Sementara itu di rumah, Ken baru saja bangun. Dia bergegas mandi dan turin menuju meja makan.
Awalnya dia merasa aneh karena biasanya Alyssa akan membangunkannya dan memintanya untuk segera sarapan.
Tapi pagi ini, wanita itu tidak terlihat batang hidungnya. Hingga saat dia sampai di meja makan, dia menemukan catatan yang ditinggalkan oleh Alyssa.
"Maaf aku tidak membangunkan mu. Aku terburu-buru karena harus segera ke perusahaan. Tapi aku sudah membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan untukmu. Jika kau mau, datanglah ke perusahaan juga."
Ken meremas kertas tersebut dan membuangnya. "Ingin aku datang ke perusahaan? Cih... Apa kau ingin mempermalukan ku dengan menyaksikan pengangkatan mu menjadi pemimpin perusahaan yang baru?" teriak Ken. Dia menatap sekilas makanan di atas meja dan pergi begitu saja.
Membaca pesan Alyssa membuat nafsu makannya hilang. Dia merasa muak. Untuk itu dia meraih kunci motornya dan memilih pergi ke basecamp geng motornya, Devil Rider.
Ken mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Beberapa kendaraan bahkan mengklakson agar Ken berhati-hati dan tidak terlalu ngebut karena hal itu bisa membahayakan orang lain dan juga Ken sendiri.
Tapi Ken tidak terlalu memperdulikan mereka. Dia sudah biasa balapan dan seolah tidak perduli dengan nyawanya.
Tidak berapa lama, Ken sampai di basecamp Devil Rider. Dia disambut temen-temennya yang langsung membawa Ken untuk masuk.
"Kenand Alvaro, lama tidak berjumpa kawan." Satria yang merupakan salah satu anggota geng motor melakukan tos persahabatan dengan Ken. "Bagaimana kabarmu?" tanya Satria
"Seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja." jawab Ken dingin
"Ada apa Ken? Kenapa wajahmu terlihat kesal seperti itu? Apa istrimu tidak melayani mu dengan baik, hah?" ledek Satria
Ken tidak menanggapinya. Dia hanya menatap malas Satria. Tapi lama kelamaan ucapan Satria membuatnya naik pitam.
"Itu sudah pasti karena yang dia cintai itu kakakmu. Tapi sayang kakakmu tidak berumur panjang. Harusnya kau senang bisa menikahi kekasih kakakmu yang cantik itu. Jika aku jadi.....
BUGH
Satria tersungkur setelah mendapat pukulan dari Ken. "Jangan pernah menyebut nama kakakku dengan mulut kotor mu itu, sialan!!" teriak Ken. Dia sangat kesal dan marah. Niatnya datang untuk menenangkan diri tapi temannya justru menambah suasana hatinya menjadi semakin buruk.
Ken menarik kerah Satria untuk berdiri dan bersiap untuk memukulnya lagi. Tapi teman-temannya yang lain segera melerai mereka.
"Lepaskan aku!! Biar aku beri pelajaran pada mulutnya yang busuk itu." teriak Ken
"Sudah Ken, ayo ikut aku!!" Ken ditarik Revan yang merupakan ketua geng motor. Dia membawa Ken ke ruangannya.
Sementara Satria dibawa menyingkir oleh temannya yang lain. "Harusnya kau tidak berkata seperti itu, Sat. Walaupun Ken seperti itu tapi dia sangat menyayangi kakaknya. Jadi aku sarankan untuk meminta maaf padanya setelah Ken tenang." seru Delon
Satria mengangguk dan mengusap darah disudut bibirnya.
...****************...
"Kenapa kau membawaku kemari? Harusnya kau membiarkanku memberi pelajaran pada Satria." seru Ken ketus
Revan hanya tersenyum. Dia menuangkan bir di gelas dan memberikannya pada Ken. "Aku tahu dia sudah keterlaluan. Tapi kau kan tahu sendiri jika Satria memang seperti itu. Dia tidak bermaksud menghina kakakmu."
Ken menenggak bir pemberian Revan. Walaupun begitu dia tetap tidak terima saat orang lain mengatakan hal buruk mengenai kakaknya.
"Ada apa sebenarnya?" tanya Revan
Ken terdiam dan kembali menenggak birnya.
"Ini masih pagi Ken. Jangan terlalu banyak minum!!"
"Sejak kapan kau menjadi cerewet, kak? Lagipula minum beberapa gelas tidak akan membuatku mabuk." seru Ken
Revan tertawa. Dia ikut meminum bir miliknya. Ken adalah anggota paling hebat di gengnya. Dia selalu menang di setiap pertandingan balapan. Bahkan jika ada lawan yang tidak terima dengan kemenangan mereka saat bertanding, Ken akan pasang badan dan menghajar mereka semua.
Revan ingin mengangkat Ken menjadi wakilnya, tapi Ken tidak mau. Dia tau jika Ken masih menghormati kakaknya. Dia ingin berhenti tapi keadaan yang membuatnya semakin terjerumus ke dalam lubang hitam.
Untuk itu Revan memutuskan untuk melindungi Ken setelah tahu tentang kematian kakaknya.
"Sekarang katakan padaku!! Ada apa?" tanya Revan
Ken menghela nafas panjang dan mulai menceritakan tentang harta peninggalan Rain yang jatuh ke tangan istrinya. Dia merasa jika Rain tidak menyayanginya. Tanpa ijinnya dia pergi untuk selama-lamanya. Dan sekarang Rain justru memberikan semua hartanya untuk Alyssa.
"Aku tidak tahu pasti, tapi aku merasa jika kakakmu melakukan hal itu demi dirimu, Ken." seru Revan
"Demi diriku? Dia menjadikanku gelandang dan memintaku mengemis pada Alyssa. Apanya yang demi diriku, kak?" teriak Ken
"Aku tahu perasaanmu Ken. Tapi jika aku jadi kakakmu, aku akan melakukan hal yang sama." seru Revan
Ken mendengus kesal. Dia berfikir akan mendapat dukungan dari Revan. Tapi ternyata semua sama saja.
"Jangan kesal begitu. Jika kau tidak terima, kau mau apa? Membunuh istrimu?"
Ken menatap tidak suka pada Revan. Membunuh? Dia memang suka berkelahi tapi dia tidak pernah sekalipun membunuh.
"Jangan menatapku seperti itu!! Aku kan hanya bertanya." Revan menuangkan bir kedalam gelas dan menenggaknya. "Pasti kakakmu melakukan semua itu karena ada maksud tertentu Ken. Dia tidak mungkin sembarangan memberikan hartanya pada orang yang tidak mempunyai hubungan darah dengannya." ucapnya lagi
Ken terdiam sejenak. Di ingatannya terlintas ucapan pengacara kemarin.
"Anda akan mendapatkan kembali hak anda jika anda bisa merubah kebiasaan buruk anda."
Ken mengepalkan tangannya, "Jadi kau memaksaku untuk berubah dengan cara seperti ini, Kak?" batin Ken. Dia menenggak bir langsung dari botolnya karena kesal.
"Jika kakakmu memberikan hartanya pada istrimu, berarti kakakmu sangat mempercayai istrimu. Itu artinya dia wanita baik-baik. Jadi kau tidak usah khawatir dia akan mengusir mu." ledek Revan
Ken berdecak kesal. Memang Alyssa adalah wanita yang baik. Tapi tetap saja dia tidak terima. Karena Alyssa menjadi pewaris utama, dia sudah menginjak-injak harga dirinya.
Sepertinya dia harus mulai mengambil alih semuanya dan memperlihatkan jika dia berhak untuk mendapatkan apa yang menjadi hak nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments