Cinta itu memang sesuatu yang tidak jelas, kapan datangnya cinta? Dari mata turun ke hati? ataukah pelangi setelah hujan? Siapa yang bisa menebak kapan datangnya cinta, dan bagaimana prosesnya. Ketika rasa itu mengalir dengan caranya sendiri, menjajaki seluruh aliran darah, bahkan membuat jantung berdegup lebih cepat dari biasanya. Inilah yang di rasakan Saka, Kayla, Mahes dan Andira. Cukup mendengar namanya saja, seolah hati ini sudah menemukan tempatnya. Detak jantung jumpalitan salto tidak jelas. Bahkan Saka hanya memikirkan saja membuat terjaga. Memimpikan gadis itu mampu membuat tertidur lebih nyenyak, apalagi bersama pasti membuat tetap hidup. Di sisi lain perasaan hati belum menambatkan pilihan, kedua gadisnya masih dalam posisi yang sama. Artinya belum bisa di sebut jatuh cinta. Rasanya ingin segera memilih, meski hati ini belum memilih, mungkin istikharah salah satu jalan menuju Ridho Illahi.
Mentari pagi cerah, secerah hati Saka yang berbunga-bunga di hinggapi kupu-kupu cantik menari dalam dada. Senyum tersungging begitu manis menambah ketampanan seorang Saka bermata elang, tajam mengintimidasi tiap gadis yang lewat. Kini dia sedang menyampaikan pemeriksaan tugas peserta PLS penuh wibawa. Apalagi memasang muka dingin, datar menambah pesona para gadis. Sengaja khusus hari terakhir seluruh panitia mencari kesalahan adik kelas, demi sebuah mendapat gebetan. Tak terlupakan juga Mahes, sang ketua OSIS yang ikut mengincar gadis cantik bernama Andira. Dia rela wibawanya berkurang, hanya buat merayu Saka untuk menjadi mak comblang dirinya. Padahal pak ketua OSIS juga tahu, kalau Saka menaruh harap pada gadis yang sama Andira Permata Suwandi. Masih bimbang sebenarnya, Saka belum bisa merasakan kenyamanan luar biasa, saat bersama Andira atau Kayla, hal ini belum bisa di sebut cinta. Ingin berproses hingga akan menemukan jawaban atas hatinya.
Saat di depan Kayla, Eni sengaja berhenti mencari kesalahan, karena rasa cemburu pada gadis itu. "Kamu ikut saya ke lapangan kamu harus mengakui kesalahan kamu di depan teman kamu” Eni meminta Kayla untuk menuju lapangan. Kayla pun dengan berat hati menuruti perintah panitia yang bernama Eni, tapi ketika hendak melangkah tiba-tiba terdengar suara sosok laki-laki yang pada hari pertama sudah mengenalkan diri. “tunggu ini biar gue urus lo pada balik aja ke lapangan buat melanjutkan pemeriksaan peserta lain.” akhirnya senior itu pun meninggalkan Saka yang baru datang.
Saat di depan Kayla, Saka sengaja berhenti menunjukkan kesalahan dan memberi hukuman untuk jalan kelinci sambil senyum. Kayla menerima hukuman dengan senang hati demi mengejar seorang Saka. Dia bahkan terkesan mengulur waktu, melaksanakan hukuman dengan pelan, sekali-kali berhenti hanya untuk menatap Saka Alfa Yudistira. Sementara cowok yang di tatap pura-pura tidak tahu, memasang muka datar tanpa ekspresi.
“Lain kali kamu jangan telat lagi”
"Iya Kak, saya minta maaf, tapi ini hari terakhir.” jawab Kayla penuh tanya.
Saka menanggapi dengan senyuman lalu menyuruh Kayla untuk bergabung dengan yang lain. Mengamati gadisnya jalan, mencari kesalahan selanjutnya pada target Andira, jujur ingin menguji ketertarikan gadis kedua yang mengusik hati.
Namun, berbeda, untuk gadis ini perfect tidak ada kesalahan apapun. Membuat Saka jadi salah tingkah, sambil menggaruk kepala yang tidak gatal, berfikir keras untuk bisa dekat Andira.
“Andira…” terdengar suara memanggil dan ternyata Kak Saka.
“iya Kak ada apa?”
“kamu sudah siapkan tugas membuat surat cinta untuk panitia??” dengan muka datar, heran kenapa dengan dirinya yang sok akrab dengan adik kelas.
"emmm... sudah kak nanti setelah penutupan baru akan diserahkan" Jawab Andira percaya diri.
"Nice, good job Andira" Sambil melangkah, meninggalkan Andira yang masih menatap penuh harap. Saka berkumpul panitia yang lain untuk mempersiapkan acara di hari terakhir PLS. Sementara siswa baru masih mengikuti materi yang disampaikan wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Di ujung ruangan, Kayla tampak sibuk melihat semua senior-seniornya satu persatu, tiba-tiba dia tersentak dengan senior yang membuat nyaman saat memandangnya, selama beberapa hari mengikuti PLS. karena itu pun dia jadi bersemangat saat mengikuti PLS, bahkan rela di hukum jika seorang Saka yang memberikan hukuman.
Rasa takut dan PLS yang menyeramkan pun sudah hilang karena seorang senior tampan, cerdas mampu membuat nyaman. Tidak hanya Kayla, Saka pun selalu memperhatikan dari jauh dan diam-diam. Saka sangat senang melihat Kayla tersenyum apalagi saat dia tersenyum kepadaku, oh manis bagai gula yang bikin diabetes. Dia selalu membuat Saka senyum-senyum sendiri saat mulai mengingat serta nama Kayla disebut. Rasanya itu seperti telah menemukan sosok gadis yang sangat nyaman di hati.
Tetapi bagi Kayla ada hal yang membuat hati merasa sedih kadang-kadang galau. Saka itu orangnya susah ditebak, cuek dan kadang sedikit membosankan. Memang mungkin dia tak pernah tahu kalau Kayla sudah mengaguminya lebih dari yang dia maksud. Jatuh cinta pada pandangan pertama, bikin deg deg ser jantung ini jumpalitan hanya mendengar nama Saka. Ada waktu dimana Kayla mendapat kesempatan pada saat PLS itu. Yaitu kami diberi tugas membuat surat cinta untuk senior-senior yang disukai. Pikiran Kayla langsung terlintas ke sosok senior manis itu. Saat membuat surat itu, Kayla sangat bingung menyusun kata-kata cinta untuknya. Begitu juga dengan Saka, dia percaya diri bahwa surat cinta Kayla dan Andira pasti tertuju untuk dirinya.
Sangat sombong, seorang Saka ingin mendapat perhatian dari dua gadis tercantik kelas X di tahun ini. Mahes saja yang seorang ketua OSIS tidak berani menaruh harap pada dua gadis cantik itu, hanya ada rasa terhadap Andira, tetapi belum berani bermain api. Memilih bekerjasama dengan Saka untuk memberikan Andira untuk dirinya. Ulah Saka inilah membuat panitia cewek yang berlomba merebut hatinya menjadi marah tidak jelas, bahkan bersikap jutek pada juniornya. Eni sekretaris OSIS SMA Cipta Bangsa salah satu gadis penggemar Saka. Dia sampai ikhlas tiap hari harus traktir Saka makan siang di kantin sekolah. Kini dia, harus menghadapi Kayla adik kelas manis incaran Saka.
Akhirnya hanya satu lembar kertas kata yang bisa Kayla tulis ungkapkan untuk dia. Hati ini tak menentu saat surat itu sudah berada ditangannya. Entah apa yang terjadi saat dia membacanya? Kayla pun tidak tahu, hanya bisa berharap, berharap dan terus berharap.
Kayla juga tahu, kalau Andira juga menempati hati yang sama terhadap Saka. Hanya Andira lebih tenang, seolah tidak terjadi sesuatu, gadis itu bawaannya santai. Sehingga susah untuk di tebak, beda dengan Kayla yang sikapnya menggebu penuh semangat. Apakah, Andira juga memberikan surat yang sama untuk Saka?
Tunggu bab berikutnya...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments