Rabu bahagia, benar menyenangkan di hari ini Tim Saka, Mahez dan Andira berhasil membawa piala sebagai juara 1 lomba debat memperingati hari sumpah pemuda tingkat Kabupaten Tana Toraja. Tepuk tangan, riuh suara suparter dari masing-masing sekolah menggema di aula gedung Tamuanmali. Harum nama SMA Cipta Bangsa disebut berkali-kali, semua tampak dengan benar bahagia menuju pada panggung kehormatan untuk menerima piala dari Bapak Bupati. Wajah Bu Alya dan Kepala Sekolah tersenyum lebar manis dan lebih manis dari gula.
Setelah usai lomba debat, semua tim dan para suporter segera berhambur keluar gedung untuk melakukan aksi penuh bahagia. Lima jam sudah berlalu, ketegangan sudah usai, saatnya melakukan selebrasi menghargai usaha diri. Waktu pulang sekolah juga tiba. Seperti biasa Andira pulang dijemput ayah, namun sesaat sebelum pulang, Mahes menarik tangan Andira lalu membisikkan sesuatu di telingan kiri "I Love you Dira"
Sempat Andira diam tak bergerak, muka cengo, mata mengerjap berkali-kali. Tenang mengulum ludah yang tercekat balik badan kemudian " ILove you more" Sambil senyum manis lengkap dengan lesung pipi.
Menit berlalu Andira bengong, malu-malu mau. "Kenapa mulut ini lemes licin sekali, mirip air dalam daun kelor. Pake langsung jawab I Love you more, malu, malu dan malu." gerutu Andira dalam hati dengan muka menunduk meskipun dalam hatinya berbunga-bunga seperti dihinggapi kupu-kupu.
"Alhamdulillah" sahut Mahes dengan antusias sampai berlutut menangkupkan kedua tangan di muka. Mirip seperti orang habis melakukan sujud syukur, padahal hanya lompat-lompat bahagia karena ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Sementara Saka masih duduk diam sambil mengamati gadisnya. Dia tidak mau kalah dengan Mahes, seketika lari menuju lapangan sambil menarik tangan Kayla.
"ikut sebentar bisa?" Ajak Saka pada Kayla.
"Bisa kak," sambil menganggukkan kepala dan mengikuti langkah Saka.
"Kemana kak?" tanya Kayla penasaran.
"Ikut ke taman bisa ?"
"Maaf, kak Saka, saya sudah dijemput. Bisa lain kali ?"
"Ok deh, nanti kakak WA." jawab Saka sedikit kecewa, karena gagal mencapai misi hari ini.
Akhirnya membiarkan Kayla pulang, kembali ke halaman sekolah menemui Mahes, Andira, Bu Alya dan Kepala Sekolah. Mereka semua berencana akan makan siang bersama sebagai traktiran Bapak Kepala Sekolah atas kemenangan yang sudah di raih. Semuanya bahagia, apalagi Mahez dan Andira tingkat bahagianya berlipat ganda.
***
Kayla di rumah, bergegas makan, mandi, nonton tv dan habis ashar tiba-tiba handphonenya berbunyi “ting-ting”. Sebuah pesan singkat dari nomor yang di kenal, sang pujaan hati yang masih mengejar mimpi.
“hai Kayla, aku Saka” ujarnya.
“Iya kak, bagaimana?" jawab Kayla singkat.
"Jadi keluar sama kak Saka?"
"Boleh kak, ketemu dimana?"
"Kak Saka jemput atau langsung ke Cafe Arion?"
"Ketemu di Cafe saja kak, Kayla masih belum siap kalau ada teman cowok main ke rumah."
"Nice, lets go..."
Saka dari sekolah, bergegas menuju parkir motor, memutar gas kencang menuju Cafe Arion. Saka memang tipe cowok yang selalu mau nyoba hal baru, begitu pun dengan sesuatu yang biasa disebut berpacaran. Sejak masuk SMA dikenal playboy meskipun belum pernah punya cewek, hanya saja dia selalu menjadi idola teman cewek di sekolah. Namun urusan kencan sih Saka sering diajak teman-teman. Nah, hari ini dia akan mencoba hal baru tersebut, menjalankan misi nembak cewek manis bernama Kayla.
Kencan pertama hari ini akan menjadi momen sakral, jika berhasil maka seorang Saka akan melepas masa jomblo. Momen penentuan apakah hubungan yang menjurus pada asmara duniawi ini bakal diteruskan atau justru bikin ilfeel tidak kepalang. Pada kencan hari ini Saka memilih makan bersama, jalan-jalan bersama, atau sekadar ngobrol untuk membunuh waktu. Tenang, semuanya pasti akan berkesan bersama seorang Saka.
Sepuluh menit berlalu setelah motor Saka membelah jalanan kota yang cukup padat, meskipun tanpa rambu lalu lintas, akhirnya sampai di depan Cafe Arion. Seorang gadis manis sendirian, berdiri di samping pohon palem, tampak menunggu seseorang. Saka melambaika tangan pada Kayla, lalu dijawab dengan senyum manis. "Ayo masuk dik!" Ajak Saka pada Kayla dengan mengedipkan sebelah mata.
"Ayo kak, mau duduk dimana?
"Di taman belakang saja, biar tampak romantis hahaha." Sambil jalan menuju meja di tamn belakang yang dekat kolam ikan.
Mereka berdua duduk berhadapan, sibuk memesan menu yang akan di coba untuk sore ini. Setelah mengucapkan pesanan pada pramuka secara bergantian, kini Kayla menatap Saka sambil berkata "ini dalam rangka apa kak?"
"Syukuran, tadi kak Saka menang lomba debat." jawab santai namun sedikit panik.
"Oh ya, Kayla tahu tidak, apa perbedaan Kayla dengan harta karun?"
"Enggak tahu kak, emang apaan ya ?" jawab Kayla penasaran sambil terus senyum manis.
"Kalau harta karun, bisa dimiliki dengan cara di gali, sedangkan kalau Kayla bisa dimiliki dengan cara dinikahi." Hehehe Saka tertawa.
Kayla ikut tertawa juga hingga terpecah saat seorang pramusaji mengantarkan pesanan mereka. Lanjut berlalu mereka menikmati hidangan yang ada di depan meja dengan keheningan. Sesekali Kayla mencuri pandang ke arah Saka, hingga keduanya bertatap mata lekat lalu sama-sama tersenyum.
"Dik, sudah punya pacar belum?" Tanya Saka dalam Memecah keheningan.
"Saat ini belum kak,"
"Kamu maukah, mengisi kekosongan di sela-sela jariku, lalu kita bergenggaman erat sampai pada waktunya tiba?"
"Ummm...maksud kak Saka?" jawab Kayla penasaran.
"Maukah, kamu mengisi kekosongan hatiku? I Love you Kayla"
Kayla diam, menatap ke kanan dan kiri taman Cafe Arion yang masih sepi di sore ini. Kemudian menatap lekat mata Saka, seolah mencari jawaban di sana. Menit berlalu, Kayla menunduk dengan kata "I Love You more" dengan suara pelan nyaris tak terdengar.
Sontak Saka tidak percaya pada apa yang barusan terjadi. Kayla mau menjadi pacarnya, sepertinya terlalu mudah bagi Saka, datar tanpa ada sesuatu yang harus diperjuangkan. "Coba ulangi dik" Sambil menatap wajah manis milik Kayla.
"Tidak ada yang perlu diulang kak, bahkan Kayla sudah lebih dahulu mengungkapkan isi hati Kayla. Lewat surat cinta di hari terakhir PLS."
Saka tertawa lepas, sampai pengunjung yang di depan mejanya tampak terganggu. Ternyata tulisan dalam kertas warna Pink yang harum benar-benar ungkapan isi hati, aku kira hanya sebuah tugas PLS hehehe. Saka masih penasaran, beneran itu tulisan. "Maaf, maaf kak Saka tidak peka."
Cinta memang salah satu anugerah terindah dari Tuhan. Dengan cinta kita bisa merasakan bahagia ‘tanpa sebab’ dan rasa syukur yang lebih. Cinta pun bisa datang kapan saja dan untuk siapa saja tanpa terencana, kita pun tak bisa mengatur kapan cinta harus berakhir. Seperti Kayla, ternyata hanya dengan bertanya nama saja membuat gadis itu jatuh cinta pada Saka. Namun dalam membuktikan cinta, ada pengorbanan yang harus dilakukan baik pengorbanan hati, waktu, fisik maupun finansial. Bahkan tak sedikit orang yang harus melakukan berbagai macam cara untuk meyakinkan pujaan hatinya hanya untuk sekedar membuktikan rasa cintanya. Dan selama masa pengenalan sekolah, Saka baru menemukan satu pembuktian atas cinta Kayla, lewat surat cinta dan sebuah apel fuji.
Padahal Saka sendiri masih belum yakin, waktu itu saja dia takut kalau terlalu cepat sang pujaan akan lari menjauh. Saka selalu mencoba untuk tak terlalu ingin memilikinya, sadar hal itu justru bisa membuatnya pergi dari ke hidupnya. Tanpa di duga hari ini malah hari bahagia, cewek impiannya sudah menjadi motivasinya alias jadian.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments