12 #Kedatangan Firsi

Arshan langsung duduk lalu makan bersama dengan Daniel. Setelah sarapan, mereka langsung pergi ke perusahaan. Sepanjang jalan Arshan hanya diam saja. Ada sesuatu yang dia pikirkan. Entah tentang kekasihnya atau hal yang lain. Sedangkan Daniel hanya fokus menyetir.

Hingga akhirnya mereka sampai didepan gedung perusahaan yang menjulang tinggi. Daniel membukakan pintu untuk Arshan. Lalu mereka berjalan masuk ke dalam. Para karyawan menunduk hormat kepada Arshan saat berpapasan. Ia begitu dihormati sebagai pemimpin tunggal. Tak diragukan lagi kemampuan Arshan dalam mengolah perusahaan.

Arshan dan Daniel langsung menuju ruang rapat. Mereka harus hadir yang pertama, jangan sampai partner bisnisnya yang datang duluan. Sampai diruang rapat belum ada siapapun. Ruangannya masih kosong. Mereka pun menunggu beberapa menit sebelum akhirnya ruangan rapat penuh diisi para partner bisnis alias petinggi perusahaan. Rapat pun dimulai hingga selesai.

Sementara diluar, Firsi datang lagi ke perusahaan untuk menemui Arshan. Ia tidak akan putus asa untuk mendapatkan Arshan. Dia akan minta maaf karna sudah cuek dengan Arshan. Diantara mereka belum ada kata putus. Sehingga Firsi beranggapan masih punya kesempatan. Dengan wajah berseri-seri ia masuk ke perusahaan, seperti biasanya. Dia tak perlu mendapatkan izin untuk masuk, karna sudah kebiasaannya ke perusahaan menemui Arshan tanpa harus dapat izin dahulu.

Saat Firsi sudah sampai dilantai paling atas. Tepatnya menuju ke ruangan Arshan, ia berpapasan dengan Anin yang kebetulan lewat dan melihat Firsi ada disana.

"Maaf bu, tuan Arshan sedang rapat." ucap Anin hormat. Padahal istri bukan, masih berupa pacar tanpa restu. Tapi sombongnya gak kepalang. Sampai semua staf dan karyawan tunduk padanya.

"Ohh ya sudah biar aku tunggu diruangannya" jawab Firsi tanpa senyum sedikit pun. Sikapnya yang cuek membuat staf dan karyawan menjadi kesal padanya.

"Tapi bu, tuan Arshana tidak mengizinkan siapapun masuk ke dalam ruangannya." ucap Anin, hanya Anin lah yang paling berani kalau berhadapan dengan Firsi.

"Aku ini kekasihnya bukan orang lain. Sudah biasa kok aku kesini, gak usah ngatur-ngatur. Kalau Arshan tau pasti aku juga disuruh masuk ke ruangannya tanpa harus dicegah seeprtimu!! Sudah minggir sana" usir Firsi sombong membuat Anin menjadi kesal dan marah.

"Silahkan anda masuk kalau memang bisa. Ruangan tuan Arshana sudah dikunci oleh asisten Daniel. Itu tandanya memang tidak boleh siapapun masuk ke dalam. Saya permisi" Anin langsung pergi begitu saja setelah menjelaskan kepada Firsi. Percuma juga kalau harus berdebat dengan Firsi yang notabenya keras kepala dan tidak bisa dibantah, juga perempuan yang sombong.

"Iissh dia lancang banget main pergi begitu saja. Awas kamu, akanku suruh Arshan memecatmu" umpat Firsi kesal. "Apa iya ruangan Arshan dikunci, aah aku harus pastikan sendiri" Firsi pun bergegas pergi ke ruangan Arshan untuk membuktikan sendiri ucapan Anin benar atau tidaknya.

Saat sampai didepan ruangan Arshana, Firsi mencoba untuk membuka pintu ruangan tersebut. Tapi ternyata pintunya benar-benar terkunci. Firsi gak bisa masuk ke dalam kalau tidak menunggu Arshan datang dulu. Ia mengumpat kesal, kenapa ruangannya harus dikunci? Biasanya juga tidak. Atau kalau Firsi mau datang pasti Arshan dengan senang hati menyuruhnya untuk menunggu diruang pribadi milik Arshan.

