Syukuran

Tidak ada manusia yang merasa dirinya lebih puas daripada dia yang baru saja berhasil mencapai keberadaannya. Begitu juga dengan Saka beserta keluarga, rasanya dengan sujud syukur seribu kali masih kurang atas nikmat mana lagi yang engkau dustakan, sesuai firman Allah. Tidak pernah menyangka, jika dirinya bisa lulus dari SMA Cipta Bangsa setelah berkutat masalahnya dengan keluarga Kayla. Acara perpisahan telah selesai, saatnya keluarga Yudistira mengadakan acara syukuran bersama anak yatim piatu dan teman-teman Saka serta Mita. Kesatria dan princess Pak Yudistira telah lulus secara bersamaan, selain itu rasa syukur atas masalah Saka yang sudah tidak bergaung lagi.

Sore yang cerah, tampak Saka, Mita dan Sakti mengenakan baju putih yang menyambut tamu dengan senyum bahagia. Mereka berdiri di ambang pintu pagar rumahnya, menyambut tamu undangan, dengan wajah berseri penuh bahagia. Hampir seluruh tamu undangan sudah duduk manis, begitu juga Mahes, Yuda, Andira, Arin dan Ayuna sibuk menyiapkan perjamuan. Mereka itu tim seksi konsumsi yang siap menyajikan hidangan lezat.

Di ruang keluarga yang cukup luas mirip aula itu, Bunda beserta tim konsumsi sibuk mempersiapkan hidangan ala prasmanan dengan menu istimewa. Di atas meja panjang yang terbalut kain biru, tersaji berbagai makanan lezat beserta berbagai macam buah segar: apel merah, anggur hijau, jeruk impor, peer dan pisang mas. Selain itu juga sudah disiapkan bingkisan untuk anak-anak yatim yang telah diundang hari ini.

Mahes sebagai pembawa acara mengambil alih jalannya acara syukuran, tidak cuma pengajian, dan doa bersama, namun lengkap dengan hiburan ala anak muda yang dipandu oleh Yuda. Acara pengajian dengan tema "Remaja Menyongsong Masa Depan" yang disampaikan oleh ustadz Zaenudin selalu guru agama Sasmita Maharani Putri Yudistira. Ayah mewakili keluarga memberikan kesan dan ucapan terimakasih kepada semua tamu undangan, lalu permohonan maaf atas sajian yang tidak sesuai selera. Sedangkan acara doa diberikan oleh ustadz Muslimin selaku ketua RT di lingkungan perumahan.

Usai acara pengajian dan pemberian santunan anak yatim, kini menuju acara hiburan Mahes memberikan tanggung jawab pada Yuda sebagai pemandu. Mereka semua berbaur menjadi satu antara teman Mita dan Saka, bermain tentang jika - maka, pertama di mulai dari Yuda sebagai pembawa acara, "Jika Yuda menyatakan cinta, maka Arin akan menerima dengan setulus hati," Tutur Yuda memulai permainan yang kemudian menunjuk pada Mahes.

"Jika Mahes ingin mengukir masa depan di Jakarta, maka Andira akan menyusul juga," Sahut Mahes tersenyum sambil menunjuk Mita.

"Jika Mita akan sekolah lebih dulu, maka Bagas akan sabar menunggu," Jawab Mita penuh percaya diri sambil menunjuk ke arah Gilang.

"Jika Gilang cowok tampan, maka Ayuna perempuan cantik, karena akan menjadi pasangan sejati," Sahut Gilang dengan senyum ramah lalu menunjuk Saka.

"Jika Saka seorang pangeran, maka Ayuna akan menjadi permaisurinya," Sahut Saka, sambil tertawa renyah.

"Woi Ayuna sudah tadi Bro, cari cewek lain dong, masih ada Inka si ratu rumpi," Jawab Mahes tertawa sambil protes tidak terima.

"Terserah Saka dong," Sahut Saka tidak terima.

Permainan berlanjut sampai peserta terakhir si Rahman seorang raja dangdut "Jika Rahman menjadi Roma Irama, maka Inka akan menjadi Rica Rachim,".

Acara dilanjutkan dengan bakar jagung sambil bernyanyi secara bergantian. Hmm.. tercium bau sedapnya jagung bakar. its.. yummie… tak terasa semua teman-teman Saka, sudah sampai di tempat terciun bau jagung bakar, sambil duduk melingkar, menikmati udara yang beraroma jagung bakar. Kini tak terasa jagung sudah di bakar semua, saatnya menikmati dengan rasa yang berbeda, ada yang dikasih mayonais, saus pedas, selai coklat dan sambal. Usai jagung tandas tak bersisa, semuanya beres beres lalu ada yang pamit pulang, ada yang masih diskusi tentang masa depan, ada pula yang membahas tentang kuliah maupun cewek idaman.

Malam ini, teman-teman Saka sengaja ingin menghabiskan malam bersama, sebelum semua berpisah untuk kuliah. Termasuk Saka, Yuda dan Mahes berdiskusi tentang kehidupan kuliah di Jakarta, mereka berencana tinggal dalam satu rumah. Mereka semua malam ini tampak bahagia, bersatu mengulang cerita selama tiga tahun di SMA Cipta Bangsa. Tertawa melepas rindu yang belum memburu, karena belum berpisah sesungguhnya. Melepas rasa, semua tentang jalan mereka, membuat film pendek sejuta aksi di sekolah.

Ayah dan Bunda juga menemani mereka semua, menyiapkan segala yang dibutuhkan, mendampingi penuh kasih. Sesekali mereka memberi nasehat tentang dunia kampus, memberi motivasi untuk meraih mimpi dan memberi pesan untuk taat pada agama. Begitu juga dengan Sakti ikut acara anak muda bersama beberapa temannya. Ikut menikmati jagung bakar, roti bakar dan wedang saraba.

Malam ini perempuan bernama Inka menjadi cewek favorit teman Sakti, diajak menyanyi, cerita dan main gitar. Apalagi Inka cerewet bukan kepalang, pasti membuat suasana menjadi seru. Bahkan Andira, Arin dan Ayuna juga ikut bermalam demi melepas rindu. Malam ini penuh warna, bintang-bintang ikut menjadi saksi kebahagiaan mereka, Saka semakin malam semakin penuh tawa. Mengeluarkan jurus tengilnya demi menghibur semua, "Ay, kalau nun mati bertemu khof itu namanya ikhfak, kalau Ayuna bertemu Saka itu namanya jodoh," Celoteh Saka, sambil tertawa lepas.

"Terus kamu tahu tidak Ay, ada tiga hal yang paling aku suka?" Tanya Saka pada Ayuna.

"Tahu Little Dad,"

"Apa itu Ay? "

"Apa ya...? Cewek, prestasi dan keluarga," Jawab Ayuna asal.

"Salah Ay, 3 hal yang paling aku sukai di dunia ini, yaitu matahari, bulan dan kamu. Matahari untuk siang hari, bulan untuk malam hari, dan kamu untuk selamanya di hatiku." Sahut Saka sambil tersenyum menggoda para cewek manis.

"Wah hati-hati Little Dad... Nanti ada yang jatuh cinta bisa bahaya," Sahut Yuda sambil tertawa cengengesan.

"Andira, kamu tahu tidak? Kesasar yang membahagiakan?" Tanya Mahes pada Andira.

"Umm, apa ya! Dira tidak tahu mas," Jawab Andira penasaran.

"Hahaha cintaku kesasar di hatimu, pasti bahagia," sahut Mahes sambil tersenyum manis.

"Wah mulai mulai ini, ada cinta lama bersemi kembali," Sahut Yuda tertawa mengintimidasi.

"Arin, kak Yuda harap kamu tidak menanyakan hal terindah yang pernah singgah di kehidupanku, karena jawabannya adalah kamu." Celoteh Yuda memancing Arin untuk bicara.

"Maaf kak, Arin tak pernah berjanji untuk sebuah perasaan, namun Arin berusaha berjanji untuk sebuah kesetiaan." Jawab Arin sambil tersenyum malu-malu.

"Bahaya, bahaya sepertinya akan ada cerita yang berulang kecuali Little Dad," Sahut Saka tertawa cengengesan.

Malam ini benar-benar penuh bahagia, makan, cerita, canda, tawa semua menyatu dalam kasih sayang antar sesama. Malam semakin larut, banyak teman yang mulai merebahkan diri, ada pula yang masih asyik bernyanyi, dan terakhir menyanyikan lagu kemesraan, sambil duduk melingkar saling berpegangan tangan. Seolah mereka enggan berpisah, namun demi masa depan mereka semua berjanji akan meraih mimpi dan kembali dengan membawa sebongkah kesuksesan.

Bersambung

Terimakasih bagi yang sudah singgah 🥰

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!