"Daniel baik-baik saja pa. Dia tidak satu mobil dengan Arshan. Arshan memakai mobilnya sendiri dan sekarang tim SAR masih mencari keberadaan Arshan" jelas Felix lemah, separuh jiwanya seolah melayang. Firasat buruk semakin menyeruak dihatinya. Padahal dai semalam dialah yang meyakinkan Yolanda untuk tenang dan mengatakan kalau istrinya terlalu berlebihan.
"APA BENAR YANG KAMU KATAKAN!! Kenapa Daniel membiarkan Arshan naik mobil sendiri dam kenapa ada tim SAR juga" kakek masih belum tau kalau mobil Arshan masuk ke dalam jurang. Yang dia dengar tadi hanyalah soal kecelakaan Arshan.
"Arshan yang minta pa, Daniel sudah melarangnya. Mobil Arshan itu masuk ke dalam jurang. Mangkanya Daniel meminta bantuan tim SAR. Ternyata Arshan maksa untuk pergi ke daerah perbukitan hanya sekedar refresing. Tapi ternyata ada yang menyabotase mobil Arshan, sehingga rem dia blong pa." jelas Felix membuat Yolanda maupun kakek terbelalak mendengar ucapan Felix.
"Sabotase? Jadi Arshan bukan murni kecelakaan? Tapi ada yang menyabotase mobilnya mas" ucap Yolanda memperjelas ucapan Felix.
"Iya ma, Daniel mengatakannya begitu. Sebelum mobil Arshan masuk jurang, dia sempat telfon Daniel dan mengatakan kalau remnya blong. Setelah itu panggilan terputus dan terjadi kecelakaan itu"
"Siapa yang berani bermain-main dengan keluarga Abhimarta. Awas saja akanku cari sampai akar-akarnya. Sekarang ayo kita pergi ke kota F untuk melihat keadaan Arshan. Telfon Daniel lagi dan tanyakan perkembangannya sekarang" ucap kakek dengan wajah yang penuh amarah.
"Baik pa, aku akan siapkan dua mobil untuk kita kesana. Sekarang kita bersiap-siap dulu"
"Bi Tarmi....." panggil Yolanda.
"Iya nyonya ada apa?" tanya Tarmi berjalan tergesa-gesa mendengar panghilan dari Yolanda.
"Kamu jaga rumah, kami mau ke kota F untuk melihat putraku. Dia mengalami kecelakaan" ucap Yolanda.
"Apa nyonya? Tuan muda mengalami kecelakaan. Baik nyonya saya akan menjaga rumah dengan baik" jawab Tarmi terkejut.
Mereka pun bersiap-siap ke kota F untuk melihat keadaan Arshan. Dengan rasa khawatir yang begitu dalam. Terlebih Yolanda yang sudah panik duluan sampai-sampai tak memperdulikan sekarang dia memakai pakaian apa dan ponselnya pun dampai tertinggal, kalau enggak Felix yang mengambilkannya.
Mereka memakai dua mobil. Yang satu dipakai oleh Felix tentunya dengan sopir dan mobil satunya lagi dipakai oleh bodyguardnya. Sehingga mobil mereka beriringan ke kota F. Diperjalanan Felix terua menghubungu Daniel untuk meminta kabar tentang Arshan. Terakhir yang dia dapat, Arshan belum ditemukan padahal hari sudah masuk waktu sore.
🥀
🥀
🥀
Sementara di TKP Daniel juga cemas. Ingin sekali dirinya ikut terjun ke bawah untuk membantu pencarian. Tapi karna medan yang curam sehingga akan membahayakan dia juga. Jadi Daniel hanya bisa menunggu sampai tim SAR datang untuk memberi kabar. Sampai tak terasa sore pun tiba.
Karna Daniel sudah tak sabaran, ia pun nekat ikut turun melewati jalan yang tadi dilewati tim untuk turun. Padahal dalah satu bodyguard juga sudah memperingati Daniel. Namun pendiriannya tetap sama. Sehingga dua bodyguard mengikuti Daniel untuk turun dan ikut mencari.
"Tuan mudaa!! Tuan muda dimana? Tuan mudaa." teriak Daniel memanggil-manggil, tapi yaa tidak ada jawaban. Ia terus menelusuri semakin kebawah. Bahkan puing-puing atau bekas mobil Arshan tak ditemukan oleh Daniel.
