13 #Membuat Emosi

"Ya sudah terserah kamu saja. Tapi jangan sampai diketahui oleh kakek dan kedua orang tuaku. Kamu boleh temui aku kalau diluar, jangan asal datang ke perusahaan. Nanti mereka akan curiga. Dan aku mau ngasih tau sama kamu, besok aku harus ke luar negeri untuk mengurus bisnis disana. Mungkin sekitar satu sampai dua bulan ke depan" terang Arshan.

"Apa sayang? Lama banget loh, kenapa kamu harus kesana. Terus selama itu kita LDR dong" ujar Firsi cemberut.

"Iya lah, aku gak bisa nolak permintaan papa untuk tidak mengurus bisnis disana. Nanti yang ada aku disudutkan lagi. Mau gak mau ya aku harus turutin." Kata Arshan.

"Hmm ya sudah deh kalau gitu. Tapi kita masih bisa telfonan kan? Jangan cuekin aku lagi dong"

"Iya tenang saja" balas Arshan sambil tersenyum.

Firsi pun menghampiri Arshan dan langsung memeluknya. Arshan tak menolak sedikit pun, ia masih ingin mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Hatinya masih ada cinta untuk Firsi, walau pun hanya sedikit.

...🥀🥀🥀...

Jam makan siang telah tiba, Zulfa sudah datang ke perusahaan seperti biasa mengantarkan pesanan para staf dan karyawan. Setelah sampai Zulfa langsung masuk dan menunggu dilobi depan sampai Anin datang untuk mengambilnya. Karna Anin masih ada kerjaan yang harus distor ke atasan. Kadi Zulfa disuruh tunggu sebentar.

Selang sepuluh menit kemudian, Anin datang dengan tergesa-gesa. Dia langsung menghampiri Zulfa yang masih setia menunggu.

"Maaf ya Zul, kamu jadi harus nunggu aku lama. Tadi aku harus nyetor kerjaan dulu." ucap Anin merasa gak enam hati.

"Gak apa-apa mbak, lagian saya gak buru-buru kok. Ya ampun mbak Anin lain kali gak perlu tergesa-gesa gitu, saya pasti tungguin. Ini pesanannya, struknya ada didalam" balas Zulfa sembari memberikan kantong plastik merah kepada Anin.

"Terima kasih banyak Zul, uangnya aku kasih ke kamu langsung saja ya. Soalnya kemarin aku belum bilang sama Cherly. Ini kamu hitung dulu barangkali kurang" Anin menyerahkan uangnya kepada Zulfa.

Zulfa mengambil uang yang diberikan Anin, lalu menghitungnya secara teliti. "Pas mbak, makasih ya. Kalau gitu saya pergi" kata Zulfa.

"Iya, hati-hati dijalan" balas Anin.

Saat Zulfa hendam pergi, ada Arshan dan Daniel yang baru saja keliar dari lift. Mereka berniat untuk pergi entah kemana dan tak sengaja pula Zulfa melihat Arshana. Zulfa melihat para karyawan tunduk hormat dengan Arshan. Zulfa jadi menerka-nerka kalau yang ada didepannya merupakan bos pemilik perusahaan tersebut.

Arshan hanya lewat dengan melihat Zulfa sekilas saja. Wajahnya datar dan cuek tanpa ekspresi sama sekali. Yaa memang begitulah Arshan setiap hari. Mangkanya setiap staf dan karyawan pasti takut kalau berhafapan dengan Arshan.

Lalu Zulfa pun bertanya kepada Anin setelah Arshan dan Daniel sampai diluar. "Mbak, itu tadi pemilik perusahaan ini?" tanya Zulfa penasaran.

"Iya tuan Arshana merupakan seorang presdir pemilik perusahaan ini. Jangan kaget kalau sikapnya dingin dan cuek, emang gitu orangnya. Tetapi dia sangat hebat kalau masalah perusahaan. Ditangan tuan Arshan, perusahaan ini jadi berkembang sangat cepat. Diluar negeri juga ada, kadang kala tuan Arshan akan pergi kesana. Besok denger-denger tuan Arshan akan keluar negeri selama satu sampai dua bulan kedepan untuk mengurus perusahaan disana" jelas Anin panjang lebar.

"Ohh begitu, baru tau saya mbak. Ya sudah saya pulang dulu mbak, permisi"

"Iya iya"

Zulfa pun langsung keluar menuju parkiran tempatnya memarkirkan motornya. Ia berniat untuk langsung kembali ke toko. Karna bu Aida juga sendirian, takut pelanggan banyak dan bu Aida khuwalahan.

Saat Zulfa sudah naik diatas motor hendak pergi. Tiba-tiba Hans datang menyapa Zulfa dari belakang. Sontak Zulfa menoleh ke arah sumber suara. Terlihat Hans sedang membawa kantong plastik berwarna putih yang ada ditangannya.

"Hans, Habis dari mana?" tanya Zulfa menyapa balik.

"Dari warung padang, nih beli nasi untuk makan siang. Kamu sendiri ngapain disini?" tanya Hans balik.

"Selesai nganterin pesanannya mbak Anin." jawab Zulfa sambil tersenyum manis. Sampai senyuman itu membuat Hans meleleh.

'Aih kenapa denganku ini' batin Hans.

"Loh kamu nganterin apa? Kamu jualan?" tanya Hans bingung.

"Iya, aku kerja ditoko roti dan setiap hari aku kesini untuk ngaterin pesanannya mbak Anin dan karyawan lain." balas Zulfa.

"Ohh gitu, kerja ditoko roti mana?"

"Disini, ini ada brend nya. Aku kasih kamu cobain, nanti kalau enak datang saja ke toko" Zulfa memberikan satu paper back yang masih tersisa kepada Hans.

Hans pun menerimanya. "Terima kasih ya, harusnya kamu gak perlu repot-repot memberikan ini kepadaku. Hmm eh aku tau kalau toko roti ini. Tapi gak pernah cobain sih" ujar Hans.

"Ya sudah nanti cobain. Aku harus balik dulu, sampai ketemu lagi" kata Zulfa menyalakan mesin motornya.

"Oke...." jawab Hans melihat motor Zulfa yang semakin lama semakin menjauh.

🍀

🍀

🍀

Dirumah Utama.

Yolanda sedang termenung ditaman belakang sendirian. Ia merindukan Arshan, sudah beberapa hari dia gak pulang. Memang kakek tak memperbolehkan arshana pulang kalau gak hari libur atau weekend.

Dari samping datanglah kakek menemui Yolanda dan duduk disamping menantunya. Kakek tau kalau Yolanda sedang merindukan sosok putra semata wayangnya.

"Papa....." ucap Yolanda melihat kakek yang tiba-tiba duduk tepat disampingnya.

"Kamu ngapain disini sendirian? Mikirin apa?" tanya kakek.

"Yolan kangen pa sama Arshan. Kapan dia pulang." keluh Yolanda menunduk.

"Dia akan pulang kalau libur. Biarkan sesekali Arshan harus dikeras, dia gak bisa seenaknya menentukan pilihan. Dia gak bisa memilah mana yang baik untuknya dan yang tidak. Lihat kan kamu, milih calon istri yang baik saja gak bisa." ucap kakek.

"Yolan tau pa, yaa mungkin dengan cara ini Arshan bisa menghargai orang lain dan bisa mencari istri yang baik untuknya. Biar nanti ada yang mencintainya dengan tulus tanpa memandang harta" balas Yolanda.

"Betul, sudah ayo masuk ngapain sendiri disini" ajak kakek bangkit dari duduknya.

"Iya pa nanti Yolanda nyusul"

"Ya sudah kakek masuk dulua" kakek pun pergi meninggalkan Yolanda sendiri.

Didalam ada Daniel yang sedang menunggu kakek datang. Ia ingin melaporkan tugasnya, tadi kakek menyuruh Daniel datang ke rumah. Daniel sedang menunggu diruang tamu. Dan tak lama kakek datang menemui Daniel.

Daniel bangkit dan menunduk hormat kepada kakek. "Duduk lah Daniel" ucap kakek.

Daniel pun duduk kembali. "Gimana dengan Arshan? Apa dia menjalankan tugasnya dengan baik?" tanya kakek.

"Iya tuan besar, tuan muda menjalankan tugasnya dengan baik. Yaa terkadang tuan muda sedikit mengeluh. Tapi saya sudah memberi pengertian kepada tuan muda. Tuan muda tadi sebelum berangkat ke perusahaan, berpesan kepada saya untuk disampaikan kepada tuan besar dan tuan besra Felix." ucap Daniel.

"Apa pesan darinya?" tanya kakek penasaran.

"Kata tuan muda, dia tidak mau mengurus masalah perusahaan kalau tugas yang diberikan tuan besar belum selesai. Kata tuan begitu tuan besar" jawab Daniek menunduk.

"Apa!! Jadi Arshan gak mau mengurus perusahaan selama tugasnya yangku berikan belum selesai begitu?"

"Iya tuan besar" Daniel takut mendapat amukan dari kakek karna permintaan tuan mudanya.

"Dasar anak itu, katakam kepadanya kalau dia gak mau mengurus perusahaan gak usah pulang sekalian. Aku memberi tugas padanya bukan berarti harus meninggalkan pekerjaan dikantor." marah kakek mendengar pesan yang dikatakan oleh Daniel.

"Baik tuan besar nanti akan saya sampaikan kepada tuan muda. Tadi Firsi juga datang ke kantor untuk menemui tuan muda, tetapi tuan muda bersikap cuek kepadanya, awal tuan besar. Tetapi saya tidak tau setelah Firsi masuk ke ruangan tuan muda" jelas Daniel tidak bisa menyembunyikan apapun, karna pasti kakek juga punya mata-mata lain selain dirinya.

"Ohh jadi perempuan itu masih berani mendatangi Arshan. Biarkam saja, lihat kelanjutan dari hubungan mereka. Tetap awasi mereka Daniel dan laporkan apapun kepadaku. Hanya kau yang bisa aku percaya" kata kakek.

"Baik tuan besar"

"Kamu boleh pergi sekarang"

"Kalau begitu saya permisi tuan besar" kakek hanya mengangguk tanpa merespon ucapan Daniel.

Sementara Daniel langsung pergi masuk ke dalam mobil. Ia akan menemui Arshan untuk memberi tau perkataan kakek tadi. Daniel jadi pusing sendiri, beruntung dia gak sampai gila.

Episodes
1 1 #Permulaan
2 2 #Kehidupan Zulfa
3 3 #Misi Dari Kakek
4 4 #Kekesalan Arshana
5 5 #Gak Sengaja
6 6 #Kedatangan Rey
7 7 #Motor
8 8 #Salah Gak Mau Ngaku
9 9 #Menyelidiki
10 10 #Senjata Makan Tuan
11 11 #Tampan Yang Asli
12 12 #Kedatangan Firsi
13 13 #Membuat Emosi
14 14 #Rencana Apa?
15 15 #Dimana Zulfa
16 16 #Perintah
17 17 #Gelisah
18 18 #Menegangkan
19 19 #Kabar Buruk
20 20 #Hasilnya Nihil
21 21 #Ditemukan
22 22 #Move On
23 23 #Pulang
24 24 #Hal yang Menajubkan
25 25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26 26 #Merendahkan Harga Diri
27 27 #Merasa Aneh
28 28 #Miris
29 29 #Menolong
30 30 #Membalas Dendam
31 31 #Menyimpan Rasa
32 32 #Rencana Awal
33 33 #Curhat
34 34 #Serba Salah
35 35 #Permintaan
36 36 #Saling Memendam Rasa
37 37 #Aku Cinta Kamu
38 38 #Mimpi Indah
39 39 #Hinaan dan Cacian
40 40 #Kemarahan Firsi
41 41 #Mencari Bukti
42 42 #Diretas
43 43 #Ketemu Lagi
44 44 #Memo untuk Daniel
45 45 #Haru dan Bahagia
46 46 #Makan Malam Bersama
47 47 #Harus Tanggung Jawab
48 48 #Pelukan
49 49 #Hari Bahagia
50 50 #Pesan Brima
51 51 #Pengganti Arshana
52 52 #Belanja
53 53 #Jujurlah
54 54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55 55 #Dendam
56 56 #Beralih Tangan
57 57 #Kenyataan
58 58 #Kaget
59 59 #Kembali Sadar
60 60 #Memaafkan
61 61 #Hidup Lagi?
62 62 #Canggung
63 63 #Membalas Budi
64 64 #Ketahuan
65 65 #Gagal
66 66 #Cemas
67 67 #Menyakitkan
68 68 #Penampilan Berbeda
69 69 #Kejutan Menanti
70 70 #Kamu Kebahagiaanku
71 71 #Benarkah itu Kamu?
72 72 #Aneh
73 73 #Manisan
74 74 # Makin Kesal
75 75 #Pesan Ancaman
76 76 #Berkeliling
77 77 #Kemarahan Arshana
78 78 #Dia Berbeda
79 79 #Risih
80 80 #Secangkir Kopi
81 81 #Positif
82 82 #Apa yang Disembunyikan?
83 83 #Video
84 84 #Teror
85 85 #Ketakutan dan Syok
86 86 #Penasaran
87 87 #Viral
88 88 #Kecewa
89 89 #Rindu
90 90 #Nostalgia
91 91 #Menjelaskan
92 92 #Kacau
93 93 #Gagal
94 94 #Masa Sulit
95 95 #Masih Kecewa
96 96 #Mr. Ex
97 97 #Belajar Menerima
98 98 #Aneh
99 99 #Dikepung
100 100 #Lembek
101 101 #Meyakinkan Hati
102 102 #Tuduhan
103 103 #Orang Tak Dikenal
104 104 #Tak Punya Hati
105 105 #Dimusuhi
106 106 #Menentukan Nama
107 107 #Tertangkap
108 108 #Yang Dinanti
109 109 #Tak Adil
110 110 #Mengalihkan Kesedihan
111 111 #Kenyamanan yang Hilang
112 112 #Mendamaikan
113 113 #Mulai Terbuka
114 114 #Hilang
115 115 #Cemas
116 116 #Kabar Buruk
117 117 #Meremehkan
118 118 #Menata Strategi
119 119 #Mengembalikan
120 120 #Peluru Beracun
121 121 #Rindu Suami
122 122 #Kenyataan Pahit
123 123 #Bahagia
124 124# Lahiran
125 125 #Berkunjung
126 126 #Akhir Yang Bahagia
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1 #Permulaan
2
2 #Kehidupan Zulfa
3
3 #Misi Dari Kakek
4
4 #Kekesalan Arshana
5
5 #Gak Sengaja
6
6 #Kedatangan Rey
7
7 #Motor
8
8 #Salah Gak Mau Ngaku
9
9 #Menyelidiki
10
10 #Senjata Makan Tuan
11
11 #Tampan Yang Asli
12
12 #Kedatangan Firsi
13
13 #Membuat Emosi
14
14 #Rencana Apa?
15
15 #Dimana Zulfa
16
16 #Perintah
17
17 #Gelisah
18
18 #Menegangkan
19
19 #Kabar Buruk
20
20 #Hasilnya Nihil
21
21 #Ditemukan
22
22 #Move On
23
23 #Pulang
24
24 #Hal yang Menajubkan
25
25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26
26 #Merendahkan Harga Diri
27
27 #Merasa Aneh
28
28 #Miris
29
29 #Menolong
30
30 #Membalas Dendam
31
31 #Menyimpan Rasa
32
32 #Rencana Awal
33
33 #Curhat
34
34 #Serba Salah
35
35 #Permintaan
36
36 #Saling Memendam Rasa
37
37 #Aku Cinta Kamu
38
38 #Mimpi Indah
39
39 #Hinaan dan Cacian
40
40 #Kemarahan Firsi
41
41 #Mencari Bukti
42
42 #Diretas
43
43 #Ketemu Lagi
44
44 #Memo untuk Daniel
45
45 #Haru dan Bahagia
46
46 #Makan Malam Bersama
47
47 #Harus Tanggung Jawab
48
48 #Pelukan
49
49 #Hari Bahagia
50
50 #Pesan Brima
51
51 #Pengganti Arshana
52
52 #Belanja
53
53 #Jujurlah
54
54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55
55 #Dendam
56
56 #Beralih Tangan
57
57 #Kenyataan
58
58 #Kaget
59
59 #Kembali Sadar
60
60 #Memaafkan
61
61 #Hidup Lagi?
62
62 #Canggung
63
63 #Membalas Budi
64
64 #Ketahuan
65
65 #Gagal
66
66 #Cemas
67
67 #Menyakitkan
68
68 #Penampilan Berbeda
69
69 #Kejutan Menanti
70
70 #Kamu Kebahagiaanku
71
71 #Benarkah itu Kamu?
72
72 #Aneh
73
73 #Manisan
74
74 # Makin Kesal
75
75 #Pesan Ancaman
76
76 #Berkeliling
77
77 #Kemarahan Arshana
78
78 #Dia Berbeda
79
79 #Risih
80
80 #Secangkir Kopi
81
81 #Positif
82
82 #Apa yang Disembunyikan?
83
83 #Video
84
84 #Teror
85
85 #Ketakutan dan Syok
86
86 #Penasaran
87
87 #Viral
88
88 #Kecewa
89
89 #Rindu
90
90 #Nostalgia
91
91 #Menjelaskan
92
92 #Kacau
93
93 #Gagal
94
94 #Masa Sulit
95
95 #Masih Kecewa
96
96 #Mr. Ex
97
97 #Belajar Menerima
98
98 #Aneh
99
99 #Dikepung
100
100 #Lembek
101
101 #Meyakinkan Hati
102
102 #Tuduhan
103
103 #Orang Tak Dikenal
104
104 #Tak Punya Hati
105
105 #Dimusuhi
106
106 #Menentukan Nama
107
107 #Tertangkap
108
108 #Yang Dinanti
109
109 #Tak Adil
110
110 #Mengalihkan Kesedihan
111
111 #Kenyamanan yang Hilang
112
112 #Mendamaikan
113
113 #Mulai Terbuka
114
114 #Hilang
115
115 #Cemas
116
116 #Kabar Buruk
117
117 #Meremehkan
118
118 #Menata Strategi
119
119 #Mengembalikan
120
120 #Peluru Beracun
121
121 #Rindu Suami
122
122 #Kenyataan Pahit
123
123 #Bahagia
124
124# Lahiran
125
125 #Berkunjung
126
126 #Akhir Yang Bahagia
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!