"Aarrghh!!!"
Brak.
Buk.
Brak.
"Tuan mudaa!!" teriak Daniel saat melihat mobil Arshan terguling masuk kedalam jurang sampai menerobos pembatas jalan dan mendengar teriakan Arshan dari sebrang telfon.
Panggilan pun berakhir dengan teriakan Arshan sebelum akhirnya benar-benar terputus. Daniel maupun bodyguardnya merasa sangat terkejut melihat pemandangan didepan mata mereka. Mobil pun dihentikan ditepi jalan dan Daniel buru-buru turun untuk melihat.
Mobil Arshan sama sekali tidak terlihat. Jurangnya terlalu dalam sehingga Daniel tidak mungkin bisa turun atau hanya sekedar melihat. Ia harus meminta bantuan untuk bisa mengevakuasi Arshan dari jurang tersebut. Sementara pemotor yang selamat tadi sudah pergi begitu saja. Pikiran Daniel sangat kacau, ternyata inilah pertanda dari kegelisaannya semalam.
"Kalian cepat hubungi tim medis, tim SAR atau pun yang lainnya deh Kita harus segera menyelamatkan tuan muda dari sana. Jurang ini terlalu dalam untuk kita masuki. Cepat!!" ucap Daniel kalang kabut. Ia ingin menghubungi Felix namun dirinya takut akan kemarahan Felix nantinya.
Apalagi Daniel tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Felix maupun kakek. Ia malah menuruti ucapan Arshan untuk tidak berbicara apapun. Sekarang kalau Daniel menghubungi Felix tentang kejadian yang sebenarnya sudah pasti dirinya yang terkena amarah. Tapi Daniel juga gak bisa hanya berdiam diri saja. Ia tetap menghubungi nomor Felix agar bantuan cepat datang.
Untuk ke kota F juga perlu waktu. Sehingga Felix tidak bisa langsung kesana dengan cepat. Bodyguard sudah menghubungi tim evakuasi untuk meminta bantuan. Entah kapan akan datangnya. Lantaran jarak yang jauh dari kota. Setiap daerah pasti ada pos-pos penjaga.
Daniel menghubungi nomor Felix beberapa kali, tapi tidak ada jawaban. Sampai lima kali Daniel memanggil tetap tidak ada jawaban apapun. Ia sangat frustasi, karna dirinya pun belum tau keadaan Arshan dibawah sana. Melihat mobil Arshan terguling ke bawah menyisahkan puing mobil yang berserakan. Jalanan kebetulan sepi jadi tidak ada yang tau kejadian tersebut.
Beberapa saat kemudian, sekitar setengah jam berulah tim SAR datang untuk membantu mencari keberadaan Arshan dibawah jurang. Buru-buru Daniel meminta mereka untuk mencari Arshan. Tetapi jurangnya terlalu dalam sehingga mereka harus mencari jalan lain untuk bisa sampai kebawah. Daniel ingin turut serta mencari Arshan, tapi salah satu tim SAR tidak membolehkan Daniel untuk ikut serta. Mereka juga memikirkan keselamatan Daniel nantinya. Lantaran jalan yang untuk sampai kebawah sangat berbahaya.
Daniel pun menurut dan menunggu, walaupun awalnya dia sangat memaksa untuk ikut. Ia kembali menghubungi Felix dan kali ini panggilan tersambung. Daniel merasa bersyukur, sesaat panggilan terhubung. Terdengar suara Felix yang menanyakan perihak Daniel menelfonnya sampai berulang kali.
📱"Ada apa Daniel? Kenapa kamu menghubungiku sampai berulang kali? Apa ada hal penting?" tanya Felix dari sebrang telfon.
"Tuan muda......."
📱"Kenapa dengan Arshan, Daniel?" tanya Felix mendengar suara Daniel seperti orang yang baru saja lari maraton.
"Mobil tuan muda kecelakaan masuk ke dalam jurang" jawab Daniel.
📱"APA!! bagaimana bisa mobil Arshan masuk ke dalam jurang. Bukannya kalian berada dihotel dan kalian kan berada dikota. Kenapa bisa ada jurang" sentak Felix sangat terkejut mendengar jawaban dari Daniel. Felix langsung bangun dari duduknya yang sedang berada diperusahaan.
"Tidak tuan besar, kami tidak sedang dihotel. Tuan muda memimta untuk jalan-jalan tadinya ke daerah perbukitan. Maaf tuan besar, saya tidak mengatakan yang sejujurnya. Karna tuan muda melarang saya" jelas Daniel merasa bersalah. Dia siap menerima konsekuensi apapun dari Felix maupun kakek.
📱"Terus sekarang keadaan Arshan bagaimana? Bukannya kamu satu mobil dengan Arshan?"
"Tuan muda ingin memakai mobilnya sendiri dan melarang saya untuk satu mobil dengan tuan muda. Mobil tuan muda remnya blong, sebelum tuan muda masuk ke dalam jurang, tuan muda sempat telfon dengan saya dan mengatakan kalau rem mobilnya blong"
📱"Astaga Daniel!! Kamu kan sudah saya suruh untuk selalu ada bersama Arshan. Kenapa sekarang kamu malah ceroboh sih, kalau gitu saya akan segera ke kota F. Kamu share lock saja keberadaanmu sekarang. Tapi jarak ke kota F lumayan jauh, mungkin sore baru bida sampai disana" papar Felix.
"Baik tuan besar, saya akan memberi kabar nanti. Sekarang tim evakuasi sedang mencari keberadaan tuan muda. Jurangnya terlalu dalam, sehingga saya tidak diperbolehkan untuk ikut serta mencari tuan muda" kata Daniel.
📱"Ya sudah saya mau pulang dulu mengabarkan ini kepada kakek dan istriku."
"Baik tuan besar" panggilan pun berakhir.
🍀
🍀
🍀
Yolanda sedang mengambil minum didapur. Dan kebetulan ada pelayan yang sedang mengerjakan tugasnya. Yolanda ingin membuat jus mangga, sehingga ia harus memotong buahnha dahulu. Saat buah sudah dikupas dan ingin dipotong kecil, tiba-tiba saja tangan Yolanda terkena pisau. Entah karna dia melamun atau emang gak sengaja. Ia meringis kesakitan, darah pun keluar dari jari jempol dan telunjuknya.
"Auwwh....Ssttt!!"
"Astaga nyonya. Tangan anda berdarah, sebentar saya ambil kotak P3K dulu" sentak Tarmi termasuk kepala pelayan dirumah tersebut.
Yolanda pergi ke wastafel untuk mencuci tangannya agar darah yang keluar bisa hilang. Ia kembali merasakan gelisah dan semakin tidak enak. Hatinya tiba-tiba terasa ngilu sehingga membuatnya kehilangan fokus yang mengakibatkan pisau tersebut malah memotong jarinya bukan buah.
"Ya Tuhan, kenapa dengan hatiku. Apa yang terjadi dengan Arshan, kenapa rasanya tidak enak begini. Hatiku tidak tenang dan semakin gelisah. Semoga kamu baik-baik saja Arshan" gumam Yolanda sambil mengusap tangannya yang basah dengan tisu kering.
Tak lama Tarmi kembali membawa kotak P3K. Obat merah dioleskan ke jari Yolanda untuk menghindari infeksi, setelah itu Tarmi membalutnya dengan plester ke jari Yolanda.
"Nyonya kenapa kok bisa sampai terkena pisau? Saya lihat nyonya juga melamun dari tadi" tanya Tarmi.
"Saya kepikiran Arshana bik. Dari semalam hati saya gelisah terus dan sekarang malah gak enak. Tadi sempat terasa ngilu sedikit, mangkanha saya gak fokus" jawab Yolanda dengan wajah penuh kekhawatiran.
"Berdoa saja nyonya, semoga tuan muda Arshan baik-baik saja"
"Iya bik....."
Felix yang sudah sampai dirumah langsung bergegas mencari keberadaan kakek dan istrinya. Sebenarnya Felix sangat khawatir kalau harus memberi tau kabar ini kepada kakek. Takut nanti malah kakek syok, tapi dia juga gak bisa menyembunyikan hal besar tersebut. Nantinya juga kakek pasti akan tau.
"Ma, mama......" panggil Felix.
Yolanda pun datang dari arah belakang saat mendengar panggilan suaminya yang terdengar berteriak. Yolan bingung dengan sikap suaminga yang tiba-tiba berubah. Baru juga pulang, Yolanda pun menanyakan kepada suaminya, kenapa dia sampai memanggil-manggil sampai berteriak.
"Kamu kenapa sih mas, datang-datang kok manggil gak bisa biasa begitu. Kamu kenapa kok terlihat cemas?" tanya Yolanda.
Tiba-tiba pandangan Felix tertuju pada tangan Yolanda yang diberi plester. Lalu Felix bertanya tentang tangan istrinya yang terluka. "Tangan kamu kenapa ma? Kok bisa sampai diplester gini?"
"Gak apa-apa, tadi motong buah malah jariku yang terkena pisau. Perasaanku gak enak pa tentang Arshan. Dari tadi rasanga gelisah terus. Coba pa telfon Daniel lagi, mama ingin tau kabar Arshan sskarang" mendengar perkataan istrinya membuat Felix terdiam sejenak. Itulah yang ingin dia kataka tadi, yang sudah pasti akan membuat istrinya terkejut. Dan bisa saja Yolanda langsung pingsan mendengar ucapan Felix yang akan dia katakan.
"Arshan.....Arshan kecelakaan ma! Mobilnya masuk ke dalam jurang" ucap Felix secara lirih sambik menunduk.
Duar.
Bagai dipetir disiang bolong. Yolanda sangat terkejut dan sempat mau terjatuh. Beruntung Felix segera memegangi tubuh istrinya dan mendudukannya disofa. Hati Yolanda berasa teriris belati yang sangat tajam. Ini adalah jawaban dari kegelisahan dan rasa dihatinya yang selalu mengganjal. Ternyata dibalik semua itu akan ada kejadian yang mengejutkan baginya. Kalau tau semua ini akan terjadi, pasti Yolanda akan melarang Arshana pergi kemana pun.
"Mama gak pa-pa?" tanya Felix khawatir.
"Arshan.....Gimana sekarang keadaan Arshan mas? Kamu kata siapa kalau Arshan kecelakaan?" tanya balik Yolanda.
"Daniel, dia yang tadi menelfon papa kalau Arshan mengalami kecelakaan dan mobilnya masuk ke dalam jurang" jawab Felix ikut menjatuhkan tubuhnya disofa.
"Apa benar yang kamu katakan Felix, kalau cucuku kecelakaan" tiba-tiba saja kakek datang membuat Felix dan Yolanda terkejut. Mereka takut nanti akan mempengaruhi kesehatan kakek.
"Papa.......Papa kok bisa tiba-tiba muncul" ucap Felix bangkit dari duduknya lalu menghampiri kakek.
"Teriakanmu itu sangat berisik. Membuat telingaku sakit, jadi aku kesini untuk membungkam mulutmu. Sekarang katakan apa benar ucapanmu tadi!!" tekan kakek, lalu Felix mengangguk pelan.
"Bagaimana bisa Arshan kecelakaan Felix. Bagaimana bisa? Lalu bagaimana dengan keadaan Arshan sekarang? Daniel juga bagaimana?" Felix benar-benar bingung, kakek menanyakan semua hal secara bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments