Si Miskin Ternyata Seorang Presdir
Diruang tamu seorang pria memarahi anaknya. Sebab tidak bisa mencari calon istri yang benar. Arshana marah balik kepada Felix ayahnya. Malam ini Arshana membawa kekasihnya ke rumah untuk meminta restu kepada kakek dan kedua orang tuanya untuk menikah dengan Firsi. Namun hal yang tidak diduga oleh Arshana, hubungan mereka tidak mendapat restu. Karena Felix dan Yolanda ibu Arshana, tidak melihat keseriusan dalam diri Firsi untuk anaknya dan terdapat sisi buruk yang dari Firsi yang diketahui oleh Felix dan Yolanda.
"Papa gak mau kamu berhubungan lagi dengan perempuan itu. Dia gak serius denganmu Arshan! Dia hanya memanfaatkanmu saja. Dengar itu!" marah Felix dengan putranya yang susah diatur.
"Mama juga gak akan mau mempunyai menantu yang gak tau diri seperti dia. Kamu kalau mau mencari istri yang benar. Jangan dilihat dari luarnya saja Arshan" Yolanda mamanya Arshan ikut emosi melihat tingkah Arshan yang ngotot untuk menikah dengan Firsi.
"Mama ini ngomong apa sih. Kenapa menjelek-jelekkan Firsi seperti itu. Kalau papa dan mama gak mau merestui hubungan kami ya sudah, gak masalah buat Arshan. Tapi jangan pernah berbicara buruk tentang Firsi. Karna dia bukan wanita seperti itu!" Arshan sangat marah sampai meninggikan suaranya saat berbicara dengan kedua orang tuanya.
Abhimarta kakeknya Arshan dari tadi hanya diam duduk disofa dengan tenang. Padahal anak dan cucunya sedang bertengkar. Ia malah diam menjadi penonton bukannya melerai. Mendengar penegasan dari Arshan barulah kakek angkat bicara yang membuat anak dan cucunya kaget.
"Turunkan nada bicaramu Arshan! Kalau kamu tetap ngotot untuk menikah dengannya terserah, silahkan saja. Tapi ingat! kakek gak akan pernah merestui sampai kapan pun. Semua aset yang kamu pegang sekarang silahkan dikembalikan dan kamu boleh keluar dari sini tanpa membawa apapun. Kartu kredit, mobil, jabatan, dan semuanya kembalikan. Kamu keluar dari rumah ini tidak boleh membawa sepeserpun apapun itu. Silahkan kamu menikah dengan wanita itu. Dan jangan menyesal suatu hari nanti!!" ucapan kakek membuat Felix dan Yolanda sangat terkejut. Terutama Arshan yang menkadi targetnya, ia tak kalah kaget dengan orang tuanya.
'Bagaimana bisa aku menghidupi anak orang kalau semuanya diambil. Terus aku harus tinggal dimana, dasar kakek gak pengertian sekali. Mana bisa aku hidup tanpa semua ini. Sial!! Kenapa dipersulit begini sih!' batin Arshan merututi nasibnya yang malang. Ia sekarang bingung harus bagaimana lagi untuk membujuk kakek dan kedua orang tuanya. Bahkan sekarang dia harus diancam untuk mengembalikan semua yang dia punya.
"Kakek yang benar saja, mana bisa aku menghidupi anak orang tanpa ini semua. Mobil itu milik Arshan, kakek gak bisa mengambilnya seenak hati. Kalau semuanya kakek ambil, lalu Arshan mau tinggal dimana. Yang benar saja dong kek" protes Arshana menganggap semua ini tak adil untuknya.
"Terserah kamu mau tinggal dimana, bukan urusan kakek. Kalau kamu lebih memilih wanita itu, ya harus mau menanggung apapun yang terjadi. Dan ingat!! Kamu gak boleh kerja lagi diperusahaan. Carilah pekerjaan lain diluar sana yang bisa kamu lakukan. Intinya kalau kamu masih ngotot menikah dengannya, yaa silahkan tapi konsekuensinya kamu harus siap pergi dari rumah ini tanpa membawa sepeserpun barang dari sini." ancam kakek menegaskan kembali. Felix dan Yolanda hanya bisa diam kalau kakek sudah angkat bicara. Karna kakek gak pernah main-main dengan ucapannya.
'Aargh sial!! Aku harus gimana sekarang. Aku gak mau jadi gembel diluar sana. Duh terpaksa aku harus mengalah untuk sekarang. Kakek gak pernah main-main dengan perkatannya, kalau aku tetap ngotot sudah pasti semuanya yang aku miliki akan dirampas olehnya' batin Arshana frustasi.
"Sekarang terserah kamu" ucap kakek duduk santai disofa.
"Huufh.......Baiklah aku mengalah" Arshan tak mungkin bisa hidup tanpa yang dia punya sekarang. Tubuhnya meminta untuk duduk, mau tak mau Arshan harus turuti dulu apa kemauan kakeknya.
"Hmm sudah kakek tebak kamu pasti tidak akan bisa melepaskan apa yang kau punya sekarang" cibir kakek mengejek Arshan.
"Arshan! Kalau kamu mau tau sifat asli dari kekasihmu itu, coba tes saja dia. Jadi orang biasa bukan seorang Arshan Abhimarta. Uji lah ketulusan dia padamu dan kau akan tau sifat aslinya. Asal kamu tau, papa sudah menyuruh orang untuk membuntuti setiap gerak gerik kekasihmu. Dan ternyata didepanmu seolah perempuan baik, tetapi dibelakangmu lain." Felix pun ikut menyahuti.
"Maksud papa apa? Papa nyuruh aku untuk menyamar gitu?"
"Yaa seperti itu, agar kau tau sifat aslinya. Kalau hanya ucapan dari kami, kamu kan gak bakalan percaya kalau gak mata kepalamu sendiri yang melihatnya. Jadi buktikan saja, papa yakin kamu gak bodoh Arshan!"
"Caranya bagaimana? Kepalaku buntu sekarang" karna frustasi jadinya Arshan sulit untuk berpikir.
"Ck...mikir gitu saja gak bisa, tapi soal cinta malah paling depan. Mangkanya jangan terlalu bodoh jadi lelaki, diberi rasa cinta sedikit saja sudah buta mata. Kalau mau mencari calon itu, lihat dulu seluk beluknya. Jangan main asal pacarin" gerutu Felix menyindir.
"Aahh kalau papa terus memarahiku, bagaimana otakku bisa bekerja untuk berpikir. Berilah waktu anakmi ini untuk memikirka sesuatu. Jangan dicibir terus-terusan" kesal Arshan mendengar ocehan ayahnya yang tiada henti.
"Lama!! Kau mikir terlalu lama. Sudah kembali lah ke kamarmu dan besok pagi ikut kakek. Jangan membantah dan jangan banyak tanya. Sekarang masuk ke kamarmu!!" perintah kakek Abhimarta.
Arshan pun menuruti perintah kakeknya berusan. Ia pergi ke kamarnya tanpa pamit, pergi begitu saja. Kepalanya sudah tak bisa diajak berpikir, ia butuh istirahat untuk menjernihkan otaknya kembali. Arshan benar-benar frustasi, disisi lain dia juga memikirkan keadaan Firsi kekasihnya yang pulang sendirian setelah tadi mendapatkan amukan dari kedua orang tuanya dan juga kakeknya. Bahkan ka tak sempat mengejar kepergian Firsi karna dicegah oleh ayahnya.
Beberapa menit yang lalu......
Arshan datang bersama kekasihnya untuk memperkenalkan kepada kakek dan kedua orang tuanya. Arshan menyuruh Firsi untuk duduk disofa dulu. Sebelum Arshan memanggil kedua orang tuanya. Firsi begitu kagum melihat rumah Arshan yang megah dan mewah, bak istanah dinegeri dongeng. Ia ingin sekali bisa tinggal disana satu rumah dengan Arshan.
'Wah bagus banget rumahnya, kalau aku bisa menikah dengan Arshan. Sudah pasti aku akan menjadi nyonya disini. Apapun yang aku mau bisaku dapatkan dengan mudah' batin Firsi tersenyum sambik menengok kanan dan kiri.
Belum sempat Arshan memanggil kakek dan orang tuanya, Felix dan Yolanda serta kakek sudah menghampiri mereka duluan dengan wajah yang sinis. Tampak mereka tidak menyukai Firsi sama sekali. Walau pun Firsi merasa ada yang aneh, ia tetap bersikap baik dengan menyalami Felix dan Yolanda. Namun uluran tangannya tak dibalas, sehingga Firsi menurunkan kembali tangannya dengan rasa kesal.
