Surat Cinta Dari Pak Polisi

🌷Kebenaran merupakan hal paling hakiki, tidak berawal, tidak berakhir, dan tidak pula berujung🌷 -Saka-

Usai sarapan bersama keluarga, Saka mohon pamit pergi ke sekolah. Naik motor Kawasaki warna putih yang menjadi kebanggaannya. Tidak lupa berpamitan pada ayah serta bunda, kemudian diberi banyak petuah dalam menuntut ilmu. Sejak semalam keluarga Yudistira amat bahagia, harmonis atas kembalinya Saka.

Pagi hari yang cerah, membawa secercah harapan, wajah Saka bersinar, tampak bahagia penuh makna. Dia kembali dalam pelukan hangat keluarga, penuh perhatian dan kasih sayang. Tepatnya hari rabu nan indah, namun kembali menjadi hari kelabu bagi Saka, karena mendapatkan surat cinta dari polres Tana Toraja. Pagi ini, ketika datang sekolah matahari baru muncul, menampakkan ekspektasi, serta membawa sebuah mimpi. Saka nangkring di atas jok motor di parkiran sekolah, berjemur sambil mendengarkan musik favorit dari handphone. Berharap bahwa musik mampu menyembuhkan luka hatinya. Tapi takdir menuntun dengan keadaan yang berbeda. Sudah sebulan sejak mendapatkan luka dari Kayla, hari ini kembali ada yang apel dengan berseragam coklat.

"Selamat pagi, Assalamu'alaikum, bisa minta tolong untuk bertemu dengan siswa SMA Cipta Bangsa, yang bernama Saka Alfa Yudistira," Tanya Pak Polisi sambil tersenyum ramah.

"Siap komandan, selamat pagi, waalaikumsalam, Saya Saka, ada yang bisa dibantu?" jawab Saka penuh tanya.

"Maaf, bisa ikut ke kantor hari ini? Kami sudah membawa surat panggilan atas nama Saka," sahut Pak Polisi.

"Bisa Pak, Saka ijin dulu pada guru piket boleh?" Sambil tersenyum memohon dengan wajah memelas.

"Silahkan Mas Saka, kami tunggu ya,"

Saka mengangguk sebagai tanda setuju, lalu mengambil gawai dalam saku celana, menghubungi kontak atas nama Bu Andin tersayang, "Assalamu'alaikum, Bu Andin Saya Saka, mau memberi kabar kalau pagi ini Saya ada panggilan dari kantor polisi, untuk penyidikan. Sekitar sepuluh menit lagi HP saya harus di matikan, minta tolong untuk memberitahukan pada ayah, guru BK serta guru piket terimakasih." Tanpa menunggu balasan dari Bu Andin, Saka sudah bicara panjang lebar serta minta tolong begitu telepon tersambung.

Bu Andin heran, panik kenapa laporan keluarga Kayla begitu cepat. Merasa kasihan, jika Saka masih belum siap, apalagi tanpa ada yang mendampingi dirinya. Ingin memberikan penguatan padanya, namun belum sempat bertanya apapun, telepon sudah terputus. Bibir tiba-tiba kelu, susah berucap, apalagi bicara. Seperti terkunci, hanya bisa meratapi anak muridnya yang masih berjuang demi harga diri. "Saka, ibu hanya bisa mendoakan, semoga segala urusan kamu diberi kelancaran amin." Monolog Bu Andin dalam hati.

Setelah melakukan percakapan telepon dengan Saka, Bu Andin menghubungi Bapak Yudistira memberitahu kalau Saka sedang menjalani panggilan di kantor polisi. Lanjut keluar dari ruang kerja, menuju ruang guru BK untuk memberikan surat ijin bahwa hari ini Saka memenuhi panggilan polisi. Setelah itu pamit untuk melanjutkan tugas utama memberikan ilmu di kelas X IPS1. Merasa tidak habis pikir dengan tingkah keluarga Kayla yang terlalu memaksakan diri, orang tidak bersalah kok bisanya dilaporkan. Jika saja hubungan itu terjadi, toh mereka berdua saling cinta. Nyatanya Kayla yang menyatakan cinta pertama, meskipun Saka juga memulai dengan pendekatan.

***

Sementara Saka, di kantor polisi telah di mintai keterangan, lalu mengalami penekanan mental. Untuk seterusnya diminta membuat pernyataan dan pengakuan hubungan badan, yang tidak pernah dilakukan. Bapak penyidik mengancam Saka dengan beberapa hal, namun pemuda itu tetap kokoh dengan pendiriannya. Saka mengakui pernah dekat dengan Kayla, pernah sayang, juga bahkan bisa dikatakan pernah cinta.

Remaja lelaki tengil itu memang sangat santai, bahkan dia mengatakan "Saya sama Kayla itu pernah saling cinta Pak, seandainya berhubungan badan ya pasti berdasarkan rasa kasih sayang, tidak mungkin pemerkosaan." Senyum sambil cengengesan.

"Hahaha, bener juga anak muda, dunia dan cinta tidak bisa dipisahkan, apalagi Kayla dan Saka," Jawab Pak polisi sambil tertawa renyah.

"Itulah Pak, Orang bilang dunia dan cinta itu saling menguatkan. Dimana ada Cinta di situ ada Dunia. Dan terkadang Cinta yang membuat seseorang menjadi bodoh melihat dunia, seperti tindakan Kayla sekarang ini. Masih Cinta bilangnya diperkosa hahahaha.......

Namun, Cinta pula yang membuat seseorang menyadarkan bahwa dunia indah tanpa pembodohan, dan dunia begitu berwarna. Cinta telah menghiasi hidup dengan pelangi serta bintang-bintang." sahut Saka, nyengir tersenyum manis.

"Dasar anak muda, sok menjadi pujangga, terus sebenarnya apa alasan kamu memutuskan itu cewek?" Tanya Pak polisi sambil bercanda.

"Alasan sederhana Pak, Saya akan fokus pada ujian sekolah. Bahkan putusnya barengan sama dua sahabatku lainnya, tempat dan jamnya juga sama, karena di sengaja." Jawab Saka, asal bicara.

"Oooh, keren perjalanan cintamu. Sementara mengalah adalah pilihan terbaik untuk membuat hubungan kembali harmonis. Karena saat lawan sudah lelah atau berada dititik jenuh, hanya akan ada penyesalan yang kita nggak akan pernah bisa lepas seumur hidup. Contohnya hubungan kamu dan cewek itu, sabar ikuti permainan saja. Eh malah nasehat cinta, bukan penyidikan, kamu sudah makan siang anak muda?" Tanya Pak polisi.

"Belumlah, dari pagi Saya sudah dijemput teman Bapak, dan masih setia sampai sekarang di sini."

"Mau makan siang bareng saya?" ajak Pak polisi pada Saka.

"Kalau Bapak yang traktir boleh, kalau Saya yang traktir lain kali saja. Maaf, uang jajan menipis."

"Hahaha, Saya yang traktir anak muda, masa iya Saya tega minta traktir bocah sekolah." Jawab Pak Polisi sambil menarik lengan Saka, mengajak makan bersama di sebuah cafe.

Saka mengikuti langkah Pak Polisi bersama temannya. Ikut memesan makanan di Cafe Melo, tanpa malu penuh percaya diri. "Pak, Saya ayam penyet dan es teh, maaf mau sholat dhuhur lebih dulu hehehe," Sambil senyum cengengesan, meninggalkan meja.

Barisan Pak Polisi yang duduk di samping tertawa renyah, melihat tingkah Saka, seolah-olah bocah tanpa dosa. Menatap punggung Saka, yang melangkah menuju tempat ibadah.

Usai sholat, Saka menikmati makan siang sambil sesekali ikut bercanda ala Pak Polisi tengil, yang masih mengejar sang pujaan. Bahkan Saka ikut memberikan saran dalam memilih pasangan, sesuai dengan kemantapan hati. "Jika hati belum memilih, lebih baik pendekatan dulu, karena bisa berakibat fatal Pak," Kata Saka sambil tersenyum manis, merasa paling pengalaman dalam urusan cinta. Bocah SMA tengil yang dituduh melakukan pemerkosaan, malah menjadi sahabat para penjaga kedamaian negeri ini.

Setelah acara penyidikan selesai, Saka pamit pulang pada Pak Polisi. Tidak lupa memberikan ucapan terimakasih atas traktiran makan siang serta memastikan bagaimana kelanjutan kasus dirinya. Dia merasa aneh, bingung dengan masalah yang dibuat-buat. Kalau ini fitnah, artinya keluarga Saka bisa menuntut balik, dengan tuduhan pencemaran nama baik. Di sisi lain, tidak semua kejahatan harus di selesaikan dengan kejahatan pula. Terkadang kejahatan cukup diselesaikan dengan sentuhan, kadang perlu juga buat di kasih pelajaran. Terus langkah apa yang harus ditempuh?

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!