SMA Cipta Bangsa hari ini merayakan pesta kemenangan peserta olimpiade, hampir semua siswa yang mengikuti kegiatan olimpiade menjadi pemenang. Termasuk Saka, Mahes meraih medali emas. Andira, Kayla, meraih medali perak untuk bidang ekonomi dan biologi, kemudian Ayuna meraih medali emas untuk bidang fisika, Arin dan yang lainnya meraih medali perunggu. Rasa syukur telah di panjatkan seluruh guru di sekolah tersebut, sekarang semua siswa sedang melaksanakan makan bersama di lingkungan sekolah.
Hari-hari begitu indah, damai dan nyaman. Sekarang Saka sudah mulai merasa nyaman jalan bersama Kayla, bahwa gadisnya itu juga sangat perhatian. Selalu mengingatkan apapun tentang kewajiban sekolah, menjaga kesehatan, dan tentang kompetisi. Dia bisa memberikan semangat serta motivasi dalam hidup Saka. Karena hanya Cinta lah yang mampu menyatukan perasaan hati dari berbagai macam karakter manusia, hingga mampu bertahan dan merasakan keindahannya. Sepertinya Saka sudah merasakan bahwa hatinya sudah memilih, yaitu Kayla.
Persahabatan, kekompakan, prestasi semuanya membuat nyaman ketika sekolah. Kembali saat ini Saka menjadi betah berada di sekolah. Latihan basket, latihan matematika, latihan mengaji, latihan organisasi semua sudah di dapat. Sebagai siswa kelas XII saatnya harus membuktikan dapat lulus dengan nilai memuaskan, lalu di terima pada perguruan tinggi negeri jalur prestasi serta membanggakan keluarga.
Allahu akbar Allahu akbar..
Bunyi adzan dhuhur telah berkumandang, menghentikan aktifitas seluruh siswa. Mereka semua segera mengambil wudu berlomba masuk mushola sekolah. Menyisakan kelompok Saka yang masih duduk santai, hingga tiba Yuda berdiri, "Ayo tobat Bro, jamaah sholat dhuhur dulu." Ajak Yuda sambil senyum cengengesan.
"Imamnya masih di sini Bro," Sambil menunjuk dirinya sendiri Saka bercanda sambil mengedipkan mata ke Yuda.
"Hahahaha najis Bro, sholah jamaah dengan imam seorang bucin yang banyak dosa," Tertawa renyah sambil nunjuk Saka dan Mahes.
Akhirnya mereka semua enam orang bergegas mengambil wudu, menuju barisan makmum. Sepuluh menit berlalu, Pak Muhsin guru PAI di sekolah tidak muncul juga, bahkan guru laki-laki yang lain juga belum kelihatan. Semua murid sudah resah, "Ayo anak laki-laki segera ambil posisi menjadi imam, di masjid sudah rakaat kedua, nanti keburu habis waktunya." Seru aminah sebagai ketua rohis.
Tanpa ragu, Saka maju ke depan melihat teman-teman tidak ada yang beranjak satupun akhirnya ambil suara, "sholat akan segera dimulai, mohon meluruskan saf, " Sambil tetap melirik kanan kiri siapa tahu ada Bapak guru yang sudah siap menjadi imam. Karena tidak ada yang muncul juga, akhirnya Saka melaksanakan sholah berjamaah.
Selesai sudah kewajiban beragama kali ini, Yuda senyum-senyum tidak jelas, menatap Saka yang baru selesai menjadi imam. "Kenapa Yuda? Senyum sendiri gitu mirip pasien rumah sakit jiwa," Tanya Mahes menggoda Yuda yang mukanya aneh.
"Lucu Bro, baru sekali jamaah dengan imamnya seorang Saka yang banyak dosa."
"Nah, itu fardhu kifayah Bro, kalau tidak ada yang mau jadi imam semua masyarakat sekolah menanggung dosa, apakah kamu mau? Aku juga tahu diri Bro, masih banyak dosa terus bacaan juga masih banyak belajar." sambil tertawa renyah membayangkan menjadi imam tadi.
"Semua juga tahu Yud, menjadi imam itu tidak semudah mencari upil di lubang hidung," sahut Mahes sambil tertawa juga.
Akhirnya Yuda mengangguk lalu tertawa, mengajak temannya pergi ke kantin sekolah. Namun semua malas tidak ada yang beranjak dan tetap nangkring di parkir sekolah. Tiba-tiba Mahes mengajak diskusi, eh teman-teman karena kita sebentar lagi ujian, "bagaimana kalau kita putus saja dengan para pacar? "
"Haha... apa tidak kasihan dengan mereka yang sudah bucin sama kita? Jawab Yuda singkat.
" Wow ide bagus Bro, setuju sepertinya akan lebih menyenangkan hidup dengan status jomblo." Senyum-senyum membayangkan hidup bebas menatap cewek manapun.
