DI PERUSAHAAN RK CORP
Semua dewan direksi sudah berkumpul di ruang rapat. Mereka akan menyaksikan pengangkatan pemimpin baru perusahaan RK corp yang merupakan adik ipar dari pemimpin sebelumnya, yaitu Alyssa Aurora.
Semua tahu siapa Alyssa. Dia adalah istri Kenand Alvaro, adik Rain Alvaro. Dan mereka juga tahu seperti apa Ken. Untuk itu saat perusahaan akan dikelola oleh Alyssa, mereka semua setuju karena jika perusahaan jatuh ke tangan Ken, mereka khawatir jika perusahaan tersebut justru akan mengalami penurunan.
"Terimakasih karena berkenan untuk hadir dalam rapat kali ini. Seperti yang kita semua ketahui, pemimpin perusahaan sebelumnya yaitu tuan Rain Alvaro telah meninggal dunia dan menyerahkan kepemimpinan perusahaan kepada adik iparnya yaitu Alyssa Aurora. Waktu dan tempat kami persilahkan nyonya." seru Alvin
Alyssa tersenyum dan berdiri. Dalam hati dia sangat gugup. Dia seperti berhadapan dengan mahkluk mengerikan. Tatapan mereka seperti akan melahapnya hidup-hidup.
"Rileks Lyssa, kau pasti bisa." ucapnya dalam hati menyemangati diri sendiri.
"Selamat pagi semuanya. Pertama-tama saya mau mengucapkan terimakasih banyak karena sudah berkenan hadir dalam rapat hari ini."
"Saya disini dipercaya oleh alm Kak Rain untuk menggantikan posisinya memimpin perusahaan ini. Saya sadar saya masih pemula dan belum tahu cara kerja suatu perusahaan. Tapi saya akan berusaha dan banyak belajar untuk membawa perusahaan ini menjadi lebih baik."
"Jadi saya mohon kerjasamanya."
Semua yang hadir dalam rapat tersebut bertepuk tangan atas sambutan dari Alyssa. Tapi ada satu orang yang terlihat tidak senang, yaitu Tuan Raymond.
Mereka memberi selamat untuk Alyssa dengan berjabat tangan. Tapi saat Raymond mendekat, dia justru mengatakan hal buruk tentang Alyssa.
"Aku sangat salut padamu. Tidak bisa bersama Rain, sekarang kau justru bersama adiknya. Dan kau mendapatkan semua harta yang Rain tinggalkan." seru Raymond
Alyssa terdiam. Dia melihat orang-orang yang mulai berbisik-bisik membicarakan dirinya. Dan hal itu mulai membuatnya tidak nyaman.
"Kau masih kuliah dan belum pernah bekerja di perusahaan manapun. Apa kau yakin bisa menjalankan amanah Rain dengan baik, hm?" lanjut Raymond
Alyssa mengepalkan kedua tangannya erat. Inilah yang dia takutkan. Akan banyak yang meragukan kemampuannya. Ditambah dia yang bukan siapa-siapa justru mendapatkan harta warisan dari Rain.
Hal itu pasti mengundang persepsi kurang baik di mata karyawannya. Mereka mulai membicarakan status Alyssa dan menilai jika dia adalah wanita yang tidak benar.
Alvin yang berdiri di samping Alyssa ikut geram dengan ucapan Raymond. "Maaf tuan Raymond. Mau seperti apapun Nyonya Alyssa tapi beliau adalah pemimpin perusahaan yang ditunjuk langsung oleh tuan Rain untuk menggantikan dirinya. Jadi...."
"Sudahlah kak." sela Alyssa. Dia menatap satu persatu orang di sana dan berkata, "Kalian boleh menganggap aku seperti apa. Yang jelas aku hanya menjalankan amanah dari kak Rain. Soal aku bisa atau tidak, kita tidak akan tahu sebelum mencobanya. Dan seperti yang saya katakan tadi. Aku masih harus banyak belajar. Mohon bantuan dan kerjasamanya. Terimakasih." Alyssa membungkuk hormat dan meninggalkan ruang rapat diikuti Alvin yang mengekor di belakangnya.
Ini sangat menyakitkan. Untuk pertama kalinya dia dihina seperti itu. Jika mereka tahu Asal-usul Alyssa mereka pasti akan semakin menghina dirinya.
"Lys, kau tidak apa-apa kan?" tanya Alvin
"Iya kak, aku tidak apa-apa."
"Jangan terlalu dipikirkan. Tuan Raymond mengatakan hal itu pasti mempunyai tujuan untuk menjatuhkan mu. Jika kau bersedih, maka dia mempunyai peluang untuk menyingkirkan mu." seru Alvin
"Iya kak, aku tahu. Aku akan berusaha bertahan setidaknya sampai Ken berubah lebih baik dan mengambil alih perusahaan. Selama itu, aku akan mempertahankan perusahaan ini." sahut Alyssa
Alvin tersenyum, "Jangan khawatir!! Seperti yang sudah aku katakan, aku akan membantumu."
"Terimakasih kak."
Alvin mengangguk dan melihat tumpukan berkas di atas meja Alyssa. "Sepertinya kau akan sangat sibuk di hari pertama kau masuk kerja."
"Yeah, sepertinya begitu. Ayo kita kerjakan!!!"
Alyssa dan Alvin mulai mengecek satu persatu laporan dua tahun terakhir. Lebih tepatnya saat perusahaan di pegang oleh Raymond.
Hal itu juga bisa Alyssa gunakan untuk belajar. Dan sedikit demi sedikit dia mulai mengerti. Bahkan dia tidak sungkan untuk bertanya pada Alvin mengenai hal yang tidak dia mengerti.
Hingga tanpa mereka sadari hari sudah petang. Alvin membereskan berkas-berkas yang selesai dia periksa dan melihat Alyssa yang terlihat serius mempelajari berkas lainnya.
"Sudah malam. Kita lanjutkan besok. Lagipula ini hari pertama kau bekerja. Kau tidak berniat untuk lembur bukan?" seru Alvin.
"A_apa?" Alyssa melihat jam dipergelangan tangannya. "Astaga, sudah malam." Dia mengambil ponselnya dan ada 10 panggilan tidak terjawab dan semua itu dari Ken.
"Gawat!! Dia pasti marah." seru Alyssa panik. Dia mulai membereskan berkas di mejanya dan bersiap untuk pulang.
"Tidak usah tergesa-gesa. Memangnya siapa yang marah?" tanya Alvin
"Ken. Dia meneleponku sebanyak 10 kali. Tapi aku tidak dengar. Dia pasti marah karena aku belum pulang."
Alvin terdiam. Dia tersenyum dan mendekat. "Sepertinya kau menjalankan tugasmu dengan baik, ya."
"Apa maksud kakak?"
"Yang aku liat, Ken tidak menyukaimu. Tapi kau sekarang bersikap seperti istri yang takut dengan suaminya. Kenapa kau peduli padanya jika dia saja memperlakukan seperti bukan istrinya?"
"Aku tahu dia tidak menyukaiku. Tapi aku istrinya, dan aku hanya ingin menjalankan tugasku sebagai seorang istri." seru Alyssa
"Aku akan bertahan sampai dia mau berubah karena itu yang diinginkan Kak Rain. Dan jika dia sudah menjadi pribadi yang baik, sesuai yang tertulis di surat wasiat kak Rain. Aku akan menyerahkan semua pada Ken. Dan aku siap jika dia juga ingin melepas ku." lanjutnya
Alvin tertegun mendengar jawaban Alyssa. Tidak salah Rain memilih wanita ini. Sayangnya umur Rain tidak panjang. Dan demi adiknya, dia meminta Alyssa untuk menjaga Ken. Tidak!! Bukan hanya karena itu. Tapi ada alasan lain kenapa Rain meminta Ken untuk menikahi Alyssa. Dan Alvin sangat tahu akan hal itu.
"Baiklah kalau begitu. Aku akan mengantarmu pulang." seru Alvin.
"Tidak perlu. Aku membawa mobil sendiri." tolak Alyssa
"Oke. Hati-hati di jalan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments