10 #Senjata Makan Tuan

Zulfa sudah tau keberadaan adiknya sejak Firsi awal masuk resto. Hanya saja Zulfa males kalau harus bertatap muka dengan Firsi. Sehingga Zulfa minta pindah posisi membelakangi adiknya. Zulfa tau sifat Firsi yang sebenarnya. Ayah dan ibu tirinya tidak tau tindakan Firsi dibelakang mereka. Zulfa tidak mau ikut campur urusan Firsi.

Zulfa pernah memergoki Firsi masuk dalam club malam bersama sahabatnya Agnes. Tetapi Zulfa gak berani untuk menelusup masuk. Tempat itu terdapat banyak sekali buaya yang haus untuk makan dan bisa saja menerkam secara tiba-tiba. Sampai sekarang pun Zulfa ada foto dan vidio saat Firsi masuk ke dalam tempat gelap tersebut.

"Seleraku jadi hilang melihat ada mereka disini Fa" ujar Maira yang memang tidak suka dengan sikap Firsi dan juga Agnes yang terkadang suka semena-mena dengan mereka.

"Sudah lah gak usah diliatin, kamu lanjut makan saja. Anggap saja mereka gak ada, kamu kesini kan untuk makan bukan buat ngeliatin merek" balas Zulfa.

"Ya sih, tapi kalau liat mereka tuh rasanya pengen aku pecek-pecek mukanya. Enek aku liat mereka berdua." kata Maira sambik memasukkan sedotan ke dalam mulutnya.

"Sudah gak usah diterusin ngomongnya. Kalau mau makan ya makan saja, atau aku tinggal nih." ancam Zulfa.

"Eehh ya jangan lah, perutku masih laper. Iya deh aku diam gak bakal ngomongin mereka lagi" cegah Maira agar Zulfa tetap mau menemaninya makan.

Sementara disisi lain........

"Firsi, kamu lihat deh kesana. Itu bukannya saudara tiri loh ya sama si Maira. Mereka makan disini juga?" ucap Agnes yang tak sengaja melihat Maira yang sedang makan dipojok dekat jendela. Kebetulan Agnes duduk yang berhadapan dengan Maira.

"Mana sih!" ujar Firsi mencari tengok sana sini. "Eh iya itukan si kucel Mai. Berarti yang sama dia Zulfa ya. Ck...Males banget ketemu dengan mereka berdua." ujar Firsi saat menemukan keberadaan Zulfa dan Maira.

"Kita kerjain yuk mereka! Seru deh kayaknya, biar mereka kapok dan gak berani lagi sama kita." kata Agnes mempunyai ide jahat untuk mengerjai Zulfa dan Maira.

"Hah, ide apa yang kamu punya?" tanya Firsi mengernyit.

"Sini aku bisikin" lalu Firsi mendekatkan telinganya untuk mendengar ide dari Agnes. Dan seketika bibirnya menyunggingkan senyum jahat.

"Bagus juga idemu Nes. Aku sudah selesai makan nih. Kamu udahkan?"

"Sudah nih, kalau gitu yuk jalan." ucap Agnes tersenyum.

"Ehh tunggu dulu kamu gak mau bayar hah?" cegah Firsi.

"Hehe iya lupa" ujar Agnes tersenyum cengir.

Firsi memanggil pelayan untuk meminta bill. Setelah dibayar, mereka pun pergi keluar. Entah rencana apa yang akan mereka gunakan untuk mengerjai Zulfa dan Maira. Gak habis pikir, sudah beberapa kali Zulfa dan Maira diisengin oleh mereka. Tapi sikap mereka tetap saja sama.

...*****...

Sedangkan Hans masih tetap mendengarkan pembicaraan Firsi dan Agnes. Setelah Hans mendengar kalau mereka ingin mempunyai rencana jahat terhadap Zulfa dan Maira. Hans sedikit kaget, ia bertanya-tanya dalam hati. Apa hubungannya Zulfa dan Maira sama mereka berdua. Sampai-sampai mereka ingin berniat jahat terhadap Zulfa dan Maira.

Setelah kepergian Firsi dan Agnes. Hans langsung mengekor untuk melihat apa yang akan dilakukan mereka berdua terhadap Zulfa dan Maira. Begitu pun dengan Daniel yang masih ada disana.

Daniel mengikuti Hans yang keluar resto. Ia pun sama mengekor dari belakang secara diam-diam. Tapi ternyata persembunyiannya gagal. Hans tau kalau Daniel sedang mengikutinya dari tadi. Ketahuan dari Hans yang menelfon Daniel. Setelah diangkat ternyata Hans malah langsung skak mat si Daniel.