"Kenapa bisa ini semua terjadi sama tuan muda, kalau saya tau mobil itu disabotase. Saya gak akan pernah membiarkan tuan muda menggunakannya. Tuaan mudaa!!" Daniel sangat merasa bersalah atas kejadian yang menimpa Arshan. Karna kelalaiannya, Arshan kadi harus menerima dampak tersebut.
"Tuan, sepertinya tuan muda tidak ada disini. Lebih baik kita naik saja, saya dapat kabar kalau tim sudah naik" ucap salah satu bodyguard.
"Hah? Cepat sekali. Tuan muda belum juga ditemukan, kenapa mereka tidak terus mencari. Kalau sampai tuan muda gak ditemukan sekarang bagaimana? Apa yang akan saya sampaikan dengan tuan besar nanti." ujar Daniel.
Mau gak mau dia pun memutuskan untuk kembali. Ternyata benar saat sudah ada diatas, tim SAR sudah ada disana. Mereka belum menemukan keberadaan Arshan. Tim SAR tidak melihat bekas jatuhnya mobil. Sehingga diperkirakan mobil Arshan jatuh ditempat yang berbeda. Tim akan meneruskan pencarian besok, sebab cuaca tidak mendukung. Sebentar lagi akan turun hujan, akan berbahaya jika pencarian terus dilakukan.
"Tapi pak, bos saya belum ditemukan. Tolong, jangan berhenti untuk mencari. Bagaimana nasib bos saya disana" ucap Daniel memohon, tetapi tim SAR tidak bisa melanjutkan karna sangat berbahaya.
"Maaf tuan, kami tidak bisa memaksakan diri untuk terus mencari. Medannya sangat curam, sangat berbahaya untuk kami. Jadi pencarian akan dilanjutkan besok" jawab salah satu tim SAR yang bertugas sebagai pemimpin.
Belum lama, hujan pun turun setetes demi setetes. Sampai menjadi sangat deras. Daniel dan yang lainnya masuk ke dalam. Mobil. Begitu pun dengan tim yang tadi mencari Arshan. Daniel pun memutuskan untuk mencari penginapan yang dekat dengan lokasi. Sehingga tidak perlu memakan waktu untuk kembali kesana.
Selang beberapa saat Daniel akhirnya menemukan villa yang tak jauh dari sana. Jaraknya sekitar satu sampai dua kilometer dari lokasi kejadian. Daniel pun menyewa villa tersebut, ia juga sudah memberikan alamat tempatnya sekarang berada kepada Felix.
Daniel sangat merasa bersalah tidak bisa menjaga Arshan dengan baik. Bahkan ia membiarkan Arshan menggunakan mobilnya sendiri tanpa mengeceknya terlebih dahulu. Pikiran Daniel benar-benar kacau, ia belum tau bagaimana nasib Arshan sekarang. Apakah dia masih hidup atau sebaliknya. Daniel ingin menghubungi seseorang untuk meminta bantuannya agar mencari pelaku yang sudah merusak rem mobil Arshan.
"Hallo, aku minta kamu cari siapa yang sudah menyabotase mobil tuan muda. Kemarin kami sempat menginap dihotel ** di kota F. Segera kasih tau aku kalau sudah ada hasilnya. Aku minta secepatnya!! Tuan muda kecelakaan karna remnya blong dan sampai sekarang masih belum ditemukan" ucap Daniel sama seseorang diseberang telfon.
📱"Apa!! Oke, aku akan mencarinya segera. Kamu jangan khawatir, semoga tuan muda bisa cepat ditemukan. Aku pastikan akan mendapatkan bukti-bukti atas kejahatannya dan kalau perlu seluk beluknya. Kamu sudah tau bagaimana kalau aku sudah bekerja tidak akan memgecewakan" ujar seseorang yang sedang dihubungi oleh Daniel.
"Kau memang tidak pernah mengecewakan. Jadi buat aku puas dengan hasil kerjamu, selebihnya biarkan aku yang mengurusnya. Berani sekali dia bermain-main dengan tuan muda." ucap Daniel penuh dengan api amarah yang melebar dari sudut matanya.
📱"Oke, tunggu saja kabar dariku"
"Hmm" Daniel pun menutup telfonnya dan berjalan masuk ke kamar mandi. Karna terlalu memikirkan keadaan Arshan, sampai-sampai Daniel tak memikirkan dieinya sendiri. Dari siang dia belum makan bahkan tak terisi apapun ke dalam perutnya. Bagi Daniel sekarang adalah keselamatan Arshan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments