Little Dad Is A Doctor

Little Dad Is A Doctor

Pertama Sekolah

Saka Alfa Yudistira, remaja yang selalu penuh pesona. Anak seorang pengusaha properti, penuh prestasi. Dia memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang ber tangan dingin, siap meregang nyawa demi pasien. Wajah tampan menurun dari seorang ayah, kecerdasan otak menurun dari kedua orang tuanya. Bunda Saka seorang dokter spesialis anak. Dia mendapat pendidikan serta kasih sayang penuh, setiap permintaan Saka selalu dikabulkan, hanya Saka harus membayar dengan sebuah prestasi. Sejak kecil dia rajin belajar, meskipun selalu membuat ulah di sekolah. Sedikit sombong, seorang Saka datang di kelas hanya untuk tidur, namun selalu menjadi juara.

Hari ini, pertama Saka menginjakkan kaki di sekolah, usai libur kenaikan kelas terasa amat bahagia. Datang penuh senyuman manis, penuh ambisi dalam meraih mimpi. Memarkirkan motor di samping ruang guru, menatap kaca spion untuk memantaskan diri. Bersiul memuji wajah tampan yang di miliki, sesekali melirik teman panitia yang sudah siap kerja. "ternyata gue ganteng, layak dapat adik kelas paling cantik" monolog saka dalam hati. Melangkah untuk beraksi, memilih teman hidup pada masa pengenalan sekolah. Saka cowok tengil dengan segudang prestasi dibidang akademik dan non akademik, aktif dalam kegiatan OSIS-MPK. Menatap keadaan tengah lapangan, menelisik cewek yang cantik buat diperhatikan. Lalu setelah nyaman akan coba pendekatan, menunggu saat yang tepat buat di tembak, biar mati klepek-klepek memberikan cintanya. "Umm asyik banget, saatnya beraksi" ucapan Saka pada ketua OSIS di dekatnya.

Berjalan melangkah begitu saja, dan tiba-tiba berhenti tepat di samping gadis cantik bernama Kayla Azalia anak kelas X IPA1. Menurut penglihatan Saka, dia cewek paling menarik diantara ratusan cewek kelas sepuluh di SMA Cipta Bangsa. "Hai... siapa nama kamu adik manis?" menyapa penuh selidik buat maksud tertentu sambil senyum sedikit mengintimidasi.

"Saya Kayla, dari SMP N 1" jawaban lembut tambah senyum manis penuh percaya diri.

"Ups! Manis amat senyum kamu adik cantik, hati-hati ya pasti banyak senyum akan datang di sekitar... kenalkan, saya Saka, bisa dipanggil kak Saka. Semua siswa di sekolah bonafit ini pasti mengenal Saka sang pelipur lara. Cowok yang terkenal suka adu mulut dengan cewek-cewek cantik karena menarik." Penjelasan panjang lebar seorang Saka sedang mencari mangsa, sambil tertawa lalu menggoda Kayla. Lanjut jalan kearah barisan kelas X IPS1, mengikuti mata Saka yang telah menemukan gadis berkulit putih, hidung mancung lengkap dengan bibir ranum warna pink begitu menawan. Sepertinya memanggil raganya untuk mendekat. "Hai.. Andira Putri Ramadani, apa kabar?"

Andira cuma senyum simpul tanpa penjelasan, tanpa jawaban, dia malu-malu kucing, sementara di barisan sebelah, Kayla terus menatap Saka penuh makna. Kayla merasa tidak rela melihat Saka menyapa Andira, gadis cantik yang akan menjadi saingan. Andira lebih tinggi dari Kayla, body ramping, kaki jenjangnya memberi nilai tambah gadis itu.

"Ih...uwu uwu kak Saka yang tampan dan cerdas" monolog hati Kayla sambil senyum-senyum tidak jelas terus menatap lurus Saka yang berdiri di samping anak IPS1.

Seorang Saka hanya memandang, diam mengamati cewek yang menjadi targetnya. Dari ujung kaki sampai kepala, dari merk barang yang dipakai sampai aroma parfum wangi. Kali ini Saka ingin dapat target yang perfect, setelah gagal mengejar teman satu angkatan. Memutuskan cari adik kelas, biar terlihat seru, keren serta menantang. Hanya kenalan saja, pura-pura jual mahal, biar cewek bernama Kayla yang nanti akan mencari dirinya. Strategi cowok tengil ternama di sekolah ini.