"Hallo, iya tuan muda ada apa?" tanya Daniel pura-pura gak tau dan biasa saja.

"Kamu kalau mau menjadi mata-mata yang pinter dikit. Gak usah sembunyi-sembunyi, aku sudah tau kau ngikutin dari jalan ujung depan sana kan?" to the point si Hans.

"Loh kok tuan muda tau? Kan saya tadi pakai taxi. Saya juga gak keluar" ujar Daniel bingung.

"Memangnya kamu kira aku anak kecil yang bisa dimanipulasi? Mendingan kau ikutin Firsi, dia ingin berniat jahat dengan Zulfa dan Maira. Entah rencana apa yang mereka susun. Aku gak bisa mendengar rencana mereka" kata Hans diujung telfon sana.

"Siapa Zulfa dan Maira tuan muda?" tanya Daniek yang memang belum kenal mereka berdua.

"Dua perempuan yang aku temui diujung jalan tadi. Mereka kan ada diresto ini juga. Sudah lah jangan banyak tanya kerjakan saja dulu apa yangku perintahkan Daniel!!" tegas Hans yang mulai kesal dengan sikap Daniel yang suka banyak tanya.

"I-iya tuan muda akan saya kerjakan" jawab Daniel terbata-bata.

...~♥~♥~♥~...

Zulfa dan Maira sudah keluar restoran. Mereka akan langsung kembali ke asrama untuk beristirahat. Kegiatan hari ini sangat melelahkan bagi mereka, terutama untuk Zulfa yang paginya kerja dan malamnya harus kuliah. Mereka keluar sambil tersenyum dan sesekali tertawa. Tidak tau saja kalau akan ada sesuatu yang menimpa mereka.

"Gimana makanannya enak gak?" tanya Maira pada Zulfa.

"Enak lah, kan sudah biasa makan disini. Pasti ya enak, kalau enggak mana mungkin aku habiskan. Sudah yuk balik, badanku capek" kata Zulfa.

"Oke....." balas Maira.

Saat mereka ingin minggir ke tepi jalanan. Firsi dan Agnes membawa sesuatu ditangannya. Sebuah ember yang sudah berisi air dan sabun. Entah dari mana mereka mengambilnya.

Satu.....Dua......Tiga.....

Byur..

"Aargghh, sial!!" umpat Firsi dan Agnes.

Bukannga menyiram mengenai Zulfa dan Maira. Malah mereka sendiri yang kena siraman. Kok bisa? Tentu karna ada Hans disana. Ia membuntutu Firsi dan Agnes. Saat mereka memegang ember, disitu Hans tau apa yang akan mereka perbuat. Disaat Agnes ingin menyiramkan ember berisi air dan sabun tersebut kepada Zulfa. Hans pun langsung menyahut ember tersebut dan disiramkan balik kepada mereka berdua.

Sontak teriakan mereka membuat Zulfa dan Agnes langsung menoleh ke belakang. Saat sudah menoleh, Zulfa dan Maira sangat terkejut melihat Firsi juga Agnes yang sudah basah kuyup. Ditambah disana ada Hans juga.

"Sial!! Siapa sih" marah Firsi lalu melihat ke arah Hans yang tersenyum tipis.

"Firsi, Agnes......Kenapa kalian basah kuyup begini." tanya Zulfa terkejut.

Maira yang melihat disana ada ember, ia tau kalau dua orang didepannya sekarang ingin mengerjainya dan malah terkena diri mereka sendiri. Maira pun langsung tertawa melihat baju mereka yang basah kuyup seperti ayam yang jatuh ke sungai.

"Hahaha, kasihan. Kalian ini kok ada-ada saja, kalau mau mandi ya ditempatnya. Bukan ditempat umum. Lain kali jangan suka iseng, kena batunya sendiri kan. Jadinya senjata makan tuan tuh" ejek Maira sambil terus tertawa.

"Aarrg diam kau!!" bentak Firsi yang kesal bercampur marah. Sebab air yang mereka bawa tadi adalah air kotor. Sehingga baunya sangat tidak sedap.

"Jadi loh yang nyiram tadi hah!! Iiuuw bau banget......Cihh sial loh. Loh yang tadi siang kan? Iya kan? Awas loh ya gue aduin sama Arshan. Dasar OB gak tau diri" umpat Firsi marah menatap Hans dengan tatapan tajam.

"Silahkan kalau kau mau aduin sama tuan Arshan. Aku pastikan kau yang akan kena batunya balik. Lain kali kalau mau jail, lihat situasi nona bau! Ihh" balas Hans dengan ejekan yang membuat Firsi dan Agnes semakin marah. Apalagi Hans tidak gentar dengan ancaman Firsi barusan.

"Jadi kalian tadi mau nyiram aku dengan air itu? Apa gak ada kerjaan lain, suka sekali sih kalian ganggu kami. Padahal kami juga gak pernah ganggu kalian." ucap Zulfa kesal.

"Haduuh Fa, kalau emang dasarnya orang dengki mah begitu. Merasa kalah saing dengan kamu, yaa jadinya begini deh. Dia kan otaknya rada miring" kata Maira malah semakin membuat Firsi dan Agnes marah.

"Kau!! Awas akanku balas kalian" ancam Firsi lalu pergi begitu karna rasa kesal dan marah sudah meluap-luap. Agnes pun ikut mengekor dari belakang. Mereka pulanh dengan baju yang basah ditambah bau yang tidal enak. Mereka saja ingin muntah mencium aroma tubuhnya sendiri.

Episodes
1 1 #Permulaan
2 2 #Kehidupan Zulfa
3 3 #Misi Dari Kakek
4 4 #Kekesalan Arshana
5 5 #Gak Sengaja
6 6 #Kedatangan Rey
7 7 #Motor
8 8 #Salah Gak Mau Ngaku
9 9 #Menyelidiki
10 10 #Senjata Makan Tuan
11 11 #Tampan Yang Asli
12 12 #Kedatangan Firsi
13 13 #Membuat Emosi
14 14 #Rencana Apa?
15 15 #Dimana Zulfa
16 16 #Perintah
17 17 #Gelisah
18 18 #Menegangkan
19 19 #Kabar Buruk
20 20 #Hasilnya Nihil
21 21 #Ditemukan
22 22 #Move On
23 23 #Pulang
24 24 #Hal yang Menajubkan
25 25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26 26 #Merendahkan Harga Diri
27 27 #Merasa Aneh
28 28 #Miris
29 29 #Menolong
30 30 #Membalas Dendam
31 31 #Menyimpan Rasa
32 32 #Rencana Awal
33 33 #Curhat
34 34 #Serba Salah
35 35 #Permintaan
36 36 #Saling Memendam Rasa
37 37 #Aku Cinta Kamu
38 38 #Mimpi Indah
39 39 #Hinaan dan Cacian
40 40 #Kemarahan Firsi
41 41 #Mencari Bukti
42 42 #Diretas
43 43 #Ketemu Lagi
44 44 #Memo untuk Daniel
45 45 #Haru dan Bahagia
46 46 #Makan Malam Bersama
47 47 #Harus Tanggung Jawab
48 48 #Pelukan
49 49 #Hari Bahagia
50 50 #Pesan Brima
51 51 #Pengganti Arshana
52 52 #Belanja
53 53 #Jujurlah
54 54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55 55 #Dendam
56 56 #Beralih Tangan
57 57 #Kenyataan
58 58 #Kaget
59 59 #Kembali Sadar
60 60 #Memaafkan
61 61 #Hidup Lagi?
62 62 #Canggung
63 63 #Membalas Budi
64 64 #Ketahuan
65 65 #Gagal
66 66 #Cemas
67 67 #Menyakitkan
68 68 #Penampilan Berbeda
69 69 #Kejutan Menanti
70 70 #Kamu Kebahagiaanku
71 71 #Benarkah itu Kamu?
72 72 #Aneh
73 73 #Manisan
74 74 # Makin Kesal
75 75 #Pesan Ancaman
76 76 #Berkeliling
77 77 #Kemarahan Arshana
78 78 #Dia Berbeda
79 79 #Risih
80 80 #Secangkir Kopi
81 81 #Positif
82 82 #Apa yang Disembunyikan?
83 83 #Video
84 84 #Teror
85 85 #Ketakutan dan Syok
86 86 #Penasaran
87 87 #Viral
88 88 #Kecewa
89 89 #Rindu
90 90 #Nostalgia
91 91 #Menjelaskan
92 92 #Kacau
93 93 #Gagal
94 94 #Masa Sulit
95 95 #Masih Kecewa
96 96 #Mr. Ex
97 97 #Belajar Menerima
98 98 #Aneh
99 99 #Dikepung
100 100 #Lembek
101 101 #Meyakinkan Hati
102 102 #Tuduhan
103 103 #Orang Tak Dikenal
104 104 #Tak Punya Hati
105 105 #Dimusuhi
106 106 #Menentukan Nama
107 107 #Tertangkap
108 108 #Yang Dinanti
109 109 #Tak Adil
110 110 #Mengalihkan Kesedihan
111 111 #Kenyamanan yang Hilang
112 112 #Mendamaikan
113 113 #Mulai Terbuka
114 114 #Hilang
115 115 #Cemas
116 116 #Kabar Buruk
117 117 #Meremehkan
118 118 #Menata Strategi
119 119 #Mengembalikan
120 120 #Peluru Beracun
121 121 #Rindu Suami
122 122 #Kenyataan Pahit
123 123 #Bahagia
124 124# Lahiran
125 125 #Berkunjung
126 126 #Akhir Yang Bahagia
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1 #Permulaan
2
2 #Kehidupan Zulfa
3
3 #Misi Dari Kakek
4
4 #Kekesalan Arshana
5
5 #Gak Sengaja
6
6 #Kedatangan Rey
7
7 #Motor
8
8 #Salah Gak Mau Ngaku
9
9 #Menyelidiki
10
10 #Senjata Makan Tuan
11
11 #Tampan Yang Asli
12
12 #Kedatangan Firsi
13
13 #Membuat Emosi
14
14 #Rencana Apa?
15
15 #Dimana Zulfa
16
16 #Perintah
17
17 #Gelisah
18
18 #Menegangkan
19
19 #Kabar Buruk
20
20 #Hasilnya Nihil
21
21 #Ditemukan
22
22 #Move On
23
23 #Pulang
24
24 #Hal yang Menajubkan
25
25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26
26 #Merendahkan Harga Diri
27
27 #Merasa Aneh
28
28 #Miris
29
29 #Menolong
30
30 #Membalas Dendam
31
31 #Menyimpan Rasa
32
32 #Rencana Awal
33
33 #Curhat
34
34 #Serba Salah
35
35 #Permintaan
36
36 #Saling Memendam Rasa
37
37 #Aku Cinta Kamu
38
38 #Mimpi Indah
39
39 #Hinaan dan Cacian
40
40 #Kemarahan Firsi
41
41 #Mencari Bukti
42
42 #Diretas
43
43 #Ketemu Lagi
44
44 #Memo untuk Daniel
45
45 #Haru dan Bahagia
46
46 #Makan Malam Bersama
47
47 #Harus Tanggung Jawab
48
48 #Pelukan
49
49 #Hari Bahagia
50
50 #Pesan Brima
51
51 #Pengganti Arshana
52
52 #Belanja
53
53 #Jujurlah
54
54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55
55 #Dendam
56
56 #Beralih Tangan
57
57 #Kenyataan
58
58 #Kaget
59
59 #Kembali Sadar
60
60 #Memaafkan
61
61 #Hidup Lagi?
62
62 #Canggung
63
63 #Membalas Budi
64
64 #Ketahuan
65
65 #Gagal
66
66 #Cemas
67
67 #Menyakitkan
68
68 #Penampilan Berbeda
69
69 #Kejutan Menanti
70
70 #Kamu Kebahagiaanku
71
71 #Benarkah itu Kamu?
72
72 #Aneh
73
73 #Manisan
74
74 # Makin Kesal
75
75 #Pesan Ancaman
76
76 #Berkeliling
77
77 #Kemarahan Arshana
78
78 #Dia Berbeda
79
79 #Risih
80
80 #Secangkir Kopi
81
81 #Positif
82
82 #Apa yang Disembunyikan?
83
83 #Video
84
84 #Teror
85
85 #Ketakutan dan Syok
86
86 #Penasaran
87
87 #Viral
88
88 #Kecewa
89
89 #Rindu
90
90 #Nostalgia
91
91 #Menjelaskan
92
92 #Kacau
93
93 #Gagal
94
94 #Masa Sulit
95
95 #Masih Kecewa
96
96 #Mr. Ex
97
97 #Belajar Menerima
98
98 #Aneh
99
99 #Dikepung
100
100 #Lembek
101
101 #Meyakinkan Hati
102
102 #Tuduhan
103
103 #Orang Tak Dikenal
104
104 #Tak Punya Hati
105
105 #Dimusuhi
106
106 #Menentukan Nama
107
107 #Tertangkap
108
108 #Yang Dinanti
109
109 #Tak Adil
110
110 #Mengalihkan Kesedihan
111
111 #Kenyamanan yang Hilang
112
112 #Mendamaikan
113
113 #Mulai Terbuka
114
114 #Hilang
115
115 #Cemas
116
116 #Kabar Buruk
117
117 #Meremehkan
118
118 #Menata Strategi
119
119 #Mengembalikan
120
120 #Peluru Beracun
121
121 #Rindu Suami
122
122 #Kenyataan Pahit
123
123 #Bahagia
124
124# Lahiran
125
125 #Berkunjung
126
126 #Akhir Yang Bahagia
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!