Surat Cinta Dari Adik Kelas

Malam ini serasa nyaman, nikmat duduk depan meja belajar di temani segelas cappucino hangat. Mengerjakan tugas matematika sambil sesekali melirik setumpuk kertas warna-warni. Hanya saja, Saka lebih tertarik dengan gulungan kertas berwarna pink yang menempel jadi satu dalam buah apel fuji berpita warna gold. Penasaran dari gadis yang manakah?

Masih seperti tahun sebelumnya, Saka merupakan panitia yang paling banyak penggemarnya. Bahkan mengalahkan sang ketua OSIS dalam urusan surat cinta. Setengah lebih dari peserta perempuan memberikan surat Cinta kepada dirinya. Kini tangan kanan meraih benda yang sudah menggelitik hati Saka, membuka gulungan kertas warna pink dan membaca secara seksama.

Kepada: Kakak Saka Alfa Yudistira

Dari : Gadis pemuja hatimu

Ketika aku menulis surat ini, suasana di sekeliling aku sangat sepi, kak. Aku tak pernah berpikir sebelumnya, bahwa kesepian ini akan berhenti seketika, saat ada kak Saka dalam dua Hari. Aku merasa menjadi perempuan beruntung, karena bisa mengenalmu. Maafkan aku yang terlalu lugas dalam memahami isi hati ini.

Sejak pertama kakak, menanyakan namaku, sejak itulah hati terasa terbawa pergi olehmu. Dan tak tersisa sedikitpun, bahkan diri ini merasa nyaman ketika hanya mendengar namamu. Kak Saka, mungkin aku jatuh cinta pada pandangan pertama, atau sekedar obsesi belaka. Maaf jika aku terlalu lancang menuliskan ini untukmu.

Buah apel ini mewakili hatiku mengungkapkan seluruh isinya. Menumpahkan setiap rasa yang sudah memberi warna sejak dua Hari yang lalu. Sejak pertama menatap mata elang milik dirimu.

Ttd

Kayla Azalia Putri

Saka membaca surat cinta yang amat pendek, namun penuh arti, ungkapan hati seorang gadis yang menaruh simpati. Senyum-senyum tidak jelas, merasa misi tahun ini akan segera terwujud. Masih penasaran dengan satu lagi gulungan kertas berwarna peach, terikat menjadi satu dalam satu batang coklat silverqueen. Kelezatan, kenikmatan coklat itu lebih menggoda dari sekedar isi surat cinta siswa baru. Melanjutkan tugas matematika untuk nomer terakhir, menyeruput cappucino hangat, memejamkan mata sesaat. Mengingat interaksi dengan Kayla yang sedikit dipaksakan, memberi perhatian kecil, memasang tampang dingin dan mengacuhkan tiap tatapan mata sipit milik Kayla. "Maaf cantik, Saka belum jatuh cinta. " monolog Saka dalam hati.

Mulai membaca isi kertas yang sudah Saka lepas dari batang coklat, surat cinta simple seperti orangnya. Hanya tiga baris, namun dalam maknanya.

To : Kak Saka Alfa Y.

Dirimu, mampu menggetarkan jiwaku

Dirimu, selalu ada dalam bayanganku

Dirimu, membawa pergi sepenuh hatiku, namun aku belum tahu, perasaan apakah ini?

Ttd

Andira

Udara malam ini terasa dingin, dan malam ini pemandangannya begitu indah.. langit berhias bintang-bintang, bulan purnama menerangi malam ini hingga membuatku semakin rindu akan dirinya. Saka traveling seolah menatap wajah dua gadis cantik bergantian, lalu disambut dengan senyuman manis milik Kayla, senyum penuh wibawa dengan lesung pipi milik Andira. "Oh my Good, haruskah jatuh cinta pada dua gadis secara bersamaan?" Cicit hati Saka. Indahnya langit malam ini, masih kalah indah warna hatiku, seolah banyak sekali kupu menari.

Memeluk guling, menatap langit kamar yang terlukis nuansa angkasa di siang hari. Biru cerah, cantik, indah berseri. Ingin melupakan sejenak tentang dua gadisnya, Saka iseng menghitung surat cinta yang di terimanya hari ini, dan semua berjumlah 127 surat dengan sampul warna warni. Melanjutkan membaca, tertawa melihat isinya, seolah Saka bagaikan Arjuna sang kesatria dalam film mahabarata. Cowok yang di perebutkan para perempuan hahaha....

"Saka, saka dipanggil ayah." Suara bunda Saka yang mengetuk pintu kamar, dan mampu menghentikan tawanya.

"Iya bun, sebentar Saka menghadap."

"Segera ya, sudah ditunggu di ruang keluarga." Bunda berlalu meninggalkan kamar Saka.

Seperti biasanya, ayah selalu menginginkan bercanda, cerita dengan anak-anaknya. Sekedar mencurahkan kasih sayang, beramah tamah sekaligus mengenal sosok titisan dirinya. Saka keluarga kamar, menuruni anak tangga, memeluk ayah dari belakang sambil berkata "ayah sayang, ada yang mau ditanyakan?"

"Duduk di sebelah ayah nak! ayah mau cerita sama Saka, bang Sakti dan Sasmita." Jawab ayah penuh kasih.

Disusul Sakti yang ikut duduk di sebelah kanan ayah, lalu Sasmita yang tanpa permisi duduk di pangkuan ayah. Saka penuh senyum, hatinya sedang bahagia. Sakti masih berwajah datar, tanpa ekspresi karena malas terganggu dalam membuat laporan Internship buat dikumpulkan besok pagi. Sasmita seperti biasanya gadis manja karena anak perempuan satu-satunya di keluarga kecil Yudistira, mencium pipi ayahnya lalu pindah duduk di sebelah bunda.

"Pertama, ayah mau tanya pada Saka, apakah kamu masih ingin jadi dokter? atau sudah memiliki impian lain?" suara bijak ayah yang tertuju pada Saka.

"Iya yah, Saka masih sama ingin jadi dokter spesialis jantung dan pembuluh darah."

"Ok Fine Saka, buktikan pada ayah dan bunda, kalau Mita ingin jadi apa? "

"Mita, ingin jadi dosen ayah." jawab Mita singkat.

"Ok, bang Sakti bagaimana internship yang sudah di jalani dalam satu bulan ini?" Ayah lanjut menanyakan program internship Sakti sebagai calon dokter.

"Lancar yah."

"Kak Sakti masih belum dapat pacar juga? Pasti sebentar lagi kalah sama Saka, yang dapat surat cinta segudang." Ayah lanjut bercanda buat mencairkan sikap Sakti yang dingin.

"Masih pendekatan yah." jawaban Sakti singkat.

"Alhamdulillah, sudah ada perkembangan, anak mana bang Sakti? "

Senyum simpul, sambil menatap ayah beserta bunda, lalu menatap adiknya secara bergantian. "Anak semarang, cuma belum inten seperti Saka kalaau ngejar cewek, abang belum seberani Saka yah."

Hahahaha Saka tertawa ringang, seolah mengejek kakaknya sambil berceloteh "sudah diajarin masih malu-malu juga bang, keburu disambar orang, tahu rasa. Terus abang sakit hati, guling-guling di atas bantal. "

"Ups! ha ha ha dasar adik tidak tahu akhlak." jawab Sakti serius sambil tertawa dengan muka datar.

Akhirnya ayah melerai adu mulut kakak beradik itu, lanjut menasehati serta memberi petuah. Bunda senyum-senyum sambil memberikan hidangan brownies keju kesukaan Saka. Meskipun tidak membedakan buah hatinya, namun Bunda selalu mengingat Saka yang nomer satu, karena anak itu penuh kejutan, riang dan penuh kasih sayang.

"Ih, Bunda selalu saja makanan favorit bang Saka, kenapa tidak buat puding coklat kesukaan Mita atau ubi karamel kesukaan bang Sakti." Sambil manyun, tidak rela atas camilan malam ini.

"Maaf, Bunda selalu ingat semua makanan favorite anak-anak, namun entah mengapa Bunda sore tadi kepikiran buat brownies keju, lain kali pasti Bunda buatkan puding coklat dan ubi karamel." Sambil mengusap punggung Sasmita dan Sakti secara bersamaan.

Saka asyik makan tanpa peduli dengan adiknya yang lagi protes. Sesekali manja pada ayahnya, melirik abang Sakti untuk segera bikin usil biar ramai. "Bang, sudah pernah merasakan jagung bakar milik mba Arin?"

"Belum" jawab Sakti datar.

"Aduh, segera wujudkan bang, biar tahu rasa jagung bakar pedas manis di bibir ranum milik mba Arin. Saka dukung akan jaga rahasia abang."

Uhuk uhuk uhuk, Sakti tersedak minum susu yang disiapkan Bunda, segera mengambil air putih dan panik dengan canda ala Saka. Ayah mengusap punggung Sakti penuh kasih sayang. "Pelan pelan Sakti kalau minum, jangan perhatikan candaan Saka yang narsis"

Saka panik, ternyata ayah mengetahui candaan ala dirinya. Sebenarnya dia belum pernah juga melakukan hal itu, cuma iseng saja buat bikin usil sama kakak tampan. Keluarga Saka memang sebuah keluarga kecil yang bahagia, penuh canda tawa dan nasehat bijak dari ayah dan Bunda. Ayah selalu meluangkan waktu minimal tiga kali dalam seminggu untuk bercengkerama, saling memahami, saling menyayangi seluruh anggota keluarga. Bahkan ayah selalu mengajarkan untuk sekedar mengungkapkan I Love You pada sesama saudara.

Satu jam berlalu, Saka pamit untuk menuju kamar pribadi miliknya. Dia akan segera membuat cerita untuk memilih gadisnya. Kayla atau Andira yang mampu membawa hati ini sampai tak tersisa lagi...???

***

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!