Saat bertugas jadi moderator menemani Bapak Kepala Sekolah dalam materi pertama tentang perkenalan tenaga pendidik dan staf di sekolah ini. Memasang tampang dingin, bermain kata buat menambah kesan pintar sambil tersenyum simpul biar para cewek penasaran. Tidak lupa mata Saka tetap tertuju pada Kayla serta Andira yang menatap lekat manik mata Saka dari kejauhan. Menyempatkan bertanya agar namanya di sebut seorang Saka, lalu mendapat nilai lebih.

Materi di hari pertama telah selesai, giliran Saka memberikan resitasi tugas untuk hari kedua. Tanpa ada penjelasan, tidak boleh bertanya, strategi Saka agar hari kedua banyak adik kelas yang di hukum. Sebenarnya hanya untuk menjalankan misi pribadi, agar lebih dekat mencari pujaan hati. Lanjut melihat dari kejauhan, ketika adik kelas mulai berhambur keluar dari Aula. Mata tetap lurus mencari target Kayla dan Andira dua cewek paling cantik di tahun ini.

"Selamat siang, Assalamualaikum kak Saka" sapa Andira lembut penuh senyum manis

Ups! desiran tajam membuat dada Saka sedikit sesak, manis lembut suara Andira menyentuh hati. Selang menit berlalu cewek tinggi berhidung mancung dengan bibir ranum mempesona masih menatapnya. Jalan penuh percaya diri menuju mobil jemputan dengan sedikit menyimpan rasa penasaran terhadap kakak kelas bernama Saka dan Mahes sang ketua OSIS.

"Assalamualaikum kak Saka, mari pulang duluan." Suara lembut dengan senyum mengembang dengan muka menunduk Kayla tampak anggun.

"Waalaikumsalam cantik," jawab Saka dingin.

Kali ini bener-bener suara Kayla melekat di telinga Saka, membuat deg deg ser detak jantung semakin kencang. "Sepertinya, dia takdir jodoh di tahun ini" monolog dalam hati sambil cengengesan tidak jelas. Saka traveling kemana-mana membayangkan dirinya duduk bersanding dengan Kayla cantik, membuat kegiatan OSIS bersama, ikut lomba bersama lalu saling menguatkan satu sama lain. Tersenyum simpul lanjut naik motor melaju pulang untuk bermimpi.

Berhenti sejenak, ketika melihat Kayla masih menunggu angkot di halte. Saka mulai bingung, mengantar Kayla pulang atau diam saja pura-pura acuh? biar kesan dingin tetap terjaga. Masih diam, diatas motor penuh kebimbangan, menatap ke lain arah. Memutuskan memutar gas melaju acuh seolah tidak melihat ada cewek cantik yang berdiri di depan halte. Memilih memberikan tawaran pada Gilang, buat duduk di jok belakang motor miliknya. Saka menatap Kayla dari kaca spion, jelas gadis itu menatap dia yang berlahan menghilang dari tatapan mata sipitnya. Oh Kayla... maaf demi gengsi, aku kabur tanpa memberikan tumpangan.

Sedikit menyesal sih, untuk urusan hati, gagal mengenal Kayla lebih dekat, namun sekali lagi ikhlas agar misi kali ini tercapai penuh sensasi. Gilang sampai heran melihat tingkah Saka yang masih menatap spion sambil ngebut di jalan, lalu memukul punggung Saka karena takut jika ugal-ugalan, nyawa cuma ke jatah satu kalau mati masih terlalu muda. Apalagi cita-cita belum tergapai, apalagi mimpi. Meninggalkan gadis pujaan hati sehingga harus memeluk rindu menggebu dalam dada. Oh Tuhan, jaga gadisku selamat sampai di rumah.

"Woiii Saka, hati-hati nyawa tidak memiliki cadangan" sarasehan Gilang sambil memukul punggung Saka.

"Tenang pret, kayak banci aja" Sahut Saka asal ngomong, berlalu dengan ngebut ala Rosi.

Sementara Kayla masih bengong penuh tanya, kenapa kak Saka tidak menawari tumpangan? padahal berharap banget... ingin memeluk dan nempel di punggung remaja tampan yang suka caper di sekolah.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Opbrbaru

Opbrbaru

Saka aku juga mau kenalan sama Kayla

2023-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!