11 #Tampan Yang Asli

"Terima kasih Hans sudah menolong kami tadi. Kalau gak ada kamu pasti kita yang kena siram mereka, baunya gak enak pula" ucap Zulfa sangat bersyukur ada Hans yang menolong.

"Sama-sama, gak usah berterima kasih." kata Hans.

"Huh bersyukur banget tadi gak kena siram mereka. Kalau tadi kita yang kena siram jadi mandi malam-malam dong untuk ngilangin bau busuk nya. Eh kamu kok ada disini, bukannya tadi pulang ya?"

"Iya maunya tadi pulang, tapi perutku lapar belum makan ya sudah mampir kesini. Tadi pas aku mau balik liat mereka bawa ember dekat kalian. Ya terus aku balikin itu ember ke wajah mereka" jelas Hans.

"Waah makasih banget loh. Bentar, tadi mereka bahas soal siapa itu Fa, hmm pengusaha kaya ituloh" kata Maira mengingat nama yang terlupa.

"Tuan Arshana maksud kamu?" sahut Zulfa.

"Nah benar, emangnya kamu kerja disana kok bisa tadi Firsi kenal kamu?" tanya Maira penasaran, emang suka kepo anaknya.

"Iya aku kerja disana, tadi aku juga gak sengaja ketemu dia di lift bawah. Padahal aku gak sengaja nabrak dia. Eeh malah marah-marah" terang Hans.

"Hadeeh, emang ya dia itu suka begitu. Lagaknya sombong banget, baru juga jadi pacarnya tuan Arshana. Belum juga nikah, sombongnya selangit. Kalau aku ketemu sama tuan Arshan, sudahku suruh mutusin si mak lampir"

"Emang berani ngomong langsung ke orangnya? Sepertinya tuan Arshan sangat menyayangi Firsi tuh. Andai ada orangnya disini kamu pengen ngomong apa?" tantang Zulfa.

"Eh kamu ngeremehin aku, kalau orangnya disini aku bilangin kalau si nek lampir itu jahat banget. Kok bisa ya tuan Arshan memacarinya. Apakah dia gelap mata karna sikap halusnya yang pura-pura" celoteh Maira, mereka gak tau saja kalau orang yang dibicarakan ada didepan mata.

'Astaga, mereka malah membicarakan aku. Apa iya Firsi terlalu jahat dibelakangku? Tapi sejauh yangku lihat memang gitu. Apa hubungannya ya mereka dengan Firsi. Kok bisa Firsi sejahat itu sama mereka' batin Hans berkomentar dalam hati, ya hanya bisa dalam hatinya.

"Udahlah yuk pulang, sudah malam nih. Aku besok harus balik kerja lagi. Nanti kalau kesiangan gimana. Hans kami pamit dulu ya, terima kasih atas pertolongannya" kata Zulfa tersenyum manis.

"Iya santai saja. Hati-hati, aku juga mau pulang" jawab Hans.

"Oke by..." ucap Maira.

Hans hanya mengangguk sambil melihat mereka semakin lama semakin menjauh. Hans merasa ada sesuatu lebih yang memang harus dia selidiki terus dari kekasihnya.

🍂

🍂

🍂

Pagi hari datang, cahaya matahari yang bersinar terang. Menyinari setiap cela untuk sinarnya masuk. Menembus kelopak mata yang masih tertutup. Arshan baru saja bangun karna sinar mentari yang menelisik membuat matanya terbuka. Tangannya meraih ponsel untuk melihat jam. Ternyata masih jam enam pagi.

Arshan ingin kembali saja untuk tidur. Tetapi ia baru ingat kalau sekarang dirinya bukanlah Arshan yang dulu. Ia sudah berganti profesi menjadi orang lain. Kalau dulu ia bisa datang ke kantor sesuka hati, sekarang ia harus datang tepat waktu. Kesiplinan merupakan yang utama diperusahaannya.

Arshan akan pergi untuk mandi. Ia raih handuk yang menggantung dan kakinya melangkah ke dalam kamar mandi yang ada disebelah dapur. Selesai mandi, Arshan balik ke kamarnya untuk berganti baju. Setelah semua beres dan rapi, Arshan pergi ke dapur untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan.

Tapi ternyata didapur tidam ada apapun selain mie instan. Arshan gak biasa makan mie instan, biasanya koki dirumah yang selalu memasakkan makanan untum Arshan. Kalau mau makan mie pun pasti membuat sendiri bukan instan.

"Hmm gak ada makanan apapun disini. Kalau dirumah enak, tinggal makan gak usah mikir. Ini mah namanya jungkir balik yang mengenaskan. Yang awalnya diatas sekarang malah merendah. Aah sudah lah aku cari makan diluar saja" gumam Arshan lalu pergi menuju pintu luar.

Saat pintu dibuka, Arshan terkejut melihat Daniek yang tiba-tiba sudah ada didepan pintu. Daniel hendak mengetuk pintu, tapi sudah keburu dibuka oleh Arshan. Beruntung tangannya tak mengenak wajah Arshan. Kalau kena pasti wajah Arshan yang diibaratkan pintu dan pasti kena ketukan dari Daniel.

"Daniel!! Kau ini mengagetkan saja. Untung wajahku gak kena tanganmu. Pagi-pagi sudah membuat orang resah saja kamu" kesal Arshan melihat Daniel mah tersenyum cengir.

"Saya kan gak tau kalau tuan muda mau membuka pintu tadi. Jangan marah lah tuan muda, saya kesini bawa sarapan untuk tuan muda. Nih!" ucap Daniel sambil menunjukkan paper back berwarna coklat.

"Kebetulan kau kesini, aku belum sarapan. Didapur gak ada apapun, tadinya mau beli diluar. Tapi kamu sudah kesini, ya sudah masuk" kata Arshan.

Mereka pun duduk bersama diruang tamu. "Saya juga mau numpang makan disini ya tuan muda. Tadi saya buru-buru jadi belum sempat sarapan. Ini saya bawa dua makanan" ujar Daniel mengambil dua kotak makanan dari dalam paper back yang dia bawa tadi.

"Ya terserah kau saja" balas Arshan.

"Ohh iya tuan muda, hari ini ada rapat penting. Tuan muda harus hadir secara langsung. Tuan Felix sudah mengizinkan agar tuan muda hadir dalam rapat tersebut. Saya bawakan pakaian tuan muda juga" terang Daniel sembari memberikan paper back lain kepada Arshan.

"Hah! Aku disuruh datang untuk hadiri rapat? Ck masih butuh ternyata. Aku kira setelah ini gak ada tugas kantot lagi yang memberatkanku. Ternyata sama saja, terus aku izinnya gimana, pakai alesan apa?. Tau sendiri kalau telat datang, konsekuensinya gaji dipotong" ujar Arshan mengeluh.

"Gampang tuan muda kalau masalah itu. Nanti saya bantu, sekarang anda gantu baju dulu. Rapat akan dimulai jam setengah delapan nanti. Kita gak boleh telat"

"Iya..Iya..Bawel banget sih. Aku bukan bocah yang perlu diajarin. Nanti katakan sama papa dan kakek, kalau aku tidak mau ikut campur di perusahaan selama tugasku belum selesai. Aku sudah pusing disini, malah harus disuruh mengurus perusahaan. Capek harus pura-pura dan bersembunyi" ujar Arshan.

"Loh, itukan sudah tugasnya tuan muda. Jangan mengeluh dong tuan muda, harus semangat. Jalanin saja seperti air mengalir" kata Daniel.

"Enak kamu tinggal ngomong. Aku yang jalanin disini dan aku yang merasakannya. Mana tau kau merasakan jadi aku" ketus Arshan lalu meninghal Daniel begitu saja dan ia pergi ke kamarnya untuk mengganti baju.

"Tuan muda mau kemana? Gak sarapan dulu?" panggil Daniel.

"Nanti saja, aku mau ganti baju" ketusnya tanpa menoleh.

"Aiish tuan muda sangat keras kepala dan gak bisa dibantah kalau sudah bicara. Aku juga pernah diposisi terendah dan gak akan pernah mau lagi diposisi itu. Sangat membuat capek" gumam Daniel, teringat masa kecilnya yang serba kekurangan. Sampai akhirnya dia bangkit dan menjadi dirinya yang sekarang.

Tak lama Arshan keluar dengan setelan kantornya. Memakai kemeja, jas dan celana yang senada. Ditambah jam tangan yang selalu mingkar dilengan tangannya. Sangat sempurna dan tampan. Pantas semua cewek pada naksir dan ingin mendapatkan Arshan sebagai pasangannya.

"Waah....Wah.....Kalau gini beneran tampan tuan muda." puji Daniek melihat penampilan Arshan.

"Aku dari dulu memang tampan. Apa kau baru menyadarinya"

"Yaa kepedeannya mulai menjulang tinggi lagi, ngapain aku puji tadi" gumam Daniel lirih.

"Kau bilang apa!!"

"Eh enggak tuan muda, ini sarapannya keburu gak enak. Tuan muda makan dulu" ucap Daniel seraya mengalihkan pembicaraan ke makanan. Kalau enggak bakalan kena omelan lagi dia.

Episodes
1 1 #Permulaan
2 2 #Kehidupan Zulfa
3 3 #Misi Dari Kakek
4 4 #Kekesalan Arshana
5 5 #Gak Sengaja
6 6 #Kedatangan Rey
7 7 #Motor
8 8 #Salah Gak Mau Ngaku
9 9 #Menyelidiki
10 10 #Senjata Makan Tuan
11 11 #Tampan Yang Asli
12 12 #Kedatangan Firsi
13 13 #Membuat Emosi
14 14 #Rencana Apa?
15 15 #Dimana Zulfa
16 16 #Perintah
17 17 #Gelisah
18 18 #Menegangkan
19 19 #Kabar Buruk
20 20 #Hasilnya Nihil
21 21 #Ditemukan
22 22 #Move On
23 23 #Pulang
24 24 #Hal yang Menajubkan
25 25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26 26 #Merendahkan Harga Diri
27 27 #Merasa Aneh
28 28 #Miris
29 29 #Menolong
30 30 #Membalas Dendam
31 31 #Menyimpan Rasa
32 32 #Rencana Awal
33 33 #Curhat
34 34 #Serba Salah
35 35 #Permintaan
36 36 #Saling Memendam Rasa
37 37 #Aku Cinta Kamu
38 38 #Mimpi Indah
39 39 #Hinaan dan Cacian
40 40 #Kemarahan Firsi
41 41 #Mencari Bukti
42 42 #Diretas
43 43 #Ketemu Lagi
44 44 #Memo untuk Daniel
45 45 #Haru dan Bahagia
46 46 #Makan Malam Bersama
47 47 #Harus Tanggung Jawab
48 48 #Pelukan
49 49 #Hari Bahagia
50 50 #Pesan Brima
51 51 #Pengganti Arshana
52 52 #Belanja
53 53 #Jujurlah
54 54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55 55 #Dendam
56 56 #Beralih Tangan
57 57 #Kenyataan
58 58 #Kaget
59 59 #Kembali Sadar
60 60 #Memaafkan
61 61 #Hidup Lagi?
62 62 #Canggung
63 63 #Membalas Budi
64 64 #Ketahuan
65 65 #Gagal
66 66 #Cemas
67 67 #Menyakitkan
68 68 #Penampilan Berbeda
69 69 #Kejutan Menanti
70 70 #Kamu Kebahagiaanku
71 71 #Benarkah itu Kamu?
72 72 #Aneh
73 73 #Manisan
74 74 # Makin Kesal
75 75 #Pesan Ancaman
76 76 #Berkeliling
77 77 #Kemarahan Arshana
78 78 #Dia Berbeda
79 79 #Risih
80 80 #Secangkir Kopi
81 81 #Positif
82 82 #Apa yang Disembunyikan?
83 83 #Video
84 84 #Teror
85 85 #Ketakutan dan Syok
86 86 #Penasaran
87 87 #Viral
88 88 #Kecewa
89 89 #Rindu
90 90 #Nostalgia
91 91 #Menjelaskan
92 92 #Kacau
93 93 #Gagal
94 94 #Masa Sulit
95 95 #Masih Kecewa
96 96 #Mr. Ex
97 97 #Belajar Menerima
98 98 #Aneh
99 99 #Dikepung
100 100 #Lembek
101 101 #Meyakinkan Hati
102 102 #Tuduhan
103 103 #Orang Tak Dikenal
104 104 #Tak Punya Hati
105 105 #Dimusuhi
106 106 #Menentukan Nama
107 107 #Tertangkap
108 108 #Yang Dinanti
109 109 #Tak Adil
110 110 #Mengalihkan Kesedihan
111 111 #Kenyamanan yang Hilang
112 112 #Mendamaikan
113 113 #Mulai Terbuka
114 114 #Hilang
115 115 #Cemas
116 116 #Kabar Buruk
117 117 #Meremehkan
118 118 #Menata Strategi
119 119 #Mengembalikan
120 120 #Peluru Beracun
121 121 #Rindu Suami
122 122 #Kenyataan Pahit
123 123 #Bahagia
124 124# Lahiran
125 125 #Berkunjung
126 126 #Akhir Yang Bahagia
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1 #Permulaan
2
2 #Kehidupan Zulfa
3
3 #Misi Dari Kakek
4
4 #Kekesalan Arshana
5
5 #Gak Sengaja
6
6 #Kedatangan Rey
7
7 #Motor
8
8 #Salah Gak Mau Ngaku
9
9 #Menyelidiki
10
10 #Senjata Makan Tuan
11
11 #Tampan Yang Asli
12
12 #Kedatangan Firsi
13
13 #Membuat Emosi
14
14 #Rencana Apa?
15
15 #Dimana Zulfa
16
16 #Perintah
17
17 #Gelisah
18
18 #Menegangkan
19
19 #Kabar Buruk
20
20 #Hasilnya Nihil
21
21 #Ditemukan
22
22 #Move On
23
23 #Pulang
24
24 #Hal yang Menajubkan
25
25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26
26 #Merendahkan Harga Diri
27
27 #Merasa Aneh
28
28 #Miris
29
29 #Menolong
30
30 #Membalas Dendam
31
31 #Menyimpan Rasa
32
32 #Rencana Awal
33
33 #Curhat
34
34 #Serba Salah
35
35 #Permintaan
36
36 #Saling Memendam Rasa
37
37 #Aku Cinta Kamu
38
38 #Mimpi Indah
39
39 #Hinaan dan Cacian
40
40 #Kemarahan Firsi
41
41 #Mencari Bukti
42
42 #Diretas
43
43 #Ketemu Lagi
44
44 #Memo untuk Daniel
45
45 #Haru dan Bahagia
46
46 #Makan Malam Bersama
47
47 #Harus Tanggung Jawab
48
48 #Pelukan
49
49 #Hari Bahagia
50
50 #Pesan Brima
51
51 #Pengganti Arshana
52
52 #Belanja
53
53 #Jujurlah
54
54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55
55 #Dendam
56
56 #Beralih Tangan
57
57 #Kenyataan
58
58 #Kaget
59
59 #Kembali Sadar
60
60 #Memaafkan
61
61 #Hidup Lagi?
62
62 #Canggung
63
63 #Membalas Budi
64
64 #Ketahuan
65
65 #Gagal
66
66 #Cemas
67
67 #Menyakitkan
68
68 #Penampilan Berbeda
69
69 #Kejutan Menanti
70
70 #Kamu Kebahagiaanku
71
71 #Benarkah itu Kamu?
72
72 #Aneh
73
73 #Manisan
74
74 # Makin Kesal
75
75 #Pesan Ancaman
76
76 #Berkeliling
77
77 #Kemarahan Arshana
78
78 #Dia Berbeda
79
79 #Risih
80
80 #Secangkir Kopi
81
81 #Positif
82
82 #Apa yang Disembunyikan?
83
83 #Video
84
84 #Teror
85
85 #Ketakutan dan Syok
86
86 #Penasaran
87
87 #Viral
88
88 #Kecewa
89
89 #Rindu
90
90 #Nostalgia
91
91 #Menjelaskan
92
92 #Kacau
93
93 #Gagal
94
94 #Masa Sulit
95
95 #Masih Kecewa
96
96 #Mr. Ex
97
97 #Belajar Menerima
98
98 #Aneh
99
99 #Dikepung
100
100 #Lembek
101
101 #Meyakinkan Hati
102
102 #Tuduhan
103
103 #Orang Tak Dikenal
104
104 #Tak Punya Hati
105
105 #Dimusuhi
106
106 #Menentukan Nama
107
107 #Tertangkap
108
108 #Yang Dinanti
109
109 #Tak Adil
110
110 #Mengalihkan Kesedihan
111
111 #Kenyamanan yang Hilang
112
112 #Mendamaikan
113
113 #Mulai Terbuka
114
114 #Hilang
115
115 #Cemas
116
116 #Kabar Buruk
117
117 #Meremehkan
118
118 #Menata Strategi
119
119 #Mengembalikan
120
120 #Peluru Beracun
121
121 #Rindu Suami
122
122 #Kenyataan Pahit
123
123 #Bahagia
124
124# Lahiran
125
125 #Berkunjung
126
126 #Akhir Yang Bahagia
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!