'Ck...Sombong sekali mereka. Awas saja kalau aku sudah menikah dengan Arshan nanti, akanku balas kalian.' umpat Firsi dalam hati.
Mereka pun duduk disofa bersama. Felix masih ingin mendengar anaknya mengungkapkan yang ingin dia sampaikan. Walau pun sebenarnya Felix sendiri tau maksud dan tujuan anaknya mengajak Firsi ke rumah.
"Papa, mama, kakek.......Kenalin ini Firsi. Aku membawanya kesini berniat meminta restu sama papa dan mama. Aku ingin menikahi Firsi." ucap Arshan tersenyum penuh harap.
"Mama gak setuju kamu menikah dengan dia. Mama gak akan pernah memberi restu untuk kalian sampai kapan pun. Kamu kalau mau mencari calon istri yang bener dong." jawab Yolanda dengan lantang, ia menolak Arshan untuk menikah dengan Firsi. Karena sebelumnya, suaminya sudah memberi tau dan memberi bukti tentang kebusukan Firsi. Felix sudah tau tentang hubungan Arshan dengan Firsi. Oleh sebab itu dia mencari tau siapa Firsi sebenarnya.
Karena suatu hari Felix melihat Firsi bersama teman-temannya masuk ke dalam bar saat malam hari. Disitu Felix kesal dan mulai menyuruh orang untuk mencari tau tentang Firsi. Ini memang kali pertama Arshan mengenalkan kekasihnya kepada mereka. Tetapi Felix sudah tau dari jauh-jauh hari, sebab Firsi selalu datang ke perusahaan menemui Arshan. Otomatis Felix tau saat kesana.
"Kok mama gitu sih, apa alasannya mama menolak Firsi?. Dia baik ma......" ucapan Arshan terpotong oleh perkataan ayahnya.
"Perempuan yang suka minum-minum dan keluar masuk bar kamu bilang baik Arshan? Dimana matamu itu!!. Bisa buruk nama baik keluarga kita kalau kamu menikah dengan dia!!. Papa gak akan merestui kalian sampai kapan pun. Mending sekarang kamu bawah pergi dia dari rumah ini." sahut Felix dengan mata yang mengobarkan amarah dan menunjuk ke arah pintu agar Firsi bisa tau diri dengan posisinya.
Firsi begitu terkejut melihat reaksi kedua orang tua Arshan. Ia tak akan menduka kalau ayahnya Arshan akan berbicara seperti itu. Bagaimana bisa dia tau? Apakah ada yang diam-diam memberi tau? Firsi benar-benar gak nyangka. Kalau begini impiannya untuk jadi nyonya dikeluarga Abhimarta akan musnah. Untuk mendapatkan Arshan saja butuh proses, mana mungkin Firsi mau melepaskan begitu saja. Semua wanita tidak akan mungkin seberuntung Firsi bisa menjalin hubungan dengan Arshan. Pewaris tunggal dari keluarga Abhimarta yang mempunyai kekayaan dimana-mana sampai dikenal dinegaranya. Perusahaan banyak sampai diluar negeri pun ada.
Jadi Firsi gak mau melihat Arshan jatuh ke pelukan wanita lain. Pokoknya bagaimana pun caranya Firsi harus bisa menikah dengan Arshan. Diluar sana banyak wanita yang ngantri untuk bisa menjadi istri seorang Arshana. Dan Firsi termasuk yang beruntung bisa dipilih oleh Arshan.
...🍀🍀🍀...
Assalamu'alaikum readers tersayangnya othor. Yei akhirnya bisa jumpa lagi sama kalian 😊. Bagaimana dibagian awal nih? Seru gak.....Seru dong pastinya.
Lanjut baca yuk ⬇️⬇️
Jangan lupa kasih Like, Vote, dan komen 🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
IndraAsya
👣👣👣
2024-02-24
2
Dahlia Anwar
menduga ya Thor bukan menduka
2024-01-25
0
Kerincing_kaki
haloo kakak semangat yaa ..mampir jugaa y
2023-05-02
0