8 #Salah Gak Mau Ngaku

"Iya kau aku usir!!" ketus Arshan, lalu bangkit menuju luar rumah untuk melihat motor yang dibawa oleh Daniel.

Daniel yang ditinggak langsung mengekor dibelakang. Ia mengikuti Arshan keluar dari rumah.

"Ini motornya?" tanya Arshan setelah melihat motor yang dibawa oleh Daniel.

"Ya iyalah tuan muda, diluar kan hanya ada satu motor. Ya berarti itu motornya" jawab Daniel.

"Ck..hmm" ujar Arshan berdecak kesal melihat Daniel seolah tak ada takut-takutnya saat berbicara dengannya.

Arshan mendekati motor matic yang berwarna hitam tersebut. Saat dilihat-lihat oleh Arshan, motor tersebut memang masih kinclong alias memang masih baru bukan motor bekas.

"Surat-surat sudah ada dalam jok motor tuan muda. Semua sudah siap, plat nomor juga sudah dipasang. Tuan muda tinggal memakainya saja." ucap Daniel memberi tau.

"Ya ya, lalu kau pulang pakai apa? Kau kesini menggunakan motor ini kan" tanya Arshan.

"Iya tuan muda, kalau saya mah gampang. Nanti bisa pesan taxi online. Tuan muda gak perlu khawatir" jawab Daniel.

"Idih, siapa juga yang khawatir denganmu. Aku hanya tanya bukan khawatir, kepedean banget. Mau kamu jalan kaki pun aku juga gak peduli!!" ketus Arshan.

"Ya ampun tuan muda jahat banget. Saya kan asisten tuan muda, saya dah rela malam-malam kesini hanya untuk nganterin motor. Kalau saya diculik gimana?" ujar Daniel.

"Ya bukan urusanku. Masih banyak orang diluar sana yang mau menggantikanmu?!" pungkas Arshan masih ditempatnya sambil melihat surat-surat dalam jok motor.

"Ihh tuan muda gak kasihan sama saya. Lagian kalau tuan muda cari asisten baru, belum tentu bisa seperti saya yang setia, selalu memenuhi tugas tepat waktu, dan bisa menjadi teman curhat tuan muda" ucap Daniel, dan kenyataannya seperti itu.

Daniel memang bisa diandal kalau masalah pekerjaan. Semua bisa berea dalam sekejab kalau ditangannya. Ia juga seorang yang setia, sudah lama Daniel bekerja bersama Arshan. Bukan dua tahun atau tiga tahun. Sudah lebih dari itu, sehingga Daniel sudah hafal dengan sifat tuan mudanya. Daniel juga kerap menjadi pendengar setia bagi Arshan jika tidak ada orang yang bisa dipercayai oleh Arshan.

Daniel tau ucapan Arshan tadi hanya candaan. Begitulah tiap hari sifat Arshan. Walau pun dingin dan cuek. Bagi Daniel, Arshan merupakan atasan yang baik. Yaa terkadang ucapannya memang ketus. Dan Daniel bisa saja membuat candaan kalau berbicara dengan Arshan. Tapi ia juga melihat suasana, ada kalanya serius dan ada kalanya bercanda.

'Ck...benar juga apa kata dia, mana bisa aku memecatnya tanpa alasan. Lagian selama ini Daniel bekerja dengan sangat bagus. Bahkan aku gak tau apakah bisa mencari pengganti nantinya yang mirip seperti dia. Aahh Daniel.....Daniel..' batin Arshan membenarkan.

"Terserah!! Aku mau pergi, kalau kamu pulang silahkan" ujar Arshan menaiki motor barunya yang dibawa Daniel tadi.

"Loh mau kemana tuan muda? Inikan sudah malam." ucap Daniel mencegah dengan menahan motor.

"Bukan urusanmu!! Minggir lah, baru juga jam sembilan sudah dibilang malam." ketus Arshan.

"Tidak bisa begitu tuan muda, saya harus tau dulu anda kemana. Baru lah saya akan menyingkir, kalau anda gak mau memberi tau. Saya akan tetap disini?!" ucap Daniel tetap menahan motor yang dinaiki Arshan.