"Sial banget sih!! Kenapa juga harus dikunci. Kemana sih Arshan, lama banget. Ahh masa aku harus nunggu di depan sini. Aku gak tau Arshan selesainya kapan." umpatnya kesal, sudah dua kali datang bukannya ketemu Arshan malah selalu mendapat tekanan emosi dan kekesalan.

...🥀🥀🥀...

Selang dua jam, Arshan dan Daniel baru menyelesaikan rapatnya. Para pebisnis sudah mulai pergi meninggalkan gedung Abhimarta Group. Tinggal Arshan dan Daniel di ruang rapat. Tadi Daniel sempat mendapat laporan dari Anin, kalau ada Firsi yang datang ke kantor mencari Arshan.

Tadi Arshan memang sengaja menyuruh Daniel agar mengunci ruang pribadinya, agar tak ada siapapun yang bisa masuk terutama Firsi. Arshan gak mau Firsi seenaknya masuk ke ruangannya tanpa izin. Arshan ingin mencari tau lebih dalam lagi tentang seluk beluk Firsi yang sebenarnya.

"Apakah tuan muda mau menemui Firsi? Dia sekarang ada diruangan tamu tuan muda" kata Daniel, dia sekarang tak memakai embel-embel nona lagi saat menyebut nama Firsi. Daniel sengaja langsung mengatakan namanya, ia ingin tau reaksi Arshan kalau dirinya tak menyebut nona Firsi. Biasanya Daniel akan kena amukan, karna Arshan pernah memarahinya hanya karna Daniel tak sengaja menyebut nama Firsi tanpa embel-embel nona.

"Biarkan saja Daniel, biar dia tau sendiri. Gak usah kamu samperin." jawab Arshan.

'Tumben tuan muda gak marah aku hanya memanggil nama perempuan itu. Biasanya saja sampai ngamuk-ngamuk. Hmm kayaknya sudah ada perubahan pada tuan muda. Aku sudah muak lihat perempuan bertopeng seperti Firsi' batin Daniel tersenyum dalam hati.

"Kamu dengar Daniel aku bicara apa?" tekan Arshan melihat Daniel tak merespon ucapannya.

"Iya tuan muda saya mendengarnya." balas Daniel.

"Ohh ya aku punya rencana lain untuk melancarkan misi dari kakek. Dan kamu harus membantuku Daniel. Tapi ingat hanya kamu yang tau, jangan pernah kamu katakan kepada papa maupun kakek. Aku akan membuat kejutan nantinya" ucap Arshan penuh semangat sambil tersenyum miring.

"Baik tuan muda, apapun rencana tuan muda. Saya akan ikuti dan tidak akan mengatakannya kepada siapapun. Memangnya tuan muda ingin merencanakan apa?" tanya Daniel. Lalu Arshan menyuruh Daniel untuk mendekat untuk membisikkan sesuatu yang sudah jelas merupakan rencana Arshana.

"Wah ide bagus tuan muda. Dia pasti akan merasa malu dan tersakiti. Pasti tuan besar dan tuan Felix akan bertambah senang kalau tau rencana tuan muda." ucap Daniel senang saat mengetahui rencana yang Arshan buat.

"Ya sudah, aku mau balik ke ruanganku dulu. Kamu bawakan nanti laptopku kesana. Sekalian berkas-berkas ini" perintah Arshan.

"Siap tuan muda"

Arshan pun langsung pergi ke ruangannya. Disusul Daniel yang sedang membawa laptop dan juga berkas-berkas perusahaan.

🍀

🍀

🍀

"Aahh lama banget sih. Sudah dua jam lebih aku nunggu disini. Tapi Arshan gak kunjung selesai rapatnya. Sampai kapan aku harus nunggu terus. Udah capek dari tadi duduk saja." gerutu Firsi yang merasa kesal karna Arshan tak kunjung menemuinya.

