 Tanda
22 Pamer
23 Rahasia Hati
24 Bertengkar
25 Berkelahi
26 Ungkapan Cinta Grace
27 Kau Hanya Milikku
28 Maaf Dan Terimakasih
29 Bantuan
30 Rahasia Ken
31 Pemimpin Perusahaan Yang Baru
32 Akan Aku Buat Kau Melupakannya
33 Balapan 1
34 Balapan 2
35 Melindungi Alyssa
36 Kerjasama
37 Pilihan
38 Saran Dari Revan
39 Zean Dan Grace
40 Aku Milikmu
41 Malu
42 Kedatangan Grace
43 Bulan Madu Dadakan
44 Bulan Madu Dadakan 2
45 Aku Mencintaimu, Alyssa
46 Rencana Raymond
47 Basecamp Diserang
48 Obsesi Zean
49 Kedatangan Zean
50 Tekad Ken
51 Peringatan
52 Rencana Ken
53 Salinan Laporan
54 Fakta Kecelakaan Rain
55 Mencari Tahu
56 Video
57 Pelaku
58 Teror
59 Teror 2
60 Skenario
61 Dia Istriku
62 Pasti Ada Cara Lain
63 Hamil?
64 Bertemu Zean
65 Makan Makanan Asam
66 Marah
67 Mabuk
68 Rekaman Video
69 Kehancuran Zean Dan Grace
70 Sembunyi
71 Pelaku Penyebar Video
72 Zean Beraksi
73 Tertangkap
74 Aku Mencintaimu
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Kecelakaan
2
Permintaan Rain
3
Pergi Untuk Selama-lamanya
4
Perusahaan RK Corp
5
Dia Melakukannya Demi Dirimu
6
Hari Pertama Kerja
7
Aku Membencimu
8
Terluka
9
Tuan Muda Yang Menyebalkan
10
Menghasut
11
Mencari Tahu
12
Kedatangan Alyssa Di Basecamp
13
Cemburu
14
Aku Tidak Akan Melepaskannya
15
Akan Aku Buat Dia Mencintaiku
16
Syarat
17
Pemandangan Indah
18
Ciuman Pertama
19
Asisten
20
Marah
21
Tanda
22
Pamer
23
Rahasia Hati
24
Bertengkar
25
Berkelahi
26
Ungkapan Cinta Grace
27
Kau Hanya Milikku
28
Maaf Dan Terimakasih
29
Bantuan
30
Rahasia Ken
31
Pemimpin Perusahaan Yang Baru
32
Akan Aku Buat Kau Melupakannya
33
Balapan 1
34
Balapan 2
35
Melindungi Alyssa
36
Kerjasama
37
Pilihan
38
Saran Dari Revan
39
Zean Dan Grace
40
Aku Milikmu
41
Malu
42
Kedatangan Grace
43
Bulan Madu Dadakan
44
Bulan Madu Dadakan 2
45
Aku Mencintaimu, Alyssa
46
Rencana Raymond
47
Basecamp Diserang
48
Obsesi Zean
49
Kedatangan Zean
50
Tekad Ken
51
Peringatan
52
Rencana Ken
53
Salinan Laporan
54
Fakta Kecelakaan Rain
55
Mencari Tahu
56
Video
57
Pelaku
58
Teror
59
Teror 2
60
Skenario
61
Dia Istriku
62
Pasti Ada Cara Lain
63
Hamil?
64
Bertemu Zean
65
Makan Makanan Asam
66
Marah
67
Mabuk
68
Rekaman Video
69
Kehancuran Zean Dan Grace
70
Sembunyi
71
Pelaku Penyebar Video
72
Zean Beraksi
73
Tertangkap
74
Aku Mencintaimu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!