18 #Menegangkan

Dirumah utama Abhimarta, selepas makan malam Yolanda dan Felix tidak langsung tidur. Mereka ke ruang keluarga sejenak bersama kakek juga. Karna tidak baik selepas makam langsung tidur untuk kesehatan. Sambil mengobrol juga sambil menonton televisi. Tetapi wajah Yolanda memancarkan kegelisahan. Sejak makan tadi, ia seperti tidak nafsu namun tetap dipaksakan olehnya.

Felix yang sadar dengan sikap istrinya langsung melontarkan pertanyaan. Barangkali istrinya tidak enak badan atau ada yang sedang dipikirkan. Gak asing lagi bagi Felix kalau istrinya sudah memendam sendiri apa yang dipikirkannya kalau gak ditegur oleh Felix.

"Kamu kenapa ma? Dari tadi sikap kamu aneh, diam saja. Makan tadi juga begitu, apa yang sedang kamu pikirkan? Apa kamu sakit?" tanya Felix sambil memegang kening Yolanda untuk mengetes suhu badannya.

"Tapi gak panas kok, kamu kenapa?" tanyanya lagi setelah memastikan tidak ada tanda-tanda demam atau sakit.

"Aku gak sakit mas. Aku juga gak tau dari tadi ada yang mengganjal gitu. Hatiku tiba-tiba gak enak dan gak tenang juga. Aku kepikiran Arshan terus mas, kamu belum dapat kabar soal dia disana" jawab Yolanda langsung memperlihatkan wajah gelisahnya.

"Ma, Arshan itu sudah dewasa, dia bisa jaga diri. Gak perlu dikhawatirkan begitu, Arshan lagi jalanin tugasnya. Kami yang tenang" ucap Felix menengkan istrinya yang terlihat gelisah.

"Tapi hatiku gak tenang mas. Seperti ada yang mengganjal. Aku takut terjadi sesuatu dengan Arshan mas. Coba telfon Daniel tanyain kabar Arshan disana" ujar Yolanda.

"Baiklah sebentar aku telfonin biar kamu gak khawatir lagi." balas Felix mengambil ponsel diatas meja lalu mencari nomer Daniel. Sejenak panggilan pun terhubung. Tak lupa Felix menyalakan log spiker agar terdengar jelas ditelinga Yolanda.

"Hallo Daniel?"

📱"Iya tuan ada apa?" tanya Daniel diseberang telfon.

"Apakah disana pekerjaan sudah beres semua? Rapat sudah selesaikan?" tanya Felix.

📱"Sudah tuan, semuanya sudah selesai." jawab Daniel.

"Arshan baik-baik saja kan? Dia sedang apa sekarang? Apakah dia sudah makan?" tiba-tiba saja Yolanda menyahut geram, yang ingin dia tau adalah kabar putranya bukan malah bahas pekerjaan.

📱"Tuan muda baik-baik saja nyonya. Tuan muda juga sudah makan, sekarang tuan muda sedang ada dikamarnya beristirahat. Kenapa nyonya besar?" balas Daniel merasa aneh dengan sikap nyonya bosnya.

"Gak pa-pa, mungkin perasaanku saja yang terlalu berlebihan mengkhawatirkan Arshan. Ya sudah makasih Daniel"

📱"Iya nyonya"

Panggilan pun beralih kembali kepada Felix. Ia berbicara sedikit dengan Daniel sebelum akhirnya panggilan benar-benar diakhiri. Daniel sebenarnya ingin mengatakan niat Arshan besok, namun karna desakan dari Arshan yang tak ingin orang tuanya tau. Mau gak mau Daniel pun menuruti keinginan Arshana. Lagian juga hanya refresing sebentar gak apa-apa juga. Pikirnya Daniel begitu.

"Tuh dengar sendiri kan apa yang dikatakan Daniel. Arshan itu gak apa-apa, kamu saja yang terlalu berlebihan. Sudah mendingan sekarang kamu istirahat dikamar. Nanti aku menyusul bentar lagi" ucap Felix.

"Putramu sudah dewasa, biarkan dia menjalani hidupnya sendiri. Kamu mengkhawatirkannya memang wajar, tapi jangan terlalu berlebihan." sahut kakek.

"Iya pa, Yolan ke kamar dulu" ucal Yolanda.

Kakek pun mengangguk saja, lalu Yolanda pergi ke kamarnya untuk beristirahat. Walau pun sudah menelfon Daniel dan menanyakan kabar Arshan. Hati Yolanda tetap masih cemas, tetapi ia menepis semua itu dan memilih untuk tidur.

🥀

🥀

🥀

Keesokan paginya sesuai dengan apa yang diinginkan Arshan semalam. Dia benar-benar menggunakan mobil sendiri menuju daerah perbukitan alias puncak. Sementara Daniel menggunakan mobil lain. Sebenarnya pagi ini pun Daniel sempat cekcok lagi dengan Arshan masalah mobil. Tetapi Arshan tetap ngotot, sehingga Daniel pun mengalah.

Semakin dilarang malahan Arshan tak menggubris sama sekali. Arshan juga melarang Daniel untuk mengatakan hal tersebut kepada papanya. Yang ada dalam pikiran Arshan saat ini adalah kalau diberi waktu untuk bersantai satu hari kenapa tidak dimanfaatkan dengan baik. Itulah kenapa Arshan minta refresing sejenak ke puncak sebelum kembali.

Akhirnya mereka berangkat bersama, beriringan mobil, tepatnya mobil Arshan yang paling depan. Arshan melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata saat masih ada dipusat kota. Namun saat sudah memasuki kawasan bukit, ia menurunkan kecepatan mobil karna jalan yang mulai naik turun. Disana masih ada permukiman warga walaupun jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain memang agak jauh.

Mobil yang dinaiki oleh Daniel bersama beberapa bodyguard terlihat jauh dibelakang Arshan. Sehingga mereka harus menyeimbangkan kembali mobil mereka agar bisa tepat dibelakang mobil Arshan. Lantaran Daniel terus merasa gelisah, entah apa yang membuatnya jadi begitu sejak semalam. Apalagi mendengar telfon dari Yolanda semalam yang menurut Daniel tidak biasanya. Jadi Daniel merasa ada yang aneh.

Sementara Arshan didalam mobil malah terlihat bersenang riang. Wajahnya begitu sumringah, jendela samping dia buka setengah agar udara bisa masuk. Perbukitan kalau dilihat dari atas memang sangat indah. Dibawah jalanan tersebut ada jurang dan dibawahnya lagi agak menjauh sedikit ada persawahan yang naik turun dari atas sampai bawah yang dibuat terasering dan dibelakangnya ada perbukitan lagi. Siapapun yang memandangnya pasti sangat bagus. Apalagi udara yang sejuk belum terjamah oleh banyaknya polusi kendaraan.

Didepan jalanan mulai turun dan sedikit berbelok. Tak lama bunyilah ponsel Arshan, ada panggilan masuk dari Daniel. Ditekannya tombol hijau dan panggilan pun tersambung. Dari sebrang sana, Daniel meminta Arshan untuk berhenti sejenak karna perasaannya semakin tidak karuan. Namun Arshan menolak dan terus melanjutkan perjalanan. Sampai panggilan dari Daniel langsung diputus oleh Arshan begitu saja.

"Ck apa-apaan sih ganggu saja si Daniel. Mengganggu suasanaku menikmati alam. Aku ini sudah pandai membawa mobil bukan yang baru belajar." gerutu Arshan kesal dan kembali fokus menyetir mobil.

Saat jalan mulai menurun Arshan sedikit mengurangi kecepatan mobil dan menginjak pedal rem. Tetapi Arshan merasa ada yang aneh dengan mobilnya. Rem sudah diinjak tapi mobil tak berkurang kecepatan. Malahan semakin melaju kencang karna jalanan menurun. Arshan mengumpat kesal dan berusaha menyeimbangkan pergerakannya.

"Sial!! Kenapa rem mobilku gak berfungsi. Apa ada yang menyabotase mobilku. Sialan!!" kesal Arshan yang terus berusaha mengontrol mobil yang semakin lama tak terkendali.

Arshan ingin menelfon Daniel namun sayangnya ponsel Arshan malah jatuh ke bawah sangking paniknya. Arshan ingin mengambil pun gak bisa, kalau sedikit saja dia oleng. Suka dipastikan Arshan akan bernasib buruk.

Sementara Daniek yang masih menguntik dari belakang, melihat mobil Arshan yang aneh. Tidak seperti sebelumnya, bahkan mobil Arshan terlihat tak mengurangi kecepatan sama sekali. Padahal jalanan menurun dan sekarang malah terlihat berpindah ke kanan dan kiri. Daniel mengernyit melihat Arshan yang mengemudikan mobil secara ugal-ugalan.

"Kenapa dengan mobil tuan muda? Jalanan sedang menurun tapi kenapa tuan muda tidak mengurangi kecepatan sama sekali. Inikan bahaya buat keselamatan tuan muda" Daniel pun menekan nomor Arshan untuk menghubunginya. Beberapa kali ditelfon oleh Daniel tak ada sahutan.

"Coba kalian lihat ada yang aneh dengan mobil tuan muda. Gak biasanya tuan muda menyetir secara ugal-ugalan begitu" ucap Daniel kepada bodyguard yang sedang bersamanya.

"Iya tuan, ada yang aneh. Apakah mobil tuan muda sedang mengalami masalah" terka salah satu bodyguard.

"Sudah aku hubungi tetapi gak ada balasan dari tuan muda" ucap Daniel semakin cemas.

Dalam mobil Arshan tau kalau Daniel sempat menelfonnya namun Arshan tak bisa menjangkau ponsel yang terjatuh. Ia masih berusaha bagaimana caranya mobil tersebut bisa berhenti. Lagi-lagi Daniel menghubungi Arshan. Kali ini ia berusaha meraih ponsel tersebut dengan susah payah. Hingga akhirnya bisa didapatkan oleh Arshan. Ia segera menggeser tombol hijau dan panggilan pun tersambung.

"Tuan muda kenapa? Jalanan menurun tolong kurangi kecepatan!" cerocos Daniel sebelum Arshan berbicara.

"Remnya blong Daniel. Aku gak bisa mengendalikan mobil ini terlalu lama. Sepertinya ada yang menyabotase mobilku." ucap Arshan semakin tidak bisa dikenalikan mobilnya.

"Apa!!" sentak Daniel sangat terkejut. Pantas saja mobil Arshan terlihat berbelok ke kanan dan kiri. Ternyata Arshan sedang mengendalikan mobilnya agar tak menabrak.

Didepan sana ada belokan, Arshan hendak berbelok. Namun ternyata belokan tersebut terlalu curam dan pas sekali ada motor yang lewat. Sehingga Arshan membanting stirnya karna terkejut. Tepat saat itu juga ada seorang lelaki yang sedang berjalan membawa karung dengan sepedanya.