Firsi pun keluar untuk bertanya kepada staf lain atau karyawan yang lewat. Ia sudah gak sabar menunggu lagi. Dengan wajah menahan kekesalan. Firsi berjalan keluar dan kebetulan berpapasan dengan HRD perusahaan yang lewat.

"Hei kamu sini" panggil Firsi tak sopan.

"Iya nona ada apa?" tanya Reno HRD perusahaan.

"Arshan sudah selesai belum rapatnya? Kok lama banget. Saya sudah nunggu disini dari tadi." kata Firsi ketus tanpa ekspresi ceria sedikit pun.

"Loh tuan Arshan sudah selesai rapat sejak dua puluh menit yang lalu nona." balas Reno dan berhasil membuat Firsi terkejut.

Wajahnya semakin kesal dan marah. Ia gak tau kalau ternyata Arshan sudah selesai rapat sejak tadi. Tapi kenapa Arshan tidak menemuinya? Itulah pertanyaan yang ada dalam hati Firsi. Setelah bertanya kepada Reno, Firsi langsung pergi begitu saja keruangan Arshan.

Sampai didepan pintu Firsi langsung masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu. Ia sudah kesal karna disuruh menunggu lama. Arshan yang memang ada dalam ruangan sangat terkejut melihat kedatangan Firsi tiba-tiba. Apalagi Firsi tidak mengetuk pintu terlebih dahulu. Firsi langsung berjalan ke arah Arshan dengan wajah marah.

"Kamu kalau mau masuk ketuk pintu dulu. Jangan main nyelonong begitu saja. Apakah kamu gak punya attitude sama sekali" kata Arshan kesal.

"Seharusnya aku yang marah sama kamu. Aku sudah dari tadi nunggu kamu. Dua jam lebih aku disini. Kenapa sih pintunya kamu kunci segala dan lagi nomer kamu susah sekali dihubungi. Kamu kenala sih Shan?" tanya Firsi meluapkan semuanya.

"Yaa jangan nyalahin aku, salah sendiri gak masuk kesini dari tadi. Mana aku tau kalau kamu nunggu. Bukannya kamu ya yang gak mau membalas pesanku. Terus sekarang kamu yang malah marah ke aku gara-gara telfonmu gak aku angkat" balas Arshan langsung menyudutkan Firsi.

"Yakan waktu itu aku kesal gara-gara kedua orang tuamu. Harusnya kamu ngerti aku Shan. Ucapan mereka sangat menusuk hatiku. Masa kamu gak ngerti sama sekali sih." ucap Firsi seraya duduk didekat Arshan.

"Sudah lah, aku gak mau berantem denganmu. Kepalaku pusing, kerjaanku banyak" keluh Arshan.

"Terus hubungan kita gimana? Orang tuamu gak mau menerima aku. Aku gak mau hubungan kita berakhir hanya gara-gara orang tua kamu gak memberi restu" ujar Firsi.

"Lalu aku harus apa? Membantah mereka? Dengar Firsi, kakek mengancamku akan mengambil semua aset yang aku miliki. Kalau aku lebih memilih kamu dan meneruskan hubungan ini. Kamu gak mau kan hidup sama aku dengan kesederhanaan? Aku memang cinta sama kamu, tapi mana bisa aku menghidupimu kalau semuanya malah disita sama kakek dan papa. Mau jadi gelandangan"

'Apa!! Sial banget sih keluarga Arshan. Aku mendekatinya juga karna harta, kalau semuanya disita percuma juga dong aku nikah sama Arshan. Yang ada aku malah jadi gelandangan diluar. Gimana nih, hmm aku harus manfaatin selama jadi pacarnya.' umpat Firsi dalam hati.

"Aku gak mau sampai putus sama kamu sayang. Kita jalanin saja hubungan ini dulu, barangkali nanti kedua orang tuamu mau berubah pikiran." kata Firsi memohon sambil memegang tangan Arshan.

Episodes
1 1 #Permulaan
2 2 #Kehidupan Zulfa
3 3 #Misi Dari Kakek
4 4 #Kekesalan Arshana
5 5 #Gak Sengaja
6 6 #Kedatangan Rey
7 7 #Motor
8 8 #Salah Gak Mau Ngaku
9 9 #Menyelidiki
10 10 #Senjata Makan Tuan
11 11 #Tampan Yang Asli
12 12 #Kedatangan Firsi
13 13 #Membuat Emosi
14 14 #Rencana Apa?
15 15 #Dimana Zulfa
16 16 #Perintah
17 17 #Gelisah
18 18 #Menegangkan
19 19 #Kabar Buruk
20 20 #Hasilnya Nihil
21 21 #Ditemukan
22 22 #Move On
23 23 #Pulang
24 24 #Hal yang Menajubkan
25 25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26 26 #Merendahkan Harga Diri
27 27 #Merasa Aneh
28 28 #Miris
29 29 #Menolong
30 30 #Membalas Dendam
31 31 #Menyimpan Rasa
32 32 #Rencana Awal
33 33 #Curhat
34 34 #Serba Salah
35 35 #Permintaan
36 36 #Saling Memendam Rasa
37 37 #Aku Cinta Kamu
38 38 #Mimpi Indah
39 39 #Hinaan dan Cacian
40 40 #Kemarahan Firsi
41 41 #Mencari Bukti
42 42 #Diretas
43 43 #Ketemu Lagi
44 44 #Memo untuk Daniel
45 45 #Haru dan Bahagia
46 46 #Makan Malam Bersama
47 47 #Harus Tanggung Jawab
48 48 #Pelukan
49 49 #Hari Bahagia
50 50 #Pesan Brima
51 51 #Pengganti Arshana
52 52 #Belanja
53 53 #Jujurlah
54 54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55 55 #Dendam
56 56 #Beralih Tangan
57 57 #Kenyataan
58 58 #Kaget
59 59 #Kembali Sadar
60 60 #Memaafkan
61 61 #Hidup Lagi?
62 62 #Canggung
63 63 #Membalas Budi
64 64 #Ketahuan
65 65 #Gagal
66 66 #Cemas
67 67 #Menyakitkan
68 68 #Penampilan Berbeda
69 69 #Kejutan Menanti
70 70 #Kamu Kebahagiaanku
71 71 #Benarkah itu Kamu?
72 72 #Aneh
73 73 #Manisan
74 74 # Makin Kesal
75 75 #Pesan Ancaman
76 76 #Berkeliling
77 77 #Kemarahan Arshana
78 78 #Dia Berbeda
79 79 #Risih
80 80 #Secangkir Kopi
81 81 #Positif
82 82 #Apa yang Disembunyikan?
83 83 #Video
84 84 #Teror
85 85 #Ketakutan dan Syok
86 86 #Penasaran
87 87 #Viral
88 88 #Kecewa
89 89 #Rindu
90 90 #Nostalgia
91 91 #Menjelaskan
92 92 #Kacau
93 93 #Gagal
94 94 #Masa Sulit
95 95 #Masih Kecewa
96 96 #Mr. Ex
97 97 #Belajar Menerima
98 98 #Aneh
99 99 #Dikepung
100 100 #Lembek
101 101 #Meyakinkan Hati
102 102 #Tuduhan
103 103 #Orang Tak Dikenal
104 104 #Tak Punya Hati
105 105 #Dimusuhi
106 106 #Menentukan Nama
107 107 #Tertangkap
108 108 #Yang Dinanti
109 109 #Tak Adil
110 110 #Mengalihkan Kesedihan
111 111 #Kenyamanan yang Hilang
112 112 #Mendamaikan
113 113 #Mulai Terbuka
114 114 #Hilang
115 115 #Cemas
116 116 #Kabar Buruk
117 117 #Meremehkan
118 118 #Menata Strategi
119 119 #Mengembalikan
120 120 #Peluru Beracun
121 121 #Rindu Suami
122 122 #Kenyataan Pahit
123 123 #Bahagia
124 124# Lahiran
125 125 #Berkunjung
126 126 #Akhir Yang Bahagia
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1 #Permulaan
2
2 #Kehidupan Zulfa
3
3 #Misi Dari Kakek
4
4 #Kekesalan Arshana
5
5 #Gak Sengaja
6
6 #Kedatangan Rey
7
7 #Motor
8
8 #Salah Gak Mau Ngaku
9
9 #Menyelidiki
10
10 #Senjata Makan Tuan
11
11 #Tampan Yang Asli
12
12 #Kedatangan Firsi
13
13 #Membuat Emosi
14
14 #Rencana Apa?
15
15 #Dimana Zulfa
16
16 #Perintah
17
17 #Gelisah
18
18 #Menegangkan
19
19 #Kabar Buruk
20
20 #Hasilnya Nihil
21
21 #Ditemukan
22
22 #Move On
23
23 #Pulang
24
24 #Hal yang Menajubkan
25
25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26
26 #Merendahkan Harga Diri
27
27 #Merasa Aneh
28
28 #Miris
29
29 #Menolong
30
30 #Membalas Dendam
31
31 #Menyimpan Rasa
32
32 #Rencana Awal
33
33 #Curhat
34
34 #Serba Salah
35
35 #Permintaan
36
36 #Saling Memendam Rasa
37
37 #Aku Cinta Kamu
38
38 #Mimpi Indah
39
39 #Hinaan dan Cacian
40
40 #Kemarahan Firsi
41
41 #Mencari Bukti
42
42 #Diretas
43
43 #Ketemu Lagi
44
44 #Memo untuk Daniel
45
45 #Haru dan Bahagia
46
46 #Makan Malam Bersama
47
47 #Harus Tanggung Jawab
48
48 #Pelukan
49
49 #Hari Bahagia
50
50 #Pesan Brima
51
51 #Pengganti Arshana
52
52 #Belanja
53
53 #Jujurlah
54
54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55
55 #Dendam
56
56 #Beralih Tangan
57
57 #Kenyataan
58
58 #Kaget
59
59 #Kembali Sadar
60
60 #Memaafkan
61
61 #Hidup Lagi?
62
62 #Canggung
63
63 #Membalas Budi
64
64 #Ketahuan
65
65 #Gagal
66
66 #Cemas
67
67 #Menyakitkan
68
68 #Penampilan Berbeda
69
69 #Kejutan Menanti
70
70 #Kamu Kebahagiaanku
71
71 #Benarkah itu Kamu?
72
72 #Aneh
73
73 #Manisan
74
74 # Makin Kesal
75
75 #Pesan Ancaman
76
76 #Berkeliling
77
77 #Kemarahan Arshana
78
78 #Dia Berbeda
79
79 #Risih
80
80 #Secangkir Kopi
81
81 #Positif
82
82 #Apa yang Disembunyikan?
83
83 #Video
84
84 #Teror
85
85 #Ketakutan dan Syok
86
86 #Penasaran
87
87 #Viral
88
88 #Kecewa
89
89 #Rindu
90
90 #Nostalgia
91
91 #Menjelaskan
92
92 #Kacau
93
93 #Gagal
94
94 #Masa Sulit
95
95 #Masih Kecewa
96
96 #Mr. Ex
97
97 #Belajar Menerima
98
98 #Aneh
99
99 #Dikepung
100
100 #Lembek
101
101 #Meyakinkan Hati
102
102 #Tuduhan
103
103 #Orang Tak Dikenal
104
104 #Tak Punya Hati
105
105 #Dimusuhi
106
106 #Menentukan Nama
107
107 #Tertangkap
108
108 #Yang Dinanti
109
109 #Tak Adil
110
110 #Mengalihkan Kesedihan
111
111 #Kenyamanan yang Hilang
112
112 #Mendamaikan
113
113 #Mulai Terbuka
114
114 #Hilang
115
115 #Cemas
116
116 #Kabar Buruk
117
117 #Meremehkan
118
118 #Menata Strategi
119
119 #Mengembalikan
120
120 #Peluru Beracun
121
121 #Rindu Suami
122
122 #Kenyataan Pahit
123
123 #Bahagia
124
124# Lahiran
125
125 #Berkunjung
126
126 #Akhir Yang Bahagia
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!