"Kau!! Sudah berani ya mengancam sekarang. Mauku pecat kamu!! Minggir Daniel!! Kau punya telinga apa enggak sih!" kesal Arshan.

"Tidak!! Kasih tau dulu tuan muda mau kemana. Nanti kalau saya ditanya tuan besar bagaimana tuan muda. Saya harus jawab apa! Sedangkan tuan muda tidak mau memberi tau. Kalau ada apa-apa dengan tuan muda, saya akan kena amarahnya tuan besar"

"Hiish, bilang saja kalau aku gak kemana-mana. Mudah kan!! Apa susahnya sih, lah kakek saja gak ada disini. Aku sudah dewasa Daniel, gak perlu cemas. Emang aku ini bayi yang baru lahir hah!! " balas Arshan sambil menyalakan mesin motor.

"Huufh!" Daniel menghela nafas panjang melihat sikap Arshan yang gak bisa dikhawatirkan. "Baiklah kalau tuan muda tidak mau memberi tau, tapi saya harus ikut" kata terakhir yanh diucapkan Daniel. Percuma adu mulut, ujung-ujungnya akan semakin panjang tiada henti.

"What!! No!! Kamu gak usah ikut. Aku hanya cari angin saja. Ngapain sih ikut-ikutan, jangan buat aku semakin tertekan Daniel. Aku disini sudah banyak tekanan, ditambah kau yang selalu ngintil mulu." ujar Arshan berusaha sabar.

"Baiklah kalau begitu, silahkan anda pergi" Daniel sudah tak bisa mencegah Arshan pergi. Ia hanya diam saat melihat Arshan benar-benar pergi setelah dia minggir dan tak menahan motor Arshan lagi.

"Hmm aku harus ikutin tuan muda" Daniel pergi mencari taxi online yang lewat. Sambil ia memesan juga diponselnya. Selang beberapa menit, akhirnya ada taxi online yang lewat. Ia bergegas memberhentikan taxi tersebut dan masuk ke dalam.

"Pak ikutin motor yang didepan" kata Daniel kepada sopirnya.

"Baik tuan" sopir pun melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata untuk mengimbangi motor yang dikendarai Arshan. Karena jarak Deniel dengan Arshan lumayan jauh.

...🥀🥀🥀🥀...

Dikampus Zulfa dan Maira baru selesai mengikuti materi kuliahnya. Zulfa ingin langsung kembali ke asrama, tapi Maira malah mengajaknya untuk keluar cari makan. Kata Maira perut dia terasa lapar. Dari tadi sebelum materi kuliah berlangsung, ia belum makan sama sekali.

Jadinya Zulfa ikut Maira untuk mencari makan. Tadi Zulfa juga belum makan, hanya saja perutnya tidak terasa lapar. Akhirnya mereka memutuskan untuk mencari tempat makan yang enak. Pilihannya sudah pasti direstoran yang ada diseberang jalan kampus mereka. Sudah menjadi langganan bagi Zulfa dan Maira untuk makan disana. Walau pun itu restoran, makanan disana tidak terlalu mahal. Oleh sebab itu para mahasiswa banyak yang makan disana kalau ada jam istirahat.

"Hari ini aku yang traktir, kamu gak usah bayar Fa." ucap Maira masih diarea kampus.

"Loh gak usah Mai, aku bisa bayar sendiri. Mendingan uang kamu itu ditabung, jangan malah buat traktir aku. Sudah gak perlu" tolak Zulfa halus.

"Eeh gak bisa gitu, kalau aku bilang mau traktir ya berarti kamu gak boleh bayar. Sudah lah gak pa-pa uangku masih banyak. Gak usah khawatir" ujar Maira berkata begitu agar Zulfa mau menerima traktirannya.

"Hmm selalu deh, ya sudah makasih loh. Lain kali aku yang traktir, kamu gak boleh menolaknya"

"Iya aku gak bakal nolak. Rezeki kok ditolak, mana mungkin" ujar Maira.

Mereka pun lantas tersenyum bersamaan. Zulfa dan Maira pun berjalan untuk menyeberang menuju restoran. Jalanan tidak terlalu ramai juga, hanya beberapa kendaraan yang lewat. Jadi mereka bisa dengan muda menyeberang. Jalanan dipisah menjadi dua arus. Ditengah-ditengah jalan diberi pembatas antara lajur kanan dan kiri. Sehingga Zulfa dan Maira harus menyeberang ke tengah dahulu baru menyerang lagi untuk sampai ke restoran yang mereka tuju.

Saat dirasa arus mobil dan motor sudah senggang. Zulfa dan Maira menyeberang pelan-pelan. Tanpa mereka sadari ada motir yang melaju dari samping kanan mereka. Maira yang memang berada disisi kanan Zulfa langsung menarik sahabatnya untuk menjauh.

"Fa awas!!"

"Astaga, gimana sih itu orang ngendarain motor gak bener banget" marah Zulfa saat berhasil menepi karna ditarik oleh Maira.

"Kamu gak pa-pa Fa?" tanya Maira khawatir.

"Aku gak pa-pa Mai, hanya terkejut saja" balas Zulfa masih mengatur nafasnya.

Sementara pengendara motor tadi langsung berhenti karna terkejut juga. Hanpit saja dia mrnabrak trotoar. Pengendara motor tersebut langsung berbalik menghampiri Zulfa dan Maira.

"Hei kalau jalan itu lihat-lihat dulu dong. Jangan asal nyebrang saja. Mau cari m*ti kalian hah!!" teriak si pengendara motor yang tak lain adalah Hans.

Zulfa dan Maira sontak langsung menatap Hans dengan tatapan tajam. Apalagi Zulfa yang mengernyit sejenak. Ia berasa kenal dengan orang yang berada didepannya sekarang.

"Enak saja loh nuduh kita. Mas nya saja yang naik motor ugal-ugalan. Eh yang salah masnya kenapa malah marah-marah sama kita. Harusnya masnya minta maaf buat malah ngegas!!" kesal Maira melihat Hans yang serba menyalahkan mereka.

"Kamu yang tadi siang kan? Karyawan yang bekerja diperusahaan Abhimarta Group kan? Iya bener kamu." Zulfa baru ingat kalau Hans yang dia temui tadi siang. "Wah sepertinya kamu mau cari masalah terus ya. Kami sudah jalan dengan hati-hati, tapi kamu malah nyelonong begitu saja. Salah kok gak mau ngaku" ujar Zulfa semakin kesal, belum juga kekesalannya tadi siang berakhir. Eeh ini malah ditambah lagi.

Hans langsung menatap Zulfa. Dan ia juga ingat kalau Zulfa yang sempat cecok dengannya tadi siang. Hanya karna Zulfa gak sengaja tersandung dan jatuh kepelukan Hans. Dan sekarang dia harus bertemu lagi dengan Zulfa.

"Ck....Kau lagi, kau lagi. Kalau mau nyebrang dizebra cross, jangan asal nyebrang sembarangan. Wajar lah ini jalan umum kok, bukan jalan nenek moyang kalian!!" pungkas Hans.

"Hei lihat dong, apa disekitar sini ada zebracroos? Enggak ada kan, lihat dulu dong jangan asal ngomong. Yakali kita jalan ke ujung sana hanya untuk nyebrang" ujar Zulfa.

"Kamu kenal sama dia Fa?" tanya Maira bingung.

"Hmm, gak sengaja sih tadi waktu aku nganterin pesanan roti diperusahaan Abhimarta. Eeh malah apesnya ketemu ini orang yang nyebelin sejagat raya. Sudah minta maaf masih saja nyalahin. Sekarang salah gak mau ngaku malah nyalahin balik. Kalau salah ya salah, sadar diri lah!!" ketus Zulfa.

Maira melihat penampilan Hans dari bawah sampai atas. Ia ingin sekali ketawa, ternyata penampilan dan sikapnya berbeda.

"Astaga Fa, penampilan dia ternyata beda banget ya sama sifatnya. Biasakan kalau orang culun tuh sukanya menunduk, tapi yang didepanku malah mengganas. Ternyata ada ya orang culun begini" sindir Maira sambil tertawa.

Terpopuler

Comments

DPras

DPras

saking culun nya smp lupa klo lg nyamar 😁😁

2023-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 1 #Permulaan
2 2 #Kehidupan Zulfa
3 3 #Misi Dari Kakek
4 4 #Kekesalan Arshana
5 5 #Gak Sengaja
6 6 #Kedatangan Rey
7 7 #Motor
8 8 #Salah Gak Mau Ngaku
9 9 #Menyelidiki
10 10 #Senjata Makan Tuan
11 11 #Tampan Yang Asli
12 12 #Kedatangan Firsi
13 13 #Membuat Emosi
14 14 #Rencana Apa?
15 15 #Dimana Zulfa
16 16 #Perintah
17 17 #Gelisah
18 18 #Menegangkan
19 19 #Kabar Buruk
20 20 #Hasilnya Nihil
21 21 #Ditemukan
22 22 #Move On
23 23 #Pulang
24 24 #Hal yang Menajubkan
25 25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26 26 #Merendahkan Harga Diri
27 27 #Merasa Aneh
28 28 #Miris
29 29 #Menolong
30 30 #Membalas Dendam
31 31 #Menyimpan Rasa
32 32 #Rencana Awal
33 33 #Curhat
34 34 #Serba Salah
35 35 #Permintaan
36 36 #Saling Memendam Rasa
37 37 #Aku Cinta Kamu
38 38 #Mimpi Indah
39 39 #Hinaan dan Cacian
40 40 #Kemarahan Firsi
41 41 #Mencari Bukti
42 42 #Diretas
43 43 #Ketemu Lagi
44 44 #Memo untuk Daniel
45 45 #Haru dan Bahagia
46 46 #Makan Malam Bersama
47 47 #Harus Tanggung Jawab
48 48 #Pelukan
49 49 #Hari Bahagia
50 50 #Pesan Brima
51 51 #Pengganti Arshana
52 52 #Belanja
53 53 #Jujurlah
54 54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55 55 #Dendam
56 56 #Beralih Tangan
57 57 #Kenyataan
58 58 #Kaget
59 59 #Kembali Sadar
60 60 #Memaafkan
61 61 #Hidup Lagi?
62 62 #Canggung
63 63 #Membalas Budi
64 64 #Ketahuan
65 65 #Gagal
66 66 #Cemas
67 67 #Menyakitkan
68 68 #Penampilan Berbeda
69 69 #Kejutan Menanti
70 70 #Kamu Kebahagiaanku
71 71 #Benarkah itu Kamu?
72 72 #Aneh
73 73 #Manisan
74 74 # Makin Kesal
75 75 #Pesan Ancaman
76 76 #Berkeliling
77 77 #Kemarahan Arshana
78 78 #Dia Berbeda
79 79 #Risih
80 80 #Secangkir Kopi
81 81 #Positif
82 82 #Apa yang Disembunyikan?
83 83 #Video
84 84 #Teror
85 85 #Ketakutan dan Syok
86 86 #Penasaran
87 87 #Viral
88 88 #Kecewa
89 89 #Rindu
90 90 #Nostalgia
91 91 #Menjelaskan
92 92 #Kacau
93 93 #Gagal
94 94 #Masa Sulit
95 95 #Masih Kecewa
96 96 #Mr. Ex
97 97 #Belajar Menerima
98 98 #Aneh
99 99 #Dikepung
100 100 #Lembek
101 101 #Meyakinkan Hati
102 102 #Tuduhan
103 103 #Orang Tak Dikenal
104 104 #Tak Punya Hati
105 105 #Dimusuhi
106 106 #Menentukan Nama
107 107 #Tertangkap
108 108 #Yang Dinanti
109 109 #Tak Adil
110 110 #Mengalihkan Kesedihan
111 111 #Kenyamanan yang Hilang
112 112 #Mendamaikan
113 113 #Mulai Terbuka
114 114 #Hilang
115 115 #Cemas
116 116 #Kabar Buruk
117 117 #Meremehkan
118 118 #Menata Strategi
119 119 #Mengembalikan
120 120 #Peluru Beracun
121 121 #Rindu Suami
122 122 #Kenyataan Pahit
123 123 #Bahagia
124 124# Lahiran
125 125 #Berkunjung