"Ayo Bro, pulang sekolah kita ajak mereka makan di cafe lalu kita putus secara baik-baik. Jika memang jodoh, pasti selesai ujian selalu ada kesempatan." Mahes semangat ingin memutuskan hubungan dengan gadisnya.
"Nice, good idea," Saka menjawab pendapat Mahes dan di sepakati oleh Yuda.
Mereka bertiga sibuk mengambil gawai, kirim pesan pada gadisnya untuk makan di cafe Arion. Ketika semua sudah mendapat balasan, pergi meninggalkan parkiran sekolah menjemput para gadisnya. Akan berlaku baik romantis untuk hari terakhir pacaran.
***
Di Cafe Arion, suasana tampak cerah penuh bahagia tiga pasang remaja sedang melaksanakan kencan terakhir. Mereka semua duduk di satu meja besar berbentuk lingkaran. Sesuai rencana, Saka yang memulai bicara "Cinta adalah suatu perasaan dalam diri seseorang akibat faktor pembentuknya. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, mengandung unsur perasaan belas kasih dan kasih sayang. Cinta tidak selamanya harus memiliki, kadang cukup melihat dari kejauhan kita akan merasakan kebahagiaan" Berhenti, dan akan dilanjutkan oleh Mahes.
"Hadirnya cinta dan rasa ikhlas pada seorang manusia dalam konteks sebuah hubungan, akan memberikan kenyamanan, entah memiliki atau tidak? Tidak saja dalam hubungan antara kedua remaja. Namun juga hubungan pertemanan, persahabatan, keluarga ataupun yang lainnya. Dapat dipastikan akan tertata lebih rapih, indah dan bahkan terlihat megah." Mahes berhenti, semua gadis menatap para lelaki yang tiba-tiba menjadi pujangga.
"Semoga dengan hadirnya cinta di dalam diri kita, Kita semua benar-benar dapat menikmati dan memaknai serta merasakan kedamaian." Yuda kembali berhenti, lalu menatap Saka.
"Hemm, Kayla kamu cantik, pintar kakak menaruh harapan besar kepadamu. Namun masa SMA ini belum saatnya untuk serakah memilikimu, maaf mulai hari ini kita cukup berteman saja ya... Kalau memang jodoh, pasti akan ketemu di pelaminan." Sambil menatap manik mata Kayla yang membulat, kaget dengan ucapan Saka.
"Andira, kakak minta maaf, cinta di hati masih sama, namun kakak harap mulai hari ini kita berteman saja ya... Itu tidak akan pernah mengurangi kadar cinta Mahes pada Andira, hanya saja kakak akan fokus ujian sama seperti Saka." Menatap wajah Andira yang senyum manis.
"Arin, maaf kamu memang cinta pertama Yuda, sampai detik ini juga tidak pernah kurang, karena dirimu pilihan hatiku. Namun ujian sekolah tinggal beberapa bulan, kami semua mau fokus belajar, jika berjodoh pasti akan ketemu lagi." Sambil menatap Arin yang masih memberikan senyum termanis.
Menit berlalu makanan datang, semua menikmati dalam diam, hanya Kayla yang merasa tidak nyaman. Selesai makan Andira dan Arin kompak memberikan jawaban "ok, kami setuju kak, jika berjodoh pasti akan ketemu lagi. Sambil tertawa lebar tanpa adanya paksaan.
"Bagaimana dengan Kayla?" tanya Saka penasaran.
"Sebenarnya, saya keberatan kak, tapi jika untuk kebaikan ya Kayla ikut saja,"
Semua diam menatap Kayla dengan wajah teramat kusut, seperti tertekan. Padahal dari semuanya, Saka yang paling jarang kencan karena selalu saja susah mendapat ijin dari Ayah dan Bunda. Namun kenapa Kayla yang susah diajak kompromi dalam hal ini? Penuh tanya, perasaan mereka semua menyimpan tanya atas sikap Kayla. Akhirnya Saka angkat bicara sambil memegang tangan Kayla "percayalah dik, jika memang kamu pilihan hatiku, maka akan tetap mendapat tempat di hati dan jika memang aku pilihan hatimu, maka kita ajan tetap bersatu." Memandang manik mata hitam milik Kayla, menaruh harapan jika Kayla akan menerima semuanya.
"Ok, aku akan ikut mau kalian. Permisi mau pulang duluan."
"Tunggu Kayla, kak Saka antar ya..."
"Maaf kak, kamu sudah bukan pacarku, jadi jangan pernah mengatur aku lagi." jawab Kayla dengan nada ketus.
Saka menghentikan langkah, kembali duduk di meja bersama teman-teman. Membawa rasa penasaran akan sikap Kayla.
Bersambung
Bagaimanakah dengan Kayla???
Tunggu bab selanjutnya masuk konflik
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Opbrbaru
Padahal Saka sering nongkrongnya di Yamoke...
2023-04-29
0