Episodes
1 1 #Permulaan
2 2 #Kehidupan Zulfa
3 3 #Misi Dari Kakek
4 4 #Kekesalan Arshana
5 5 #Gak Sengaja
6 6 #Kedatangan Rey
7 7 #Motor
8 8 #Salah Gak Mau Ngaku
9 9 #Menyelidiki
10 10 #Senjata Makan Tuan
11 11 #Tampan Yang Asli
12 12 #Kedatangan Firsi
13 13 #Membuat Emosi
14 14 #Rencana Apa?
15 15 #Dimana Zulfa
16 16 #Perintah
17 17 #Gelisah
18 18 #Menegangkan
19 19 #Kabar Buruk
20 20 #Hasilnya Nihil
21 21 #Ditemukan
22 22 #Move On
23 23 #Pulang
24 24 #Hal yang Menajubkan
25 25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26 26 #Merendahkan Harga Diri
27 27 #Merasa Aneh
28 28 #Miris
29 29 #Menolong
30 30 #Membalas Dendam
31 31 #Menyimpan Rasa
32 32 #Rencana Awal
33 33 #Curhat
34 34 #Serba Salah
35 35 #Permintaan
36 36 #Saling Memendam Rasa
37 37 #Aku Cinta Kamu
38 38 #Mimpi Indah
39 39 #Hinaan dan Cacian
40 40 #Kemarahan Firsi
41 41 #Mencari Bukti
42 42 #Diretas
43 43 #Ketemu Lagi
44 44 #Memo untuk Daniel
45 45 #Haru dan Bahagia
46 46 #Makan Malam Bersama
47 47 #Harus Tanggung Jawab
48 48 #Pelukan
49 49 #Hari Bahagia
50 50 #Pesan Brima
51 51 #Pengganti Arshana
52 52 #Belanja
53 53 #Jujurlah
54 54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55 55 #Dendam
56 56 #Beralih Tangan
57 57 #Kenyataan
58 58 #Kaget
59 59 #Kembali Sadar
60 60 #Memaafkan
61 61 #Hidup Lagi?
62 62 #Canggung
63 63 #Membalas Budi
64 64 #Ketahuan
65 65 #Gagal
66 66 #Cemas
67 67 #Menyakitkan
68 68 #Penampilan Berbeda
69 69 #Kejutan Menanti
70 70 #Kamu Kebahagiaanku
71 71 #Benarkah itu Kamu?
72 72 #Aneh
73 73 #Manisan
74 74 # Makin Kesal
75 75 #Pesan Ancaman
76 76 #Berkeliling
77 77 #Kemarahan Arshana
78 78 #Dia Berbeda
79 79 #Risih
80 80 #Secangkir Kopi
81 81 #Positif
82 82 #Apa yang Disembunyikan?
83 83 #Video
84 84 #Teror
85 85 #Ketakutan dan Syok
86 86 #Penasaran
87 87 #Viral
88 88 #Kecewa
89 89 #Rindu
90 90 #Nostalgia
91 91 #Menjelaskan
92 92 #Kacau
93 93 #Gagal
94 94 #Masa Sulit
95 95 #Masih Kecewa
96 96 #Mr. Ex
97 97 #Belajar Menerima
98 98 #Aneh
99 99 #Dikepung
100 100 #Lembek
101 101 #Meyakinkan Hati
102 102 #Tuduhan
103 103 #Orang Tak Dikenal
104 104 #Tak Punya Hati
105 105 #Dimusuhi
106 106 #Menentukan Nama
107 107 #Tertangkap
108 108 #Yang Dinanti
109 109 #Tak Adil
110 110 #Mengalihkan Kesedihan
111 111 #Kenyamanan yang Hilang
112 112 #Mendamaikan
113 113 #Mulai Terbuka
114 114 #Hilang
115 115 #Cemas
116 116 #Kabar Buruk
117 117 #Meremehkan
118 118 #Menata Strategi
119 119 #Mengembalikan
120 120 #Peluru Beracun
121 121 #Rindu Suami
122 122 #Kenyataan Pahit
123 123 #Bahagia
124 124# Lahiran
125 125 #Berkunjung
126 126 #Akhir Yang Bahagia
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1 #Permulaan
2
2 #Kehidupan Zulfa
3
3 #Misi Dari Kakek
4
4 #Kekesalan Arshana
5
5 #Gak Sengaja
6
6 #Kedatangan Rey
7
7 #Motor
8
8 #Salah Gak Mau Ngaku
9
9 #Menyelidiki
10
10 #Senjata Makan Tuan
11
11 #Tampan Yang Asli
12
12 #Kedatangan Firsi
13
13 #Membuat Emosi
14
14 #Rencana Apa?
15
15 #Dimana Zulfa
16
16 #Perintah
17
17 #Gelisah
18
18 #Menegangkan
19
19 #Kabar Buruk
20
20 #Hasilnya Nihil
21
21 #Ditemukan
22
22 #Move On
23
23 #Pulang
24
24 #Hal yang Menajubkan
25
25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26
26 #Merendahkan Harga Diri
27
27 #Merasa Aneh
28
28 #Miris
29
29 #Menolong
30
30 #Membalas Dendam
31
31 #Menyimpan Rasa
32
32 #Rencana Awal
33
33 #Curhat
34
34 #Serba Salah
35
35 #Permintaan
36
36 #Saling Memendam Rasa
37
37 #Aku Cinta Kamu
38
38 #Mimpi Indah
39
39 #Hinaan dan Cacian
40
40 #Kemarahan Firsi
41
41 #Mencari Bukti
42
42 #Diretas
43
43 #Ketemu Lagi
44
44 #Memo untuk Daniel
45
45 #Haru dan Bahagia
46
46 #Makan Malam Bersama
47
47 #Harus Tanggung Jawab
48
48 #Pelukan
49
49 #Hari Bahagia
50
50 #Pesan Brima
51
51 #Pengganti Arshana
52
52 #Belanja
53
53 #Jujurlah
54
54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55
55 #Dendam
56
56 #Beralih Tangan
57
57 #Kenyataan
58
58 #Kaget
59
59 #Kembali Sadar
60
60 #Memaafkan
61
61 #Hidup Lagi?
62
62 #Canggung
63
63 #Membalas Budi
64
64 #Ketahuan
65
65 #Gagal
66
66 #Cemas
67
67 #Menyakitkan
68
68 #Penampilan Berbeda
69
69 #Kejutan Menanti
70
70 #Kamu Kebahagiaanku
71
71 #Benarkah itu Kamu?
72
72 #Aneh
73
73 #Manisan
74
74 # Makin Kesal
75
75 #Pesan Ancaman
76
76 #Berkeliling
77
77 #Kemarahan Arshana
78
78 #Dia Berbeda
79
79 #Risih
80
80 #Secangkir Kopi
81
81 #Positif
82
82 #Apa yang Disembunyikan?
83
83 #Video
84
84 #Teror
85
85 #Ketakutan dan Syok
86
86 #Penasaran
87
87 #Viral
88
88 #Kecewa
89
89 #Rindu
90
90 #Nostalgia
91
91 #Menjelaskan
92
92 #Kacau
93
93 #Gagal
94
94 #Masa Sulit
95
95 #Masih Kecewa
96
96 #Mr. Ex
97
97 #Belajar Menerima
98
98 #Aneh
99
99 #Dikepung
100
100 #Lembek
101
101 #Meyakinkan Hati
102
102 #Tuduhan
103
103 #Orang Tak Dikenal
104
104 #Tak Punya Hati
105
105 #Dimusuhi
106
106 #Menentukan Nama
107
107 #Tertangkap
108
108 #Yang Dinanti
109
109 #Tak Adil
110
110 #Mengalihkan Kesedihan
111
111 #Kenyamanan yang Hilang
112
112 #Mendamaikan
113
113 #Mulai Terbuka
114
114 #Hilang
115
115 #Cemas
116
116 #Kabar Buruk
117
117 #Meremehkan
118
118 #Menata Strategi
119
119 #Mengembalikan
120
120 #Peluru Beracun
121
121 #Rindu Suami
122
122 #Kenyataan Pahit
123
123 #Bahagia
124
124# Lahiran
125
125 #Berkunjung
126
126 #Akhir Yang Bahagia
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!