126 126 #Akhir Yang Bahagia
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1 #Permulaan
2
2 #Kehidupan Zulfa
3
3 #Misi Dari Kakek
4
4 #Kekesalan Arshana
5
5 #Gak Sengaja
6
6 #Kedatangan Rey
7
7 #Motor
8
8 #Salah Gak Mau Ngaku
9
9 #Menyelidiki
10
10 #Senjata Makan Tuan
11
11 #Tampan Yang Asli
12
12 #Kedatangan Firsi
13
13 #Membuat Emosi
14
14 #Rencana Apa?
15
15 #Dimana Zulfa
16
16 #Perintah
17
17 #Gelisah
18
18 #Menegangkan
19
19 #Kabar Buruk
20
20 #Hasilnya Nihil
21
21 #Ditemukan
22
22 #Move On
23
23 #Pulang
24
24 #Hal yang Menajubkan
25
25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26
26 #Merendahkan Harga Diri
27
27 #Merasa Aneh
28
28 #Miris
29
29 #Menolong
30
30 #Membalas Dendam
31
31 #Menyimpan Rasa
32
32 #Rencana Awal
33
33 #Curhat
34
34 #Serba Salah
35
35 #Permintaan
36
36 #Saling Memendam Rasa
37
37 #Aku Cinta Kamu
38
38 #Mimpi Indah
39
39 #Hinaan dan Cacian
40
40 #Kemarahan Firsi
41
41 #Mencari Bukti
42
42 #Diretas
43
43 #Ketemu Lagi
44
44 #Memo untuk Daniel
45
45 #Haru dan Bahagia
46
46 #Makan Malam Bersama
47
47 #Harus Tanggung Jawab
48
48 #Pelukan
49
49 #Hari Bahagia
50
50 #Pesan Brima
51
51 #Pengganti Arshana
52
52 #Belanja
53
53 #Jujurlah
54
54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55
55 #Dendam
56
56 #Beralih Tangan
57
57 #Kenyataan
58
58 #Kaget
59
59 #Kembali Sadar
60
60 #Memaafkan
61
61 #Hidup Lagi?
62
62 #Canggung
63
63 #Membalas Budi
64
64 #Ketahuan
65
65 #Gagal
66
66 #Cemas
67
67 #Menyakitkan
68
68 #Penampilan Berbeda
69
69 #Kejutan Menanti
70
70 #Kamu Kebahagiaanku
71
71 #Benarkah itu Kamu?
72
72 #Aneh
73
73 #Manisan
74
74 # Makin Kesal
75
75 #Pesan Ancaman
76
76 #Berkeliling
77
77 #Kemarahan Arshana
78
78 #Dia Berbeda
79
79 #Risih
80
80 #Secangkir Kopi
81
81 #Positif
82
82 #Apa yang Disembunyikan?
83
83 #Video
84
84 #Teror
85
85 #Ketakutan dan Syok
86
86 #Penasaran
87
87 #Viral
88
88 #Kecewa
89
89 #Rindu
90
90 #Nostalgia
91
91 #Menjelaskan
92
92 #Kacau
93
93 #Gagal
94
94 #Masa Sulit
95
95 #Masih Kecewa
96
96 #Mr. Ex
97
97 #Belajar Menerima
98
98 #Aneh
99
99 #Dikepung
100
100 #Lembek
101
101 #Meyakinkan Hati
102
102 #Tuduhan
103
103 #Orang Tak Dikenal
104
104 #Tak Punya Hati
105
105 #Dimusuhi
106
106 #Menentukan Nama
107
107 #Tertangkap
108
108 #Yang Dinanti
109
109 #Tak Adil
110
110 #Mengalihkan Kesedihan
111
111 #Kenyamanan yang Hilang
112
112 #Mendamaikan
113
113 #Mulai Terbuka
114
114 #Hilang
115
115 #Cemas
116
116 #Kabar Buruk
117
117 #Meremehkan
118
118 #Menata Strategi
119
119 #Mengembalikan
120
120 #Peluru Beracun
121
121 #Rindu Suami
122
122 #Kenyataan Pahit
123
123 #Bahagia
124
124# Lahiran
125
125 #Berkunjung
126
126 #Akhir Yang Bahagia
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!